NovelToon NovelToon
The Author Is On His Novel, Right ?

The Author Is On His Novel, Right ?

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi / Transmigrasi ke Dalam Novel / Menjadi NPC / Akademi Sihir / Masuk ke dalam novel
Popularitas:10.6k
Nilai: 5
Nama Author: muramasa_203

Rian Akayuki.. seorang penulis yang menunggu bayaran dari novel yang ia buat, namun sebuah pesan misterius muncul padanya yang dapat mengubah hidupnya selamanya.

Penasaran dengan kelanjutan ceritanya ? silahkan simak novel 'The Author Is On His Novel, Right ?'

PERINGATAN !!

Cerita mungkin membosankan sebab alurnya lambat dan membingungkan

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon muramasa_203, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 35

Bencana..

Semenjak dunia ini mengalami perubahan besar dalam sejarah, para penduduk didunia ini mulai merasakan suatu perasaan baru.

Yang dinamakan khawatir..

Khawatir akan keberadaan monster baru yang tidak dikenal, dan dapat mengancam nyawa mereka selama tinggal didunia ini, belum lagi terdapat peningkatan tambahan pada kekuatan mereka yang tidak wajar itu.

Meskipun begitu para umat manusia dan ras lain masih mencoba untuk menyaingi para monster, yaitu dengan Sorcery yang sudah mereka kembangkan selama berabad abad hingga saat ini.

Semenjak umat manusia mengetahui batas maksimum Sorcery mereka, para manusia mulai memasukkan beberapa kategori khusus.

Yaitu melalui seberapa berbahayanya para monster dengan tingkat kekuatan para manusia.

Dan itu dinamakan Tingkat Ancaman Monster atau Monster Rank.

-Yang pertama adalah Wolf Rank.

Level ini bisa dibilang merupakan yang terlemah.

Para monster level ini biasanya cuma menimbulkan kerusuhan masyarakat dalam radius yang terbilang kecil. Meskipun demikian, potensi kematian manusia tetap saja ada jika para monster level ini sampai nekat.

Untuk mengalahkan mereka, cuma butuh sekitar 2 orang pria dewasa ahli pedang atau satu orang pengguna Sorcery tingkat 1 ataupun tingkat 2.

-Yang kedua adalah Tiger Rank.

Berbeda dengan Wolf Rank, Tiger Rank bisa terbilang sedikit berbahaya karena mampu memberi dampak mengerikan pada komunitas masyarakat dalam satu wilayah.

Intinya, monster-monster level ini bisa menghancarkan satu area pemukiman jika mereka mau.

Masalahnya, terkadang ada segelintir monster Tiger Rank yang masih bisa mempercundangi para Sorcery tingkat 1 sampai 4.

-Yang ketiga yaitu Demon Rank.

Jika Tiger Rank saja bisa meratakan satu area pemukiman, maka monster Demon Rank mampu menghancurkan seluruh kota jika ia mau.

Pada level ini, usaha para Sorcery untuk mengalahkan monster tersebut terbilang cukup sulit, mereka setidaknya harus Sorcery tingkat 7 sampai 8.

-Yang keempat adalah Dragon Rank.

Jika level Demon saja bisa meratakan satu kota, maka level Dragon mampu meratakan beberapa kota besar dalam satu waktu.

Pada tingkatan ini. Sorcery tingkat 9 lah yang harus turun tangan dalam menghadapi monster tingkat ini.

-Yang terakhir yaitu God Rank.

Tingkatan satu ini bisa dibilang merupakan yang paling berbahaya.

Level God adalah tingkatan di mana ancaman yang datang diperhitungkan mampu membahayakan keselamatan umat manusia.

Bahkan dalam sejarah saja belum pernah ada satu orangpun yang dapat mencapai Sorcery tingkat 10.

Terkadang para manusia pun membuat suatu kesalahan dalam mengukur tingkat bahaya para monster, bukan untuk para monster saja bahkan manusia atau ras lain pun dapat dimasukkan ke dalam kategori ini.

Cuthbert Moonlight, adalah pencetus tingkat ancaman tersebut pada seluruh dunia.

Tidak diketahui berapa usianya hingga saat ini, namun namanya pasti akan terpampang dalam buku sejarah dan tiap materi yang ada di seluruh Akademi.

