Lihatlah Aku, Suamiku!

Lihatlah Aku, Suamiku!

1. Sah

"Sah!"

Sebuah kata sah membuat hati Elyna lega sekaligus terharu. Dia tidak menyangka pada akhirnya akan dipersunting oleh seorang pria yang tidak dia kenal, tapi dia sangat yakin jikalau pria itu mampu menjadi imam yang baik. Lengkungan senyum terukir di wajah cantiknya yang sudah dirias sedari pagi.

"Ibu, Ayah, El hari ini sah menjadi seorang istri," batinnya berkata. Dia memejamkan matanya sejenak. Menahan kesedihan yang mendalam yang tengah dia rasakan. Ketika anak-anak yang lain menikah didampingi oleh kedua orang tuanya, beda dengan Elyna yang hanya bisa berharap jika kedua orang tuanya tenang di surga sana.

"El, kita ke suami kamu." Suara lembut terdengar.

Nesha, dia adalah istri dari kakak suaminya. Wajahnya cantik dan terlihat amat sederhana. Sedangkan di sampingnya ada seorang wanita yang lebih cantik dari kakak iparnya, yakni adik ipar dari sang suami. Dari segi penampilan Elyna sudah dapat menilai jikalau adik ipar suaminya tersebut bukanlah dari kalangan biasa. Sesederhana apapun penampilannya tetap saja barang mahal yang dia kenakan.

Nesha dan juga Echa menggandeng tangan Elyna menuju tempat diadakannya akad. Dadanya bergemuruh sangat kencang. Dia ingin melihat wajah asli dari suaminya yang hanya bisa dia lihat pada sebuah foto yang ayah mertuanya berikan.

Langkah demi langkah kakinya menapaki karpet merah yang terbentang. Sudah terlihat punggung tegap seorang pria yang kini sudah sah menjadi suaminya. Mengenakan pakaian sama dengan dirinya. Jantung pun sudah tidak bisa dikondisikan.

Tak terasa kini dia sudah berada tepat di samping suami tercinta. Nesha dan Echa membantunya untuk duduk di kursi tepat di samping pengantin pria. Mereka harus membubuhkan tanda tangan terlebih dahulu di buku nikah.

Elyna tidak berani menatap pria yang berada di sampingnya. Pandangannya masih dia tahan untuk tidak menoleh. Hingga penghulu mengatakan bahwa saatnya mempelai pria memakaikan cincin di jari manis mempelai wanita. Sungguh Elyna sangat bahagia. Dia tidak sabar ingin segera melihat wajah suaminya.

Perlahan lahan pria itu menolehkan tubuhnya. Pada saat itu nektra mata mereka bertemu. Sungguh Elyna ingin berteriak sangat keras.

"Tampan!"

Begitulah batinnya berkata. Matanya pun tak berkedip melihat suaminya yang lebih tampan dari foto yang selalu dia pandang.

"Kini, giliran mempelai wanita Elyna memasangkan cincin di jari manis mempelai pria, yakni Rifal Addhitama."

Tangan Elyna bergetar dan dapat dilihat oleh semua orang. Mereka yang ada di sana hanya mengulum senyum. Begitukah rasanya menikah karena perjodohan? Masih sama-sama canggung. Bagaimana dengan acara malam pertama mereka nanti? Begitulah pikiran para tamu yang berada di sana..

"Sekarang, Nak Rifal kecuplah kening istrimu dengan penuh cinta juga sangat dalam." Perintah Pak penghulu membuat tubuh Elyna menegang seketika. Memakaikan cincin di jari manis sang suami saja dia sudah gemetar. Bagaimana jika dia dikecup oleh pria yang kini menjadi makhramnya.

Elyna tidak melihat reaksi suaminya seperti apa. Dia hanya menunduk dengan menahan senyum. Diiringi dada yang berdegup sangat hebat.

Sebuah benda kenyal dan hangat menyentuh keningnya. Refleks Elyna memejamkan matanya. Tak terasa bulir bening pun menetes di ujung matanya. Sungguh bahagia rasanya.

"Ananda Elyna, ciumlah tangan suamimu dengan penuh cinta." Tak segan Elyna meraih tangan kanan Rifal dan menciumnya dengan sangat dalam dan begitu lama.

"Nak Rifal, kecuplah ujung kepala istrimu yang kini ada di hadapanmu." Apapun yang dikatakan pak penghulu katakan Rifal lakukan.

