Sudah tiga bulan Kinara merasakan perubahan pada sang suami. Suaminya seperti tak berhasrat ketika bersama-nya. Merasakan perubahan sang suami yang sangat signifikan, diam-diam Kinara pun mencari tahu apa yang menyebabkan suami-nya berubah. Dan ternyata...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Na_Les, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
DLHS 35
Gading Apartemen.
Pukul 03.00.
Jam sudah menunjukkan pukul tiga dini hari, tapi Rangga belum juga pulang kerumah, ia masih berada di apartemen Erika. Dibawa pengaruh obat perangsang, Rangga bercinta dengan Erika sebanyak tiga ronde dan hasilnya Rangga pun kelelahan kemudian ketiduran di ranjang bersama dengan Erika.
"Eugh..." Rangga melenguh sambil mengerjapkan matanya.
Begitu matanya terbuka lebar pemandangan yang Rangga lihat adalah langit-langit kamar Erika. Otak Rangga pun memberikan sinyal pada Rangga kalau sekarang dirinya bukan berada di kamar-nya bersama Nara.
Rangga pun langsung melihat kesekeliling kamar itu dan betapa terkejutnya Rangga saat melihat Erika yang tidur di sampingnya dengan gundukan daging yang menjulang polos karena selimut yang menutupi tubuh Erika turun sampai di perut.
Spontan Rangga pun langsung menaikkan selimut itu sampai menutupi dada Erika setelah itu memeriksa tubuh-nya yang tertutup selimut.
"Oh... shiiit!" umpat Rangga saat mendapati tubuh-nya sudah dalam keadaan polos. Rangga pun mengingat-ingat apa yang baru saja terjadi. Rangga pun mendudukkan dirinya.
"Fu*ck! Apa yang udah loe lakuin Rangga!! Kenapa bisa loe bercinta dengan Erika!" Rangga mengumpat dirinya sambil memukuli kepala-nya karena sudah ingat kalau dirinya baru saja bercinta dengan Erika.
"Kamu udah bangun Mas?" tiba-tiba Erika membuka suara-nya.
Rangga pun menoleh ke arah Erika dan memberikan tatapan tajam pada Erika.
"Kamu udah jebak aku kan? Iya kan? Ngaku kamu!" geram Rangga.
"Maksud kamu apa sih Mas? Ngejebak gimana?"
"Gak usah belagak bego kamu Erika! Pasti kamu naro obat perangsang di kopi yang aku minum tadi kan?" bentak Rangga.
"Jangan teriak-teriak Mas, suara kamu bikin kaget anak kita!"
"Persetan! Ngaku kamu! Kamu udah naro obat perangsang kan di kopi tadi?" desak Rangga.
"Kalau iya kenapa Mas? Aku terpaksa melakukan itu karena kamu gak pernah mau jegukin anak kamu! Padahal dokter kan-"
"Aaargh!!! Persetan dengan omongan dokter! Kamu lupa dengan perjanjian kita Erika! Kamu boleh tinggal di Jakarta asal jangan menuntut yang aneh-aneh! Jangan menuntut aku memperlakukan mu seolah-olah kamu istri kedua aku! Anak yang ada dalam kandungan kamu itu aja belum jelas anak siapa!" potong Rangga.
"Maksud kamu ngomong gitu apa Mas? Kamu sekarang ragu kalau ini anak kamu?"
Rangga terdiam. Disatu sisi Rangga memang ragu kalau itu anaknya tapi disisi lain Rangga berharap kalau Erika memang mengandung anaknya dengan begitu itu berarti kalau dirinya memang tidak punya masalah apa-apa soal kesuburan.
Rangga pun melihat jam digital yang ada di nakas untuk melihat jam berapa sekarang. Betapa terkejutnya Rangga kalau sekarang sudah jam tiga dini hari.
Otak Rangga pun langsung teringat akan Nara. Tanpa melanjutkan perdebatan dengan Erika, Rangga pun turun dari ranjang lalu menyambar pakaiannya sudah sudah teronggok di sofa depan ranjang lalu membawa pakaian itu ke kamar mandi. Setelah memakai pakaiannya, Rangga pun keluar dari dalam kamar mandi, ia tidak membersihkan sisa percintaannya dengan Erika dan hanya mencuci wajah-nya agar kelihatan lebih segar.
"Aku akan buat perhitungan dengan mu besok! Sekarang aku harus pulang karena ada istri ku tercinta yang sedang menungguku!" ucap Rangga.
Rangga pun keluar dari dalam kamar Erika lalu keluar dari unit apartemen itu.
Setelah Rangga keluar, bukannya merasa takut dengan ancaman Rangga, Erika malah tertawa terbahak-bahak.
"Memangnya perhitungan apa yang akan kamu buat, Mas? Malah aku yang akan buat perhitungan dengan mu!" monolog Erika.
Erika pun turun dari ranjang dengan selimut yang menggulung ditubuh-nya lalu berjalan menuju meja rias dimana ia meletakkan kamera tersembunyinya yang sudah merekam adegan percintaannya dengan Rangga. Ya walaupun adegan ronde pertama tidak ada, karena ronde pertama mereka, mereka lakukan di ruang tengah, setidaknya Erika punya adegan dua ronde yang lainnya.
"Sekarang aku punya bukti kalau kita pernah bercinta Mas, jadi kamu gak akan bisa menyangkal di depan istri kamu." monolog Erika lagi sambil melihat hasil rekaman.
💋💋💋
Bersambung...
cepet sehat nara... biar ada tenaga buat benyek2in suami kamu...