Merleen merupakan seorang mafia. Sudah tidak terhitung banyaknya nyawa yang sudah ia bunuh. Banyak orang yang mengincar nyawanya.
Namun ia meninggal di tangan sang kekasih.
Arwahnya masuk kedalam tubuh seorang putri menteri yang terbuang. Dia dibuang oleh keluarganya karena hamil diluar nikah.
Padahal ia hamil karena jebakan dari kakaknya. Kakaknya tidak terima bahwa ia akan menikah dengan seorang jenderal.
Bukan hanya dibuang oleh keluarga. Gadis itu juga harus merasa sakitnya melihat lelaki yang ia cintai mencintai menikah dengan kakaknya.
Merasa frustasi gadis itu menyeburkan dirinya kedalam aliran sungai dari atas jembatan. Gadis itu pun tewas. Dan tubuhnya diambil alih oleh Merleen.
Empat tahun kemudian ia kembali ke ibu kota. Kedatangannya membuat geger kekaisaran.
Gadis itu membawa anak laki-laki berusia tiga tahun yang begitu mirip dengan Raja Chen. Dialah Raja perang yang terkenal akan kekejaman nya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nurul Senggrong, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Serangan Lin Hua
Setelah Jin Hai dan Jia Yi tidur , Lin Hua bergegas keluar dari ruang dimensi . Mumpung rentan waktu antara ruang dimensi dan dunia agak panjang.
"Akh!"
"Akh!"
Teriakan para warga yang menjadi pelampiasan oleh anggota klan Iblis . Mereka mencambuk satu persatu warga yang ada disana . Itu yang menjadi pemandangan pertama saat Lin Hua tiba di dunia nyata.
Lin Hua tidak bisa menahan amarah melihat perbuatan terkutuk itu. Meski ia dulunya seorang mafia , namun ia tidak pernah menyiksa orang yang sudah tidak berdaya .
Perbuatan mereka benar-benar tidak bisa di tolerir lagi . Ia pun menyambar cambuk yang mereka pegang dengan semburan api dari tangannya. Seketika cambuk itu langsung lebur menjadi debu.
"Sialan!!! siapa yang berani _" pekik sang pemimpin namun di putus oleh Lin Hua.
"Aku. Kenapa?"
Lin Hua menunjukan wajahnya. Di tangannya ada cambuk yang terbuat dari api miliknya .
"Maaf tuan. Wanita itulah yang sudah membunuh Qiang Feng dan yang lain," adu anak buahnya.
"Oh, jadi kamu yang sudah membunuh anak buahku!"
"Menurutmu?"
"Kalau begitu kamu harus mendapatkan balasan dari kami . Serang!"
Tar!
Wush!
Tar!
Semua menyerang Lin Hua. Adrenalin Lin Hua makin tertantang. Sudah lama ia tidak merasakan seperti ini . Selain melawan lima orang sebelumya.
Lin Hua dengan lihai menyerang mereka . Dia menggunakan serangan jarak jauh.
Duar!
"Akh!"
Pertarungan berjalan dengan seru. Para warga menyingkir. Mereka menggunakan waktu seperti ini untuk bersembunyi.
Satu persatu lawan yang dihadapi Lin Hua mati satu persatu. Jiwa mafianya mendominasi.
"Tinggu pembalasan ku!" kecam sang pemimpin sebelum menghilang. Anggap lah ia pengecut. Dari pada harus mati seperti anak buahnya .
Lin Hua akhirnya bernafas dengan lega . Dia mencari para warga yang tersembunyi . Namun belum juga ia mencari , warga yang tadinya bersembunyi sudah keluar lebih dulu .
"Terimakasih, akhirnya kami bisa terhindarkan dari orang-orang jahat itu," ucap tetua desa dengan tulus.
"Apa mereka sudah lama tingga disini?" tanya Lin Hua penasaran.
"Sudah Nona."
"Kenapa kalian tidak melaporkan kejahatan mereka?"
"Andai bisa Nona. Siapapun yang berniat keluar dari desa ini akan langsung mati."
"Siapa mereka ?"
"Kami juga tidak tahu identitas mereka . Tapi sejak kedatangan mereka , banyak anak kecil dan juga gadis-gadis muda menghilang,"
Deg!
Nyeri rasanya mendengar aduan mereka . Kemana mereka membawa orang-orang itu.
"Apa mereka benar-benar hilang?"
"Benar nona . Entah bagaimana kabar mereka saat ini ."
