NovelToon NovelToon
Maafkan Aku Mendua

Maafkan Aku Mendua

Status: tamat
Genre:Nikahmuda / Selingkuh / Penyesalan Suami / Tamat
Popularitas:351.7k
Nilai: 4.8
Nama Author: Mama Lana

Sudah lama menikah, tapi belum pernah merasakan malam pertama?
Mustahil!
Mungkin itu yang akan orang katakan.
Tapi, ini benar-benar terjadi pada Vania.
Saat memutuskan untuk menikah muda,Vani justru dihadapkan dengan kenyataan pahit. Suaminya tidak mau menyentuhnya sama sekali. Bahkan di malam pertama pernikahannya, Faisal meninggalkannya begitu saja.
Entah apa alasannya, Vani sendiri tak mengerti.
Tinggalkan jejaknya sayonk😊

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mama Lana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Aku Cemburu

"kamu jangan deket-deket sama bocah itu lagi ya, Van. Aku cemburu," ucap Renan saat keduanya sudah melangkah masuk. Renan langsung saja memeluk Vani dari belakang hingga wanita itu terkejut di buatnya.

"Aku nggak deket, Pak. Kita cuma tetanggaan," balas Vani dengan sangat canggung.

Bagaimana tidak, Renan dengan tiba-tiba memeluknya, padahal kini posisi mereka tengah ada di ruang tamu. Nanti kalau ada yang melihat bagaimana?

"Pak ..."

"Bik Minah lagi ke pasar, kamu nggak usah khawatir." Seolah tahu dengan apa yang di pikirkan Vani. Renan kini malah menelusupkan wajahnya di tengkuk wanita itu meski ada kain tipis yang menutupinya.

"Ada Pak Satpam dan suami Bik Minah, bagiamana kalau mereka lihat kita? Aku takut, Pak!" tegas Vani sekali lagi. Ia hanya tidak ingin di anggap jadi wanita gampangan yang sedang merayu majikannya sendiri.

"Mereka nggak mungkin ke sini. Kenapa harus takut?" Renan begitu menikmati moment itu. Tak peduli di luar matahari sudah mulia meninggi, dan seharusnya ia segera memacu kendaraannya menuju rumah sakit.

"Lima menit, abis ini aku berangkat." Lagi-lagi Renan berbisik pelan. Vani hanya mampu membisu dan membiarkan laki-laki itu terus memeluknya.

Renan benar-benar melepaskannya setelah lima menit berlalu. Laki-laki itu pamit dan melangkah lagi ke luar rumah. Sedangkan Vani, ia harus berkali-kali menyadarkan dirinya sendiri bahwa yang ia lakukan salah. Tapi, kenapa ia tidak sanggup menolaknya.

Renan begitu menunjukkan perasaannya pada Vani. Apalagi tadi saat melihat Bagas yang mengantarnya sampai depan gerbang, bahkan Renan terang-terangan menunjukkan wajah tidak suka.

"Kamu boleh pergi. Vani udah aman kok!" usir Renan secara halus pada bocah berseragam putih abu-abu tadi. Tapi apa tanggapan Bagas, nampaknya bocah itu sama sekali tidak tahu bahwa saat ini lelaki di depannya tengah terbakar cemburu.

"Om, aku nitip Mba Vani ya?" Bocah itu terlihat sok akrab sekali. Vani hanya mengulum senyum mendengar panggilan Bagas untuk Renan.

"Om ...? Astaga, kenapa terdengar lucu begini sih?! Dan lihat, Pak Renan kelihatan kesal." Vani hanya menggeleng menyaksikan dua lelaki berbeda usia itu.

"Saya bukan Om kamu yah!" tegas Renan menunjukkan protes pada laki-laki muda itu. Wajah Renan berubah masam, bahkan sejak pertama kali melihat Vani datang bersama Bagas.

"Iya, iya, maaf, Pak."

"Makin ngawur aja tuh bocah," bisik Vani dalam hati.

