Amelia Putri adalah seorang sekretaris CEO di perusahaan ternama di ibukota.
Dia tidak memiliki sanak saudara, orangtuanya bercerai saat dia umur 2tahun dan dia tidak tau dengan keberadaan orangtuanya dimana.
Suatu hari,dia diminta untuk menjaga anak atasannya. tetapi tidak disangka ternyata sang anak memiliki ketertarikan kepada Amel. mungkin karna dia tidak pernah merasakan kasih sayang seorang ibu.
Tibalah disuatu moment,dimana Alex sang ceo melihat kedekatan sang putri dengan Amel merasakan perasaan yang sangat sulit diartikan.
Bagaimana kisah selengkapnya? Next story>>
Fyi guys, alur cerita atau konflik yang ada di dalam semua novelku tidak berat. hanya untuk have fun aja yaa..semoga sukaa ❤️
~PROSES REVISI~
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kak ayya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 27 (REVISI)
Sarapan pagi hari ini di kediaman Alex sedikit ramai, karna celotehan Aira yang tidak ada habisnya.
"Aira ,makan dulu. cerita sama mamamu nanti setelah makan ya" tegur omma Sandra
Aira hanya senyum-senyum dengan menggelengkan kepala ke kanan kiri menanggapi teguran omma.
"nak, kalau diajak bicara jawab"
"coba jawab, iya omma" lanjut Amel
"iya omma" Aira mengikuti
Sandra yang melihat perlakuan Amel terhadap cucunya merasa sangat bahagia.
"Alex beneran tidak mau makan bareng Mel?"
"iya ma, tadi katanya masih ngantuk"
"anak itu memang"
Mereka menghabiskan makannya dengan hikmat dan setelah makan Aira keruang bermainnya dengan di dampingi pengasuhnya.
"ma, Amel masuk kedalem dulu ya. mau bangunin mas Alex"
"oh iya nak, bangunin udah siang ini. apa nggak ke kantor dia"
"iya ma" Amel berlalu meninggalkan mama Sandra yang tengah duduk bersantai di halaman belakang.
tok..tok
Ceklek
"mas, kamu nggak ke kantor?" Amel membangunkan dengan memberikan usapan lembut di punggung Alex
"Hmm?"
"kamu nggak ke kantor?"
"jam berapa?"
"ini udah jam 7"
Tanpa mengucapkan kata , Alex bangun dan berjalan melewati Amel yang tadi duduk di tepi ranjang.
"mas" Amel mengejar Alex yang ternyata dia berjalan ke arah kamar mereka
"Kamu kenapa?"
"aku? nggak papa, minggir dulu. aku mau mandi"
"jawab dulu, kamu kenapa? aku ada salah?"
tanpa menjawab Alex pergi mengambil handuk dan berjalan ke kamar mandi.
Amel hanya diam mematung menatap sang suami menutup pintu tanpa menjawab pertanyaan nya.
'apa sesulit itu menjawab pertanyaan ku?' batinnya
Meskipun rasa sakit yang Amel rasakan, Amel tetap menjalankan kewajiban nya sebagai seorang istri.
Dia menyiapkan pakaian kerja Alex di tepian ranjang, entahlah mau dipakai atau pun tidak Amel tidak perduli.
Setelah itu ia berjalan ke dapur untuk membuatkan teh hangat dan membawanya ke kamar.
Sesampainya di kamar ternyata Alex sudah selesai memakai pakaian yang tadi ia siapkan
"mas ,ini minum dulu"
Alex meminum teh tersebut dan berjalan ke ruang kerjanya untuk mengambil tas dan beberapa berkas.
Amel masih diam, melihat Alex yang berlalu dari hadapannya begitu saja. dia masih mencerna apa yang saat ini terjadi.
'apa aku ada salah?'
'bahkan saat kita di hotel, kita tidak ada pertengkaran'
Amel mengambil gelas yang tadi ia bawa dan berjalan ke bawah.
"loh Mel, Alex baru aja berangkat. kamu darimana?"
"oiya ma, tadi mas Alex sudah pamit. ini Amel baru ngambil gelas yang tadi dipakai mas Alex di kamar"
"oh iya, yauda . mama hari ini ada arisan, mama titip Aira ya Mel"
"iya ma, hati-hati ma"
"iya, kamu mau dibawakan apa?"
"tidak usah ma" Amel tersenyum dengan mencium tangan mama Sandra
****
Dirumah ini Amel tidak melakukan kegiatan apapun.
