NovelToon NovelToon
Stuck With Mr Bryan?

Stuck With Mr Bryan?

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Tamat
Popularitas:5.6M
Nilai: 4.9
Nama Author: irra

Warning area! banyak yang uwu-uwu dan panas-panas, harap bijak dalam memilih bacaan ya guys

Konflik ngeselin mohon bersabar, gak kuat angkat tangan!!


Karena suatu kejadian kelam Jiana terusir dari tempat tinggalnya. Kebejatan sang pemilik perusahaan tempat ia bekerja menjadi titik balik hancurnya hidup Jiana. Sang most wanted Bryan yang mempunyai wajah malaikat namun berhati iblis, begitulah julukan Jiana. Berimigrasi dan mencoba mencari peruntungan dinegri orang, Jiana meninggalkan semuanya, termasuk Darwin atasan yang ia diam-diam kagumi


Saat hidup Jiana membaik dan ia bisa melupakan semuanya, Takdir membawanya kembali bertemu Bryan


Baca selanjutnya ➡️


Budayakan tinggalkan jejak, like dan vote untuk memberi apresiasi pada penulis 🙊🙊

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon irra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chesy melahirkan

-

-

Bryan menarik nafasnya berkali-kali. Sudah hampir seminggu pernikahannya bersama Jiana namun ia belum juga mendapatkan tubuh wanita itu. Bryan memijat pelipisnya yang entah mengapa selalu pusing karena hasratnya yang tak tersalurkan pada Jiana

Lihatlah, wanita itu terus menampilkan wajah juteknya pada Bryan yang sedang menemani Kya bermain sepeda yang kemarin ia belikan untuk Kya. Gadis kecil itu selalu riang dan semakin menempel padanya, bahkan Kya tidak mau tidur sendiri, selama seminggu ini ia tidur menjadi pemisahnya dan Jiana

" Boy, Chesy melahirkan." teriak Bulan diambang pintu yang memang beberapa hari ini menginap dirumahnya bersama Dean, sedangkan Pevita menginap dirumah sang kakek

"Sayang kita berhenti mainnya ya, kita lihat adik bayi."

" Adik bayi?" tanya Kya

" Ya, bayi tante Chesy." saut Bryan tersenyum lembut

Ia segera memangku Kya lalu memanggil Jiana

" Ji .." panggil Bryan

Jiana segera menghentikan aktifitas menyiram tanaman di halaman itu. Ia mengikuti Bryan menuju mobil yang terparkir digarasi, ada tiga mobil mewah disana dua milik Bryan dan satu milik Dean. Tampak disana juga Dean dan Bulan sudah didalam mobil menunggu mereka. Bryan dan Jiana langsung masuk kekursi belakang

" Disana ada siapa?" tanya Bryan

" Ada Mom dan Dad, mereka sejak subuh menemani Chesy, mertuanya juga ada." saut Bulan

" Sayang pelan-pelan ada Kya." tegur Bulan pada Dean sambil mengusap lembut pundak suaminya

Lalu Dean menoleh pada Kya dan tersenyum manis

" Kya kemarilah bersama Papa." ajak Dean menepuk pahanya

" Kya mau!" sautnya lalu turun dari pangkuan Bryan dan pindah ke pangkuan Dean

Lalu Dean menjalankan mobilnya dengan kecepatan sedang dengan kedua tangan kecil ikut memegang kemudi. Dean selalu merasa lucu dengan Kya, mengingatkannya pada sang anak gadis dulu saat masih seusia Kya. Tapi waktu terasa begitu cepat kini sang putri telah menginjak dewasa semakin membuat Dean takut, ia takut jika Pevita semakin dewasa dan ada waktunya sang gadis diambil orang

" Dimana Delan? kenapa aku tidak melihatnya seminggu ini?" tanya Bryan menyandarkan tububnya pada kursi sambil jemarinya nakal pada paha Jiana, menyentuh dan merema* yang seketika itu juga ditepis Jiana

" Kau seperti tidak tahu saja Delan, dia selalu mengurung diri dikamar dan belajar." saut Dean

" Dasar pria aneh." cebik Bryan

" Itu karena kakak suka memaksanya untuk belajar." ucap Bryan lagi pada Bulan

" Dia lebih baik belajar daripada bermain wanita sepertimu." saut Bulan menggerutu

" Aku hanya menikmati hidupku." saut Bryan enteng lalu ia melirik Jiana yang memalingkan wajahnya ke jendela, Bryan tiup telinga itu dengan nafas mintnya membuat darah Jiana selalu berdesir bila mencium nafas itu

