Anggap saja Kenzo psikopat yang tidak bisa hidup dengan satu wanita. Tapi setelah mengenal Bulan hidupnya berubah. Dia mulai jatuh cinta, dan kebiasaan buruk itu hilang seketika
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Herli, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Hukuman buat Kenzo
Kami masuk kedalam mobil. Kenzo memacu mobilnya dengan kecepatan tinggi, emosi masih menguasainya. Hasrat Ku yang ingin memakan buah rambutan pun tak berani ku utarakan lagi.
Kini aku harus bisa meredam amarah Kenzo, karena kalau tidak siapapun bisa jadi korban amukkan nya.
"Kenzo, jangan ngebut ! Aku takut!"
Kenzo tidak mengindahkan kata-kataku.
"Aku ahli dan master of balap liar, kau tenang saja!"
"Ta..tapi aku takut...
please jangan kau turuti emosimu!"
"Kau fikir bagaimana aku tidak emosi??! Orang-orang itu menghinamu di hadapanku ! Masih beruntung mereka tidak ku bunuh !"
"Aku tidak apa-apa...
Itu sudah biasa, lagi pula kau sudah memberi pelajaran pada mereka?!"
"Aaarrrrgghhhhh!!! Itu tidak cukup! Aku akan menghabisi mereka satu per satu, akan ku telpon Mike sekarang juga !!"
Aku mengambil ponsel Kenzo dengan cepat.
"Jangan...jangan telpon Mike.
Aku tidak mau kau kembali seperti Kenzo yang ku takuti..."
"Kalau aku menuruti caramu yang diam ketika di hina, sampai kapanpun orang itu akan tetap menghina, Bulan!!"
Air mataku menetes, melihat sifat Kenzo yang penuh amarah membuatku takut.
"Aku mohon, jangan sakiti orang-orang itu...
Kau tidak mau kan anak ini melihat kelakuanmu yang kejam??"
Seketika wajah Kenzo yang penuh amarah pun luluh.
Dia menghembuskan nafas, seraya menghembuskan emosinya yang membara menguap di udara.
Kenzo menatap perutku sesaat. Dia lalu mengusap lembut perutku dengan wajah yang penuh penyesalan.
"Maafkan Dady, Dady cuma tidak mau ada orang yang menghina Momy mu...
Kau ketakutan ya melihat Dady marah...??"
Ucap Kenzo seolah-olah bayi yang ku kandung mengerti dengan apa yang terjadi.
"Dady akan minta maaf sama Momy mu..."
Kenzo melirikku.
Tangannya menggenggam erat tanganku dengan matanya yang fokus ke depan.
"Maafkan aku...
Aku tadi sudah membentak mu, tapi ketahuilah Bulan, Aku seperti itu karena...
Karena Aku cinta sama kamu...
Kau Ibu dari anakku, jadi aku tidak akan membiarkan apapun dan siapapun menyakitimu !
Karena kau sudah cukup tersakiti oleh sikapku sebelumnya,
Kini, Aku akan menebus semua kesalahanku dengan membahagiakanmu.."
Kenzo lalu mengecup tanganku.
Aku masih meneteskan air mata, dan itu membuat Kenzo semakin merasa bersalah.
"Jangan menangis lagi...
Nanti anakku ikut bersedih,?
Bulan, ayolah...
Apa kau mau menghukum ku ?!
Ayo sebutkan saja, beri aku hukuman yang paling berat..."
Aku menatap Kenzo
"Kau memang harus di hukum seberat-beratnya !"
Ucapku sinis.
"Kau benar ! Laki-laki brengsek ini memang harus di hukum! Aku setuju !!"
Apa-apaan Kenzo ini, membuatku hampir tertawa saja.
"Ayo sebutkan apa hukuman untuk pria brengsek yang tampan ini ??"
Aku berfikir sejenak.
"Apa menurutmu, wajahmu itu sangat tampan??"
"Hhhh,,Aku kira kau sudah menyadarinya.."
Jawab Kenzo cemberut.
"Iyaa, kau memang tampan! Tapi aku bosan melihat wajah tampan mu yang mengerikan itu !!"
Kenzo menatapku dengan bingung.
"So...mau mu seperti apa aku ini?
Seharusnya sebagai istri kau bangga memiliki suami setampan diriku,
Kau tau saatku di Australia, mereka menyebutku 'Master Cool...
Dan di disini para wanita memanggilku 'strong Man'..."
Jelas Kenzo dengan begitu bangganya.
Entah kenapa aku sangat tidak suka mendengar kata-kata Kenzo.
Aku memalingkan wajahku yang terlihat kesal.
"Gak sekalian mereka menyebutmu Bat Man, Iron Man , atau sekalian Super Man ?!"
Anjelo tertawa.
"Hahaha...
Kenapa kesal begitu??
Aaahhh Aku tau, kau cemburu kan, Bulan??"
"Hhah? Cemburu ?? Tidak...?!
"Mengaku saja...
Kau pasti cemburu.."
"Tidak !"
Jawabku kesal.
"Tidak salah lagi maksudmu??"
Ucap Kenzo sambil terkekeh.
"Apaan sih kamu!!"
"Cemburu...cemburu...
Istriku cemburuu..."