Renan menggeleng pelan mendengar panggilan dari bocah di depan sana. "Udah, nanti kamu telat. Ngapain masih di sini?"

"Dih, Bapak galak banget sih?!"

"Mba, kamu nggak pernah di omelin 'kan sama dia?" Beralih pada wanita di sebelahnya. Rasanya tidak terima saja kalau sampai bidadari pujaannya sampai di sakiti.

"Kalau dia galak, pindah kerja sama aku aja, Mba. Aku sanggup kok bayar Mba Vani tiap bulan." Ucapan Bagas makin ngawur saja.

Renan langsung melotot mendengar tawaran yang di berikan untuk Vani.

"Pak Ren baik, Gas. Dia nggak galak kok." Suasana yang tadinya hangat perlahan sedikit memanas oleh ucapan Bagas tadi. "Udah ya, kamu berangkat gih, Mba takut kamu telat."

Vani cepat-cepat mengusir Bagas sebelum perang dingin itu semakin tak terkendali.

"Ciyeee ... perhatian banget sih, Mba. Tapi, makasih lho, sering-sering aja kaya gitu."

Vani memutar kedua bola matanya malas. Dasar bocah, di usir malah di kiranya perhatian.

"Udah, Van. Kamu masuk aja, langsung kerja!" Sepertinya Renan sudah terbakar cemburu sampai-sampai menyuruh Vani agar segera masuk.

"I–iya, Pak."

Satpam sudah membuka pintu gerbang. Vani melangkah masuk perlahan melewati Renan yang masih berdiri menatap bocah laki-laki di luar sana.

"I Love You, Mba Vani!" teriak Bagas dari luar pagar hingga Renan sendiri melotot tak percaya di buatnya.

"Dasar, bocah edan!"

Vani kira Renan berbalik dan melangkah menuju mobil. Tapi ternyata laki-laki itu mengikutinya sampai masuk ke dalam rumah.

Dan ...

Greppp!

Tiba-tiba saja Renan memeluknya dari belakang.

.

.

.

"Neng Vani, ngapain?"

Vani tersentak kaget saat mendengar suara Bik Minah memanggilnya. Entah sejak kapan perempuan paruh baya itu pulang, tahu-tahu sudah berdiri di sebelahnya.

"Eh, Bik." Vani sedikit gelagapan menjawab pertanyaan Bik Minah. Hingga beberapa saat Vani hanya bisa bungkam dengan wajah bingung.

"Tadi Bapak nyuruh saya buat masak makan siang. Katanya Neng Vani suruh anterin ke rumah sakit," ucap Bik Minah lagi.

Vani yang baru saja ingin menjawab pertanyaan Bik Minah tadi mendadak membelalakkan kedua matanya.

"Apa, Bik, jadi Vani yang suruh anterin?" tanyanya lagi.

Vani masih ingat sekali saat pertemuan pertamanya dengan wanita itu. Wanita bernama Mika yang katanya asisten pribadi Renan di rumah sakit. Apa tidak masalah jika ia ke sana? Lantas, kalau sampai bertemu sama wanita itu lagi bagaimana?

"Neng Vani mau, kan? Duh, sebenarnya Bibik juga heran, kenapa Bapak tiba-tiba minta di anterin makan. Nggak biasanya kaya gitu," ungkap Bik Minah yang tak kalah bingung.

"Ya udah, Bik, nggak apa-apa, nanti Vani anterin."

"Beneran, Neng Vani mau anterin?" Binar matanya nampak berkaca-kaca. Sudah lama sekali majikannya itu tidak memintanya masak untuk makan siang. Bahkan Renan jarang sekali makan di rumah semenjak kepergian mendiang sang istri.

"Iya, Bibik siapin aja. Tapi, Vani beres-beres dulu nggak apa-apa, kan, Bik? Nanti kalau udah siap panggil aja."