Namun pertama kali dalam hidupnya ia merasakan bahaya yang jauh melampaui imajinasi nya saat ini, yaitu seberapa berbahaya cucunya Ryan saat ini.

Ia dibuat tunduk hanya dengan satu hentakan tongkatnya saja, bukan dia saja bahkan seluruh orang yang berada di mansion ini harus berlutut dihadapan bocah 11 tahun tersebut.

Bahkan Eve dan Criss yang berada disana dibuat tidak sadarkan diri karena tekanan yang Ryan berikan barusan kecuali Freya dan Evan.

"Kau seharusnya tidak mengarahkan tekanan aura itu pada hal yang tidak kau ketahui, Kakek.."

Ucapan yang dikeluarkan Ryan tentu membuat Cuthbert merasa terpukul, namun ia tahu kalau apa yang bisa ia lakukan saat ini hanyalah meminta maaf pada cucunya.

Namun sebelum ia membalas perkataannya tiba tiba saja tekanan berat itu menghilang, yang mana membuat dirinya mulai menatap Ryan cucunya yang terlihat tenang sedang berjalan kearahnya.

"Aku rasa tidak masalah bukan bila kita berbicara sebentar bukan begitu, Kakek ?"

'Freya.. cucu apa yang baru saja kau berikan padaku !?'

***

Ruang Tamu.

Diruang tamu sendiri terlihat beberapa orang duduk disana, mulai dari Ryan dan Cuthbert yang saling duduk berhadapan satu sama lain.

Disisi Cuthbert sendiri terdapat Evan dan Freya yang sedang menatap Ryan dengan penasaran, sedangkan Eve, Criss dan yang lainnya saat ini sedang dirawat diruang tamu yang telah Freya sediakan.

"Jadi ada yang ingin kau tanyakan padaku, Kakek ?" tanya Ryan yang saat ini sedang mengelus kepalanya Hilda yang sedang duduk dipangkuannya itu.

Terlihat Hilda sepertinya menikmati usapan yang Ryan berikan padanya, terpampang jelas pada wajahnya itu, yang mana hal ini membuat Freya cemburu karena ia tidak memiliki kesempatan itu ketika diarea latihan.

"Ryan, bukan ? kalau begitu.. bisakah kau beritahu padaku darimana kau memiliki kekuatan sebesar itu ?" tanya Cuthbert yang mulai menatap Ryan dengan wajah serius.

Semenjak ia merasakan tekanan yang dikeluarkan oleh Ryan sebelumnya membuat dia semakin waspada padanya, belum lagi ia terlihat tenang ketika berbicara dengan dirinya.

"Kekuatan ? kau harusnya tahu kalau aku tidak memiliki segelintir Mana bukan ?" tanya Ryan.

"Benar, itu jelas seperti yang kau katakan, namun itu tidak memungkiri kalau kau bisa mengendalikan gravitasi layaknya para Sage itu sendiri" balas Cuthbert.

Dari yang Cuthbert ketahui kalau seorang Sage atau yang dikenal sebagai pengguna Heart of Sagacity memiliki kekuatan yang sangat absurd, dimana mereka dapat mengendalikan ruang, gravitasi, bahkan energi kehidupan itu sendiri.

Belum lagi Sage itu diberi kemampuan yang dapat menyaingi para Naga bahkan Dewa sekalipun, bahkan para Sage pun juga dapat berumur panjang layaknya para Elf itu sendiri.

Meskipun begitu para Sage yang ia ketahui hanya lah satu dan satu satunya yang memiliki kekuatan absurd tersebut, namun ia dinyatakan menghilang setelah mengetahui kebenaran dunia ini tanpa meninggalkan jejaknya sama sekali.

Namun Cuthbert sendiri masih kebingungan dari mana cucunya itu mendapatkan kekuatan yang dapat menyaingi para Dewa itu sendiri.

Evan yang mendengar ini bingung dan mulai menyelidiki Ryan, dan seperti yang diucapkan Cuthbert, putranya itu Ryan tidak memiliki segelintir mana didalam tubuhnya, bahkan ia sendiri kebingungan dengan kekuatan anaknya itu.

"Jika kau tidak memiliki Mana didalam tubuhmu, apakah itu berarti kamu memiliki Artifact yang setara dengan Artifact Langka" ucap Freya yang melihat tongkat yang dibawa Ryan saat ini.

