Marcus Norton di hianati tunangannya sendiri, dia di jebak, lalu di serahkan kepada musuh keluarga Norton.
Marcus di aniaya sampai sekarat, dan nyaris mati, lalu di buang ke tempat pembuangan mayat tidak di kenal, di pinggiran luar kota.
Bukannya mati! tidak terduga, Marcus malah mendapatkan suatu kekuatan yang begitu dahsyat.
"Lihat! bagaimana aku mengubah takdirku! kamu perempuan ja-lang! akan mengemis di bawah kakiku!"
"Tapi, maaf! sudah terlambat! aku sudah menemukan wanita yang lebih berkelas dari dirimu!"
"Matilah sana, dasar ja-lang!"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon KGDan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
35. Kalian tidak bisa memisahkan kami lagi!
Wanita itu dengan langkah setengah ragu, menghampiri Marcus dan Felicia.
Ia yang diam-diam masih merasakan kembali rasa cintanya pada Marcus, dengan percaya diri, ia akan mencoba lagi untuk mendekati Marcus.
Semoga Dewi fortuna berpihak padanya, Marcus tergugah lagi dengan pesonanya.
Dengan gaya khasnya, ia mendekati Marcus, dengan nada suara yang terdengar merdu.
"Hai, Marcus..apa kabar? ternyata kamu datang juga malam ini, siapa gadis ini?" tanyanya dengan lembut, tapi saat menanyakan tentang gadis di samping Marcus, nada suaranya terdengar seperti cemburu.
Marcus dan Felicia perlahan menoleh ke arah wanita, yang datang dengan langkah gemulai, mendekati Marcus.
Felicia merasakan tangan Marcus, yang memegang pinggangnya semakin erat.
Felicia mencoba membaca situasi, memandang wanita yang pernah menjadi tunangan Marcus itu.
Setiap kata-kata yang di ucapkan wanita itu, Marcus sangat percaya sekali, sehingga ia saat itu tidak bisa untuk menjelaskan sedikitpun tentang dirinya.
"Siapa kamu!" ujar Marcus dengan nada dingin, wajahnya yang datar terlihat begitu gelap.
"Kamu lupa padaku, kita pernah begitu dekat sekali, kita pernah....!"
Wusss!
"AKH!!"
Wanita itu tiba-tiba mundur dua langkah, dan nyaris jatuh terjerembab ke belakang.
"Dasar ja-lang! jangan dekat-dekat denganku, sungguh berani kamu! apa kamu tidak lihat aku bersama calon istriku! matamu buta ya!" sahut Marcus dengan begitu dinginnya, dengan wajah datarnya yang terlihat gelap.
Wajah wanita itu merah padam, menahan malu, dan tatapan mata semua tamu pun memandang ke arahnya.
Terdengar lah rasa kaget, dan bisikan para tamu setelah mereka mengenali, siapa wanita itu.
Felicia memandang mantan tunangan Marcus itu, dan tatapan mereka pun bertemu.
Sepertinya wanita itu tidak mengenali siapa dirinya, jemari Felicia terangkat, dan ia mengeluarkan seberkas cahaya, pembuka ingatan ke atas kepala wanita itu.
Dan, wanita itu pun terkejut melihat dirinya, mata wanita itu sampai terbelalak melihat Felicia.
"Bu..bukankah kamu sudah mati?" tanyanya tidak percaya.
"Kamu pikir semudah itu aku mati!" sahut Felicia dengan santainya.
Wanita itu mengingat bagaimana dia telah menghasut Marcus, kalau Felicia seorang mata-mata dari salah satu musuh Norton.
Tanpa sadar wanita itu menelan ludahnya, merasa bermimpi melihat Felicia yang terlihat begitu sehat.
Dan Marcus sepertinya sudah mengetahui, mengenai siapa Felicia sebenarnya.
"Dasar perempuan iblis! kamu lah yang sebenarnya mata-mata musuhku, bukan Felicia!" sahut Marcus dengan tajam.
"Dia peliharaan Nelson, salah satu selirnya, yang sudah di latih Nelson untuk memikat mu, Tuan!" ujar Felicia.
"Ya, aku tahu setelah aku di tangkap dan di aniaya musuhku itu, wanita ini bermesraan dengan lelaki itu tepat di depan hidungku! aku memang benar-benar bodoh telah tertipu olehnya!" kata Marcus dengan ketusnya memandang wanita itu.
"Sepertinya dia datang menghampirimu, ingin berbaikan lagi denganmu, ingin kembali padamu seperti dulu lagi!" ujar Felicia.
"Dia tidak layak untuk di pertimbangkan lagi, wanita ja-lang tidak punya harga diri! aku telah menemukan wanita yang sangat berkelas, wanita yang sangat aku cintai, calon Ibu dari anak-anak ku!" kata Marcus dengan senyum penuh kebahagiaan.
Lalu ia mengecup pipi Felicia tepat di depan wanita itu, yang tengah memandang mereka, dengan tatapan tidak percaya.
Melihat Marcus mengecup pipi Felicia, wajah wanita itu merah padam karena cemburu.
"Marcus, begitukah caramu membalas aku, agar aku cemburu padanya? aku menyesal telah menghianati mu, maafkan aku! itu semua bukan keinginan ku!" tiba-tiba wanita itu berteriak, tidak terima kalau Marcus benar-benar tidak mencintai nya lagi.
Felicia melepaskan rangkulan tangan Marcus dari pinggangnya, dengan cepat ia melangkah menghampiri wanita itu.
"Awww!!" wanita itu menjerit terkejut, rambutnya di tarik Felicia.
"Dari awal sebelum kamu mengenal Marcus, kamu sudah tahu kalau dia adalah jodohku, kalian berkomplot memperdayanya, agar melenyapkan jodohnya sendiri dengan tangannya sendiri! kamu kira kali ini kalian bisa memisahkan kami lagi? tidak akan!" ujar Felicia dengan tajamnya, menatap mata wanita itu, tepat di manik matanya.
Lalu Felicia menarik rambut wanita itu, dan menampar wajahnya berkali-kali.
Sampai wanita itu menjerit histeris, merasakan sakit yang luar biasa.
Felicia kemudian merobek pakaian wanita itu, dan mengacak-acak rambut wanita itu juga.
Bersambung.....
