NovelToon NovelToon
Dendam Si Kembar

Dendam Si Kembar

Status: tamat
Genre:Anak Kembar / Identitas Tersembunyi / Cinta Murni / Romansa / Tamat
Popularitas:146.8k
Nilai: 4.9
Nama Author: Freya Alana

Gadis dan Dara adalah sepasang gadis kembar yang tidak mengetahui keberadaan satu sama lain.

Hingga Dara mengetahui bahwa ia punya saudara kembar yang terbunuh. Gadis mengirimkan paket berisi video tentang dirinya dan permintaan tolong untuk menyelidiki kematiannya.

Akankah Dara menyelidiki kematian saudaranya? Bagaimana Dara masuk ke keluarga Gadis?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Freya Alana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kembali Ke Jakarta

Setelah sebulan berada di Bali, akhirnya Darius dan keluarganya termasuk Fauzan dan Arum kembali ke Jakarta.

Askara sudah lama pulang karena harus mengurus perusahaan.

Dara dan Gadis berusaha keras menghilangkan trauma akibat banyaknya kejadian buruk yang menimpa mereka di kota itu.

Di pesawat, diam-diam Gadis membuka media sosial Melati, melihat foto-foto Jingga Langit dan Biru Laut. Sama seperti Ara, keduanya mewarisi garis wajah Jadden dan kakeknya sehingga tanpa diragukan mereka adalah keturunan keluarga Syailendra.

Dara tak sengaja melihat layar hape Gadis lalu menyentuh tangan kembarannya.

“Belum terlambat kalau kamu ingin kembali. Kamu juga masih bisa berdamai dengan kenyataan bahwa Jadden memiliki anak dari wanita lain. Perceraian adalah solusi yang dihalalkan namun Allah SWT juga membencinya.”

“Aku bingung. Kamu tau, setiap bertemu Kak Jadden di villa aku ingin menghambur ke pelukannya. Tapi di saat yang sama, bayangan dirinya hanya memakai handuk dan Mel mengenakan jubah mandi di apartemen membuatku muak.”

“Sholat istikharah. Kita nggak tau apa yang terbaik. Jangan pilih sesuatu yang membuatmu ragu. Keraguan itu sesungguhnya tidak yang di-iya-kan. Sholat istikharah akan menghilangkan keraguan sehingga jalan yang kamu pilih adalah yang terbaik atas kehendak Allah.”

Gadis meresapi nasihat Dara. Dirinya bersyukur kini tidak pagi sendiri menghadapi semua. Selain Dara, ada Fauzan dan Arum yang siap mendukungnya.

Dengan rasa sayang, Gadis memeluk Dara.

“Di setiap sholat, aku bersyukur bisa ketemu lagi sama kamu. Punya kembaran kamu. Buat aku, kamu adalah hadiah terindah setelah Ara.”

“Makasih, Dis. Aku pun bersyukur. Kita saling jaga, ya.”

“In syaa Allah. Twins forever?”

Dara mengaitkan kelingkingnya ke kelingking Gadis sambil berkata, “Kita ganti jadi ‘together forever’, gimana?”

“Setuju! Together forever.”

Duo kembar itu kemudian bercakap tentang segala hal. Sebulan penuh mereka melupakan Anwar dan kejahatannya. Beberapa menit lagi, mereka akan kembali pada misi semula, membalas dendam pada Anwar yang telah membunuh kedua orang tua mereka.

***

Seluruh karyawan Anantara Group tak sabar untuk bertemu dengan Dara dan Gadis Anantara. Sebagian besar dari mereka mengenal Gadis dari kecil karena sering diajak Darius ke kantor dan ke proyek.

Dara, walau baru bergabung di Anantara Group, harus diacungi jempol karena mewarisi kemampuan bisnis Darius. Baru beberapa bulan berkiprah, Dara sudah mengusulkan proyek-proyek yang menguntungkan dan laris manis di pasaran properti.

Para karyawan juga mengharapkan kedatangan Ara. Putri kecil cucu Darius yang cantik, pintar, dan menggemaskan dengan celetukannya.

