"Aku kira pernikahan ini seperti kisah di novel romansa yang sering aku baca. Berawal dari perjodohan dan berkahir dengan cinta sungguhan. Ternyata, aku salah." -Elyna Prameswa-
Menjalani biduk rumah tangga tanpa adanya cinta sudah lumrah pada cerita fiksi novel romansa modern. Beda halnya dengan Elyna yang mengharapkan suaminya melihatnya sebentar saja. Jangan hanya menjadikannya bahan jinjingan ketika menghadiri acara penting perusahaan. Padahal, pada nyatanya dia terus diabaikan selama menikah dengan pria yang bernama Rifal Addhitama. Seorang suami yang mengharapkan wanita lain untuk kembali padanya. Bukankah itu sangat menyakitkan?
Akankah Elyna mampu mempertahankan rumah tangganya? Ataukah dia menyerah, memilih pasrah dan mengikhlaskan suaminya kembali ke pelukan wanita yang memang dia cintai.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon fieThaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
32. Belajar Mencintaimu
"Jangan berikan yang manis-manis jika pada akhirnya racun yang kamu berikan padaku, Mas," tukasnya. "Aku bukan hanya wanita murahan, tapi aku juga wanita bodoh. Untuk kesekian kalinya terkecoh oleh sikap manismu."
Elyna sudah ingin berlalu. Namun, tangan Rifal masih mampu mencekal lengannya.
"Kamu datang bersama saya. Pulang juga harus bersama saya." Kalimat yang tidak bisa dibantah. Ditambah tatapan yang begitu tajam yang Rifal berikan.
"Aku masih punya kaki untuk berjalan." Berkali-kali mendapat kekecewaan dari Rifal, Elyna berubah menjadi wanita yang pedas dalam perkataan.
Elyna mengibaskan tangannya dengan cukup kencang, dan cekalan tangan Rifal terlepas begitu saja. Baru dua langkah menjauh dari Rifal, tiba-tiba tubuhnya dibopong ala bridal oleh Rifal dan membuat Fareeq semakin membeku.
"Lepasin aku, Mas!"
"Tidak." Elyna mencoba untuk memberontak. Memukul-mukul dada sang suami. Namun, Rifal masih bergeming. Hingga suara godaan dari tamu undangan membuat Elyna terdiam. Sedangkan Rifal hanya tersenyum penuh kemenangan.
"Biasalah, istri lagi manja." Begitulah jawabnya. Ingin rasanya Elyna mencekik leher Rifal sekarang juga.
Tibanya di mobil, Rifal segera memasangkan seatbelt sang istri dan langsung mengunci pintu mobil agar Elyna tidak kabur. Elyna masih terdiam membisu. Pandangannya tertuju pada jendela di sampingnya. Begitu juga dengan Rifal yang masih fokus pada jalanan. Dia tidak terima Elyna disentuh pria lain, dia juga tidak bisa jauh dari Elyna sekarang. Namun, mendengar sang mantan akan dijodohkan dia juga tidak rela.
Tibanya di rumah, Elyna berjalan mendahului Rifal dengan langkah lebar. Kesal bercampur kecewa. Inilah yang sedang dia rasakan. Rifal terkejut ketika dia berpapasan dengan Elyna di kamar mereka. Elyna hendak keluar dari kamar dan Rifal hendak masuk.
"Mau ke mana?" tanya Rifal. Elyna tidak menjawab. Dia langsung berlalu begitu saja. Untuk kedua kalinya, Rifal membopong tubuh Elyna. Kini Elyna bagai karung beras yang berada di pundak Rifal.
"Turunin, Mas!"
Rifal menurunkan tubuh Elyna di atas tempat tidur. Mata Elyna melebar ketika melihat suaminya sudah menunjukkan seringai mengerikan. Tangannya pun sudah membuka satu per satu kancing baju yang dia kenakan.
"M-mas ... aku mo-hon ja-ngan." Mata Elyna sudah berair. Dia pun sudah beringsut mundur. Sedangkan Rifal kini sudah semakin maju dan mendekat dengan tubuh bagian atas tak memakai apapun.
"M-mas--"
Wajah Rifal sudah mendekat dan membuat Elyna menutup matanya dengan bulir bening yang menetes dengan begitu deras. Namun, Elyna merasakan sebuah kecupan hangat di keningnya dan Rifal pun memeluk tubuh kecilnya.
"Maafkan saya." Elyna pun menangis keras. Memukul punggung Rifal dengan tenaga lemahnya.
"Mas jahat!" Rifal hanya terdiam membiarkan istrinya menumpahkan rasa kesalnya.
"Kapan Mas bisa melupakan dia? Dan melihat aku walau cuma sebentar saja."
Kalimat yang membuat hati Rifal nyeri mendengarnya. Apalagi Elyna berkata dengan begitu lirih nyaris tak ada suara.
"Aku mencintaimu, Mas."
Perlahan Rifal mengendurkan pelukannya. Dia menatap wajah Elyna yang sudah sangat sembab.
"Lihatlah Aku, Suamiku!" Ucapan Elyna begitu lirih dan berat. Tangannya mengusap lembut wajah Rifal yang tampan.
"Jika, aku memang tidak bisa masuk ke dalam hatimu. Maka, biarkan aku pergi dan terbebas dari perasaan yang menyiksa ini."
Kepala Rifal menggeleng dengan cepat. Dia mengusap lembut wajah Elyna yang bermandikan air mata. Dia malah mencium bibir Elyna dengan begitu lembut. Menyesapnya dengan penuh perasaan dan penghayatan. Hingga tubuh Rifal menindih tubuh Elyna.
"Saya ingin belajar mencintai kamu."
Rifal memeluk tubuh Elyna dengan begitu erat dalam posisi terbaring. Sedari tadi Rifal mengusap lembut rambut Elyna karena hijabnya sudah terlepas ketika dia memberontak. Sesekali Rifal mengecup ujung kepala istrinya.
"Jangan bohongi aku lagi, Mas." Elyna sudah mendongakkan wajahnya ke arah sang suami.
"Kali ini saya serius. Kamu sedikit bersabar, ya." Elyna pun mengangguk dan senyum Rifal mengembang dengan begitu lebar.
"Sekarang kamu tidur, ya." Sebuah kecupan begitu dalam Rifal berikan di kening Elyna.
Satu jam memeluk tubuh Elyna dan Elyna pun sudah terpejam, ponsel Rifal pun berdenting. Rifal meraih ponselnya yang berada di atas nakas. Nomor dari luarlah yang masuk. Dahinya pun mengkerut.
"Kak, aku dalam perjalanan pulang ke Indonesia. Bisa kita bertemu? Keysha."
...***To Be Continue***...
Komen dong ....
di sat orang2 yg kita sayang telah tiad
salam dari sang mantan /Smile//Smile/
dan menepati janji ny
tapi masalalujugamshbrersemayam i dah do hati kang Rifal.
dan sakit
jangan berhara kepada manusia klu tak ingin kecewa dan sakit../Sob//Sob//Sob/
melihat kaudan dia...