kisah 4 sahabat yang terpaksa pindah ke pondok pesantren yang ada di jogja, karena selalu membuat onar di sekolah sebelumnya.
siapa sangka justru keempat sahabat tersebut ternyata sudah di jodohkan oleh orang tua mereka dengan Gus kembar anak pemilik pondok pesantren tersebut.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon pitpipit25, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
34. Berlalu
"Anak-anak Abi mau ikut nggak sama Abi?"
"Mau Abi mau"
"Yasudah kalau gitu kalian ganti baju, Abi tunggu di bawah. Atau mau Abi yang gantikan bajunya"
"ENDA MAU ABI"
"Kita sudah besal"
"Betul tuh"
"5 tahun sudah di anggap besar ya"
"Iya dong"
"Kita tuh pengen cepat besar abi, agal ada yang jagain umma kalau lagi di lual lumah"
"Pasti umma senang liat kalian mandiri"
"Harus dong Abi. Kata nenek kita harus mandili agal umma cepat bangun"
"Ayo Sekarang ganti baju, Abi tunggu di bawah"
"Oke Abi"
Saat menuruni tangga ia berpapasan dengan kedua orang yang memang ingin ke kamarnya guna melihat cucu-cucunya.
"Loh kok kamu sendiri aja. Anak-anak kamu mana Azkha?" tanya ummi ceca.
Ya, orang itu adalah Azkha dan juga keempat anaknya yang sudah berumur 5 tahun.
Sudah 5 tahun berlalu anak-anak Azkha dan Fitri sudah besar, dan selama itu pula Fitri masih belum membuka matanya.
Rencananya hari ini ia akan membawa anak-anaknya mengunjungi Fitri, sebab anak-anaknya mengerek ingin bertemu dengan ummanya.
"Mereka masih di kamar ummi. Lagi ganti baju, mau ketemu umma" jawab Azkha.
"Sabar ya nak, kamu harus berdoa agar Fitri cepat bangun" ucap Abah Hasan sambil menepuk pundak Azkha.
"Iya bah" jawab Azkha.
Kedua orang tua Azkha mengikutinya kembali ke ruang keluarga, karena memang orang tua Azkha ingin membantu cucunya bersiap-siap, tetapi tidak jadi.
Saat mereka sedang asik bercerita ketiga saudara Azkha baru datang bersama istri dan juga anak-anak mereka.
"Assalamu'alaikum" ucap mereka.
"Waalaikusalam" jawab Azkha dan kedua orang tuanya.
"Mau kemana kha?" tanya Arham setelah duduk di dekat sang kakak.
"Rumah sakit" jawab Azkha.
"Ikut Abi ikut" sahut anak dari saudara kembar Azkha.
"Kalian mau ikut?" tanya Azkha.
"Mau Abi" jawab mereka cepat.
"Boleh sih, tapi kalian mandi dulu" ucap Azkha.
"Nda mau mandi Abi"
"Sayang, kalau kalian mau ketemu sama umma harus wangi dong, nanti umma nggak ketemu sama kalian kalau belum mandi" bujuk Azkha.
"Otee Abi, mau mandi kok"
"Ayo bunda mandiin" ucap itri.
"Kakak duluan aja nanti aku sama yang lain nyusul ke rumah sakit" ucap Nina.
"Baiklah, lagi nunggu si kembar dulu" jawab Azkha.
Nina, Yulia dan itri berlalu ke kamar mereka masing-masing untuk memandikan anak mereka masing-masing.
"Abi ayo kita belangkat" ucap salah satu anak Azkha setelah berdiri di depan sang Abi.
"Ayo, Salim dulu ya" titah Azkha yang langsung di patuhi oleh anak-anaknya.
"Azkha pergi dulu ya, assalamualaikum" ucapnya.
"Waalaikusalam" jawab mereka.
Azkha pun keluar bersama sang anak menuju ke rumah sakit, sungguh Azkha sangat merindukan sang istri yang saat ini masih setia menutup matanya.
Setelah menempuh perjalanan 15 menit akhirnya mereka sampai di rumah sakit. Azkha pun memarkirkan mobilnya terlebih dahulu, setelah memarkirkan mobilnya ia pun turun bersama anak-anaknya.
"Uhhh, nda sabal ketemu sama umma" ucap salah satu anak Azkha.
"Aku juga nda sabal ketemu umma" jawab saudara lainnya.
Azkha hanya tersenyum geli mendengar perkataan sang anak yang menurutnya sangat lucu.
Akhirnya mereka pun sampai di ruangan VVIP tempat Fitri di rawat.