Gadis dan Dara sedikit gugup memasuki gedung kantor Anantara. Puluhan karyawan sudah berjejer dan menunggu mereka dengan penuh rasa syukur.

Bak bintang K-Pop Si Kembar disambut sedemikian rupa meriah. Walau Darius keras dalam menjalankan bisnis, namun ia sangat perhatian pada karyawan dan keluarganya. Sehingga saat terjadi sesuatu, para karyawan ikut prihatin dan mendoakan.

Mereka semua terpana melihat kesamaan Gadis dan Dara. Jika saja Gadis tidak berjalan dengan menggunakan tongkat dan tidak menggandeng Ara, pasti tidak ada yang bisa membedakan mereka berdua.

Dari ruangan Anwar Barnaba, bersama Melati cucunya ia mendengar riuh rendah karyawan menyapa Gadis dan Dara. Suara semarak yang menjadi tanda kegagalan mengukir luka batin untuk Darius.

Emosinya menggelegak, tapi ia harus tetap memainkan peran sebagai Anwar Si Paling Lembut Hati. Kelembutan yang hilang bersama tewasnya Sang Pujaan Hati, Diandra Ayunda.

Suara telepon membuyarkan lamunan Anwar. Pemberitahuan dari asistennya bahwa acara akan segera dimulai. Mengambil napas dalam, Anwar memasang wajah ceria penuh suka cita.

Dengan gagah, Anwar berjalan sembari menggamit cucunya yang sedari tadi melamun sambil menghela napas.

Anwar tahu Melati tidak siap bertemu Gadis yang sudah menjadi madunya. Namun menurut Anwar itu adalah kebodohan Melati yang mau saja menerima nasib selama bisa terus bersama Jadden.

“Mel, yuk ke function room.”

Melati menatap kakeknya dengan tatapan ragu.

“Mel boleh di sini aja?”

“Opa bilang ikut. Ayo tegakkan kepala, hadapi Gadis Anantara.”

Melati menghela napas panjang, terbiasa dengan perilaku Anwar yang tidak pernah berada di pihaknya. Dengan langkah berat, Melati mengikuti Anwar menuju tempat acara.

Di selasar mezzanine, langkahnya terhenti. Sosok pria yang menjadi ayah dua putra terlihat memandangi Gadis dari jauh. Sorot penuh kerinduan yang dulu adalah miliknya.

Semenjak bercerai, Jadden tidak pernah menghubunginya kecuali urusan Jingga dan Biru. Tidak juga berusaha mengenalkan Aurora dengan kakak dan adiknya.

Mel yakin bahwa Jadden pasti mencintainya, perasaan pada Gadis lebih pada rasa bersalah.

“Mel, ayo.”

“Mel nggak bisa, Opa, ada Kak Jadden.”

“Ngapain kamu masih mikirin laki-laki plin plan kayak dia? Cepat ikut, Opa!” Titah Anwar lalu terus melangkah diikuti Melati yang terlalu lemah untuk menjaga perasaannya.

Di function room, Si Kembar sekali lagi mendapat sambutan luar biasa. Bahkan Gandhi bekas atasan Dara turut menyatakan kelegaannya.

Sementara Gadis dengan anggun menyapa semua yang ia kenal, Dara langsung sibuk bergosip dengan teman-temannya.

Dari sudut mata, ia melihat Anwar dan Melati memasuki ruangan. Melati nampak canggung, sementara Anwar berjalan penuh wibawa menuju Darius.

Dara dan Darius susah payah menahan emosi sementara Gadis yang paling tenang di antara mereka langsung menyapa Anwar.

“Opa …” sapa Gadis penuh senyum. Matanya melirik Melati yang sengaja menjauh.

“Gadis, maa syaa Allah, Opa lega banget kamu selamat.”

Di balik senyuman, Gadis membatin, “Hell you’re not!”

Gadis bisa mengingat jelas wajah Anwar Barnaba dengan kilat penuh kekejaman di dalam mobil yang mendorongnya ke jurang.

