Cyra yang frustasi lantaran kedua orangtuanya berpisah, mulai menjalani kehidupan yang penuh kesedihan. Gadis polos itu tak perduli lagi pada apapun, ia ingin mengubah hidupnya menjadi lebih liar lagi dari sebelumnya.
Kehidupan malam yang penuh dengan keliaran itu mulai ia tapaki, disana lah kisah cintanya bersama seorang tuan mafia misterius bermula.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon patrickgansuwu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 24. Cari daritadi
Cyra tampak keluar dari kamarnya dengan baju tidur yang ia kenakan, ia mencari keberadaan Alvin di sekitar rumah itu sambil berkeliling. Ia terlihat sangat bahagia, bahkan tidurnya cukup nyenyak karena semalam ia baru saja diberi kejutan yang luar biasa dari pria itu. Namun, sayang sekali Alvin tak bisa ikut mengantarnya pulang semalam karena masih ada urusan penting terkait kerjaannya.
Kini Cyra pun berharap Alvin sudah pulang ke rumah, karena ia ingin menikmati sarapan pagi berdua dengannya. Itulah sebabnya Cyra sudah terlihat rapih dan cantik pagi ini, meski ia tak mengganti pakaian tidurnya karena tak mau membebankan para pelayan di rumah itu untuk mencuci pakaian kotor miliknya.
Akhirnya Cyra bertemu dengan Irma, salah satu pelayan yang juga bekerja disana. Cyra sontak mendekat ke arahnya, lalu bertanya mengenai Alvin padanya. Ya Cyra terlihat penasaran sekali, entah kenapa sejak semalam Cyra selalu saja memikirkan Alvin dan tidak bisa melepaskan pria itu dari kepalanya begitu saja.
"Bik, kak Alvin udah pulang apa belum ya? Aku kok gak bisa temuin dia di sekitar sini sih?" tanya Cyra kebingungan.
"Eh non Cyra, iya non dari semalam tuan Alvin belum pulang. Biasalah non, tuan itu kan emang sibuk banget sama urusan kerjanya. Dari dulu juga selalu jarang ada di rumah," jawab Irma.
"Duh, berarti kak Alvin udah biasa ya gak pulang semalaman kayak gini? Aku pikir dia itu sering di rumah, secara kan rumahnya ini kayak istana," ujar Cyra.
"Ahaha, namanya orang kaya non. Wajar lah kalo beliau sibuk banget," ucap Irma.
"Iya sih, yaudah makasih ya bik? Aku mau balik ke kamar aja deh, gak tahu juga mau ngapain nih," ucap Cyra.
"Loh non, kok ke kamar sih? Apa non Cyra gak mau sarapan aja dulu? Itu makanan udah disiapin loh sama yang lain," ucap Irma.
Cyra menggeleng, "Gak bik, nanti aja saya makannya bareng kak Alvin. Kalau dia udah pulang, kabarin ya bik! Saya mau lanjut istirahat," ucapnya.
"Oh gitu, iya deh non. Siap! Nanti saya pasti kasih tahu ke non kok," ucap Irma.
Setelahnya, Cyra berbalik dan beranjak pergi dari sana untuk kembali ke kamarnya. Sebenarnya ia sudah merasa lapar, karena sejak tadi perutnya terus berbunyi seolah meronta meminta diisi. Namun, ia tidak enak jika makan sendirian disana tanpa ada yang menemani.
"Huft, kemana ya kak Alvin? Kok lama banget sih gak pulang-pulang?" lirihnya sembari mengusap perutnya.
Tiba-tiba saja, ada seseorang yang menutupi matanya dengan dua tangan dari arah belakang. Cyra sontak terkejut, berusaha melepaskan diri dan berontak dari dekapan orang itu. Ia cemas sekaligus ketakutan, pasalnya ia khawatir orang di belakangnya memiliki niat jahat padanya.
"Lepasin! Siapa kamu, ha? Lepasin aku!" Cyra merengek ketakutan.
"Hahaha..."
Akan tetapi, gadis itu terkejut bukan main saat seseorang di belakangnya tertawa dan melepas tangan dari matanya. Cyra segera menoleh, ia pun terbelalak ketika melihat Alvin lah yang ada disana dan tengah tersenyum ke arahnya.
"Alvin? Ya ampun, kamu ih ngagetin aku aja! Aku kira siapa loh tadi, aku pikir kamu orang yang mau jahatin aku," ucap Cyra.
"Ahaha, ya mana mungkin ada orang jahat di rumah saya, Cyra? Disini aman kok, tapi maaf ya kalau saya udah bikin kamu kaget!" ucap Alvin.
"Gapapa, aku senang kok kamu pulang. Aku cari kamu daritadi loh Alvin," ucap Cyra.
"Oh ya? Kenapa kamu cari saya, hm? Kangen ya? Masa baru ditinggal sebentar aja kamu udah kangen sih?" goda Alvin.
"Eee..."
Cyra salah tingkah dibuatnya, ia berpaling ke arah lain dan berusaha menyembunyikan senyumnya. Jujur ia merasa telah salah berbicara, seharusnya ia tak mengaku kalau sedari tadi ia mencari pria itu. Kini Alvin pun mengetahuinya, membuat ia harus pandai mencari alasan yang tepat untuk mengelak.
...~Bersambung~...
...JANGAN LUPA LIKE+KOMEN YA GES YA!!!...
