18+ 🔥
"Pa, ini tidak seperti yang papa bayangkan, please percaya pada Ando pa."
"Nikahi gadis itu, atau papa tarik semua fasilitas yang papa berikan padamu selama ini."
.............
"Ma Pa, sungguh ini salah paham Nada dan Anak itu tidak melakukan apapun".
"Cukup, diam dan turuti perintah Papa, sebelum nama baik keluarga kita tercoreng."
Cerita ini mengisahkan seorang mahasiswi dan pelajar sma yang terjebak pernikahan karena sebuah kesalah pahaman yang tidak disengaja.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mawarjingga, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kembalinya Riko sang mantan.
"Gue kok deg-degan ya, nungguin hasil sidangnya." Ujar Bianca lemas.
"Harus yakin, dan berdo'a kita bisa lulus tahun ini."Chaca menimpali.
"Semangat guys!" Ucap Nada merangkul kedua sahabatnya.
"Eh Nad, gue baru keinget sesuatu, lo baik-baik aja kan, sepulang dari Acara peresmian hotel itu, lo kan pulang duluan jadi gue nggak sempet ketemu lagi." Ucap Bianca khawatir.
"Ah lo bi, kemana aja, kan bisa chat si Nada waktu itu juga, payah lo!" ujar Chaca
"Iya bodohnya gue, nggak kefikiran sampai kesitu sih." ucapnya dengan raut menyesal.
"Sorry ya Nad, emang kemarin gue tuh lagi sibuk ngerjain skripsi, ditambah pusing sama masalah keluarga gue yang kagak selesai-selesai."
"Yaampun Bi, santai aja kali! gue sehat, dan nggak terjadi apa-apa. buktinya lo lihat sendiri kan sekarang keadaan gue kaya gimana?"
"Nad,?"
Repleks ketiganya menengok kearah suara.
Sementara Nada melengos tak suka.
Bianca menyenggol pinggang Nada dengan sikutnya. "Nad, tu Anak ngapain lagi, bukannya udah lama putus sama lo ya?" Bianca memandangnya curiga.
"Mana gue tahu Bi, punya pacar baru anak fakultas sini kali Dia." ucap Nada acuh.
"Tapi jelas-jelas tadi dia nyebut Nama lo Nad.!" Bianca bersikukuh.
"Tahu ah, gue pergi duluan ya Bi, Cha!" Nada berjalan Acuh melewati Riko yang berdiri di luar gerbang kampus.
"Nad, tunggu!" Riko meraih pergelangan tangan Nada.
"Apa sih?" Nada menepis kasar tangan Riko.
"Nad please, aku pengen ngobrol sebentar bisa kan?" Ucapnya memelas.
"Sorry nggak bisa, aku sibuk riko!" bentak Nada.
"Please kali ini aja, kamu dengerin dulu penjelasan aku Nad, abis itu terserah kamu, aku akan benar-benar pergi dari sisi kamu."
"Ayolah Nad, please!"Lanjutnya, karena Nada tak kunjung membuka suara.
"Ok, kali ini aja ya, abis itu kamu pergi jauh-jauh jangan pernah ganggu aku lagi." ucapnya penuh penekanan.
"Ok ok Nad, tapi ngobrolnya jangan disini ya, nggak enak dilihatin orang, kamu bebas pilih tempat manapun yang kamu inginkan, aku ikut aja!"
"Ok, kita ngobrol di Kencana Cafe." ketusnya. berjalan melewati Riko.
Riko membukakan pintu mobil untuknya, lalu kemudian berlari kecil mengitari mobil, duduk didepan kemudi melajukan kendaraannya menuju Kencana Cafe.
..........
"Mau pesan apa?" tanya Riko saat keduanya sudah duduk didalam Kencana Cafe.
"Aku pesan orange juice aja!"
"Yakin itu doang, nggak pesen makanan?" tanyanya, matanya mengerling kearah Nada.
"nggak!" singkatnya.
"Ok!" Balas Riko, tak ingin memperkeruh suasana.