Darius maju untuk menyapa sahabatnya.

“War, cucu-cucu gue selamat.”

“Ya, aku bisa lihat. Dijaga baik-baik.”

“Alhamdulillah Alamsyah udah mati. Amanlah sekarang.”

Anwar tersenyum sembari menepuk pundak Darius.

Di sudut ruangan Mel berdiri memerhatikan Gadis.

“Halo, Mel,” sapa Dara.

“Dara, apakabar?”

“As you can see, aku masih hidup. Sayangnya Alamsyah keburu metong, jadi aku nggak bisa balas dendam.”

“Oh …” Jawabnya singkat.

“Anyway, menurut aku kamu lebih baik nggak usah ngomong sama Gadis. Biarin dia bahagia. Aku tau di sini yang brengsek adalah Jadden, tapi kamu juga salah dengan menyembunyikan fakta kalau kalian sudah menikah sebelum Jadden menikah dengan Gadis.”

Tenggorokan Melati tercekat.

“Gue nggak punya pilihan …”

“Bullshit! Semua orang punya pilihan, termasuk kamu. Hanya saja kamu memilih yang salah.”

“Emangnya salah kalau aku ingin bahagia?”

“Ingin bahagia sih nggak salah. Caranya itu. Gini Mel, aku tanya deh, kamu happy dengan status istri yang disembunyikan? Bertahun-tahun kamu tau Jadden tinggal dan menjadi suami untuk Gadis, lalu menemui kamu hanya untuk berapa lama? Dua minggu? Kamu happy?”

Melati menatap Dara tanpa mengucapkan sepatah kata pun.

“Kamu punya pilihan. Gadis, enggak. Kalian menyembunyikan begitu rapi. Lagian siapa sih yang nggak ngotak menyembunyikan perkawinan dan cucu dari keluarga terdekat? Terlebih lagi kamu kenal sama Gadis. Kalian tumbuh besar bersama. Dan kamu bikin dia sebagai tameng? Terus sekarang kamu berlagak kamulah yang menderita.”

Melati berucap dengan nada mendesis, “Kamu pikir aku tenang aja mengetahui suamiku setiap malam berbagi ranjang dengan Gadis? Kamu mikir nggak perasaanku melihat Ara yang disambut gegap gempita sementara anak-anakku bahkan sampai sekarang tidak diakui?”

“Salah siapa?” Dara menatap tajam netra Melati.

“Aku, semua memang salahku! Tapi Gadis harusnya nggak usah lebay pakai kabur. Aku ini istri pertama! Dia itu maduku. Harusnya aku yang lebih sakit. Kalau Gadis bisa dewasa menghadapi ini, Jadden nggak akan menceraikanku.”

“Oh really? Sekarang salah Gadis?”

“Ya, Dara. Aku menyalahkan Gadis yang membuat anak-anakku tidak bisa memiliki keluarga yang utuh. Dan aku berdoa semoga kembaranmu itu betul-betul mati lain kali.” Melati menahan emosinya agar tidak berteriak-teriak di tempat itu.

“Hadapi aku, Mel. Karena aku menyalahkanmu hingga Gadis mengalami kecelakaan tragis, kelumpuhan, amnesia, hingga kini ia belum bisa berjalan normal. Aku membencimu karena membuat Ara berbulan-bukan tidak bisa bersama ibunya. Tapi aku tidak menginginkan kamu mati. Aku ingin suatu saat kamu bisa hidup bahagia dengan laki-laki yang ksatria dan mencintai kamu.”

Dara pergi meninggalkan Melati dengan kemarahan yang hampir meledak.

“Bagaimana mungkin seseorang bisa menyumpahi kematian orang yang dikenalnya? Dasar biadab,” ujar Dara dalam hati.

Gadis mendekati Dara, mengelus pundak kembarannya.

“Kamu hati-hati sama Mel,” bisik Dara.

“Always. Musang berbulu domba itu akan merasakan pembalasanku,” cetus Gadis membalas tatapan Mel.

“Musang? Kayaknya rubah berbulu domba deh.”

