NovelToon NovelToon
Pembalasan Istri Yang Di Anggap Bodoh

Pembalasan Istri Yang Di Anggap Bodoh

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Balas Dendam
Popularitas:3.9M
Nilai: 4.9
Nama Author: Nurhikmah

Thalita, 25 thn seorang dosen sekaligus pengusaha membalaskan sakit hatinya kepada suami dan keluarga suaminya yang sudah menggelapkan uang restoran milik nya hanya karena ia sibuk mengurus ibunya yang sedang sakit.

Ia dianggap miskin oleh keluarga suaminya, karena sewaktu menikah ia di wali kan kepada wali hakim karena ayahnya sudah meninggal ketika ia berusia 17 tahun. Dan ia juga di anggap bodoh, karena selama restoran di handel Dika suaminya, ia tidak pernah menanyakan laporan keuangan restoran tersebut sehingga membuat Dika dan keluarganya besar kepala dan menggelapkan uang restoran untuk gaya hidup mereka.

Hanya Alana lah yang menyukai Thalita dan dialah yang mengirim video Dika dan keluarga nya merayakan pesta ulang tahun selingkuhan Dika di restoran milik Thalita.

Berhasilkah Thalita membalas perlakuan Dika dan keluarga nya? Adakah nanti seseorang yang mencintai Thalita setulus hatinya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nurhikmah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

31. Kedatangan pembeli rumah.

Setelah mentalak Yuli di depan orang tuanya, Kadir pun undur diri keluar dari balai desa dengan sedikit insiden Yuli berontak dengan memeluk Kadir tiba-tiba dari arah belakang.

Kadir spontan menyentak kan tubuh Yuli hingga terjatuh karena tiba-tiba saja adegan Yuli berbagi peluh dengan lelaki lain berputar di matanya seperti layar sebuah film yang berputar silih berganti di depan matanya.

"Maaf karena aku tadi hanya reflek melakukan nya. " cerca Kadir minta maaf dengan langsung pergi dengan tergesa-gesa.

Kadir sengaja bersikap seperti itu seolah-olah ia memang tidak sengaja melakukan itu agar tidak ada keluar kata-kata kasar yang keluar dari mulut nya itu karena merasa jijik dan muak dengan sikap Yuli.

Ia tidak ingin menyakiti hati dan perasaan mertuanya hanya kerena kata-kata kasar yang terucap dari mulut nya itu.

Kadir berjalan dengan cepat menuju rumah mertuanya. Ketika sampai di sana ternyata si bungsu sudah bangun dari tidurnya.

Ia berteriak kegirangan ketika melihat Kadir datang.

"Papa... Atu au itut Papa!! " teriaknya dengan suara cadel nya.

"Anak pintar Papa sudah bangun rupanya. Sini peluk Papa dulu! Papa kangen dengan Kana! " ucap Kadir sambil menggendong tubuh gembul putri bungsunya.

Sambil menggendong si bungsu, Kadir meminta bantuan Ibu-ibu yang membantu Kayla tadi untuk mengepak pakaian kedua putri nya.

"Loh, emangnya sampean mau pergi bawa anak nya ya Mas? " tanya Ibu-ibu itu dengan heran.

"Iya Bu, mulai hari ini anak-anak saya akan pergi bersama saya. Saya sudah menalak Yuli dan saya tidak ingin berpisah lagi dengan anak-anak saya. Niat saya datang kesini untuk menjemput istri dan anak-anak saya. Tapi ternyata hanya anak-anak yang bisa saya bawa. Setiap melihat Yuli, amarah saya tiba-tiba muncul. Saya akan cepat-cepat pergi karena saya tidak ingin mengeluarkan kata-kata kasar yang menyakiti hati orang yang mendengar nya. Sejelek-jeleknya Yuli, ia tetap ibu anak-anak saya. " jawab Kadir sambil menghela nafas kasar.

"Yang sabar ya Mas, kelak nanti semuanya akan indah pada waktunya. Akan ada pelangi setelah hujan. Mudah-mudahan nanti sampean mendapatkan ganti yang begitu menyayangi sampean dan anak-anak. " hibur Ibu-ibu itu dengan wajah kasihan.

Kadir hany tersenyum kecut mendengar kata-kata yang keluar dari mulut Ibu-ibu itu.