Banyak ucapan selamat beserta doa mengalir pada mereka berdua. Rifal dan Elyna menyikapinya dengan sebuah senyuman. Ketika sudah mulai senggang, Elyna mulai mengajak berbincang Rifal.

"Mas, ka-"

Rifal meninggalkan Elyna begitu saja tanpa satu buah kata pun. Elyna tercengang, tetapi dia masih berpikir positif. Hidup dipenuhi buruk sangka akan menjadikan tubuh manusia kurus kering dan otak tidak bagus.

Elyna hanya memandangi punggung tubuh Rifal yang semakin jauh dan kini menghilang. Elyna tidak memiliki pikiran apapun kepada suaminya. Hingga sang ayah mertua menghampirinya dan memeluk tubuhnya.

"Makasih ya, El. Sudah mau menerima lamaran Papih." Perkataan Addhitama membuat Elyna menitikan air mata. Ucapan ayah mertuanya sama seperti mendiang ayahnya. Sangat lembut dan penuh cinta.

Mata Elyna terus melihat ke sekeliling ruangan yang didekor sedemikian cantiknya. Dia juga tersenyum ketika melihat keponakan-keponakan suaminya yang sangat akur satu sama lain. Mata Elyna memicing ketika melihat adik iparnya memeluk tubuh seorang wanita yang amat cantik tengah menitikan air mata. Dahi Elyna mengkerut dan banyak pertanyaan di dalam benaknya.

"Siapa wanita itu? Kenapa dia menangis?" Benaknya terus berkata. Dia melihat sang adik ipar sangat dekat dengan perempuan cantik itu.

Pandangannya teralihkan ketika Elyna dihampiri oleh salah seorang yang mengatur baju pengantin yang harus dia gunakan. Dia pun mengikuti ke mana orang itu pergi.

"Kak, Key pengen ngucapin selamat kepada mereka,' lirih sekali perkataannya. Ditambah wajahnya sangat sembab juga matanya merah terlalu banyak menangis.

"Apa kamu yakin?" Sebuah anggukan yang menjadi jawaban dari perempuan itu.

Helaan napas kasar keluar dari mulut Echa. Dia tidak ingin sang sepupu semakin terluka. Sudah pasti ini akan sangat menyakiti hatinya.

"Pikirkan lagi, Key."

Saran dari Echa ditolak oleh perempuan tersebut. Dia tetap bersikukuh ingin bertemu dengan kedua mempelai pengantin yang baru saja sah sebagai sepasang suami-istri.

Echa pun menuruti keinginan sepupunya tersebut. Namun, dia tidak melihat keberadaan Rifal juga Elyna.

"Pengantinnya lagi ganti kostum," ujar Nesha.

Echa menatap ke arah sepupunya. Hanya wajah sendu yang dia tunjukkan. Echa mengajaknya untuk bergabung bersama keluarga mereka yang berada di sana. Ada rasa iba yang para keluarga tunjukkan. Namun, si perempuan muda itu hanya menunduk dalam. Menahan laju air matanya agar tak menetes di hadapan mereka semua.

Setengah jam berselang, sepasang pengantin sudah berganti pakaian. Kali ini Elyna terlihat lebih cantik dan Rifal sangatlah tampan. Pasangan yang serasi. Bertepatan dengan Rifal dan Elyna menuju pelaminan, perempuan yang tengah menunggunya menoleh. Dia melihat pasangan suami-istri baru itu sangat bahagia dan cocok. Ada air yang sudah ingin menetes dari pelupuk matanya. Sekuat tenaga dia tahan.

Semua orang terkejut ketika perempuan itu meninggalkan mereka dan menuju pelaminan. Echa dan adiknya sudah ingin mengejar perempuan itu. Namun, mereka dilarang oleh ayah kandung perempuan tersebut.

"Biarkanlah! Untuk terakhir kalinya."

Sebuah kalimat yang teramat mengiris hati. Mereka semua hanya bisa memandangi dari kejauhan. Terlihat tubuh si perempuan itu membeku sama halnya dengan si pengantin pria yang mematung.

🎶

Harusnya aku yang di sana

Dampingimu dan bukan dia

Harusnya aku yang kau cinta

Dan bukan dia

Harusnya kau tahu bahwa

Cintaku lebih darinya

Harusnya yang kau pilih bukan dia

"Selamat!"

...****************...

Semoga kalian suka, ya.

Jangan lupa tinggalkan komen kalian.