Kenzo meledekku seperti anak kecil.
Dan sepanjang jalan kami bertengkar di iringi gelak tawa Kenzo yang melihat wajah kesalku.
Sesampainya di rumah.
"Duuh aku takut.."
Ucap Kenzo seraya bersembunyi di balik punggungku.
"Apa yang kau takuti? Aku kira seorang Kenzo tidak takut pada Iblis sekalipun..?"
"Iblis itu sudah seperti teman bagiku, justru yang Aku takuti adalah malaikat.."
"Malaikat ??"
Jawabku sambil mengerenyitkan dahi.
"Iya,,Malaikat yang cantik di depanku ini..."
Kata Kenzo sambil nyengir.
"Aku ?!!"
Tanyaku sinis.
"Iya, kau Bulan...
Kau malaikat cantik yang akan menghukum ku...
Oooouhh Aku sangat ketakutan, apa kau tidak bisa mengampuniku malaikat cantik??!"
Ucap Kenzo dengan memelas.
"Tidak...kau harus menerima hukumanku dengan senang hati..!
Ayo cepat kita ke kamar!"
Raut wajah Kenzo kegirangan. Dia mesem-mesem dan cengengesan sendiri.
"Kau...mau menghukum ku, di kamar ???"
"lya"
"Yess.....!"
Ujarnya penuh semangat.
"Aku akan menghukum mu, kenapa kau girang seperti itu??
Hmmm, jangan ngarep ya, Aku tidak mau melakukan itu padamu !!"
jelas ku dengan nada jutek.
"Huuhhff...tapi, aku kan mau..."
Aku lalu menariknya lekas masuk kedalam kamar.
"Eeiitss...galak banget...sabar dong.."
Kenzo tersenyum sambil mengarahkan ciumannya ke bibirku.
Namun aku menahannya.
"Iihhh...bukan itu hukuman untuk mu, Kenzo!!"
Kenzo cemberut karena kecewa. Dia merebahkan badannya di atas tempat tidur.
"Aaaahhhhhh terserah kau saja lah, mau di apakan aku ini!
Aku sudah pasrah!!"
Aku ingin sekali tertawa melihat sikapnya, tapi aku harus tetap jutek padanya.
"Bagus, diam seperti itu dan jangan bergerak!"
Titahku pada Kenzo.
"Lalu, apa kau yang akan bergerak??
Biar aku saja, nanti kau lelah!"
Jawab Kenzo sambil senyum-senyum, membuatku geregetan saja.
"Di dalam fikiran mu tidak jauh dari hal itu ya?!Dasar otak mesum!"
Omelku pada Kenzo.
"Hahaha...ya memang apa lagi, hal itu yang paling ku senangi...!"
Aku lalu mengambil kotak make up ku, dan duduk di sebelah Kenzo.
"Apa yang mau kau lakukan??"
Tanya Kenzo dengan wajah tegang.
Aku hanya tersenyum jahat.
"Jangan bilang kalau kau...?"
"Sudah, kamu diam saja!!"
"Mmm...tutup mata kamu"
"Tutup mata?? Asyikk..."
Respon Kenzo dengan segala asumsinya. Ia lalu membulatkan bibirnya seraya hendak menciumku.
Segera aku memoles bibirnya dengan lipstik merah milikku.
Kenzo pun terkejut.
"Lho!
Bulan. ..??
Apa ini...?!"
Tanya Kenzo sambil mengusap bibirnya, membuat polesan lipstik itu melebar ke pipinya.
"Itu lipstik!"
Sahutku sambil menahan tawa.
"Lipstik?
Kau mau membuatku jadi pria jadi-jadian?!!"
Aku menyingkirkan tangan Kenzo yang terus mengelap bibirnya.
"Kau sedang aku hukum, kau bilang apapun hukumannya kau akan terima??!"
Kenzo memasang wajah ragu.
"Bisa tidak aku menarik kata-kataku???"
Aku hanya menggelengkan kepala.
"Mmm kalau menarik bajumu...?"
Tanya Kenzo dengan tatapan penuh rayuan.
"Tidak boleh! Pokoknya jangan bergerak! Kau mau aku maafkan apa tidak??"
Tanyaku lantang pada Kenzo.
"Iya iya...
Ya sudah buatku menjadi sangat cantik agar Kau bahagia!"
Kenzo pasrah sambil memejamkan mata.
"Naah gitu dong !
Pertama, aku oleskan foundation..."
Kenzo menggerakkan kepalanya, mungkin dia tidak nyaman dengan apa yang ku oleskan pada wajahnya.
"Aaarrggghh, benda apa itu ?! Terasa lengket..."
"Diam !!"
Bentakku padanya.
"Lalu bedak..."
Aku berikan polesan bedak yang sangat tebal.
'Haa...haaciiuhhh!'
"Kau beri aku apaan sih?"
Tanya Kenzo sambil menggosok hidung mancungnya.
Aku terus memoles wajah Kenzo tanpa peduli akan perasaannya. Sedangkan Bulan, dia sedang tertawa jahat melihat penderitaan Kenzo.
Jalan lupa tinggalkan jejak... Like coment, hadiah Vote yang banyak ya...!
Biar authornya lebih semangat