“Serigala, yang betul serigala berbulu domba. Dara, kalau Gadis aku ngerti dia memang agak kurang ngerti idiom Bahasa Indonesia, dari kecil sekolah di sekolah internasional. Nah kamu?” Askara tiba-tiba bergabung.

“Ck … Bli buduh,” jawab Dara asal.

“Kualat ,loh, sama kakak sepupu ngatain gila.” Askara mendelik ke arah Dara.

Sambil terkekeh Dara memeletkan lidah ke Askara lalu berjalan ke menuju Darius.

“Dis, mau duduk? Kamu cape?” Askara menatap Gadis lembut.

“Enggak, Kak. Aman kok.”

“Gadis …” Sapa Rani Syailendra dan langsung memeluk menantunya.

“Papa … Mama …”

Dari jauh Mel menyaksikan dengan hati tercubit, karena Mike dan Rani Syailendra bahkan enggan menemui Jingga dan Biru.

“Grandpa, Gemma …” Seru Ara menghambur ke nenek dan kakeknya.

Mike langsung menggendong cucu perempuannya, membuat Mel semakin terbakar.

Jadden berdiri di belakang ke dua orang tuanya. Ia masih belum memberitahukan pada mereka tentang rencana perceraiannya dengan Gadis.

“Dis, Mama lega. Nanti malam kalian bertiga nginep rumah, ya?”

Gadis menelan salivanya, bingung hendak menjawab apa.

Jadden membalas permintaan ibunya, “Ma, Gadis masih nginep di rumah Opa.”

Mike dan Rani sangat berharap Gadis mau memaafkan Jadden dan menjaga keutuhan rumah tangga mereka. Terlepas dari darah Anantara yang mengalir di tubuh Gadis, Mike dan Rani sungguh menyayangi menantunya. Begitu pula Gadis yang tidak pernah merasakan kasih sayang kedua orang tua mendapatkannya dari Mike dan Rani.

“Kapan-kapan, Gadis main ke rumah sama Opa dan Dara,” jawab Gadis sambil tersenyum ramah.

“Janji, Mama tunggu. Ya ampun Mama lega kalian selamat. Mana kembaranmu, Dara?“

Gadis menunjuk ke arah Dara yang sedang berbincang dengan Fauzan dan Arum. Mike dan Rani pun berjalan mendekati Dara.

Jadden tersenyum lalu menyapa, Gadis. “Hai, gimana kaki kamu?”

“Lumayan, besok mulai diterapi, Kak.”

Askara menatap tajam ke arah Jadden.

“Tuh mantan lu di sana lagi ngeliatin Gadis. Gue nggak mau ya kayak di cerita-cerita mantan istri menyakiti calon mantan istri.”

“Kak Aska,” tegur Gadis dengan halus.

Hanya Gadis yang bisa meredakan emosi Askara dengan kelembutannya.

“Aska, inget, ya, sampai ketok palu sidang, Gadis masih istri gue.” Jadden membalas tak kalah geram.

“Udah, talak aja lah. Lagian Gadis juga dah geli sama elu.”

“Kak … please,” pinta Gadis yang enggan melihat dua orang bertengkar di hadapannya.

“Kak Jadden, minggu depan kalau mau jemput Ara, dari sekolah aja, ya. Pagi-pagi biar Gadis yang antar. Permisi, Gadis mau ke Opa.”

Selepas Gadis beranjak, Askara dan Jadden masih saling menatap tajam.

“Gadis nggak akan mau sama elu, Aska. Kalau dia mau, dari dulu dia udah milih elu.”

“Terbukti kan dia salah pilih? Nggak usah banyak bacot. Gue serius, lu urus mantan bini lu itu yang udah ngeliatin kayak mau makan Gadis,” balas Askara tak kalah ketus.

“Gadis urusan gue. Denger itu Askara? Lu urusin aja cewek-cewek panggilan itu..”

