BAGAMANA JADINYA JIKA DUA SAUDARA KEMBAR YANG SANGAT KAYA DAN TAMPAN DAN LICIK,YANG MERUPAKAN CEO PERUSAHAAN,KETUA KLAN DAN SEORANG PANGERAN
MENYAMAR MENJADI SEORANG PRIA MISKIN DEMI MENGEJAR CINTA MEREKA MASING-MASING
APA YANG HARUS BRAYEN LAKUKAN SAAT HARUS MEMILIH WANITA KEMBAR YANG SALAH SATUNYA AKAN MENJADI ISTRINYA
DAN BAGAIMANA DENGAN BRIAN YANG JATUH CINTA PADA PANDANGAN PERTAMA DENGAN SEORANG WANITA CANTIK DAN PINTAR TAPI SANGAT MENDERITA
APA YANG AKAN MEREKA LAKUKAN KETIKA SANG IBU MEMBERIKAN SYARAT PADA MEREKA AGAR DAPAT MENIKAHI SANG PUJAAN HATI
MAU TAU KISAHANNYA IKUTI CERITANYA BRAYEN DAN BRIAN ...........
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon liana aksara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
35
setelah drama mengenai Deni yang di tahan lantas dan berakhir naik ojek untuk ke kediaman David
ke enam orang tersebut langsung naik ke Kendaraan yang akan mereka bawa untuk berjalan-jalan
Deni dan Galang sudah berada di kursi depan dengan Galang yang mengemudi dan Deni yang berada di sampingnya,di belakang semua tampak pada posisi masing-masing
tampak Galang terus melihat Yema dari kaca dasbor depan apalagi Yema duduk di belakang kursi sopir
sedang Deni langsung melirik rose yang sedang fokus dengan ponselnya sepertinya dia sedang serius menulis sesuatu
di apotik milik Brian tampak Lusi sedang bekerja,masuk seorang pria muda, saat melihat Lusi dia sangat terkejut
"Lusi......" pangil pria tersebut,Lusi yang tadinya sedang menunduk membaca sesuatu langsung mendongak melihat pria tersebut
Lusi menautkan ke dua alisnya, bingung menatap pria di hadapannya , sementara para pekerja yang merupakan pengawal Brian sudah bersiap melindungi sang nyonya
"apa kau tak mengenalku." tanyak pria tersebut...,Lusi langsung mengeleng kepala
"kau pasti sudah lupa aku Jefri." ucap pria tersebut
"maaf aku tidak mengenal mu ." ucap Lusi karena memang dia tidak kenal
"bagaiman munkin aku adalah teman Rika, dan aku selalu menitipkan hadiah untuk mu kepada Rika dan dia mengatakan kau selalu bahagia menerima hadiah ku." ucapan pria tersebut membuat Lusi semakin bingung
"maaf aku tak pernah menerima apapun dari Rika dan aku benar-benar tak mengenal Anda." ucap Lusi
"terus yang selama ini mengakat dan membalas pesanku siapa." tanyak pria tersebut sambil mengeluarkan ponselnya yang berisi pesan antara dia dan Lusi
"aku baru punya ponsel satu Minggu yang lalu." ucap Lusi Dengan polosnya
pria tersebut langsung menatap ponsel di tangannya dengan perasan campur aduk ,pria tersebut langsung menelepon nomor tersebut.
di tempat lain tampak Rika sedang mengendarai mobil hendak ke pusat perbelanjaan,tak berselang lama ponselnya berbunyi..." ATM berjalan ku menelepon." ucap Rika kegirangan
Rika
halo sayang
Jefri
halo sedang di mana
Rika
ini di jalan mau belanja,aku lihat tas Bagus sayang beliin ya
Jefri
oh iya ambil aja nanti duitnya aku transfer
Rika
maksih sayang
Tut Tut Tut Tut telepon terputus
Jefri menatap tak percaya pada ponselnya dia sangat emosi ,kemudian melihat ke arah Lusi
"maafkan aku sepertinya terjadi kesalahpahaman,ada orang yang mengunakan namamu untuk mendapatkan keuntungan." ucap pria tersebut dengan menhan emosi di dadanya,karena berbulan-bulan dia di peras dan di tipu oleh Rika
Lusi hanya memandang pria tersebut Tampa berniat berbicara apapun
"bolehkah aku meminta nomor ponselmu." tanyak pria tersebut,semua pengawal Brian menoleh ke arah Lusi sambil menggeleng
Lusi Tersenyum kiku "maaf tuan saya tak memberi no pada sembarang orang apalagi orang tersebut Tidak saya kenal." ucapan Lusi membuat para pengawal bernapas lega
"baiklah kita akan mulai berkenalan,kenalkan namaku Jefri." ucap Jefri sambil menyodorkan tangannya
dari arah samping seorang pria meraih tangan Jefri...." senang berkenalan dengan anda." ucap Brian dengan wajah datarnya,Brian sangat kesal ketika mendapatkan laporan dari salah satu dari salah satu pengawalnya bahwa seorang pria mengajak Lusi berkenalan
"maaf anda siapa." tanyak Jefri menatap tak suka pada Brian
"saya pemilik apotek ini,silahkan keluar dari apaotik saya bila tak ingin membeli sesuatu ." ucapan Brian membuat Jefri tersulit emosi
"apa kau,aku dengan mudah dapat membeli tempat ini bahkan,dengan dirimu." ucap Jefri lantang
"aku ingin melihat kau membeli tempat ini dan membeli diriku,tapi sebelum itu silahkan keluar dari ini." usir Brian
dengan kesal Jefri keluar dari apotik tersebut sambil mengepalkan tangannya
"kau.....,kau di sini untuk bekerja,bukan untuk menggoda pria." ucap Brian saat Jefri Sudja menghilang di balik pintu.
jangan lupa like, komen, vote, dan hadiahnya