Luka Hati

Kanaya menunggu pesan balasan dari Ario, lama dia menunggu namun tidak juga mendapatkan balasan.

Wajah tidak bersahabat terpancar dari wajah Kanaya yang masih terlihat cantik itu.

Denis menghampiri Kanaya yang berjalan menuju lobi ingin mencari Taxi dan Denis yang melihat itu langsung menghampiri "Assalamualaikum Nay."

" Waalaikumsalam mas Denis." jawab Kanaya sopan dan ramah karena Kanaya takut Denis tersinggung karena perkataan Kanaya tadi pagi.

" Kamu sudah tidak marah Nay?"

" Marah? Tidak lah mas aku malah ingin minta maaf karena tadi pagi sudah kasar sama kamu dan tidak seharusnya aku begitu sama kamu." Kanaya merasa tidak enak dengan Denis jika mengingat kejadian tadi pagi.

" Saya memang keterlaluan. Ohh ya Nay kamu mau tidak makan siang sama aku?"

" Kemana?" tanya Kanaya walaupun sebenarnya dia agak terpaksa menanyakan nya.

" Ke cafe XY." jawab Denis dengan senyuman yang menghiasi wajahnya.

" Boleh tapi aku ikut mobil mas ya , soalnya aku tidak bawa mobil. Kan mas tahu aku diantar ke sini sama Abang eh ... Maksud aku Ario." Kanaya gugup karena dia salah bicara.

" Dengan senang hati tuan putri, ayo kita ke mobil saya." Denis tersenyum penuh kemenangan karena tanpa dia minta Kanaya sendiri yang ingin ikut bersama dengan mobilnya.

Akhirnya mereka tiba di sebuah rumah sakit dan ketika mereka masuk , pandangan Kanaya langsung tertuju pada seseorang yang sangat dia kenali yaitu Ario sang suami.

Ario tidak sendiri dia bersama seorang wanita cantik dan mereka begitu bahagia karena Ario bisa tertawa lepas saat berbicara dengan wanita yang ada didepan Ario. Entah mengapa dada Kanaya merasa panas saat melihat itu. Apa mungkin dia cemburu " Tidak aku tidak cemburu." kata Kanaya dalam hatinya.

Denis yang melihat wajah Kanaya tiba-tiba kesal langsung bertanya " Kamu kenapa Nay kok kayanya BT gitu?"

" Tidak ada apa-apa mas." jawab Kanaya berbohong.

" Ya sudah kita makan saja... Ini sudah mas pesankan makanan dan minuman kesukaan kamu." Denis memang sangat memahami Kanaya walaupun Denis baru mengenal nya beberapa bulan ini.

" Makasih mas." kata Kanaya yang juga tersenyum.

...****************...

Di paviliun Kanaya sudah bersiap untuk ke klinik nya dan tiba-tiba Ario datang, ketika Kanaya membuka pintu paviliun itu.

" Assalamualaikum dek." ucap Ario biasa.

" Waalaikumsalam." jawab Kanaya jutek.

" Kamu kenapa dek kok jawabnya gitu sama Abang." Ario yang dengan perubahan Kanaya.

" Tidak ada apa-apa aku pergi dulu mau praktik di klinik aku. Assalamualaikum." Kanaya langsung keluar menuju ke luar.

" Waalaikumsalam." jawab Ario sambil menggeleng-gelengkan kepalanya karena Kanaya tidak menyalaminya.

Ario berpikir dan mengingat kembali kesalahan apa yang membuat Kanaya menjadi seperti itu.

Ario mengambil gawaian nya yang mati dan ingin mencas gawaian nya itu. Setelah beberapa menit Ario kembali menghidupkan kembali gawaian nya dan banyak notifikasi pesan yang muncul.

Ario mengabaikan semua pesan matanya langsung tertuju pada pesan yang dikirim oleh Kanaya.

Kanaya marah karena Ario tidak balas chat Kanaya

Kanaya:

✉️Waalaikumsalam Abang. Iya tidak apa-apa adek bisa pulang sendiri dan Abang juga jangan lupa makan.

" Ohh mungkin karena chat Kanaya tidak aku balas." Ario tersenyum dan berniat ingin menjemput Kanaya di klinik tempat dia praktik.