“Lu ngomong apa …”

“Eits eits, ini duo beleguk ngapain mau berantem? Keluar!” Desis Dara yang sudah berdiri di antara Askara dan Jadden. Beberapa karyawan mulai menoleh ke arah mereka.

“Kak Jadden, Kak Askara, tolong jangan bikin ribut. Kita di sini mau bersyukur karena berhasil lolos dari maut. Kalian berantem nggak akan menghasilkan apa-apa juga. Bonyok doang.”

“Dara, Kakak mau hajar orang ini. Dia udah sakitin Gadis.”

“Kak Askara, please. Tolong jangan bikin Gadis makin kalut. Please …”

Mendengar nama Gadis disebut Askara langsung melunak dan beranjak pergi.

“Kak Jadden, please jangan bikin jadi lebih runyam.”

“Gadis masih istriku, Askara nggak berhak sok melindungi, aku tau dari dulu dia suka sama Gadis. Aneh, kan? Kakak suka sama adik?”

“Kakak lupa, ya? Kak Askara itu sepupu jauh, dalam Islam, sepupu itu bukan mahram, artinya sah aja kalau Askara dan Gadis saling suka lalu menikah.”

“Dara, please. Ini Askara! Dia udah tidur sama banyak perempuan. Satu bahkan hamil anaknya. Kamu mau Gadis nikah sama begundal macam itu?”

Dara diam tak menanggapi. Setelah beberapa saat ia berkata, “Kak, Gadis bisa menjaga diri. Mau ada sepuluh laki-laki suka sama dia juga nggak akan ditanggapi karena sadar diri masih jadi istrinya Kak Jadden. Nggak usah khawatir.”

Malas berlama-lama, Dara meninggalkan Jadden yang tercenung mendengar ucapan Dara.

“Ara …!”

Terdengar suara Gadis memanggil.

“Ara …!”

Gadis mulai panik, demikian juga Darius dan Dara yang tidak melihat anak kecil

itu dimana-mana.

“Dara kamu liat Ara?”

“Tadi terakhir ambil es krim di samping kamu, kan?”

“Ara …”

Beberapa karyawan mulai menyadari kegaduhan karena Gadis mulai memanggil putrinya dengan setengah berteriak. Jadden berlari mendekat.

“Dis …”

“Kak, cari Ara! Dia nggak ada.”

Security langsung menutup akses keluar masuk gedung Anantara Group.

Tubuh Gadis hampir meluruh jika tidak ditopang Jadden. Dara mencari ke kamar mandi. Ara tidak ada di sana.

Darius memberi perintah untuk memeriksa setiap sudut gedung.

Di tengah kepanikan tiba-tiba terdengar suara kecil memanggil, “Mommy!”

Ara berlari riang menuju Gadis yang langsung memeluk. Semua langsung bernapas lega.

“Ara dari mana?”

“Makan es krim sama Nenek Arum di taman.“

“Sayang, kenapa nggak bilang Mommy?” Tanya Jadden kemudian menggendong Ara.

“Udah, tapi Mommy diem aja. Ara pikir boleh.”

Arum mendekat, tidak tahu kalau hampir saja terjadi kehebohan.

“Bunda, makasih sudah jagain Ara.”

“Tadi Bunda liat, Ara mulai bosen, terus bilang mau main di taman. Bunda temenin sama Ayah juga.”

Gadis memeluk Arum. “Terima kasih.”

Dara kembali setelah salah seorang security memberi tahu bahwa Ara sudah ditemukan.

Melati menatap gadis kecil yang kini masih digendongan Jadden. Ia memeluk erat leher ayahnya. Hati Mel sakit sekali karena sejak bercerai, Jadden benar-benar menjauh seolah ingin menghapus kenyataan bahwa mereka pernah berkeluarga.

Anwar mendekati cucunya.

“Tenang, ada saatnya kamu bisa mengambil kebahagiaan mereka. Tundukan pandanganmu yang penuh kebencian itu.”