Bik Minah tersenyum sumringah mendengar jawaban Vani. Perempuan itu bergegas cepat menuju dapur, menyiapkan bahan-bahan yang akan ia masak nanti.

Vani sendiri melanjutkan langkah menuju kamar miliknya di belakang sana. Wanita itu mengganti pakaiannya dan bergegas keluar lagi untuk memulai aktivitas.

Tring!

Baru saja sampai di depan pintu, sebuah pesan baru masuk ke dalam ponsel milik Vani. Wanita itu berbalik lagi, dan meraihnya dengan cepat.

Nama Renan tertera sebagai pengirimnya.

[Nanti kamu yang anterin makan siang ya, Van?]

Vani jadi gugup sendiri padahal hanya pesan yang di kirimkan laki-laki itu. Bagaimana nanti jika ia benar-benar datang ke sana?

[Iya, Pak. Tapi, saya kerja dulu.] balas Vani singkat.

[Iya. Aku tungguin kamu, love You.] Di belakangnya berderet gambar hati.

1
Elok Pratiwi
tidak menarik .... cerita ga jelas ... pdhal sdh bab 24 ini cerita ttg siapa yg diceritain siapa ... cerita melebar2 ... cerita ga jelas
Advan S5e
Kurang greget.
𝙺𝚒𝚔𝚢𝚘𝚒𝚌𝚑𝚒
