Jodoh itu rahasia Tuhan. Siapa sangka dua manusia yang terkesan saling cuek dan tidak punya ketertarikan satu sama lain itu disatukan dalam ikatan pernikahan. Akan seperti apa rumah tangga keduanya, saling menerima atau malah kalah sebelum mencoba? Ikuti kisah mereka karena mungkin kita akan menjadi saksi cinta mereka bertumbuh atau sebaliknya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon pipit fitriyani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
21+
Tatapan mata Alma tertuju pada Irsan , raut wajah suaminya seperti sedang memohon kepadanya agar apa yang ia inginkan diberikan dengan sukarela. Alma hanya menarik napasnya cukup dalam ingin menolak tapi takut dosa karena bagaimanapun hal tersebut sudah menjadi kewajibannya.
"Kamu nggak mau ya?" Tanya irsan memastikan.
Alma tidak menjawab ia lebih memilih mempersiapkan apa yang diinginkan suaminya, melepas satu demi satu pakaian yang ia gunakan. Hal itu membuat Irsan terkejut sekaligus senang, hasratnya yang beberapa hari ini tidak tersalurkan akhirnya akan terlampiaskan.
Alma tidak melepas semua kain yang ada diturunkan ia menyisakan bra dan celana dalam yang menutupi aset berharga miliknya.
Irsan mendekat ke arah Alma yang sedang sibuk mengatur posisi tidurnya, tiba-tiba saja Irsan menarik tubuh Alma dan menelusupkan wajahnya di leher jenjang Alma. Alma sedikit terkejut namun tetap menerima apa yang dilakukan Irsan.
Irsan berusaha memberikan sentuhan-sentuhan halus yang membangkitkan gairah istrinya, karena mungkin saja saat ini Alma tidak berhasrat melayani dirinya karena banyak alasan yang akhir-akhir ini terjadi.
Bibir basah Irsan menelusuri leher jenjang Alma bahkan Irsan tak segan men*jilat dan meng*hisap leher jenjang istrinya. Hal itu sukses membuat Alma belingsatan dan terpancing, desahan kecil bahkan lolos dari bibirnya, Irsan semakin bersemangat membuat desahan sang istri lebih lepas lagi.
"Bang, Akhhh geli."
"Kamu suka? ini belum seberapa, abang mau dengar lebih kencang lagi suara sexi kamu."
"Abang kelihatannya aja cool aslinya mesum banget. Apa emang sebenarnya abang mesum tapi pura-pura kalem."
"Mana ada kaya gitu. Abang kaya gini sama kamu aja, Al abang lanjut ya."
Alma hanya menganguk karena ia pun sudah mulai menikmati sesi awal percintaan bersama suaminya. Irsan setengah berdiri dan melepas baju yang ia kenakan, kemudian ia pun melepaskan celana piama yang belum lama ia kenakan. Ini bukan pertama kalinya Alma melihat milik suaminya, namun ia masih kaget melihat bentuknya.
"Kenapa ngeliatinnya kaya gitu banget, kamu kan udah pernah liat bahkan ngerasain juga."
Alma tidak me jawab pertanyaan suaminya, ia masih melihat suaminya yang sedang melepaskan kain terakhir ditubuhnya, setelah beberapa waktu Irsan berhasil melepaskan kejantannya yang terperangkap dalam sangkar. Alma semakin dibuat tidak berdaya ternyata milik suaminya sebesar ini. Irsan yang melihat tatapan istrinya berusaha meraih tangan sang istri dan meletakkannya tepat di tempat kejantannya berada.
Alma terkejut namun bukan melepaskan tangannya ia malah tertarik menggenggam milik irsan dan memainkannya, apa yang dilakukan Alma membuat Irsan yang belingsatan, desahannya cukup kencang, aktivitas yang dilakukan Alma membuat miliknya menegang dan mengeluarkan urat-urat pertanda kalau hasratnya sedang naik.
Satu tangan Irsan menopang tubuhnya, sementara satu tangan lain meremas bongkahan dada milik Alma yang begitu bulat dan kenyal begitu sempurna ditangannya. Alma mendesah cukup kencang, begitu juga dengan Irsan, keduanya sama-sama memainkan mainan masing-masing ditangannya.
Tangan Irsan beralih ketempat lain, tangannya menelusup kebagian bawah inti milik Alma, celana yang masih menempel di sana irsan tarik dengan satu tangannya, lalu tangannya mengelus lembah surga yang begitu rimbun. Tak cukup sampai di situ dia pun menenggelamkan jarinya ke lembah itu dengan hati-hati, teriakan alma semakin tak terkontrol.
"Akhhhhhhhhh, baaannggg geli bangetttt."