Lin Hua menyesal telah membunuh semuanya. Kecuali sang pemimpin yang memilih kabur . Andai masih ada yang hidup dia bisa mencari informasi dari mereka .
"Banyak kah yang sudah menghilang?"
"Hampir semua anak kecil dan para gadis di desa ini menghilang. Tolong bantu kami mencari mereka," pinta orang itu dengan serius . Ada nada sendu dalam nada suaranya. Lin Hua sulit untuk menolak.
"Akan aku usahakan."
Lin Hua tidak berjanji . Namun ia akan berusaha untuk membantu mereka.
"Terimakasih, Nona ."
"Dimana orang yang terluka tadi?"
"Mereka ada disana!"
"Mari kita lihat !" ajak Lin Lin.
Dia berjalan diikuti tetua desa menghampiri orang-orang yang terluka . Betapa nyeri hatinya saat melihat kondisi mereka dari dekat.
"Dasar iblis ," gumam Lin Hua dengan lirih .
Bagaimana ia tidak geram jika orang yang sudah renta juga menjadi korban kebiadaban mereka .
"Untuk saat ini siapapun yang terluka bisa antri untuk mendapatkan pengobatan," ucap Lin Hua tanpa sadar. Entah apa yang sudah ia pikirkan, namun ia takut jika tidak segera diobati luka mereka bertambah parah dan berakhir meninggal.
"Anda bisa ilmu pengobatan juga, Nona ."
Tetua desa yang sedari tadi berdiri disampingnya tidak bisa menyembunyikan keterkejutannya. Wajahnya nampak berbinar.
"Sekedar bisa, namun tidak terlalu ahli ," jawab Lin Hua merendah .
"Baiklah Nona . Saya akan siapkan tempatnya."
Akhirnya Lin Hua mengobati satu persatu warga yang mengalami kekerasan. Untungnya disana juga ada balai pengobatan. Dia meminta bantuan tabib yang ada disana untuk menyiapkan obat yang dibutuhkan.
Pangeran Chen kaget saat tiba di desa itu . dia melihat bekas pertempuran yang baru saja terjadi. Berjalan lebih ke depan ia bisa melihat para warga yang sedang antri. Entah apa yang sedang terjadi.
Kedatangan Pangeran Chen dan para prajurit membuat para warga heboh . kenapa di saat penjahat sudah kalah , penegak hukum malah baru datang .
Pangeran Chen dan yang lain turun dari kuda yang mereka naiki . Rasa penasarannya makin besar apalagi sang kusir mengatakan jika di desa inilah Lin Hua menghilang.
Sang kusir merasa shock. sepertinya setelah ia pergi tadi , kembali ada peperangan. Kerusakan makin parah .
"Ada apa ini ?" tanya Pangeran Chen pura-pura belum mengetahui apa yang sudah terjadi . Dia mendekati warga yang sedang berkerumun.
Tetua desa yang tadinya mengawasi jalannya pengobatan dipanggil oleh warga untuk berbicara dengan rombongan Pangeran Chen .
"Selamat datang di desa kami tuan ," sapa terus desa dengan ramah .
"Apa yang sebenarnya terjadi di desa ini?"
"Sebenarnya...."
kemudian ia menceritakan apa yang sudah terjadi . Semua ia ceritakan tanpa ada yang terlewati . Termasuk hilangnya para gadis dan anak-anak.
Mendengar hal tersebut membuat Pangeran Chen geram. Untungnya tetua desa berhasil meredakan kemarahan itu dengan memberi informasi akan akhir dari penjahat-penjahat itu.
"Apakah orang yang sudah menghabisi mereka ada disini?" tanya Pangeran Chen penasaran. Apalagi dari cerita tetua desa yang menyelamatkan adalah seorang wanita.
"Beliau sedang mengobati warga yang terluka ."
Ada riak terkejut mendengar wanita yang menjadi penolong desa itu mengobati para penduduk . Berapa banyak keahlian yang wanita itu miliki?
"Apakah dia juga seorang tabib ?" tanya Pangeran Chen tidak bisa menutupi rasa penasarannya.
"Anda bisa bertanya dengannya langsung . Dia ada didalam . Tapi maaf wanita itu sedang sibuk ."
"Tidak masalah . Saya hanya ingin melihat wanita hebat itu ."
"Mari saya antar ."
Tetua desa mengerti apa yang diucapkan pangeran Chen . Jadi dia membawa Pangeran Chen ketempat Lin Hua. Betapa terkejutnya pangeran Chen setelah mengetahui siapa yang sedang merawat para warga .
"Lin'er!'