Bab-nya gak akan panjang kok gak kaya cerita-cerita aku yang lain.

Terpopuler

Comments

Bela Jana

Bela Jana

yang pastinya terasa sedih sekali

2024-09-17

0

Yus Nita

Yus Nita

sakit ny pedih ny....
melihat kaudan dia...

2024-09-04

0

Rodo 2710

Rodo 2710

aduh ceritanya udah mulai seru nih padahal baru 1 bab

2023-08-24

1

lihat semua
Episodes
1 1. Sah
2 2. Malam (Pertama)
3 3. Bolehkah ...
4 4. Misteri
5 5. Jeritan Hati
6 6. Jangan Berharap Lebih
7 7. Yang Pertama
8 8. Jahat
9 9. Lihatlah Aku, Suamiku!
10 10. Florist
11 11. Semakin Sakit
12 12. Lelah
13 13. Pilih Mana?
14 14. Tanggung Jawab
15 15. Mencari
16 16. Berubah
17 17. Marah
18 18. Nurut
19 19. Terkesima
20 20. Kamu Istriku, Kamu Milikku.
21 Pengumuman.
22 21. Lapor RT
23 22. Perasaan Apa Ini?
24 23. Aku Elyna
25 24. Maafkan Saya
26 25. Menjadi Teman
27 26. Merasa Tersaingi
28 27. Bahagia Yang Tak Bisa Diutarakan
29 Pengumuman
30 28. Mall
31 29. Menghadiri Acara
32 30. Tersenyum (Penuh Kemenangan)
33 31. Murahan
34 Karya Baru Telah Terbit
35 32. Belajar Mencintaimu
36 33. Pagi Ceria
37 34. Pilih Siapa?
38 35. Patah Tak Berbentuk
39 36. Maaf
40 37. Ingin Mendengar
41 38. Nasihat Papih
42 39. Demam
43 40. Ketar-ketir
44 41. Diperiksa
45 42. Hal Penting
46 43. Bicara Berdua
47 44. Mencekam
48 45. Akankah Terjadi?
49 46. Gak Enak
50 47. Berhak Bahagia
51 48. Terpana
52 49. Pesan Papih
53 50. Bismillah
54 52. Telepon (Abi)
55 53. Percaya
56 54. Bimbang
57 55. Surprise
58 56. Mendadak Diam
59 57. Tentengan
60 58. Berkumpul
61 59. Berserah
62 60. Bicara Jujur
63 Beda Kisah (part 1)
64 Beda Kisah (part 2)
65 Beda Kisah (part 3)
66 Beda Kisah (part 4)
67 Beda Kisah (part 5)
68 Beda Kisah (part 6)
69 Beda Kisah (part7 7)
70 Beda Kisah (part 8)
71 Beda Kisah (part 8)
72 Beda Kasar (part 9)
73 Beda Kisah (part 10)
74 Beda Kisah (part 11)
75 Beda Kisah (part 12)
76 Beda Kisah (part 13)
77 Beda Kisah (part 14)
78 Pengumuman
79 81. Pemeran Cadangan
80 Pengumuman
81 Bab 82. Saling Interospeksi
82 83. Pilihan Dari Papih
83 84. Merasa Gagal
84 85. Belum Sadar
85 Bab 86. Usapan Lembut
86 85. Penawaran
87 87. Aneh
88 88. Calon Istri
89 89. Kuburlah!
90 90. Kenapa Denganku?
91 91. Orang BODOH
92 92. Lelah Dan Ingin Menyerah
93 Jangan Diskip
94 93. Aku Ingin Cerai!
