NovelToon NovelToon
Kultivator Koplak

Kultivator Koplak

Status: sedang berlangsung
Genre:Time Travel / Sistem / Tokyo Revengers / One Piece / BLEACH / Jujutsu Kaisen
Popularitas:7.9k
Nilai: 5
Nama Author: yellow street elite

seorang pemuda yang di paksa masuk ke dalam dunia lain. Di paksa untuk bertahan hidup berkultivasi dengan cara yang aneh.
cerita ini akan di isi dengan kekonyolan dan hal-hal yang tidak masuk akal.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon yellow street elite, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 26

Di halaman belakang bengkel, di bawah sinar matahari yang mulai redup, ketiga murid inti Sekte Lembah Angin berkumpul. Sebuah tikar digelar seadanya, di atasnya ditumpuk belasan senjata hasil tempaan Rynz—mulai dari belati, tombak ringan, hingga pedang lengkung dan kapak kecil.

Chen Mo mengangkat salah satu pedang panjang, mengayunkannya beberapa kali. “Tajam. Seimbang. Kalau ini kita bawa ke kota perdagangan, aku yakin bisa laku mahal.”

Zhou Lan mengangguk sambil mencatat beberapa data di buku kecilnya. “Setidaknya ada enam yang bisa dikategorikan senjata tingkat tinggi. Sisanya bisa kita lepas murah untuk petualang atau milisi desa.”

Rynz duduk bersandar di dinding bengkel, tangan kirinya masih kotor oleh jelaga tempa. Ia memandangi senjata-senjata itu tanpa banyak bicara.

“Kalau kalian mau bawa semua ini sekaligus, kita butuh tempat penyimpanan yang lebih praktis,” katanya akhirnya. “Kalian berdua juga sering bawa bahan monster, tapi selama ini cuma diikat pakai tali dan dibungkus kain.”

Chen Mo mengerutkan alis. “Jadi?”

“Cincin ruang,” jawab Rynz singkat. “Setidaknya satu untuk masing-masing dari kalian. Biar kita nggak repot waktu bertukar bahan atau barang. Apalagi kalau kalian harus lari mendadak.”

Zhou Lan mengangguk setuju. “Benar juga. Selama ini kita hanya membawa satu kantong penyimpanan kecil dari sekte. Itu pun kapasitasnya terbatas. Dengan cincin ruang, kita bisa lebih fleksibel saat menjelajah atau berdagang.”

Chen Mo menyela, “Tapi cincin ruang tidak murah. Bahkan yang paling dasar sekalipun bisa menghabiskan semua keuntungan dari satu batch penjualan ini.”

Rynz menatapnya tenang. “Justru karena itu kita harus berinvestasi sekarang. Ini bukan sekali jual—kalau kita serius ingin membuka jalur produksi dan dagang, kita butuh fondasi.”

Zhou Lan menyilangkan tangan, memandang tumpukan senjata itu. “Baiklah, kalau begitu. Aku setuju. Kita jual semua ini, lalu sisihkan dana untuk beli dua cincin ruang. Satu untukku, satu untuk Chen Mo. Kau tidak butuh, kan?”

“Aku cukup di sini. Fokusku menempa, bukan berjalan jauh,” jawab Rynz pelan.

Chen Mo tersenyum kecil. “Ya sudah, urusan jual-menjual biar kami tangani. Tapi kau jangan tiba-tiba bilang pengen ikut lagi kalau nanti kami ketemu cewek cantik di pasar.”

Rynz mengangkat bahu. “Kalau cantik, mungkin saja aku datang.”

Zhou Lan tertawa kecil. “Kita mulai siapkan barang. Besok pagi kita berangkat. Dan Rynz… mulai sekarang, bersiaplah untuk lebih sibuk. Aku rasa, reputasi kita akan mulai menyebar.”

Pagi itu, kabut lembut menyelimuti jalanan sempit yang menuju ke kota perdagangan terdekat. Chen Mo dan Zhou Lan sudah mempersiapkan diri sejak fajar. Masing-masing membawa satu cincin ruang yang baru dibeli dengan sisa keuntungan dari penjualan sebelumnya. Cincin-cincin itu belum canggih, hanya berkapasitas kecil, namun cukup untuk menyimpan belasan senjata dan beberapa bahan monster.

