Rebecca tidak pernah menyangka kemiripan wajahnya dengan seorang putri konglomerat akan membawa malapetaka baginya saat wanita itu menjebaknya untuk menikah dengan tunangannya sendiri.Dan di saat cinta dihatinya mulai tumbuh kepada pria itu,Eva kembali datang untuk meminta tunangannya kepada Rebecca.
bagaimana kisah cinta ketiga manusia itu ikuti lanjutan cerita ini jangan lupa dukungannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Agustina Pandiangan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 35 ~ Aku ingin cerai ~
Carles terbangun saat dalam mimpinya dia melihat Rebecca pergi meninggalkannya,keringat membasahi dahinya,dan dia begitu kaget saat melihat Eva berdiri di hadapannya.
"Apa yang kamu lakukan disini apa kamu ingin merencanakan sesuatu yang buruk kepadaku?" Carles beranjak dari tempat tidurnya lalu mendorong Eva keluar dari dalam kamarnya dan mengunci kamarnya sendiri.Eva sangat kaget saat Carles begitu berani berbuat kasar kepadanya,dia tidak menyangka akan mendapat perlakukan yang kejam dari pria yang sudah lama dia cintai.
Keesokan paginya seluruh pelayan rumah sibuk menyambut kedatangan tuan dan nyonya Anderson,supir juga sudah bersiap-siap untuk berangkat ke bandara,Carles yang baru bangun terlihat menuruni anak tangga,hari ini sedikit pun dia tidak ada semangat untuk bertemu kedua orang tuanya.
Carles sudah tau akan banyak tekanan yang datang dari orang tuanya.Eva juga keluar dari dalam kamar,dia heran melihat kesibukan para pelayan yang tidak seperti biasanya.
"Bibi,kenapa kalian sangat terlihat sibuk?"
" Itu karena tuan dan nyonya akan sampai di pagi ini juga,supir sudah mau berangkat menjemputnya." Ucap seorang pelayan.Eva sangat kaget kaget karena dia sama sekali tidak tau kalau mertuanya akan sampai hari ini juga di Indonesia.
Eva berjalan masuk ke dalam kamar dengan penuh semangat ini kesempatan untuknya memperbaiki hubungannya dengan Carles,karena mertuanya orang yang paling mendukung hubungan mereka
Melihat reaksi Eva Carles semakin muak,dia segera kembali ke dalam kamar dan segera mandi lalu berganti pakaian,dia meninggalkan rumahnya,dia sama sekali tidak peduli kedua orang tuanya akan kembali.
Carles membawa mobilnya keliling kota,dia ingin mencari sendiri keberadaan istrinya,sudah lewat satu minggu kabar dari orang suruhannya juga belum ada,sementara itu Leon juga masih dalam pemilihan mungkin masih butuh waktu lama untuk menyembuhkan lukanya.
****
"Papa....Mama..." Eva berlari menyambut kedua mertuanya,dia sangat bahagia akan kehadiran mertuanya,karena dia tau Carles tidak berani sedikit pun membantah ucapan papanya yang begitu keras mendidik Carles.
"Sayang apa kamu sehat-sehat saja,maaf mama tidak bisa langsung pulang saat mendengar kabar kamu kecelakaan dan langsung kehilangan calon cucu mama,kamu yang sabar ya sayang semoga kamu langsung bisa hamil lagi." Ucap Marta dia mengandeng tangan Eva lalu membawanya masuk kedalam rumah mewahnya.
"Selamat datang tuan...nyonya di rumah ini." sapa seluruh orang yang bekerja di rumah itu,Marta hannya tersenyum kecil kepada para pelayan.
"Tunggu sayang,aku ada hadiah buat kamu,"Marta merogoh tasnya lalu mengambil sebuah kotak perhiasan ternyata dia membeli kalung yang sangat mewah untuk Eva,mereka berdua memiliki kalung yang sama.
"Kamu pakai ini sayang,agar semua orang tau kamu adalah menantu miliader,ini perhiasan yang sangat langka dan hannya ada beberapa orang yang memilikinya."Ucap Marta sambil memasangkan ke leher Eva.
Eva benar-benar bangga kembalinya mertuanya ke negara ini akan membawa dampak positif untuknya,dan dia yakin Carles tidak akan bisa berkutik sedikit pun dihadapkan kedua orang tuanya,dan dia juga yakin Carles tidak akan berani bersikap kasar lagi kepadanya.
"Sayang dimana suami mu?"