Dia hanya menemani Aira belajar sambil bermain dan menemani nya tidur siang.
Mama Sandra memberi kabar jika hari ini dia akan pulang sore.
Alex ? bahkan laki-laki itu tidak ada menghubungi nya sama sekali.
berpamitan saat akan berangkat bekerja pun tidak ia lakukan.
Bolehkah Amel sedikit menyesal atas pernikahan ini(?) Dia seperti pengasuh anak yang di beri titel nyonya dirumah ini. padahal kehadirannya tidak dianggap oleh sang suami.
'haha, nasib mu mel' batinnya
***
2minggu berlalu tidak ada kemajuan dalam pernikahan mereka, bahkan jika dibilang kemajuan pun sebenarnya tidak perlu. toh, pernikahan mereka berawal baik dan tidak ada pertengkaran' apa-apa.
Hanya saja sikap Alex yang berubah 180 derajat setelah pulang dari hotel tempatnya menginap setelah akad.
Amel tetap menyiapkan keperluan Alex , baju kerja, baju tidur, makan dan kebutuhan Aira juga tentunya.
Pernikahan yang baru seumur jagung ,bahkan belum genap satu bulan sudah membuatnya tidak betah ini harus Amel terima dengan lapang dada.
Perhatian, kasih sayang yang Amel harapkan setelah menikah mungkin tidak akan terealisasikan.
"Aira ayok tidur nak, ceritanya besok lagi ya"
"Aira mau tidur sama papa dan mama boleh?"
"Hmm? papa sedang bekerja. Aira tidur sama mama dulu ya"
"no, Aira mau sama papa dan mama"
"yauda, coba mama ke ruang kerja papa dulu ya"
"terimakasih mama cantik"
"sama-sama anak mama yang cantik"
.
.
tok..tok..tok
"mas"
"masuk"
"ada apa?" tanya Alex tanpa mengalihkan pandangannya dari laptop
"Aira ingin tidur dengan mu dan aku, apa kamu bisa meluangkan waktu sebentar?"
"Hmm"
Alex mematikan laptop dan berjalan keluar dengan mengabaikan Amel yang berdiri di dekat pintu.
'sabar mel'
Amel pun mengikuti langkah Alex yang berjalan kearah kamar Aira.
Sesampainya di kamar, Alex berbaring disisi Aira berdekatan dengan dinding dan Amel yang menyusul berbaring di sisi sebelahnya.
Tidak lama Aira pun tertidur pulas.
"Mas, ada yang ingin aku bicarakan" lirih Amel menatap mata Alex
"bicaralah"
"tidak disini, mari kita berbicara di tempat lain"
"di ruang kerjaku" Alex berjalan mendahului Amel yang masih termenung.
.
.
"apa yang ingin kamu bicarakan? katakan?"
"sebenarnya kamu kenapa mas? apa ada yang salah dari sikap ku? kenapa mas Alex berubah setelah pulang dari hotel tempat kita menginap saat resepsi pernikahan kita dulu?" tanya Amel beruntun tanpa men jeda ucapannya.
"aku tidak berubah, aku memang seperti ini. apa ada yang ingin kamu tanyakan lagi?"
"jika tidak, masuklah ke kamar" lanjutnya
"Jika ini sikap mu yang sebenarnya, jadi mas Alex yang ada di hotel dengan sikap manisnya itu semua palsu?" lirih Amel
"tidak juga" jawabnya dengan santai
"lantas? apa mas Alex mempermainkan aku?"
"tidak"
"jawab yang bener mas, kenapa kamu mengabaikan ku? apa kamu menikahi ku hanya ingin melengkapi kebahagiaan Aira?"
"omong kosong macam apa ini, tidurlah. ini sudah malam" Alex berjalan kemeja kerjanya dengan meninggalkan Amel yang duduk di soffa
"Apa aku harus menjadi janda dengan waktu sesingkat ini mas?" tanya Amel
"Tidurlah"
"Jika memang kamu menikahi ku hanya untuk melengkapi kebahagiaan Aira, tidak papa. aku akan memberikan kebahagiaan itu tanpa harus ada ikatan pernikahan yang tidak sehat ini" ucap Amel dengan menitikkan air mata dan berjalan keluar dari ruangan Alex
"ARRGHHHHH!!!!"
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Double up 🔥🔥
berikan dukungan penuh ygy 🤗
Semoga alurnya tidak membuat bosan dan kalian semua menyukai cerita ini..
Terimakasih ❤️