𝚊𝚍𝚊 𝚢𝚐 𝚝𝚊𝚞 𝚔𝚒𝚜𝚊𝚑𝚗𝚢𝚊 𝚢𝚐 𝚗𝚊𝚔𝚜𝚒𝚛 𝚟𝚊𝚗𝚒 ? 𝚜𝚙 𝚗𝚊𝚖𝚚𝚗𝚎 𝚕𝚞𝚙𝚊. 𝚋𝚊𝚐𝚊𝚜 𝚊𝚙𝚊 𝚋𝚊𝚐𝚞𝚜
𝙺𝚒𝚔𝚢𝚘𝚒𝚌𝚑𝚒
𝚋𝚊𝚐𝚞𝚜...𝙼𝚊𝚢𝚊 𝚘𝚛𝚐 𝚗𝚘𝚛𝚖𝚊𝚕 𝚜𝚎𝚋𝚊𝚒𝚔𝚗𝚢𝚊 𝚊𝚖𝚋𝚒𝚕 𝚝𝚗𝚍𝚔𝚊𝚗 𝚜𝚙𝚛𝚝𝚒 𝚒𝚝𝚞 𝚍𝚛𝚙𝚍 𝚍 𝚏𝚒𝚝𝚗𝚊𝚐 𝚖𝚊𝚗𝚍𝚞𝚕
𝙺𝚒𝚔𝚢𝚘𝚒𝚌𝚑𝚒
𝚍𝚒𝚔𝚎𝚛𝚓𝚊𝚗𝚒 𝚗𝚒 𝚛𝚎𝚗𝚊𝚗 𝚜𝚖 𝚖𝚎𝚛𝚎𝚔𝚊2😃😃
𝙺𝚒𝚔𝚢𝚘𝚒𝚌𝚑𝚒
𝚔𝚕 𝚘𝚛𝚐 𝚒𝚖𝚙𝚘𝚝𝚎𝚗 𝚒𝚝𝚞 𝚝𝚊𝚗𝚍𝚊𝚗𝚎 𝚙𝚊𝚊 𝚜𝚒? 𝚊𝚙𝚊 𝚒𝚝𝚞 𝚗𝚢𝚊 𝚕𝚎𝚖𝚎𝚜? 𝚠𝚕𝚙𝚗 𝚍𝚛𝚐𝚜𝚊𝚗𝚐
𝙺𝚒𝚔𝚢𝚘𝚒𝚌𝚑𝚒
𝚙𝚒𝚛𝚘 𝚓𝚝𝚑,𝚜𝚎𝚔𝚘 𝚊𝚗𝚔𝚖𝚞 𝚋𝚞 1500 𝚝𝚘𝚔 𝚝𝚙 𝚞 𝚖𝚞 𝚕𝚎𝚋𝚒𝚑2
𝙺𝚒𝚔𝚢𝚘𝚒𝚌𝚑𝚒
𝚝𝚛𝚕𝚊𝚕𝚞 𝚐𝚘𝚋𝚕𝚘𝚔...𝚍 𝚓𝚘𝚗𝚐𝚔𝚘𝚗𝚐𝚔𝚎 𝚊𝚓𝚊 𝚜𝚔𝚊𝚕𝚒𝚗𝚊 𝚖𝚎𝚛𝚝𝚞𝚊 𝚕𝚞𝚌𝚔𝚗𝚞𝚝 𝚔𝚢 𝚐𝚝..𝚌𝚙𝚔2 𝚔𝚛𝚓𝚊 𝚢𝚐 𝚗𝚔𝚖𝚝𝚒 𝚘𝚛𝚐 𝚖𝚕𝚜.. 𝚜𝚞𝚊𝚖𝚒 𝚔𝚛𝚓𝚊 𝚢𝚐 𝚍𝚗𝚏𝚔𝚊𝚑𝚒 𝚖𝚕𝚑 𝚒𝚋𝚞 𝚜𝚊𝚖𝚊 𝚊𝚍𝚒𝚔𝚗𝚢𝚊..
𝙺𝚒𝚔𝚢𝚘𝚒𝚌𝚑𝚒
𝚊𝚖𝚒𝚝2 𝚟𝚊𝚗𝚒 𝚋𝚜2 𝚗𝚢𝚊 𝚖𝚜𝚑 𝚋𝚛𝚝𝚑𝚗 𝚜𝚖 𝚔𝚕𝚠𝚛𝚐𝚊 𝚛𝚎𝚗𝚍𝚊𝚑 𝚊𝚔𝚑𝚕𝚊𝚔...𝚕𝚐 𝚖𝚊𝚛𝚊𝚔 𝚗𝚒 𝚊𝚕𝚊𝚜𝚊𝚗 𝚖𝚗𝚌𝚛𝚒 𝚜𝚞𝚛𝚐𝚊 𝚍𝚐 𝚕𝚋𝚑 𝚙𝚝𝚑 𝚔𝚎 𝚒𝚋𝚞 𝚗𝚢𝚊, 𝚢𝚐 𝚙𝚕𝚐 𝚗𝚢𝚔𝚝𝚒𝚗 𝚒𝚜𝚝𝚛𝚒 𝚢 𝚋𝚐𝚒𝚗𝚒.𝚜𝚞𝚊𝚖𝚒 𝚐 𝚋𝚜 𝚖𝚒𝚕𝚝𝚎𝚛 𝚜𝚕𝚕𝚞 𝚖𝚖𝚋𝚗𝚛𝚔𝚗 𝚗 𝚖𝚖𝚋𝚕𝚊 𝚒𝚋𝚞𝚗𝚢𝚊 𝚢𝚐 𝚙𝚎𝚗𝚍𝚒𝚊𝚖 𝚜𝚎𝚘𝚕𝚊𝚑 𝚋𝚊𝚒𝚔 𝚝𝚎𝚛𝚕𝚒𝚑𝚊𝚝 𝚙𝚞𝚝𝚒𝚑 𝚗𝚖𝚗 𝚜𝚎𝚋𝚎𝚗𝚊𝚛𝚗𝚢𝚊 𝚑𝚒𝚝𝚊𝚖 𝚙𝚎𝚔𝚊𝚝
𝙺𝚒𝚔𝚢𝚘𝚒𝚌𝚑𝚒
𝚕𝚊𝚔𝚒 𝚘𝚘𝚗 𝚊𝚖𝚒𝚝2 𝚊𝚙𝚊 𝚢𝚐 𝚔𝚖 𝚑𝚊𝚛𝚊𝚙𝚔𝚊𝚗 𝚍𝚛 𝚕𝚊𝚔𝚒2 𝚒𝚖𝚙𝚘𝚝𝚎𝚗 𝚍𝚊𝚗 𝚕𝚋𝚑 𝚖𝚎𝚗𝚝𝚒𝚗𝚐𝚒𝚗 𝚒𝚋𝚞 𝚍𝚊𝚗 𝚊𝚍𝚒𝚔𝚗𝚢?? 𝚔𝚎𝚛𝚓𝚊 𝚢 𝚞 𝚒𝚜𝚝𝚛𝚒 𝚔𝚕 𝚕𝚎𝚋𝚒𝚑 𝚋𝚛 𝚞 𝚜𝚊𝚞𝚍𝚊𝚛𝚊. 𝚕𝚑𝚊 𝚒𝚗𝚒 𝚖𝚎𝚗𝚓𝚒𝚓𝚒𝚔𝚊𝚗. 𝚜𝚒𝚗𝚐 𝚖𝚎𝚕𝚊𝚢𝚊𝚗𝚒 𝚜𝚙 𝚢𝚐 𝚍𝚙𝚝 𝚍𝚞𝚒𝚝𝚎 𝚜𝚙
𝙺𝚒𝚔𝚢𝚘𝚒𝚌𝚑𝚒