Bryan tersenyum lucu lalu ia merengkuh tubuh Jiana membuat wajah itu berubah galak dan tentu Jiana meronta

" Diamlah, kenapa kau tidak punya malu." bisik Jiana geram

" Memangnya apa yang kulakukan? aku hanya memeluk istriku." saut Bryan ikut berbisik

Bulan dan Dean hanya melemparkan senyuman. Selama seminggu ini ia dan Dean kerap memergoki Bryan yang selalu nakal pada Jiana. Bahkan Bryan tidak pernah malu bermacam-macam pada Jiana didepan kedua kakaknya, ya meskipun ciuman hal yang masih wajar bagi Bryan

Kini mobil itu tiba dirumah sakit. Masih dalam pangkuan Dean, Bulan terus berceloteh, meskipun celotehan itu hanya menggumam tak dimengerti Dean. Dean dan Bulan segera keluar dari mobil berbeda dengan Bryan yang terus menahan Jiana, mata itu nakal menatapi bibir Jiana

" Jangan macam-macam ini ditempat umum." ucap Jiana dan langsung mendapat ciuman bibir Bryan, meskipun telah berulang kali menjamah bibir itu namun hanya Jianalah satu-satunya yang membuat Bryan tak merasa bosan

" Sekali-kali balaslah ciuman suamimu ini." saut Bryan dengan suara manja

" Jangan mimpi!" saut Jiana

" Kenapa kau selalu seperti ini? apa kau seorang lesbia*?"

Jiana membuka mulutnya jengah akan pertanyaan Bryan, tentu ini kesempatan Bryan untuk meraup bibir Jiana dan memasukan lidahnya kedalam rongga mulut wanita itu, mengabsen satu persatu gigi Jiana

Jiana hanya terdiam saling merema* jarinya dengan ciuman panas Bryan, sebagai seorang wanita yang normal tentu ia tergoda namun Jiana mencoba menahannya hingga Bryan merasa heran dan mengerutkan dahi dengan Jiana yang tak terkecoh sama sekali, padahal Bryan sudah memberikan ciuman mautnya kali ini

" Kau sungguh seorang lesbia*?" tanya Bryan heran

Jiana hanya mengedikan bahunya acuh lalu mencoba menghempaskan kedua tangan Bryan ditubuhnya. Berhasil, ia langsung keluar meninggalkan Bryan yang mengusap wajahnya kasar

" Harus dengan cara apalagi aku merayu wanita itu." gerutu Bryan kesal lalu menyusul Jiana keluar dari mobil

" Memangnya kau tahu ruangan Chesy." ucap Bryan sambil meraih jemari Jiana untuk ia pegang membuat Jiana memutar bola matanya malas

Tanpa melepaskan pegangannya pada jemari itu, menggenggamnya erat sambil melangkah masuk kedalam rumah sakit dan menuju kamar inap dimana Chesy melakukan perawatan setelah melahirkan tadi pagi

Bryan membuka pintu, ia terkejut ruangan vip itu penuh dengan sanak saudaranya. Saat Bryan dan Jiana masuk semua orang menyambut pasangan pengantin baru itu dan mencadai Bryan yang malah telat ketimbang Bulan dan Dean yang telah lama disana begitupun putri mereka yang terlihat sedang melihat bayi Chesy bersama Pevita

Bryan melepaskan pegangannya pada Jiana dan berjalan cepat menuju ranjang dimana Chesy sedang duduk disana. Ia langsung peluk adik bungsunya itu sambil membisikan pujian pada sang adik sama seperti yang dilakukannya dulu pada Chesa

" Kamu hebat Chesy." Bryan mengurai pelukannya dan tersenyum, ia juga kecup lembut kening Chesy membuat wanita itu mendadak menangis

" Itu sangat sakit Boy." ucapnya terisak

" Hey .. " panggil Bryan segera menghapus airmata yang mengalir deras itu membuat Ken dan Jeny saling melemparkan senyum dengan semua anak-anak mereka memang saling menyayangi satu sama lain

" Jangan sia-siakan Jiana, melahirkan seorang bayi itu tidak mudah dan hampir membuat mati." saut Chesy, tangisannya kian kencang hingga Bryan harus menariknya kembali dalam pelukan untuk menenangkannya

" Sayangi juga Mom, dia telah melahirkan kita." ucap Chesy lagi

" Tentu saja, jangan ragukan itu padaku." saut Bryan berbisik dengan tangan terus mengusap punggung Chesy yang memeluknya erat

" Lepaskan aku .. nanti Jiana cemburu." hibur Bryan membuat Chesy dan semua yang disana tertawa