Ceklek
"Assalamu'alaikum" ucap mereka.
Anak-anak Azkha berlari ke arah brankar Fitri terbaring, mereka naik ke brankar tersebut sambil menceritakan rutinitas yang mereka lakukan hari ini, itu sudah rutinitasnya menceritakan apa saja yang mereka kerjakan di sekolah maupun di pesantren.
"Assalamu'alaikum umma" ucap mereka, sedangkan Azkha hanya memandang mereka sambil mendudukkan dirinya di sofa tersebut, karena saat ini masih bukan gilirannya berbicara dengan sang istri.
"Umma apa kabar?"
"Apa umma tau, di pesantlen banyak yang bilang muka aku milip umma"
"Umma aku kangen"
"Apa umma juga kangen sama kita"
"Umma kami sangat mencintaimu, cepatlah sadal"
Setelah puas berbicara dengan sang umma, mereka pun turun dari brankar tersebut karena mereka tau sekarang giliran sang Abi yang akan menyapa ummanya.
"Assalamu'alaikum sayang" ucap Azkha sambil mencium kening istrinya.
"Sayang cepatlah sadar aku sangat merindukanmu"
"Apa kamu tau sayang, anak-anak kita sekarang tumbuh dengan sangat baik"
"Mungkin saat kamu sadar nanti sayang, kamu akan marah saat melihat Rakha yang kaku, dan mungkin kamu akan sangat gemas dengan ridho karena sangat pencemburuan, kamu harus sabar juga saat mengahadapi sifat jail rain yang selalu suka memanasi ridho karena si bungsu mukanya sangat mirip kamu sayang, hmmm seperti yang harus kamu waspadai itu si bungsu Randa yang sifatnya 11 12 sama kayak kamu sayang" ucap Azkha terkekeh geli saat menceritakan sifat anaknya masing-masing.
"Sayang apa kamu tau, saudaraku selalu bertanya kenapa anak mereka nggak kembar sedangkan aku mempunyai 4 anak kembar, mereka selalu bertanya gini "aku juga punya saudara kembar loh tapi anakku nggak kembar ya" hehehehe lucu kan sayang, walau begitu mereka tetap bersyukur mempunyai anak dari wanita yang mereka cintai. Sayang cepatlah sadar, impian kamu yang ingin sahabat kamu tinggal di ndalem sudah terwujud, Yulia sudah menikah dengan Arham dan mempunyai anak cowok 1 yang sifat polosnya melebihi umminya. Nina juga sudah nikah sama Ardi sesuai rencana kami sama ummi waktu sekarang, dan sekarang anaknya juga cuma 1 sifatnya sangat dewasa sama seperti rakha. Dan untuk itri dan Aldi juga anaknya cuma 1 dan sifat anaknya sangat persis dengan Randa. Hahahaha apa kamu tau sayang mereka nikahnya bersamaan loh jadi umur anak mereka juga sama 4 tahun. Mereka nikah sederhana sayang sesuai keinginan sahabatmu, mereka sedih saat nikah kamu nggak ada sayang" ucap Azkha.
"Mas hampir kasih tau juga, ruhi sahabat kamu nikah sama Fariz dan punya anak 2 umurnya masih 3 tahun, huffftt mereka nggak ada yang ngerayain pesta meria sayang karena nggak ada kehadiran kamu. Jadi mas mohon bangun ya sayang, banyak yang nunggu kamu" ucap Azkha sambil mencium tangan sang istri.
Setelah puas bercerita dengan istrinya, Azkha pun berjalan ke sofa dimana anak-anaknya sedang bermain.
Saat asik bermain dengan anak-anaknya, Azkha di kejutkan dengan suara Randa.
"Abi tangan umma gelak" ucap Randa karena melihat tanya Fitri bergerak.
Azkha pun langsung berdiri diikuti anak-anaknya yang berjalan ke arah Fitri.
"S-sayang" panggil Azkha terbata.
Mata yang 5 tahun tertutup itu kini perlahan-lahan terbuka untuk pertama kalinya.
Hal pertama yang Fitri liat membuka matanya adalah 4 wajah tampan pria kecil dan juga wajah tampan sang suami yang kini matanya sedang berkaca-kaca.
"A-air" ucap Fitri, dan dengan cepat Azkha mengambilnya air serta membantu istrinya minum. Dan kembali menyimpan gelas di atas meja.
"Sayang" panggil Azkha dengan suara seraknya karena menahan tangisnya.
Fitri hanya menampilkan senyuman, senyum yang sangat Azkha rindukan selama 5 tahun ini.
***