"Mengenai Artifact mungkin ibu benar, namun ini bukan Artifact Langka seperti yang ibu pikirkan" balas Ryan yang mulai mengambil tongkat Divine Key of Star (KoS) miliknya.

Tentu Freya yang mendengar ini terkejut karena Ryan memiliki Artifact ditangannya, namun bingung dengan perkataannya yang berikutnya.

"Melihat ekspresi Ibumu itu, Kakek mulai yakin kalau Artifact yang kau pegang itu pasti diatasnya, bukan ?" ujar Cuthbert yang membuat mereka mulai menatapnya.

"Daripada menebak kenapa tidak mencari tahu saja soal Artifact ini saja ?" tanya Ryan dengan senyumnya yang terpampang tepat diwajahnya itu sambil memberikan tongkatnya pada Cuthbert.

Melihat ini tentu Cuthbert mulai mengambilnya, namun tepat ketika ia menyentuhnya Cuthbert mulai terdiam tanpa mengambil KoS milik Ryan.

Evan yang melihat tingkah Cuthbert yang terdiam ketika menyentuhnya mulai menyadarkannya.

Tentu merasakan ini ia segera menyadarkan dirinya dan mulai menarik tangan Evan pada tongkat tersebut, dan seperti yang terjadi pada Cuthbert sebelumnya Evan pun mulai terdiam dengan wajah terkejutnya.

Seketika Evan mulai melirik Cuthbert dengan tatapan serius, dia sendiri hanya menganggukkan kepalanya saja dalam diskusi bisu tersebut.

"He.. Hei !! kenapa kalian berdua malah diam !! cepat beritahu apa yang kalian rasakan !?"

Freya mulai meneriaki mereka berdua yang membuat dirinya kesal karena mereka tidak mengeluarkan sepatah kata pun dari mulut mereka.

Mendengar suaranya Freya, mereka berdua mulai menatap satu sama lain sebelum memasang wajah serius pada Freya.

"Freya, apapun yang terjadi jangan berteriak, mengerti ?" pinta Evan dengan wajah serius.

"Moo !! apa sih yang kalian pikirkan sini ! biar aku pegang !" teriak Freya yang kesal mulai memegang tongkat yang dibawa oleh Ryan.

"Tu-" namun sebelum Cuthbert menghentikan niatan Freya ia sudah terlambat karena Freya sudah memegang tongkat tersebut.

Freya yang menyentuh tongkat tersebut terkejut, keringat dingin mulai mengucur keluar dari keningnya tangannya pun bergetar setelah menyentuh tongkat tersebut.

"A.. Artifact ini.." gumam Freya yang terkejut ketika mengetahui eksistensi senjata tersebut.

Ketika mereka pertama kali memegang Artifact nya Ryan, mereka mengirimkan sedikit mana mereka kepada tongkat tersebut untuk mengetahui berada ditingkat apa Artifact tersebut.

Jika Artifact Biasa maka Artifact tersebut hanya akan bergetar saja, sedangkan Artifact Langka mulai mengeluarkan aura sesuai dengan jumlah mana yang dikirim dari sumbernya.

Namun ketika mereka mengetesnya seketika membuat mereka terdiam, itu dikarenakan apa yang mereka rasakan itu lah yang membuat mereka seperti itu.

Tepat setelah Cuthbert, Evan, dan Freya menyentuhnya kesadaran mereka seketika dikirim kedalam tongkat tersebut, namun yang membuat mereka terkejut adalah apa yang mereka lihat waktu itu.

Disana terdapat sebuah bintang berwarna hitam dengan garis tepi berwarna merah, bintang tersebut seakan akan sedang menyerap jiwa mereka ketika berada didekatnya.

Karena hal itulah mereka terdiam ketika melihat hal itu.

Ryan sendiri yang merasakan energi mereka tersenyum dan segera menyimpan tongkatnya kembali, langsung saja ia mulai menjelaskan apa yang sedang mereka lihat saat itu.

"Seperti yang kalian lihat sebelumnya, kalau benda itu tidak lain adalah sebuah bintang" jelas Ryan.

"B.. Bintang ?" tanya Freya yang kebingungan dengan apa yang ia lihat itu.