" Aku adikmu, mana mungkin Jiana cemburu. Jika cemburu, kakak ipar akan sangat keterlaluan." gerutu Chesy melepaskan pelukannya. Tawa memang tak pernah surut jika semua anak Ken dan Jeny berkumpul seperti ini

Setelah tangisan Chesy mereda, Bryan segera beralih pada bayinya yang sedang dikumpuli anak-anak termasuk Kya yang dipangku Pevita. Ia melirik Jiana yang sedang berbincang bersama Viona sejenak, sudah tiga tahun lamanya wanita itu memang bekerja di rumah sakit milik keluarga Bryan bersamaan dengan sang sahabat yaitu Arnold

Senyuman Bryan melebar sempurna melihat bayi mungil dalam box bayi lalu pelan-pelan ia memangku dan memberi kecupan dipipi bayi yang baru beberapa jam dilahirkan itu

" Apa dia seorang pria?" tanya Bryan

" Baby boy." saut Chesy

" Mirip sekali dengan Gerald." ucap Bryan terkekeh lucu sambil tak henti menciumi bayi mungil itu

" Itu Daddy Kya!" teriak Kya menggema dikamar luas itu

" Sayang, Daddy hanya menggendongnya sebentar." saut Bryan lalu ia meletakan kembali bayi Chesy ke box bayi dan beralih memangku Kya

" Lihatlah sangat lucu bukan?" tanya Bryan pada Kya

" Dia lucu." saut Kya

" Apa Kya mau adik bayi seperti ini?"

" Kya mau .. Kya mau .. " teriaknya heboh

" Mintalah pada Mum." bisik Bryan, seketika kepala kecil itu mengedar mencari sang ibu yang sedang bersama Viona

" Mum, Kya mau adik bayi." teriaknya pada Jiana membuat semua orang tertawa, wanita itu malah berpura-pura tak mendengar dan sibuk berbincang dengan Viona membuat Bryan gemas ingin sekali melempatnya ke ranjang. Pikir Bryan yang pikirannya tak jauh dari selangkan*an

-

-

1
alhusna name
daddy bryan tetep posesisiv klau itu tentang jiana 😉😉😉🥰🥰🥰


iyalah penting kya, kebutuhan batin itu
Anna Anni
semangat kak up nya😘😘😘
Wiwin
aku suka banget cerita nya ga ngebosenin .. semoga nya nulis nya juga ga bosen ya.. semangat ka .. terimakasih udah mau uf lagi.. 🌸😊
Retno
Junooo.... akhirnya kamu yg tergoda duluan /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
alhusna name
jiaaaaahhhhh, juno gak tahan juga 🤣🤣🤣🤣🤣
alhusna name
bentar lg juno akan luluh kya
tenang saja🙃🙃😃😃
Retno
Kya polosnya kebangetan, gak tau kalau Juno selalu nahan ketegangan dan menghindarinya karena takut khilaf....
Retno
yaelah Kya baru juga mau tegak berdiri udah lari duluan, sok menggoda padahal takut...
Juna lama2 gak betah dan luntur sudah pertahanan diri kalau Kya terus menggoda iman...
alhusna name
terkam aja jun. gengsi lo kegedean

alasan lu bulan paman bryan tp diri sendiri gk rela kalau kya dng yg lain
itin
good
Windi1 Diwin
ceritanya makin menarik
alhusna name
gengsi di gedein
ntar gk di masakin bingung 😒😒😒
Retno
dasar Juno gengsi di gedein, makan tuh gengsi... nanti kalau ada laki2 yg lebih perhatian ke Kya jangan marah ya....
Retno
haha.. rasain loh, Juno... sok kuat nahan godaan, awas nahan2 terus bikin penyakit loh /Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Rifana Sitorus
Luar biasa
alhusna name
lu nyiksa diri lu sendiri juno...
ad istri yg mencintaimu lu anggurin krn ego lz yg tinggi 😏😏😏

gangguin aja lagi si juno, dora biar kapok dia
Windi1 Diwin
terima kasih Kaka othor buat hari ini,akhirnya aku bisa Olga dengan riang gembira setelah membaca karyamu hari ini☺️
Dewi Ansyari
Alhamdulillah lahiran dengan selamat,dan bahkan punya bayi kembar 3 hebat Jia👍🏻👍🏻👍🏻
Dewi Ansyari
kenapa tadi Deddy bergoyang apa sedang menari🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣Lucu banget pertanyaan Kya
Dewi Ansyari
Apa Mia mati thorr?
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!