𝚝𝚎𝚛𝚕𝚊𝚕𝚞 𝚋𝚘𝚍𝚘𝚑 𝚅𝚊𝚗𝚒. 𝚔𝚕 𝚞𝚛𝚞𝚜𝚊𝚗 𝚜𝚊𝚖𝚊 𝚖𝚎𝚛𝚝𝚞𝚊 𝚗𝚐𝚊𝚙𝚒𝚊𝚗 𝚜𝚎𝚐𝚒𝚝𝚞𝚗𝚢𝚊. 𝚍𝚒𝚕𝚊𝚠𝚊𝚗 𝚊𝚓𝚊. 𝚕𝚊𝚐𝚒𝚊𝚗 𝚜𝚞𝚊𝚖𝚒 𝚓𝚐 𝚐 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚓𝚊𝚑𝚊𝚝 𝚐𝚝. 𝚔𝚕 𝚍 𝚌𝚛𝚝𝚊𝚒𝚗 𝚐 𝚙𝚛𝚌𝚊𝚢𝚊 𝚢 𝚝𝚐𝚐𝚕 𝚙𝚎𝚛𝚐𝚒 𝚊𝚓𝚊
𝙺𝚒𝚔𝚢𝚘𝚒𝚌𝚑𝚒
nah tho g adil
𝙺𝚒𝚔𝚢𝚘𝚒𝚌𝚑𝚒
waduh trnyata blm dipake y pntas kapan hamidun nya kasian Vani..masa laki betah g hb jangan2 ada pelampiasan lain🤔
𝙺𝚒𝚔𝚢𝚘𝚒𝚌𝚑𝚒
untungnya suamine bijksana memaklumi nengahi .. dan nenenagin istri. biasane rata2 anak laki2 lbh membela semua perrilaki ibunya
YK
gobloknya...
YK
pak heri ini ngapain sih, wong anak laki aja lho kok bingung suruh nikah lagi...
Nanik Lestyawati
keren
Mama Lana: Makasih Kakak🙏
total 1 replies
Memyr 67
kalau aq punya ibu mertua toxic juga, aq akan mengeraskan hatiq, untuk cerai. menikah itu untuk meraih kebahagiaan, bukan menahan derita, dijulidin mertua.
Memyr 67
hak, maya gigit jari, makanya may, jangan segitu ngebetnya, grusa grusu. dapat apa?
Memyr 67
luna nggak ngaca, bilang dia lebih segala galanya dari vani. lebih segala kebrengsekannya, dibandingkan vani?
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!