"Benar, seharusnya kalian pernah melihat bintang dimalam hari bukan ? bisa dibilang kalau bintang yang kalian lihat itu adalah salah satu dari berjuta juta bintang diluar sana"

Mendengar penjelasan Ryan tentang bintang membuat Evan dan Freya berkeringat karena apa yang mereka lihat setiap malam tidak seperti yang mereka bayangkan selama ini.

"Jadi bintang yang kita lihat selama ini.. apakah seperti itu juga ?" tanya Cuthbert yang mengorek informasi ini darinya.

"Haha.. tentu saja tidak, bintang yang kalian lihat itu bisa dibilang bintang mati dan hanya sebagian kecil jauh dari semesta ini" balas Ryan dengan ringan.

"Dan lagi tidak semua bintang berbahaya seperti bintang yang satu itu"

"Jikapun bintang itu tidak terlalu jauh dengan dunia kita, aku yakin kita semua sudah lama mati karena bintang tersebut"

"Jadi maksudmu ada berbagai jenis bintang diluar sana begitu ? lalu bintang apa yang ada didalam senjatamu itu ?" tanya Cuthbert sekali lagi.

"Itu hanya Bintang Mati, Black Hole.."

***

Selepas menjelaskan apa yang Cuthbert tanyakan pada Ryan, meskipun masih banyak pertanyaan mengenai Artifact itu ia segera menyuruh mereka berdua keluar untuk melihat keadaan Criss dan yang lainnya.

Ia tahu kalau bertanya sesuatu mengenai senjata itu, hanya akan membuat Ryan tidak nyaman dengan pertanyaannya, dan satu satunya pilihan yaitu menunggu waktu yang tepat untuk bertanya.

Setelah mereka keluar diruangan itu hanya menyisakan mereka bertiga saja, melihat Ryan dan Hilda keluar Evan mulai bertanya pada Cuthbert.

"Ayah, dengan kekuatan sebesar itu, aku yakin anak itu akan menjadi incaran para 'The Grand Order' " ucap Evan dengan wajah serius.

Ia tidak menyangka akan melihat Artifact Misterius yang dikatakan telah menghilang dalam sejarah, dan hanya beberapa jenis Artifact yang memiliki kekuatan serupa saja yang dapat menyaingi Artifact Misterius itu.

"Tidak perlu khawatir Evan, menurut apa yang aku lihat saat ini, ia sepertinya memiliki kekuatan yang dapat menghancurkan markas 'The Grand Order' itu sendiri"

Cuthbert segera berdiri dari kursinya segera berjalan kearah jendela yang ada dibelakangnya, dan mulai melihat langit sedang menunjukkan terang mataharinya saat ini.

"Ditambah ia sangat percaya diri ketika berbicara berbicara denganku, berbeda dengan anak lain dari keluarga Moonlight kita sendiri"

"Tapi Ayah, apakah tidak apa apa membiarkan Ryan berjalan keluar dengan Artifact itu ? apakah kita perlu mengirim 'Shadow Moonlight' untuk menjaganya ?" tanya Freya yang khawatir akan kondisi anaknya.

Ia tidak mau kehilangan putranya setelah ia kembali 2 tahun yang lalu.

"Aku rasa mengirim mereka terlalu berlebihan, biarkan saja Ryan berkeliling dengan sesenang hatinya"

"Aku yakin ia akan mengeluh ketika mengirim banyak mata kepadanya"

Cuthbert tersenyum ketika memberitahukan hal ini pada mereka, ia segera berbalik pada Evan dan Freya dan mulai memberi perintah pada mereka berdua.

"Beri dia pelayan seperti Elysia padanya, mau ia suka atau tidak ini adalah perintahku, mengerti ?"

"Siap, Ayah.."

***

Disisi lain Criss terlihat sedang duduk diatas kasur sambil menatap tangannya, ia sudah sadar setelah ia dibawa kemari oleh para pelayan.

'Kenapa.. apa karena aku lemah dimatanya ? sampai sampai ia tidak memandangku layaknya saudara pada umumnya ?'

Elysia sendiri yang melihat kondisi Criss hanya bisa terdiam, meskipun begitu Elysia sendiri sama sekali tidak menurunkan kewaspadaannya bahkan ketika ia sendiri baru sadar juga.