Ario

✉️" Assalamualaikum dek , maaf ya tadi Abang tidak balas chat adek. Tadi ponsel Abang mati karena kehabisan baterai."

Setelah mengirimkan pesan itu kepada Kanaya Ario tertidur pulas karena kecapaian dan dia juga tidak menghiraukan ponsel nya lagi. Ario juga lupa dengan rencana nya untuk menjemput Kanaya ke klinik.

...****************...

Kanaya pulang sendiri dari klinik dengan mengendarai mobil sendiri dan tadi dia sempat membaca pesan dari Ario.

Yang membuat Kanaya marah bukan karena Ario tidak membalas chat Kanaya tapi karena tadi dia melihat Ario bersama wanita lain.

Cemburu apa itu yang Kanaya rasakan? Mungkin bukan tapi entahlah hanya Kanaya yang tahu. Jika itu tidak cemburu mengapa Kanaya begitu kesal pada Ario karena makan siang dengan wanita lain? Jika cemburu mengapa Kanaya begitu membenci Ario? Bukan kah sebaiknya Kanaya bertanya kepada Ario siapa wanita itu langsung?

" Tidak Kanaya kamu tidak cemburu." monolog Kanaya pada dirinya sendiri.

Akhirnya setelah beberapa menit Kanaya sampai di apartemen nya karena Kanaya memutuskan untuk tidak kembali kekediaman keluarga Nugraha.

Kanaya membaringkan tubuhnya di atas ranjang yang sudah beberapa hari ini dia tinggalkan.

Kanaya tersenyum dan sangat menikmati kehidupan seperti dulu yang bebas dan tidak terikat seperti saat ini.

Walau terkadang terlintas dalam benak Kanaya seharusnya dia tidak boleh seperti itu, karena dia adalah seorang istri dan ibu dari arka.

Namun keegoisan dia memilih untuk tidur di apartemen dan tidak pulang untuk menemui Ario yang sudah resmi menjadi suami nya.

...****************...

Sementara di paviliun Ario terbangun karena tidak mendapati sosok Kanaya disampingnya.

" Nay ... Kamu dimana dek?" Ario memanggil nama Kanaya sambil berjalan mencari keberadaan Kanaya di seluruh sudut ruangan dan tidak menemui sosok Kanaya.

" Dimana kamu Nay?" gumam Ario dan Ario sampai keluar mencari Kanaya ke klinik tapi klinik sudah tutup dan kata satpam yang bekerja disana Kanaya sudah pulang tiga jam yang lalu.

Ario melihat jam tangan yang melingkar manis di pergelangan tangan nya , sudah menunjukkan pukul satu dini hari. Ario bingung mau mencari keberadaan Kanaya di mana dan akhirnya dia memutuskan untuk kembali pulang ke paviliun.

...****************...

Ayam jantan berkokok menandakan bahwa waktu menunjukkan sudah pagi. Ario masih juga belum menemukan sosok wanita yang sangat dia cintai dan sayangi itu di dekat nya.

Ario memutuskan untuk membersihkan diri dan ingin berolahraga karena hari ini adalah hari Sabtu dan kantor libur.

Ario berlari mengelilingi kompleks perumahan mewah itu. Setelah selesai olahraga Ario memutuskan untuk kerumah utama untuk sarapan. Sampai di rumah utama alangkah terkejutnya Ario mendapati sosok Kanaya sudah ada di ruang makan dan menikmati sarapannya bersama keluarga besar Nugraha.

" Assalamualaikum semua." sapa Ario sambil tersenyum manis pada semua orang yang ada disana terutama pada Kanaya, namun Kanaya tidak begitu perduli dengan sosok Ario yang baru datang. Ario duduk salah tingkah sambil mengusap keringat yang masih membasahi pipinya setelah selesai berlari.

" Waalaikumsalam." jawab mereka kompak.

" Kamu mau makan apa Ar?" tanya Nadia pada Ario.

" Aku mau nasi goreng seafood nya Ma." jawab Ario canggung dan Ario merasa bersalah sekali pada Kanaya.

" Ma ... Pa ... Aku permisi ke paviliun dulu ya!" Kanaya bangkit dari tempat duduk nya.

" Ooh iya sayang besok kita bisa masak bersama lagi." Nadia tersenyum manis pada menantu kesayangan nya itu.