Sembari menunggu pesanannya datang, Riko memutuskan untuk memulai obrolannya dengan Nada.
"Nad, aku minta maaf, atas kejadian 3 bulan yang lalu, itu semua salah paham. aku dan lina nggak ada hubungan apa-apa Nad, kami hanya nggak sengaja ketemu waktu itu, percaya sama aku Nad, aku cuma sayang sama kamu.!" ucapnya sembari menyentuh jemari Nada yang berada diatas meja Cafe.
membuat Nada mendecih sekaligus mencibir kearahnya.
"Dan baru sekarang, kamu kefikiran buat minta maaf gitu?" ucap Nada kemudian.
"Maaf Nad, kemarin aku lagi ada masalah keluarga, jadi aku belum sempet nemuin kamu!"
"Alasan yang nggak masuk akal, Basi!" tukasnya jutek.
"Aku serius Nad, aku cuma sayang dan cinta sama kamu!" ucapnya mengiba.
"Dan aku nggak peduli!" balas Nada, tanpa melihat kearahnya.
"Udah kan ngobrolnya, ini kan yang mau kamu bahas, intinya sejak kejadian 3 bulan yang lalu, hubungan kita udah berakhir, jadi nggak perlu ada lagi yang harus dijelasin!" ucap Nada, hendak bangkit dari duduknya yang bahkan belum menyentuh minumannya yang baru diantar pelayan beberapa menit yang lalu.
Ia terlihat emosi, saat Riko kembali menahan tangannya.
"Aku sayang sama kamu Nad!" meremas kuat tangannya, membuat Nada meringis merasakan sakit.
"Aku nggak peduli, lepasin tangan aku sekarang!" teriaknya, tidak peduli para pengunjung lain yang menatapnya dengan terheran-heran.
Nada keluar dengan langkah lebar, meninggalkan Riko yang tidak berhenti meneriaki Namanya, bahkan saat ia menengok kebelakang, Riko pun masih setia mengejarnya.
Nada berhenti saat sudah merasa Agak jauh dari area Cafe, ia mengatur Nafasnya yang mulai tersengal ngos-ngosan.
"Nad, tunggu! aku nggak akan lepasin kamu gitu aja, sebelum kamu bersedia jadi pacar aku lagi!"ujarnya tersenyum misterius, mencekal erat kembali tangannya.
"Kamu udah gila ya lepasin!" teriak Nada, penuh Amarah.
"Kamu kok jadi kasar begini sekarang heh? mana Nada yang dulu sabar, dan lemah lembut. siapa yang ngajarin kamu jadi begini hahhh?"
"Jawab!" bentak riko tak sabar.
Detik itu juga satu pukulan keras mendarat di pipi Riko.
Bugh..!
Ando memukul Riko membabi buta, hingga babak belur. Riko sempat melawan Namun kalah kuat oleh Ando yang sedang di penuhi Amarah.
"Andooo!" teriak Nada.
"Sialaaann lu bocah, lo jangan ikut campur urusan gue sama cewek gue!"
Cih!
Ando mendecih kesal.
"Cewek lo, lo bilang! dia bini gue kalau lo Mau tahu!" ucap Ando dengan mata menyalang.
Riko mengusap kasar sudut bibirnya yang mengeluarkan darah. sembari tertawa meremehkan.
"Lo kira gue percaya, gue paham betul cowok tipe Nada kaya gimana, dan elo jauh dari kriterianya!" menunjuk kasar dada Ando hingga seluruh tubuhnya ikut bergeser.
Ando balas tertawa, "Tapi itu kenyataannya, nggak percaya tanya langsung ke orangnya!"
Ucap Ando, tersenyum mengejek.
Riko melirik Nada, meminta penjelasan. namun Nada hanya diam, enggan untuk bicara, mulutnya terasa kelu dan kaku.
Ando yang merasa kesal, menarik kasar tangan Nada menyeretnya masuk kedalam mobil. lalu melajukannya dengan sangat kencang.