***

1
Siti Arbainah
kadang yg terlihat baik blum tentu baik dan yg terlihat jahat blum tentu jahat
Siti Arbainah: iya.. mkanya kita gak bisa nilai orang cma dr covernya aja bahkan yg dekat aja bisa lbih jahat 😆
freya alana: Betul banget. Kadang yang santun justru punya niat busuk. 😍😍😍
total 2 replies
Siti Arbainah
curiga sama Adrian sih dalangnya kecelakaan itu
freya alana: Hmmm lanjut kaaak 😍😍😍
total 1 replies
shanairatih
ceritanya keren bgt 👍👍👍👍👍💕💕💕
lapak nasi khansa
👍👍👍👍
freya alana: Makasi dah mampir ya. Sila tengo juga novelku yang lain 💖💖
total 1 replies
Nana
kasian Dara 😭😭😭
freya alana: Lanjyuuut kak ☺️
total 1 replies
Nana
couple somplak 🤣🤣🤣
freya alana: 🤭🤭🤭🤭🤭
total 1 replies
Nana
😭😭😭 gemes bgt sama Dara dari awal bikin ngakak
freya alana: Xixixixi … iya kak 😍
total 1 replies
Nana
udah ada yg punya, patah hati deh Dara gue
freya alana: Hihihi lanjut dulu kaak 😍😍😍
total 1 replies
G
yah tamat
Bundanya Pandu Pharamadina
endingnya
👍👍👍👍
❤❤❤❤
semoga mbak Authornya sehat selalu, sukses dan berkah, makasih mbak Author
freya alana: Makasi kak, maa syaa Allah … met menjalankan ibadah Ramadhan ya kak … 🌹🌹🌹🌹
total 1 replies
Bundanya Pandu Pharamadina
Dara Askara
❤❤❤❤
freya alana: Sejodoh 😍
total 1 replies
Bundanya Pandu Pharamadina
iih mbak Author bikin senam jantung terus, semoga Dara selamat dan bisa membongkar kedok Anwar.
freya alana: Hehehehe 💓
total 1 replies
Bundanya Pandu Pharamadina
hantunya berwujud manusia yah mbak Author🤔
freya alana: Iyaaaah…
total 1 replies
Bundanya Pandu Pharamadina
mampir marathon👍❤
freya alana: Maa syaa Allah… makasi kakaaak 🌹🌹🌹
total 1 replies
Mak mak doyan novel
karya yg keren.
freya alana: Maa syaa Allah, tabarakallah … makasi kakak 💕💕💕
total 1 replies
Mak mak doyan novel
akhirnya selesai juga... ending yang sesuai harapan...happly ever after..
karyamu keren thor. good job
freya alana: Makasi kakak, makasi udah mampir dan kasih komen….. aku pada muh 💕💕💕💕
total 1 replies
Aisyah farhana
seriusan ini Dara mau 12 anak good job lanjutkan seruuu sekali banyak krucil deketan pula lahirnya, pak Adrian ternyata anda juga menyimpan rahasia tapi termaafkan dehh demi Dara sama Askara n anak" juga. karya yg hebat luar biasa kak ditunggu karya selanjutnya makasih sudah buat cerita yg luar biasa enak buat dibaca lanjuuuttt
freya alana: Kak… makasi ya sudah baca novel aku …. semoga selalu sehat dan bahagia…. Aamiin 😘😘😘
total 1 replies
🟡𓆉︎ᵐᵈˡ 𝐀⃝🥀sthe⏤͟͟͞R🔰¢ᖱ'D⃤
wah Dara keluarganya rameee bangeeettt
makasih yah kak
karyanya bagus
semoga nanti Makin banyak yang baca,Makin banyak yang suka
sukses selalu ❤️
freya alana: Makasi ya Kak, udah baca novel aku …. Seneng deh. Semoga selalu bahagia n sehar ya Kak … 😘😘😘
total 1 replies
Arie
👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍
freya alana: Makasi ya Kakak ….
total 1 replies
Aisyah farhana
waaahhhh selamat Dara Anantara n Gadis happy banget samaan lahirannya baby boy pula yeyyyy
freya alana: Hihhi iyaaah. Lanjuuut kaaaak 😍😍😍
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!