"A_tadi sudah berangkat ke kantor mah,mungkin dia ada pekerjaan mendadak." Ucap Eva dia tidak ingin orang tuanya tau jika Carles,sedang tidak baik-baik saja saat ini,Eva ingin mereka melihat langsung sikap Carles kepadanya,karena dia sangat yakin kedua mertuanya tidak akan percaya jika Carles mengadu yang tidak-tidak ke pada mereka.
"Papa masuk dulu kedalam ya ma.." Ucap Anderson,dia begitu lelah di dalam pesawat dari kemarin,sekarang dia ingin istrahat apalagi dia kurang menyukai obrolan istri dan menantunya.
"Iya papah,aku masih ingin mengobrol dengan menantu kita ini."
"Kamu terlihat sangat cantik memakai kalung berlian itu sayang,sangat cocok di leher mu yang sangat indah aku sangat yakin jika Carles melihat ini dia akan semakin mencintaimu mu,mama dengar hubungan kalian semakin dekat mama sangat bahagia mendengar itu." Ucap Marta dengan wajah penuh bahagia,sedangkan Eva hannya bisa menelan ludah,dia takut suatu saat mertuanya tau tentang semua kebohongannya mungkin nasibnya juga akan hancur.
****
Sementara itu Carles mengelilingi semua jalanan dia melihat wajah setiap orang,dia sangat berharap dia antara keramaian orang-orang dia menemukan salah satu istrinya.
"Sayang kamu dimana? aku sangat merindukan mu,bagaimana bisa kamu tega meninggalkan aku, di saat cinta mulai tumbuh di hatiku,bagaimana kamu akan menjaga calon bayi kita sendirian sementara kamu tidak membawa apa pun di saat kamu pergi." Ucap Carles dengan nada hampir tidak terdengar,dia merasa dirinya begitu bodoh kali ini.Semua masalah yang datang tiba-tiba satu pun tidak ada yang bisa dia selesaikan.
"Aaarrrgghh....Aku benci semua ini,aku harus menemukan istriku,baiklah aku akan menyebarkan seluruh potongan di jalanan ini jauh lebih baik." Ucap Carles,dia pergi menuju Poto kopi lalu mengkopi begitu banyak Poto Rebecca.
Carles menghabiskan waktu dari pagi hari sampai sore hari menempelkan berita orang hilang di seluruh jalanan,dia sangat kesal dengan orang-orang suruhannya yang tidak bisa memberikan kabar baik untuknya.
Sementara itu Mona baru saja pulang dari mencari kerja,penyakitnya yang sudah mulai membaik membuatnya tidak tahan untuk tinggal lebih lama di kontrakan mereka,dia tidak tega menghabiskan seluruh uang rebecca untuk biaya mereka sehari-hari.
"Loh....bukan kah Poto ini Kaka Rebecca,kenapa sampai ada disini,jangan...jangan Kaka Rebecca bukan orang sembarangan." Mona langsung merobek satu lembar lalu berlari pulang ke kontrakan mereka dan menemui Rebecca.
"Kaka....Kaka....lihat ini kak,ini Poto Kaka seseorang mencari Kaka?" Rebecca mengerutkan keningnya,"
"Siapa yang membuat gambar ini? apa mungkin ini keluarga Bram,kalau Carles tidak mungkin,bukankah sudah ada eva di sampingnya untuk apa dia membuat berita orang hilang." Rebecca sangat gelisah saat dia tau ada orang yang mencarinya.
"Kaka,rahasia apa yang kaka sembunyikan dariku?" Melihat kegelisahan Rebecca Mona sangat yakin jika Rebecca menyimpan rahasia besar.
"Tidak papa Mona,maaf ya untuk saat ini Kaka tidak mau keluar dari rumah Kaka takut ada yang memanfaatkan keadaan kita sekarang." Ucap Rebecca lalu masuk kedalam kamarnya.
****
Carles baru saja sampai di dalam rumahnya setelah seharian ini sibuk menebar brosur berita orang hilang,saat itu dia sudah melihat kedua orang tuanya dan juga Eva duduk santai di ruang tamu,muak sekali dia melihat wajah Eva.
"Kamu sudah pulang Carles,mama sangat merindukan kamu,dan juga menantu mama,papa juga rindu kepada kalian,seharusnya aku kembali saat istrimu melahirkan tapi Tuhan berkata lain,istrimu ke guguran saat kecelakaan papa dan mama tau semua itu." Ucap Marta dia kembali duduk setelah dia memeluk anak kesayangannya.
"Pa...Ma.. aku ingin bicara!!"
"Bicaralah sayang,kamu ingin ngomong apa,semuanya baik-baik saja kan." Tanya Marta seketika wajah Eva berubah pucat dia takut Carles mengadu yang tidak-tidak kepada mertuanya.
"Aku ingin cerai dengan dia!!"
**** Bersambung***