Ia ingin sekali membantu tuannya namun ia tidak bisa menuruti kata hatinya karena keberadaan Ryan dikediaman ini.

Semenjak Ryan datang ia seolah olah terisolasi untuk menatapnya, seakan akan ia pernah melihat dirinya yang mana membuat ia ragu dengan apa yang sebenarnya terjadi padanya.

Disisi lain Eve masihlah tidak sadarkan diri karena tekanan gravitasi yang dikeluarkan oleh Ryan sebelumnya, belum lagi Aisha yang juga ikut tidak sadarkan diri setelah ia membawa Eve kemari.

Dan dari berita yang Elysia dengar kalau orang yang menolong mereka setelah kejadian itu adalah para pelayan dan juga 1 pendeta muda yang datang kemari atas suruhan Freya.

'Ryan Moonlight.. siapa dia sebenarnya ?' batin Elysia yang merasakan perasaan tidak enak ketika melihatnya.

Dan tepat setelah ia memikirkan Ryan tiba tiba saja ia berada tepat dibelakangnya dan mulai menyapa Criss.

"Hai, Criss.. sepertinya kau sudah sadar"

Tentu mereka yang tidak merasakan keberadaan Ryan mulai menatapnya, apalagi Elysia yang sedari tadi waspada dengan area sekitarnya.

Tanpa pikir panjang ia mulai mengeluarkan pisau kecil pada sepatunya untuk menyerang Ryan tepat dikepalanya.

Ryan sendiri yang merasakan energi tersebut tidak menghindar dan mulai menerima serangannya dengan menancapkan pisaunya itu pada tangan kirinya Ryan.

"Hmm.. sepertinya aku berlebihan.." gumam Ryan yang merasa dirinya diserang saat ini.

"Tu.. Tuan Muda Ryan !? maafkan saya karena membuat anda terluka seperti ini !?" Elysia dengan panik mencoba melepas pisau tersembunyi itu pada tangannya Ryan, namun sekeras apapun ia mencoba Elysia tetap tidak bisa melepasnya.

Seakan akan Ryan menggenggam kakinya itu dengan sangat kuat.

"Kau Elysia pelayan adikku bukan ? bisakah kau mengirim seorang medis atau pendeta untuk luka ditanganku ini ?" tanya Ryan dengan tenang mulai melepas genggamannya.

"Ba.. Baik !!"

Setelah kakinya dilepas dengan segera Elysia mulai berlari meninggalkan mereka berdua disana dan segera memanggil seorang penyembuh untuk luka yang ia buat pada tangannya Ryan.

"Kak-"

"Karena dia sudah pergi haruskah kita melanjutkan percakapan kita waktu itu, Criss ?" Ryan dengan segera memotong ucapnya Criss.

Criss yang mendengar ini terkejut, namun ia segera menatap tangannya yang terluka itu karena Elysia.

"Tidak usah dipikirkan, dan maaf pembicaraan ini harus dirahasiakan pada mereka semua"

"Dan lagi.. bukannya ada sesuatu yang ingin kau tanyakan Criss ?"

Mendengar perkataan Ryan dengan segera ia menghela nafas dan mulai bertanya padanya.

"Kenapa kau menghapus ingatanku, Kak Ryan ?"

1
HRS
up lagi cuy 🗿✌🏻
HRS
Zoro kedua🗿
HRS
mantap
HRS
kok abis 🗿
Ŕæýhæń Æŕť
luar biasa
HRS
kalau udh arc 2 berarti harus up yg rajin Thor 😁
HRS
up lagi cuy 🗿✌🏻
Spencer
bro, give my tear back!!
Bilqis Ayudia
luar biasa
HRS
up!
HRS
lama" gua bunuh lu kalau bisa 🗿
HRS
lanjut lagi coy!
HRS
gue mulai kesel Ama ni orang 🗿
Ŕæýhæń Æŕť: sama☕
total 1 replies
HRS
malah abis Cok! jadi nanggung any🗿
HRS
yah abis🗿
HRS
yah abis 🗿
Ull Ullah
berat amat ceritanya min
Ull Ullah
/Smile//Smile//Smile//Smile//Smile/
Ull Ullah
akwkwkwkwk
pantasm noble nya archer
di fate staynight UBW
Ull Ullah
keren min
semoga rejeki lu di lipatgandakan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!