Zhou Lan mengenakan jubah biru gelap, rambutnya diikat rapi ke belakang, tampak seperti saudagar muda. Sementara Chen Mo tetap dengan gaya petarungnya, membawa satu pedang ganda di punggung, meskipun senjata lainnya telah disimpan dalam cincin ruang.

“Pasar hari ini akan ramai. Kita mulai dari sisi timur, tempat para petualang biasa berkumpul,” ucap Zhou Lan sambil membuka gulungan daftar harga.

Chen Mo menguap malas. “Selama bukan kau yang buka mulut duluan dengan bicara soal margin keuntungan, aku ikut saja.”

Mereka tiba di kota saat matahari mulai naik. Hiruk pikuk para pedagang, suara tawar-menawar, dan aroma makanan jalanan langsung menyambut mereka. Di sebuah sudut pasar, mereka menyewa sebuah lapak kayu kecil dengan papan kosong. Zhou Lan segera membentangkan kain hitam, lalu mengeluarkan tiga senjata dari cincin ruangnya—pedang lengkung, tombak pendek, dan satu kapak berbentuk bulan sabit.

“Lihat ini, hasil tempa pandai besi dari sekte kecil yang terisolasi,” ucap Zhou Lan kepada seorang pedagang senjata yang lewat. “Tapi kekuatannya bisa menyaingi senjata dari kota timur.”

Pedagang itu tertarik, mencobanya sebentar, lalu membuka tawaran.

Satu, dua, tiga orang mulai berdatangan. Dalam waktu kurang dari satu jam, tiga senjata pertama sudah terjual. Zhou Lan cukup pandai bicara, tahu kapan harus memuji, kapan harus diam. Sementara Chen Mo hanya berdiri di belakang seperti penjaga lapak—auranya cukup kuat untuk mencegah penipu atau pencuri.

Namun bukan hanya para pedagang yang tertarik.

Dua orang petualang berpengalaman juga datang, mencoba tombak ringan yang dibuat Rynz.

“Seimbang sekali... siapa pandai besinya?” tanya salah satu dari mereka.

Zhou Lan hanya tersenyum samar. “Seseorang dari pegunungan. Tidak menerima pesanan pribadi untuk sekarang. Tapi jika kau punya bahan bagus, mungkin kami bisa bicara.”

Siang hari, keuntungan mereka sudah cukup besar. Chen Mo bersandar di tiang lapak sambil mengunyah daging panggang.

“Kau tahu, Zhou Lan. Aku baru sadar kalau kau punya bakat jadi saudagar.”

Zhou Lan menepuk gulungan catatan. “Dan aku baru sadar, kalau palu gila milik Rynz benar-benar bisa jadi sumber emas, selama kita tahu cara menjual hasilnya.”

Mereka berdua tertawa kecil.

Namun saat mereka bersiap membereskan lapak menjelang sore, seorang pria berjubah mewah, dengan dua pengawal di belakangnya, berhenti di depan mereka.

“Aku mendengar kalian menjual senjata buatan... khusus. Ada sesuatu yang bisa menarik perhatianku?”

Zhou Lan langsung memasang wajah netral. “Kami hanya menjual apa yang ada. Tapi jika Tuan punya bahan istimewa, mungkin kami bisa buatkan sesuatu yang sesuai.”

Pria itu meletakkan kantong kecil di meja. Saat Zhou Lan membukanya, matanya menyipit—di dalamnya ada serpihan sisik naga, potongan tanduk, dan sedikit debu kristal berwarna ungu tua.

“Kalau kalian bisa membuatkan aku belati dari ini, maka kalian akan mendapat lebih dari sekadar uang.”

Chen Mo dan Zhou Lan saling pandang sejenak. Zhou Lan lalu menjawab dengan tenang:

“Kalau begitu... tunggu kabar dari kami dalam dua minggu.”

Chen Mo dan Zhou Lan tengah melintasi jalan setapak di antara perbukitan rendah menuju arah timur, tempat lembah tersembunyi di mana sekte mereka berdiri. Setelah hari yang panjang berjualan dan menerima tawaran dari pria misterius, mereka memutuskan untuk segera kembali dan menyerahkan bahan-bahan langka itu kepada Rynz.