95 94. Kabar Yang Terlambat
96 95. Di Luar Ekspektasi
97 96. Bodoh Akut
98 97. Keputusan
99 98. Ingin Bicara
100 Pengumuman
101 99. Tindakan Yang Terlambat
102 100. Menyelesaikan Masalah
103 101. Dikira Lelucon
104 102. Karma Instan
105 103. Konsekuensi
106 104. Berbanding Terbalik
107 105. Sorot Mata
108 106. Menggugat Cerai
109 107. Rahasia Besar
110 108. Menggugat
111 Bab 109. Bersembunyi Di Balik Nama
112 Bab 110. Maafkan Ipang
113 Bab 111. Bicara Empat Mata
114 Bab 112. Sembuh Selamanya
115 Bab 113. Banjir Air Mata
116 Bab 114. Marasa Tidak Nyaman
117 Bab 115. Tidak Suka
118 Bab 116. Kakak Yang Melindungi Adiknya
119 Bab 117. Sudah Tidak Suka
120 Bab 118. Sudah Tidak Ada Yang Melarang
121 Pengumuman.
122 Bab 119. Belum Waktunya Menemukan Kebahagiaan
123 Bab 120. Lirih Tak Membuat Luluh
124 Bab 121. Keputusan Rifal
125 Bab 122. Talak
126 123. Ketuk Palu
127 Bab 124. Manusia To-lol
128 Pengumuman
129 125. Pohon Rindang
130 126. Jaara
131 127. Seperti Ayah Sungguhan
132 128. Bundanya Jaara
133 129. Pria Baik
134 130. Saling Pandang
135 131. Pengobat Luka
136 132. Pengobatan Yang Dipindahkan
137 133. Sikap Yang Masih Sama
138 134. Pembohong
139 Judul Baru
140 135. Rencana Tuhan
141 136. Ingin Bicara
142 Judul Baru Lagi
143 137. Restu Yang Paling Penting
144 138. Dalang Dari Semua
145 139. Seperti Keluarga Sungguhan
146 140. Kartu Debit
147 141. Sangat Berubah
148 142. Restu Tersulit
149 143. Senyum Yang Mulai Pudar
150 144. Semakin Menurun
151 145. Memberikan Pelajaran Yang Berharga
152 146. Sadar Diri
153 147. Apa Itu Sulit?
154 148. Tak Terbendung
155 149. Obat Dari Sakitku
156 150. Ditinggal Kawin Lagi
157 151. Air Mata Kebahagiaan
158 152. Perih, Tapi Nikmat
159 153. Sudah Halal
160 154. Kenang
161 155. Keajaiban
162 156. Permintaan Jaara
163 Pengumuman
164 157. (Belum Ingin) Membagi Kasih Sayang
165 158. Kembali Ke Jakarta
166 Aku Kembali
167 159. Ingin kembali
168 160. Positif
169 161. Kembali Ke Panti
170 PENGUMUMAN
171 162. Merasa Semakin Menjauh
172 Mas Kulkas
173 163. Peluk Aku
174 164. Untuk Terakhir
175 165. Masih Terpukul
176 166. Mimpi Berturut-turut
177 167. Memeluk Aleesa
178 168. Terharu
179 169. Rona Bahagia
180 170. Peluk Erat
181 Spin of Lihatlah Aku, Suamiku!
Episodes