Irsan hanya tersenyum puas mendengar pengakuan istrinya "Kamu suka?" Kali ini alma hanya menganguk tak berdaya.
Kini bagian inti Irsan sudah berpindah posisi menggesek paha milik Alma, tangan Alma terlepas dari inti suaminya, kini tangannya berpindah meremas seprai sebagai pegangan dari dahsyat perlakuan irsan malam ini. "Bang, Akhhhhh "
Tangan Irsan masih mengobok-obok lembah hangat milik Alma, Irsan memainkan daging kecil yang berada di dalam sana hal itu benar-benar membuat tubuh Alma meliuk-liuk. "Abang, aku mau pipisss." erangan itu tak lama lolos dari bibir Alma pertanda kalau ia sudah meraih pelepasan pertamanya sedangkan Irsan masih berusaha memuaskan istrinya.
"keluarin aja pipisnya biar kamu lega."
Irsan tak cukup sampai di situ saja, kini dia meraih bibir sang istri dan menciumnya dengan penuh hasrat, saliva keduanya sudah bercampur. Alma memberikan akses pada Irsan untuk menjelajah mulutnya, Irsan tak membuang kesempatan ia membelitkan lidahnya dan saling menyerap denga alma, ya Alma membalas ciuman panas suaminya.
Tangan Alam kini memeluk leher suaminya, sesekali Alma meremas rambut Irsan. Desahan demi desahan entah sudah keberapa kalinya tak terhitung, keringat membasahi tubuh keduanya, ac tak lagi mampu menyejukan hasrat keduanya yang sedang membara. Suasana ruangan itu sudah sangat berantakan, bantal dan guling sudah tidak pada tempatnya.
"Aku masukkin sekarang ya? kamu sudah siap kan?"
bisikan itu sampai ketelinga Alma, dia sudah tidak sabar merasakan kenikmatan surga dunia itu, entah keberapa kali ia mendapat pelepasan, sungguh Alma tidak berdaya.
Irsan arahkan miliknya kebagian inti milik Alma, lalu setelah dirasa posisinya pas Irsan mendorong miliknya ke dalam inti Alma. Milik Alma sudah sangat basah tidak sulit masuk ke dalam sana, ketika sudah masuk teriakan pertama Alma terdengar.
"Akhhhhhh bang, ayo gerakan aku sudah tidak tahan. " Alma memohon karena bagian intinya sudah sangat geli, butuh beberapa kali dorongan hingga pelepasan selanjutnya terjadi. "Sabar sayang, pelan-pelan saja."
Perlakuan Irsan malam ini sedikit melupakan sikap dingin dan cuek Irsan, laki-laki yang saat ini ada diatas tubuh Alma seperti bukan irsan yang gila kerja melainkan seperti seorang suami yang sangat mencintai istrinya. Padahal keduanya masih berusaha menumbuhkan perasaan itu dan memunculkannya kepermukaan. Saat ini yang sedang mereka lakukan adalah saling memenuhi kebutuhan masing-masing, hak dan kewajiban yang sedang dijalankan.
Irsan kembali mencium bibir alma dan mengisapnya, panggul Irsan sudah bergerak secara perlahan, ia pun mengendalikan tubuh alma yang sedang belingsatan, tubuhnya meliuk-liuk menahan sensasi nikmat yang diberikan oleh Irsan. Tangan Alma masih mencengkram leher Irsan dengan sangat kuat.
"Kamu mau ambil alih permainan?" Irsan menawarkan pada istrinya untuk mengambil alih permainan yang mana Alma bertukar posisi denga irsan. Alma menganguk setuju dia akan melakukan hal ini untuk pertama kalinya.
Posisi keduanya sudah berubah, Alma sudah duduk dibagian inti Irsan, wajah irsan sangat merah menahan hasrat. "Ayo sayang Lakukanlah, Akhhhhh"
Alma pun bergerak perlahan naik turun, naik turun memompa bagian inti suaminya, irsan benar-benar tidak berdaya. Tangan Alma meremas dua benda kenyal miliknya sendiri "Akhhhhhh, ini sangat nikmat " pacuan itu semakin cepat Alma sudah tidak tahan lagi pelepasan entah yang berapa sudah terjadi. Irsan mengambil alih permainan sekarang saatnya pelepasan miliknya terjadi.
Irsan menukar posisi seperti sebelumnya, ia kembali memaju mundurkan miliknya di lembah basah milik istrinya, gerakan maju mundur itu semakin cepat, sepertinya irsan akan sampai. "Abang mau keluar Al.."
Akhirnya semburan cairan percintaan itu masuk ke dalam inti Alma dengan tepat sasaran Irsan mengerang hebat napas irsan naik turun pertandan Irsan sudah sampai.