Jiang Ruo, anak dari seorang jendral besar di Kekaisaran Jiang,harus menyembunyikan identitasnya sebagai keturunan Jiang kun.
karna konspirasi Kekaisaran yang mengharuskan ia berpisah untuk waktu yang lama.
belum lagi,ia harus berjuang dalam dunia kultivator yang kejam.
dimana segala sesuatu di ukur dri kekuatan.
bagaimana perjuangan seorang Jiang Ruo hingga ia sampai pada panggilan takdirnya sebagai kultivator semesta.....???
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Qian Shan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Strategi sebelum Rencana
Empat pemuda yang di hari yang lalu, berkunjung di sekte poenix, kini telah berkumpul bersama yang lain di kediaman mereka... hanya satu pemuda lagi yang belum terlihat bergabung, dan pemuda itu adalah Ruo.
"patriak Li,,,,apa sebelum pamit kemarin, saudara Ruo tak mengatakan tujuanya" tany Zhan San karna belum juga melihat Ruo.
"Tentu saja anak itu mengatakan tujuanya,,,, tidak seperti kalian, pamit untuk berburu, ternyata kalian enak enakan jadi tamu sekte poenix" jawab patriak Li sekaligus menyindir empat muridnya, dengan nada sedikit kesal.
"heheheee,,,,, jangan kesal seperti itu patriak,,,, kami kebetulan menemukan sekte poenix saat kami sedang berburu" Wuji beralasan....
"aaiiiissssss..... mulut bocah satu ini, benar benar,,,, hei bocah,kenapa tidak sekalian saja kau bilang, sekte Poenix yang menghampirimu saat berburu... " patriak geram dengan alasan Wuji.
"Salah lagi... " gumam Wuji.
"kalian harus ingat, pertandingan berikutnya tinggal tiga hari lagi,,,, setidaknya latihan apa lah,,,, Latihan kok berkunjung" kembali, patriak menyindir Wuji dan tiga lainya...
"dan kau,,, Wan Li....... kenapa kau tidak seperti mereka berempat, apa kau tidak mau latihan berkunjung kemanapun" patriak Li tak henti henti nya menyindir.
"eehhh... kok saya patriak" Wan Li menunjuk dirinya sendiri karna di libatkan dengan yang lain.
" ya... kamu, siapa lagi. Liu Bai juga... dan satu lagi si Ruuuuuu........ ooo" suara patriak makin pelan dengan mulut sedikit terbuka ketika menyebutkan Ruo.... karna saat ini Patriak melihat kedatangan Ruo, namun Ruo tak sendiri.
"salam patriak,,, Tetua Ren, Tetua Yang, dan saudara sekalian"
ucap Ruo menyapa.
"rrruuuuuaaaarrrrr ....biasa" Wuji memuji Ruo dengan mengacungkan jempol nya.
"patriak,,, tetua,,, dan saudra,,,, kenalkan, dia adalah Liu Fei, " ucap Ruo mengenalkan Liu Fei pada semua orang
"Salam Patriak, Tetua,,, dan saudara" Liu Fei menjurah hormat pada semuanya.
"aahhh.... tak perlu sungkan, mari... bergabunglah" ajak patriak.
namun, wajah Ruo cs keheranan melihat Patriak yang mendadak sudah tak marah marah apa lagi Patriak Li terkesan mendadak baik pada Liu Fei.
"terimakasih patriak"
Liu Fei pun mengambil tempat duduknya.
kemudian mereka semua saling berbincang seperti dalam suasana keluarga, Liu Fei sangat senang karna kehadiranya dapat di terima meski mereka baru kenal hari itu.Liu Fei yang selama hidupnya bisa di katakan hampir tak meiliki teman, sekarang dia di hadapkan dengan sebuah pershabtan yang tak bersekat, terlebih,,,,, patriak dan para tetua juga bersikap sama.
"Saudara Ruo,,, bagaimana kalau sekarang kita keliling kota ini, sekalian kita makan makan di luar" Qian Qin memberi ide...
"cocokkkkk..... saya setuju, " tegas Wuji, dan yang lain juga setuju.
"dasar Bocah bocah bandel,,,, kalian tak pernah betah kalau ada di rumah" patriak Li menggerutu
"pergilah.... usahakan jangan membuat ulah" ucap patriak....
Ruo cs pun keluar dari kediaman dengan Liu Fei berada di antara ketujuhnya, di sepanjang jalan, Liu Fei selalu mendapat candaan dari Ruo cs, terutama Wuji yang tak mau diam.
di tengah keramaian kota Ruo cs memberi jajanan yang di jajakan di pinggir pinggir jalan, namun,,,,, kesenangan mereka ternyata di perhatikan oleh seseorang dari kejauhan, setelah memastikan sesuatu... orang itu kemudian pergi dari keramaian.....
Di tempat lain, yang sangat sepi... hanya ada sebuah gubuk kecil dengan seseorang yang memakai topeng, sedang bermeditasi.
"izin melapor tuan" seseorang datang menghadap sosok bertopeng itu.
"bicaralah Eng" ucap sosok bertopeng itu pada Eng, yang ternyata Eng adalah orang yang baru beberapa saat tadi mengamati Ruo cs, sekaligus Eng adalah salah satu tetua dari aliansi.
"saya sudah mengetahui siapa pemuda yang menghancurkan markas aliansi tuan" ujar Eng dalam laporannya.
"Lalu,,, siapa pemuda itu" tanya sosok bertopeng itu masih dalam sikap tenang.