Updated 181 Episodes

1
1. Sah
2
2. Malam (Pertama)
3
3. Bolehkah ...
4
4. Misteri
5
5. Jeritan Hati
6
6. Jangan Berharap Lebih
7
7. Yang Pertama
8
8. Jahat
9
9. Lihatlah Aku, Suamiku!
10
10. Florist
11
11. Semakin Sakit
12
12. Lelah
13
13. Pilih Mana?
14
14. Tanggung Jawab
15
15. Mencari
16
16. Berubah
17
17. Marah
18
18. Nurut
19
19. Terkesima
20
20. Kamu Istriku, Kamu Milikku.
21
Pengumuman.
22
21. Lapor RT
23
22. Perasaan Apa Ini?
24
23. Aku Elyna
25
24. Maafkan Saya
26
25. Menjadi Teman
27
26. Merasa Tersaingi
28
27. Bahagia Yang Tak Bisa Diutarakan
29
Pengumuman
30
28. Mall
31
29. Menghadiri Acara
32
30. Tersenyum (Penuh Kemenangan)
33
31. Murahan
34
Karya Baru Telah Terbit
35
32. Belajar Mencintaimu
36
33. Pagi Ceria
37
34. Pilih Siapa?
38
35. Patah Tak Berbentuk
39
36. Maaf
40
37. Ingin Mendengar
41
38. Nasihat Papih
42
39. Demam
43
40. Ketar-ketir
44
41. Diperiksa
45
42. Hal Penting
46
43. Bicara Berdua
47
44. Mencekam
48
45. Akankah Terjadi?
49
46. Gak Enak
50
47. Berhak Bahagia
51
48. Terpana
52
49. Pesan Papih
53
50. Bismillah
54
52. Telepon (Abi)
55
53. Percaya
56
54. Bimbang
57
55. Surprise
58
56. Mendadak Diam
59
57. Tentengan
60
58. Berkumpul
61
59. Berserah
62
60. Bicara Jujur
63
Beda Kisah (part 1)
64
Beda Kisah (part 2)
65
Beda Kisah (part 3)
66
Beda Kisah (part 4)
67
Beda Kisah (part 5)
68
Beda Kisah (part 6)
69
Beda Kisah (part7 7)
70
Beda Kisah (part 8)
71
Beda Kisah (part 8)
72
Beda Kasar (part 9)
73
Beda Kisah (part 10)
74
Beda Kisah (part 11)
75
Beda Kisah (part 12)
76
Beda Kisah (part 13)
77
Beda Kisah (part 14)
78
Pengumuman
79
81. Pemeran Cadangan
80
Pengumuman
81
Bab 82. Saling Interospeksi
82
83. Pilihan Dari Papih
83
84. Merasa Gagal
84
85. Belum Sadar
85
Bab 86. Usapan Lembut
86
85. Penawaran
87
87. Aneh
88
88. Calon Istri
89
89. Kuburlah!
90
90. Kenapa Denganku?
91
91. Orang BODOH
92
92. Lelah Dan Ingin Menyerah
93
Jangan Diskip
94
93. Aku Ingin Cerai!
95
94. Kabar Yang Terlambat
96
95. Di Luar Ekspektasi
97
96. Bodoh Akut
98
97. Keputusan
99
98. Ingin Bicara
100
Pengumuman
101
99. Tindakan Yang Terlambat
102
100. Menyelesaikan Masalah
103
101. Dikira Lelucon
104
102. Karma Instan
105
103. Konsekuensi
106
104. Berbanding Terbalik
107
105. Sorot Mata
108
106. Menggugat Cerai
109
107. Rahasia Besar
110
108. Menggugat
111
Bab 109. Bersembunyi Di Balik Nama
112
Bab 110. Maafkan Ipang
113
Bab 111. Bicara Empat Mata
114
Bab 112. Sembuh Selamanya
115
Bab 113. Banjir Air Mata
116
Bab 114. Marasa Tidak Nyaman
117
Bab 115. Tidak Suka
118
Bab 116. Kakak Yang Melindungi Adiknya
119
Bab 117. Sudah Tidak Suka
120
Bab 118. Sudah Tidak Ada Yang Melarang
121
Pengumuman.
122
Bab 119. Belum Waktunya Menemukan Kebahagiaan
123
Bab 120. Lirih Tak Membuat Luluh
124
Bab 121. Keputusan Rifal
125
Bab 122. Talak
126
123. Ketuk Palu
127
Bab 124. Manusia To-lol
128
Pengumuman
129
125. Pohon Rindang
130
126. Jaara
131
127. Seperti Ayah Sungguhan
132
128. Bundanya Jaara
133
129. Pria Baik
134
130. Saling Pandang
135
131. Pengobat Luka
136
132. Pengobatan Yang Dipindahkan
137
133. Sikap Yang Masih Sama
138
134. Pembohong
139
Judul Baru
140
135. Rencana Tuhan
141
136. Ingin Bicara
142
Judul Baru Lagi
143
137. Restu Yang Paling Penting
144
138. Dalang Dari Semua
145
139. Seperti Keluarga Sungguhan
146
140. Kartu Debit
147
141. Sangat Berubah
148
142. Restu Tersulit
149
143. Senyum Yang Mulai Pudar
150
144. Semakin Menurun
151
145. Memberikan Pelajaran Yang Berharga
152
146. Sadar Diri
153
147. Apa Itu Sulit?
154
148. Tak Terbendung
155
149. Obat Dari Sakitku
156
150. Ditinggal Kawin Lagi
157
151. Air Mata Kebahagiaan
158
152. Perih, Tapi Nikmat
159
153. Sudah Halal
160
154. Kenang
161
155. Keajaiban
162
156. Permintaan Jaara
163
Pengumuman
164
157. (Belum Ingin) Membagi Kasih Sayang
165
158. Kembali Ke Jakarta
166
Aku Kembali
167
159. Ingin kembali
168
160. Positif
169
161. Kembali Ke Panti
170
PENGUMUMAN
171
162. Merasa Semakin Menjauh
172
Mas Kulkas
173
163. Peluk Aku
174
164. Untuk Terakhir
175
165. Masih Terpukul
176
166. Mimpi Berturut-turut
177
167. Memeluk Aleesa
178
168. Terharu
179
169. Rona Bahagia
180
170. Peluk Erat
181
Spin of Lihatlah Aku, Suamiku!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!