Ia membantu mengepak pakaian Kayla di dalam sebuah tas. Ia hanya membawa seperlunya saja, karena pakaian bisa bi beli lagi nanti. Yang penting ia harus pergi dulu dari sini.

🎍🎍🎍

Pagi harinya sekitar jam sepuluh, rumah yang di tempati Dika dan Mama nya kedatangan tamu sepasang suami istri dan seorang pria yang ternyata adalah makelar rumah yang waktu itu di temui Tata.

Karena Tata hanya menjual dengan harga pasaran, banyak yang tertarik ingin membeli rumah tersebut karena harga yang cukup murah untuk sebuah rumah yang memiliki lokasi yang sangat strategis.

"Siapa kalian! Kenapa kalian datang ke rumah saya! Saya tidak mengenal kalian! " tanya Nyonya Retno dengan ketus ketika membuka pintu.

"Saya tidak perlu izin Nyonya untuk datang ke rumah ini! Saya sudah mengantongi izin dari Nona Tata selaku pemilik rumah ini yang sebenarnya. " jawab makelar rumah dengan santai.

"A-apa??? " pekik Nyonya Retno dengan wajah kaget.

"Iya Nyonya, Nona Tata akan menjual rumah ini. Dan mereka berdua ini adalah orang yang akan membelinya dan mereka sekarang di sini untuk melihat-lihat keadaan rumah ini sebelum akad penjualan terjadi. " jawab makelar rumah tadi dengan jujur.

"Tidak! Kalian tidak bisa melakukan semua itu! Ini rumah anak saya! Tata adalah istrinya, dan otomatis ini juga rumah anak saya! Saya tidak akan membiarkan kalian menjual rumah anak saya! " pekik Nyonya Retno dengan marah-marah.

Makelar tersebut tidak peduli dengan teriakan larangan dari Nyonya Retno, begitu juga dengan calon pembeli. Karena sebelum mereka memutuskan untuk melihat rumah ini mereka sudah bertemu duluan dengan Tata dan sudah di beritahu Tata bagaimana sikap suami dan mertuanya itu ketika nanti mereka datang ke sana.

Makelar rumah dan calon pembeli segera memasuki rumah walaupun Nyonya Retno melarang mereka dengan keras. Mereka melihat-lihat kondisi rumah, baik ruang tamu, kamar, dapur dan kamar mandi. Calon pembeli sangat puas karena kenyataan nya rumah ini jauh lebih bagus dari yang mereka duga.

"MasyaAllah Pi, Bagus banget rumahnya Pi. Luas, kamarnya empat, kamar mandi juga empat termasuk yang di dapur. Belakang nya masih luas, cocok untuk Mami bikin taman mini nanti. Rasanya sayang sekali jika kita menolak membeli rumah ini Pi. " ucap Istri calon pembeli dengan berdecak kagum dan senang.

"Alhamdulillah kalau Mami suka. Jadi kita nanti langsung menemui Mbak Tata saja untuk melakukan akad pembelian. " jawab suaminya sambil tersenyum.

"Gimana Pak, Bu. Apa yakin ingin beli rumah ini dari Nona Tata? Kalau yakin, nanti saya atur pertemuan dengan beliau sepulang kita dari sini! " tanya makelar rumah dengan ramah.

"InsyaAllah kami yakin Mas, saya dan istri saya sepakat ingin memiliki rumah ini. " jawab suaminya dengan mantap.

"Baiklah kalau begitu. Saya akan menghubungi Nona Tata dulu! " ucap makelar rumah dengan wajah bahagia.

"Hei, pergi kalian dari rumah anak saya! Kurang ajar si Tata! Dasar menantu durhaka! Istri durhaka! Seenaknya saja mau menjual rumah ini! Saya tidak akan membiarkan kalian memiliki rumah ini! Ini rumah anak saya! Pergi kalian!! " raung Nyonya Retno dengan kencang sambil mulut nya tidak berhenti memaki-maki Tata sang menantu.

Ia terus berteriak berkata-kata kasar dan memaki dengan mengeluarkan semua isi kebun binatang saking kesalnya karena ucapan dan teriakannya tidak di peduli kan mereka yang datang tadi.

Ia bahkan melempari mekelar rumah dengan vas bunga, namun makelar rumah menghindari nya hingga vas bunga tersebut hancur mengenai dinding dan membuat lantai berantakan.