"namanya Ruo, Tuan,,,,dia adalah peserta turnament dari perwakilan wilayah barat" Eng menyampaikan informasinya.... mendengar itu, sosok bertopeng membuka pelan kedua matanya.
"baik.... pergilah" ucap sosok bertopeng, dan Eng pun pergi dari tempat itu.
"Rencana yang begitu besar, hancur begitu saja oleh seorang bocah" gumam sosok bertopeng, kemudian dia melesat hilang dari tempatnya dan keadaan di tempat itu bertmbah sepi.
sementara suasana di ibukota, justru sebaliknya, makin sore makin ramai....
" saudara....hari sudah petang, sebaiknya kita kembali"
setelah puas berkeliling dan makan makan, Qian Qin mengajak yang lain untuk kmbali kekediaman.
namun ketika Ruo cs hendak kembali kekediaman mereka,,,, seratusan prajurit kekaisaran menghampiri mereka....
" mohon berhenti anak muda, " komandan pasukan meminta Ruo cs untuk berhenti
"salam komandan, ada keperluan apa komandan dengan kami" ucap Wan Li dengan sopan.
"siapa di antara kalian yang bernama Ruo" tanya komandan.
Ruo pun kemudian mendekat pada komandan pasukan.
"salam, senior.... junior yang bernama Ruo" jawab Ruo mengenalkan diri.
"Bagusss,,,,, sekarang, kamu ikut dengan kami" pinta komandan.
"sebentar... sebentar senior, tolong jawab pertanyaan kami, ada keperluan apa senior dengan Saudara Ruo" Qian yang mulai curiga seperti ada yang tidak beres, mendekat ke Ruo dan komandan pasukan.
"Bocah,,,, yang jelassss, keperluan itu tidak ada kaitanya dengan mu" suara komandan mulai meninggi.
"aiiisssss..... senior, kami bertanya dengan sopan, apa salahnya anda juga menjawab pertanyaan kami" giliran Wuji yang kali ini berpikiran sama dengan Qian Qin.
"Baik.... keperluan kami adalah untuk menangkap saudara Ruo, karna dia sudah membunuh pasukan khusus kerajaan dan menghancurkan markas pasukan khusus" komandan akhirnya menjawab dengan tegas. mendengar penuturan komandan pasukan Kekaisaran...
Ruo dan Liu Fei,,,, keduanya akhirnya mengerti...
"Hohoho..... aku mengerti sekarang" ucap Ruo.
"apa maksudmu bocah" kini giliran komandan yang bertanya....
"Baiklah,,, aku ikut dengan senior" tanpa menjawab pertanyaan komandan pasukan Ruo memilih ikut dengan komandan pasukan.
"saudara,,, kalian kembalilah kekediaman terlebih dahulu,,, sampaikan pada patriak ttg yang terjadi di sini,,, dan Fei'er, tugasmu adalah menceritakan yang terjadi waktu itu" ucap Ruo pada saudaranya dan juga Liu Fei, yang selanjutnya Ruo di giring oleh pasukan Kekaisaran... kejadian itu sempat membuat semua orang yang melihat di buat bertanya tanya,,,, namun mereka memilih diam.
setelah Qian Qin dan yang lain sampai di kediaman mereka dan menyampaikan kejadian di ibukota pada patriak Li dan dua tetua.... mereka di buat sangat kaget.... namun Liu Fei kemudian menceritakan yang terjadi di waktu sebelumnya hingga akhirnya mereka berpikir bahwa ada konspirasi besar yng sedang terjadi.
"baik.... sebelum kita berpendapat tentang langkah selanjutnya,,,,aku ingin keterangan dari orang yang bernama Lung itu"
Patriak Li yang sudah memahami situasi dari Ruo, tetap tak mau gegabah dan meminta orang yang paling tau ttg semua informasi itu dan orang itu adalah Lung, mantan bandit yang sekarang jadi anak buah Ruo.
Lung yang sedang berlatih bersama seluruh anak buahnya di kediaman peserta dari wakil kekaisarn Shong, menghentikan latihan mereka karna kedatangan Qian Qin dan Wuji.
"salam senior" sapa Qian kin
"salam tuan muda" Lung menyambut Qian Qin dan Wuji.
"apakah kami mengganggu senio" tanya Qian Qin...
"tidak tuan muda,,, kebetulan, beberapa saat lagipun kami sudah istirahat,,, memangnya ada keperluan apa tuan muda"
tanya Lung yang sedikit heran dengan kunjungan saudara dari pemimpinya...
"Senior patriak meminta kami, untuk mengundang senior kekediaman kami" tutur
"patriak.... " Lung kaget selaligus senang mendapat undangan dari patriak, karna selama ini... dia dan anak buahnya sangat ingin bergabung dengan sekte Lembah angin.
"baik, tuan muda... kalo begitu kita langsung saja menemui patriak" ucap Lung dengan semangat.... lalu ketiganya kembali ke kediaman patrial Li.
sesampainya di kediaman,,,, Patriak perlahan menggali informasi dari Lung. Lung pun memberikan semua informasi yang dia ketahui, selama bergabung dengan aliansi.... dari semua informasi yang di sampaikan, patriak hanya fokus pada orang yang berada di balik aliansi.
patriak Li bukan seorang pemula,,, jadi dia sangat paham strategi dari sebuah rencana.... dan menurut patriak Li, hanya konspirasi tingkat tinggilah yang memiliki strategi bahkan sebelum merancang sebuah rencana. dan tentu itu melibatkan orang orang yang luar biasa juga.