Praya Asteria, gadis Muda berumur 22 tahun yang rela menjadi istri kedua karena cinta, Asteria dinikahi pria tampan berwibawa berumur 37 tahun, pria itu menikahi Asteria hanya untuk memuaskan nafsunya saja di karenakan istri tercinta yang sedang sakit dan tidak bisa melayani sebagai seorang istri yang seutuhnya, Praya mencintai dengan tulus suaminya tapi tidak dengan suaminya yang bernama bara, karena sejak awal bara menikahi Praya hanya untuk di jadikan teman tidurnya saja
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Daisha.Gw, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
keputusan
Ayu mengeratkan pelukannya, setelah sadar, Praya langsung menceritakan semua masalahnya pada ayu, awalnya ayu kesulitan untuk percaya, bagaimana bisa Praya menikah dengan bos-nya sendiri, tapi air mata yang turun di pipi tirus Praya, sudah cukup menjadi bukti betapa sakitnya kehidupan yang sahabatnya itu lalui.
"Kamu ko nggak pernah cerita, Aya" ayu berucap lirih, air mata sang sahabat di hapus nya.
"mas Bara larang aku buat cerita, beliau nggak mau ada yang tau tentang hubungan kita"
"kenapa kamu mau aja sih di ajak menikah, Aya. masa depan kamu itu masih panjang, Kenapa kamu bermain-main dengan bapak Bara" jujur ada rasa kecewa setelah tau pernikahan gila yang Praya lakukan.
"aku nggak main-main yu, aku sayang sama beliau, aku cinta, aku juga tau tujuan beliau nikahin aku, dan aku tetap iyakan, karena aku kira suatu hari nanti beliau bisa menerima aku, Tapi nyatanya aku salah, aku mengharapkan sosok orang tua dari beliau, kamu tau kan aku anak yang nggak pernah sekalipun ketemu orang tua, yu, aku ingin menemukan sosok dewasa seperti mas bara yang bisa memberikan cinta itu" Praya menggenggam erat tangan ayu.
"kamu hebat Aya, kamu hebat"
....
"jadi kamu mau pergi?" Praya Mengangguk di atas kursi roda yang di dorong ayu.
"Emang nggak bisa di sini aja, kita bisa cari kos dan tinggal bareng" Praya menoleh, menarik ayu untuk berdiri di depannya.
"sini" mereka berpelukan lagi, ke-dua sahabat yang saling menyayangi harus berpisah karena takdir.
"aku akan bercerai demi anak ku yu, aku lebih menyayangi dia ketimbang mas Bara, aku akan membesarkan anak ku, dan pergi jauh dari hidup mas Bara "
"Tapi janji jangan sampai putus kontak "
"iyaa"
flashback off
"Praya bereskan barang-barang kedalam tas, hanya bajunya saja yang ia bawa, Praya akan kesulitan jika harus membawa lemari juga kasur tipis yang ia punya.
sudah satu Minggu Bara tidak datang, selama menjadi istri bara, Praya tidak pernah memiliki hak apapun, bahkan untuk sekedar menghubungi bara, status Praya di hidup bara benar-benar hanya di jadikan istri pemuas nafsunya saja, tidak lebih.
Bara dengan tega meminta Praya membunuh anak mereka, anak yang kehadirannya tidak pernah di inginkan Bara, Praya lebih memilih mengakhiri hubungannya dengan bara, dari pada harus kehilangan janinnya.
Praya duduk bersandar di rumah yang mulai rapi, sudah tidak ada lagi baju, atau benda-benda yang lain bergantungan di dinding rumah, Semuanya sudah Praya bersihkan, setelah keluar dari rumah sakit, Praya sudah mulai membersihkan rumah, bersiap pindah dari rumah itu, Praya ingin memulai hidupnya di tempat lain, dengan uang simpanan yang ia punya, surat pengunduran Dirinya pun sudah siap, mungkin ayu akan serahkan surat pengunduran itu setelah Praya memintanya.
Praya melihat-lihat poto-poto bara yang ia ambil secara diam-diam, selama bersama pun , bara selalu menolak bahkan marah saat Praya ingin berpoto bersama, Alhasil selama kurang lebih 7 bulan menjadi istri bara, hanya Poto saat mereka menikah saja yang Praya punya, Praya putuskan untuk menghapus foto itu, bersama dengan semua kenangannya dengan Bara.
"ternyata aku benar-benar nggak ada apa-apanya di hidup kamu, mas, aku terlalu polos dan bodoh, aku berusaha cairkan batu seperti kamu" air mata Praya jatuh membasahi layar ponselnya.
"saatnya aku menyerah, Karena sampai kapanpun aku berusaha, kamu nggak akan pernah bisa mencintai aku, mas"