NovelToon NovelToon
Pengantin Pengganti

Pengantin Pengganti

Status: tamat
Genre:Tamat / Pengantin Pengganti
Popularitas:3.3M
Nilai: 4.6
Nama Author: m anha

Dini, terpaksa menikah dengan Haidar. Pria yang tak ia kenal dan di temuinya di rumah sakit karena membutuhkan biaya oprasi ibunya.

Haidar, seorang tuan muda dari keluarga Sanjaya harus mencari pengantin pengganti saat mempelai wanita mengalami kecelakaan.

Akankah Haidar bisa menerima Dini sebagai istrinya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon m anha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Garis Dua

Sementara itu Dini membekap mulutnya dengan air mata yang menetes, saat ini ia sedang berada di kamar mandi sebuah apotik, ia sedang memeriksa urinenya menggunakan alat tespek yang baru saja ia beli dan tertera di sana dua garis yang menunjukkan jika dia positif hamil.

"Aku hamil." Dini memegang perutnya, rasa yang ia rasakan campur aduk antara bahagia, sedih dan juga haru.

Dini yang tadinya hanya membeli satu alat tespek kembali keluar dari kamar mandi, ia pun menghampiri apoteker yang berjaga di sana.

"Permisi mbak, ini untuk pertama kalinya aku menggunakan alat tespek, apa hasilnya akurat?"

"Iya mbak 99% hasilnya akurat, jika mbak tak yakin dengan hasil tes pertama mbak bisa melakukannya lagi, mungkin dengan merek yang berbeda," jelas apoteker tersebut memberikan beberapa jenis alat tespek pada Dini.

"Ya sudah Mbak, aku coba lagi," ucap Dini mengambil 3 alat tespek dengan merek yang berbeda, ia pun kembali dengan cepat masuk ke kamar mandi tadi, dia sengaja menyimpan urinenya agar bisa kembali ia gunakan.

Dini menarik napas panjang kemudian kembali meneteskan urinnya itu pada ketiga alat tespek yang sudah siap digunakan, Dini menunggu beberapa saat, ia terus melihat ke arah garis yang perlahan terlihat.

"Aku hamil, aku beneran hamil," gumam Dini saat melihat ketiga tespek tersebut memperlihatkan dua garis tanda kehamilan.

"Ibu akan menjagamu, Nak. Terima kasih sudah hadir menemani Ibu," gumam Dini tiba-tiba muncul naluri keibuannya saat mengetahui jika ada janin yang ada di dalam rahimnya, walau sekarang ia sudah tak memiliki seorang suami. Namun, anak itu hadir saat ia masih menjadi seorang istri, tak usah malu mengakui jika saat ini dia sedang hamil itu adalah anugerah yang akan diterimanya dengan senang hati.

Dini kemudian memasukkan alat tespek tersebit kedalam tasnya dan membuang sisa urinenya, ia kembali menghampiri perawat dan membayar tespek yang tadi dipakainya.

"Bagaimana Mbak, hasilnya?" tanya perawat tersebut membuat Dini memperlihatkan alat tespek yang semua memperlihatkan dua garis yang menyatakan jika saat ini ia positif hamil.

Dua apoteker yang sedang bertugas di sana langsung menghampiri keempat alat itu, satu orang yang juga sedang berbelanja juga ikut penasaran melihat hasilnya, mereka semua tersenyum saat melihat dua garis yang ada di sana.

"Selamat ya, Mbak. Semoga anaknya akan sehat begitupun ibunya hingga masa proses persalinan nanti."

"Aamiin," ucan Dini mengaminkan ucapan apoteker tersebut.

Setelah membayar dan mengambil keempat tespek tersebut yang telah dimasukkan ke dalam kantong oleh apoteker tersebut, Dini kemudian meninggalkan apotek tersebut dengan senyun di wajahnya, ia kembali ke apartemennya dan memberitahu ibunya tentang hasil tespeknya.

Sesuai prediksi Dini, ibunya sangat senang mendengar fakta jika saat ini ia sedang hamil.

"Selamat ya, Nak. Anak ini adalah anugerah terbesar dalam hidup kita. Kita akan merawatnya bersama-sama, ibu yakin anak ini akan memberikan kebahagiaan untuk kita kedepannya, khususnya memberikan kebahagiaan padamu, Nak. Semoga bayimu laki-laki sehinhga saat besar nanti ia akan menjagamu," ucap ibu sambil mengusap perut Dini yang masih rata.

"Oh ya, Ibu bagaimana kondisi Ibu? Bukannya pagi tadi Ibu merasa pusing?"

"Iya, sekarang juga ibu masih merasa pusing. Sebaiknya kita ke rumah sakit, ibu ingin memeriksakan kondisi ibu sekalian kita memeriksakan kondisi janinmu."

Dini mengangguk kemudian mereka menuju ke sebuah rumah sakit yang tak jauh dari apartemen mereka, rumah sakit itu tak sebesar rumah sakit tempat yang pernah ibu Dini dirawat. Namun, mereka yakin rumah sakit itu juga akan melayani mereka dengan baik.

Saat mereka turun dari taksi, Dini tak sengaja melihat Haidar juga berjalan ke arah rumah sakit tersebut.

'Apa yang dilakukan Haidar di sini?' batin Dini terus berjalan masuk sambil memegang ibunya, sekarang mereka tak punya hubungan apa-apa lagi ia tak masalah jika mereka bertemu, mungkin saja Haidar akan pura-pura tak mengenalnya jika mereka bertemu di dalam nanti.