"Pergi kalian dari sini!! "peliknya lagi sambil melempar bantal sofa ke arah pasangan suami istri tersebut.

"Ayo Pi, Mas... Kita keluar dulu dari sini! Bahaya jika kita nanti terkena amukan orang gila yang ngaku-ngaku ini! " ajak istri calon pembeli dengan pura-pura ketakutan.

Mereka pun segera keluar dari rumah itu karena tidak ingin terjadi keributan yang semakin besar. Makelar rumah langsung menghubungi Tata melalui ponselnya dan mengabarkan tentang pertemuan dengan para pembeli rumah tersebut. Mereka janjian sore hari nya karena Tata saat ini sedang sibuk mengurus restoran nya yang lain.

Sedangkan Nyonya Retno langsung menelpon Dika, mengadukan kedatangan orang yang ingin menjual rumah itu.

[Hallo Dika, baru saja ada orang datang ke rumah. Katanya istrimu itu akan menjual rumah ini. Dan mereka bahkan sudah masuk ke dalam rumah lihat-lihat. ]

[Apaaa??? Kenapa gak Mama larang!! ]

[Kenapa kau malah memarahi Mama?? Asal kau tahu saja, Mama sudah melarang mereka masuk, bahkan Mama lempar mereka dengan vas bunga hingga hancur]

[Maaf Ma, Dika tadi hanya reflek karena kaget!]

[Sekarang kau bilang sama istri kurang ajar mu itu, kalau Mama tidak terima rumah ini di jual. Kau sebagai suami ada hak di rumah ini. Enak saja dia main jual sembarangan. Dengar ya Dika, pokoknya Mama gak mau tahu kalau kau harus mendapatkan hak rumah ini. Mama gak mau jadi gembel tidur di jalanan. ]

[Iya Ma, Mama tenang saja! Dika juga gak sudi keluar dari rumah itu menjadi gembel, luntang lantung di jalanan. ]

[Ya sudah.. Mama mau makan dulu! Lapar Mama habis marah-marah. ]

[ Iya Ma. ]

Dika yang sedang membuang sampah, langsung melempar sampah tersebut dengan sekuat tenaga, melampiaskan kekesalan nya atas kabar yang di berikan Mama nya.

"Sialan si Tata, sudah mulai bergerak dia rupa nya. Ini tidak bisa di biarkan, secepatnya aku harus mencuri sertifikat restoran ini. Aku tidak rela menjadi gembel karena perempuan sialan itu! Ternyata dia sangat licik juga! " gumam Dika pelan dengan tangan terkepal.

Bersambung...

Selamat hari raya idul fitri 1443 H, minal aidin walfaidzin mohon maaf lahir dan batin..

Selamat membaca dan selamat lebaran semuanya...

Jangan lupa Teh Ha Er nya ya... 😂😂😂

1
Efrizal L Candra
cerita sangat la bagus ringan dan juga mendidik, asyik utk di baca. saya tunggu cerita yg lainnya. thorrr
Ida Nengsih
Luar biasa
Ida Nengsih
Biasa
Les Tary
ini org kpn sadarnya udh numpang tp berlagak jd bos
✓™N!NA 💗 MO®O™✓
Lumayan
✓™N!NA 💗 MO®O™✓
Kecewa
Hafizah Putri Nya Hafiz
sakit kali hati ku
tanggung jawab thor 😭
Sri Juliarti Achmad
trimakasih ya Thor saya suka ...tetap semangat .
Hafizah Putri Nya Hafiz
Luar biasa
Junita Junita
kok mati sih Thor gk biasa dong dia mlihat kebahagiaan tata
Junita Junita
spa lgi tuh
Sriati Rahmawati
sebenernya kata2 KOE terlalu kasàr untuk para Ningrat berdarah biru
Veronika Tengker
HA HA HA HA HA
Sriati Rahmawati
grandpa bukan grandfa
Veronika Tengker
saya suka Novel seperti ini apa lagi alur ceritanya
Novriyanto Diaz Angga
bs ngk thor klo nulis ibu jng ibuk...
Lisa Yacoub
ceritanya bagus !
Sumar Sutinah
aq suka karyamu thor, d tunggu yg lebih seru lg
Junita Junita
kasih tau dong Thor ramuan yg d kasih eyang putri ke pda tata biar aku buat juga 😁
Cie Haryati
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!