Sebuah pernikahan yang membawa petaka, hal ini lah yang di alami seorang gadis cantik yang bernama Athena.
Gaun pengantin yang berlumuran darah menjadi saksi atas hancurnya kehidupan Athena. Pria yang sangat di cintai nya dengan tega membatalkan sepihak pernikahan yang selama ini merupakan impiannya.
Tidak hanya itu, ia juga harus kehilangan sosok seorang ayah yang telah merawatnya sedari kecil.
Namun sebuah fakta yang mengejutkan mulai terungkap, sosok ibu yang selama ini telah meninggalkannya, ternyata telah membunuh kedua orang tua dari calon suaminya Delano.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anisa Rmd, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
35
Suara berisik dari motor terdengar saling bersahutan dengan teriakan orang-orang yang berada di pinggir jalan.
Athena membuka pintu klinik yang terbuat dari kaca, ia menyelusuri setiap sudut ruangan yang masih dalam tahap perbaikan.
Athena meletakkan tas di atas meja dan menghempaskan tubuhnya di atas sofa yang tersedia di sebuah ruangan pribadi milik dokter Alvin.
"Eh kapan kamu datang?" Tanya dokter Alvin ketika melihat Athena yang saat ini tengah beristirahat di atas sofa.
"Satu jam yang lalu", Jawab Athena dengan nada malas.
"Kok lemes gitu, gak enak kerja di kantor baru?" Terka dokter Alvin yang langsung di angguki oleh Athena.
"Resign aja", Usul dokter Alvin.
"Gak mau. Dokter, aku haus."
"Wait ya."
Dokter Alvin bergegas ke dapur dan membuka kulkas untuk mengambil cake dan beberapa botol minuman dingin sementara Athena tetap menunggu sembari memijit pelipisnya.
Setelah tiga menit waktu berlalu dokter Alvin kembali membawa sebuah cake brownies kesukaan Athena, dua botol air mineral dan satu buah minuman kaleng yang ia taruh di atas nampan berwarna hitam.
Athena meraih satu botol air mineral yang tutupnya sudah terbuka lalu mulai meneguknya hingga habis.
"Dokter aku ngantuk banget, aku boleh nginap di sini?" Tanya Athena menatap dokter Alvin dengan matanya yang sudah hampir tertutup.
"Iya boleh, tapi tidurnya di dalam aja jangan di sofa. Ada tempat tidur kecil di sana", Tunjuk dokter Alvin ke arah pintu yang bercat putih.
"Oke."
Athena berjalan sempoyongan seperti orang mabuk.
"Are you okay?" Tanya dokter Alvin khawatir dan membantunya berbaring di atas kasur.
"Iya aku gapapa."
"Ntar kalau ada apa-apa panggil aku, oke?"
"Iya dokter."
...***...
Pagi hari terlihat Athena tengah berdiri di depan gedung pencakar langit tempatnya bekerja. Gadis itu mengeratkan pegangan pada tali tas dan mulai melangkah memasuki gedung.
Athena hanya melihat beberapa pegawai yang berlalu lalang di sekitar kantor.
"Mbak Athena mau di buatkan kopi?" Tanya salah seorang perempuan yang memakai seragam petugas kebersihan berwarna orange.
"Gak usah mbak", Tolak Athena dengan ramah.
Sebelum berangkat ke kantor ia telah menyesap kopi yang di buatkan oleh dokter Alvin untuk dirinya.
Athena mengeluarkan sebuah ponsel dari dalam tas dan mengirimkan sebuah pesan singkat kepada dokter Alvin yang telah merawatnya tadi malam.
Gadis itu mulai menyalakan komputer dan bersiap untuk bekerja, namun perhatiannya teralihkan saat seseorang berjalan mendekatinya.
Seseorang itu adalah Delano yang saat ini tengah memakai kemeja polos berwarna biru muda.
"Hari ini mau nonton gak?" Tanya Delano sembari menyodorkan dua buah tiket yang sudah ia pesan.
"Aku mau kerja, kemaren siang udah bolos."
"Gapapa, aku kan bossnya."
"Jangan gitu dong, aku ngerasa gak enak sama karyawan lainnya."
"Ya udah, bagaimana kalau pulang bekerja kita nontonnya?"
"Enggak bisa Lano, aku mau istirahat. Badanku lagi gak enak."
"Kamu sakit? Ya ampun Athena kepala kamu panas banget." Delano mulai khawatir dengan kondisi Athena.
"Kamu pulang aja, gak usah di paksain kalau sakit!" Delano mengomeli Athena yang masih ngotot untuk tetap bekerja.
"Aku anterin pulang!"
"Enggak usah, aku masih kuat kok", Tolak Athena.
Delano tidak menghiraukan perkataan Athena dan langsung menarik tangan Athena untuk segera keluar dari kantor.
"Kamu tunggu di sini, aku pergi mengambil mobil." Pesan Delano.
"Oke."