Dini melangkah menuju ke dokter umum untuk memeriksakan kondisi ibunya terlebih dahulu, sedangkan Haidar sendiri berjalan menuju ke ruangan dokter di mana dokter yang tadi memeriksa Joana juga bekerja di rumah sakit tersebut, ia mengatakan jika mereka sebaiknya bertemu di rumah sakit tempat ia bekerja.

"Bagaimana dokter hasil pemeriksaan Joana?" tanya Haidar.

"Apa Anda yakin Anda membawa Joana sebelumnya ke dokter yang memang ahli dalam bidangnya? Maksudku ahli dalam mengobati penyakit Joana?" tanya dokter tersebut membuat Haidar pun mengangguk dengan wajah penuh tanya.

"Aku tak tahu dari ketiga diagnosa yang ada di berkas ini yang berasal dari tiga dokter yang berbeda semua berbeda-beda, begitupun dengan hasil pemeriksaanku, hasilnya juga tak sama," ucap dokter tersebut memperlihatkan hasil rongsen dan memperlihatkan beberapa hasil pemeriksaan lainnya, Haidar tak mengerti. Namun, ia bisa melihat jika banyak perbedaan dari data-data tersebut.

"Apa arti dari semua ini, dokter?"

"Aku tak tahu Anda percaya padaku atau tidak. Namun, dari hasil pemeriksaanku Joana sama sekali tak mengalami amnesia seperti yang tercatat di dalam hasil pemeriksaan sebelumnya, ia tak pernah mengalami benturan di bagian kepalanya, tak pernah mengalami syok atau apapun, saat menanyakan beberapa pertanyaan juga sepertinya ia menjawab beberapa pertanyaan tentang masa lalunya, secara tak sadar. Semua itu bisa membuktikan jika mungkin saja ia sudah mengingat masa lalunya atau bahkan mungkin tak pernah melupakan masa lalunya," jelas dokter tersebut membuat Haidar sangat terkejut.

"Apa maksud dokter Joana membohongiku?" tanya Haidar antara percaya dan tidak dengan penjelasan dokter tersebut.

"Anda boleh tak percaya padaku, tapi Anda harus percaya dengan hasil dari pemeriksaannya. Jika Anda ingin membuktikannya Anda bisa melakukan beberapa uji coba sendiri, misalnya melakukan pertanyaan-pertanyaan mendadak yang menjebak ia menjawab pertanyaan tersebut atau Anda bisa memberikan sesuatu yang mungkin ditakuti oleh Joana. Jika dia memang lupa ingatan pasti dia tak akan takut sama seperti rasa takutnya yang dulu kan?"

Haidar pun mengangguk kemudian mendengarkan beberapa saran dari dokter untuk membuktikan apakah Joana benar-benar lupa ingatan atau hanya berpura-pura lupa ingatan, jika memang ia berpura-pura apa motif dari semua itu.

Di saat Haidar telah berbicara dengan dokter tersebut ponselnya berdering dan itu dari orang percayaannya dan memberikan informasi jika dua hari sebelum pernikahan mereka atau dua hari sebelum kecelakaan tersebut, Joana pernah bertemu dengan Akas di sebuah restoran dan itu terekam CCTV.

"Kita bicara lagi nanti," ucap Haidar sebelum mematikan panggilannya, banyak hal yang ingin dibahasnya dengan orang tersebut dan sebaiknya ia menemuinya. Apalagi saat ini ia bersama dengan dokter yang baru saja memberikan pernyataan yang sangat mengejutkan untuknya, ia sangat percaya pada Joana, apakah Joana membohonginya, pertanyaan itu kini memenuhi kepalanya.

"Baiklah, dokter. Aku akan mencoba melakukan apa yang dokter katakan, jika memang Joana hanya berpura-pura aku akan berpura-pura tak tahu dan mencari tahu apa tujuannya," garam Haidar, entah mengapa batinnya mengatakan jika ada yang salah dalam hal ini, mendengar penjelasan dokter kemudian mencocokkan dari informasi yang baru saja didengarnya dari orang kepercayaannya. Tak mungkin dokter itu berbohong begitupun dengan orang kepercayaannya itu.

Rekomendasi

1
Dewi Kadimen
Luar biasa
Rini Setiati
mbak rina g nyimak ya demi apa dia rela melakukan segalanya, itu demi nyawa orang yg telah melahirkannya/ibu.
Yoko o29
Luar biasa
Yoko o29
Lumayan
SUPRIYANTO ADE IRAWAN
bagus
teti kurniawati
saya mampir dan sudah menambahkan ke favorit, mampir juga yuk ke karya aku
Suami absurd
Suami rupa madu mulut racun
Perjodohan Arini
Lilis Fitriani
Kecewa
Lilis Fitriani
Buruk
Patrick Khan
.ok q pantau pertemanan kalian ya 😁
Khomsatun Omy
Luar biasa
Ara Qinara
baru mampir
Agustina Nuryati
Biasa
Dardi Mauza
aku ikut seneng dengernya,jangan ad kjahatan untuk dini dn bayinya thor
Dardi Mauza
trim aj din demi keutuhan kasih sayang ank mu jug
N Wage
baru baca
Heny Susanti
Luar biasa
Selita Awini
ngak ijab kabul lagi ngak apa kan masih dlm masa Iddah, bilang aja aku merujuk mu udh sah
Selita Awini
Haidar udah denger pengakuan dini yg mencintai nya knpa ngak menawarkan rujuk malah diam aja
Selita Awini
aku rasa buka toko bunga ngak sampai miliyaran,rumh sebesar itu pling tidk 10 m,masa mau jual cincin buat tambahan modal, kalo bikin cerita yang masuk akal thor
AnggieYuniar
bagusssss ceritanyaaa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!