Namun sebelum mereka sempat berbelok ke jalur kecil menuju lembah, seorang gadis muda muncul dari balik semak—penampilannya mencolok: rambut panjang terurai, wajah bersih dan terawat, mengenakan pakaian bangsawan dengan jubah berkerudung. Di sampingnya berdiri dua pengawal yang tampak kelelahan.

Gadis itu memandangi mereka berdua, kemudian melangkah mendekat.

“Permisi...” ucapnya, suaranya lembut namun tegas. “Apakah kalian berdua berasal dari Sekte Lembah Angin?”

Chen Mo mengerutkan alis. “Kenapa kau menanyakannya?”

Zhou Lan menyela cepat, mencoba tetap ramah. “Kami pernah mendengar nama sekte itu. Tapi kenapa kau mencarinya?”

Yue menunduk sedikit, seolah ingin menyembunyikan identitasnya. “Aku hanya ingin tahu... siapa sebenarnya orang yang disebut Angin Hitam dari Lembah Angin. Apakah dia benar-benar ada? Atau hanya cerita pedagang jalanan?”

Keduanya langsung saling pandang, ekspresi mereka berubah sedikit gugup.

Zhou Lan mencoba bersikap netral. “Nama itu tidak asing, tapi kami tidak tahu siapa yang menyebarkannya. Kau mencari dia untuk apa?”

Yue menatap mereka lurus. “Aku hanya ingin... bertemu langsung. Mungkin kalian bisa membawaku ke sana?”

Chen Mo menyipitkan matanya, berbisik pada Zhou Lan. “Dia bukan orang biasa. Auranya bersih, tapi tenaganya tenang dan terkontrol. Ini pasti dari keluarga klan besar.”

Zhou Lan mengangguk kecil, lalu melirik Yue lagi. “Sekte Lembah Angin bukan tempat umum. Tapi... jika niatmu baik, mungkin kami bisa membicarakannya dulu dengan kepala sekte.”

Yue tersenyum kecil. “Aku bisa menunggu, jika perlu.”

Chen Mo menatap dua pengawal di belakangnya. “Tapi kau sebaiknya tidak datang dengan rombongan. Tempat kami tidak terbiasa dengan tamu berstatus tinggi.”

Yue menanggapi dengan anggukan tenang. “Kalau begitu... aku akan datang seorang diri. Kalian bisa memberitahu ‘kepala sekte’ kalian, bahwa Putri Huang Yue hanya ingin berbicara.”

Nama itu membuat Zhou Lan menegang. Ia mencoba menutup reaksi wajahnya, lalu tersenyum diplomatis.

“Baiklah. Kami akan menyampaikan.”

Yue berbalik perlahan, lalu pergi dengan anggun bersama para pengawalnya. Saat bayangannya menghilang di antara pepohonan, Chen Mo menghela napas.

“Gawat… orang-orang istana sudah mulai tertarik.”

Zhou Lan mengangguk. “Kita harus segera kembali. Ini bukan cuma soal bisnis lagi. Kita perlu bicara dengan Lu Ban... dan Rynz.”

1
yayat
tambah kuat lg
yayat
mulai pembantaian ni kayanya
yayat
ok ni latihn dari nol belajar mengenl kekuatan diri dulu lanjut thor
yayat
sejauh ini alurnya ok tp mc nya lambat pertumbuhnnya tp ok lah
‌🇳‌‌🇴‌‌🇻‌‌
sebelum kalian baca novel ini , biar gw kasih tau , ngk ada yang spesial dari cerita ini , tidak ada over power , intinya novel ini cuman gitu gitu aja plus MC bodoh dan naif bukan koplak atau lucu. kek QI MC minus 500 maka dari itu jangan berharap pada novel ini .
Aryanti endah
Luar biasa
Aisyah Suyuti
menarik
Chaidir Palmer1608
ngapa nga dibunuh musih2nya tanggung amat, dah punya api hitam sakti kok masih takut aja nga pantes jadi mc jagoan dah jadi tukang tempa aja nga usah ikut tempur bikin malu
Penyair Kegelapan: kwkwkw,bang kalo jadi MC Over Power dia gak koplak.
total 1 replies
Chaidir Palmer1608
jangan menyalahkan orang lain diri lo sendiri yg main main nga punya pikiran serius anjing
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!