Operation Love

Seharian ini Kean uring-uringan tidak jelas, pertama kali nya ia memasang raut wajah tidak bersahabat. Tak ada senyuman tak ada sapaan, mendadak suasana rumah sakit Adhitama begitu mencekam.

Dokter Edo yang tidak tahu ada masalah apa antara mereka kini menjadi sasaran kemarahan Kean. Apalagi ketika ia mengetahui apabila Revan pun ikut serta,Kean ingin menyusul namun keadaan rumah sakit saat ini sedang ramai. Ia tidak boleh egois, keselamatan pasien lebih utama.

Saat ini Dokter Edo baru saja merebahkan diri nya di ranjang yang terletak di ruang jaga. Ia begitu lelah hari ini seharian ia di suruh ke sana kemari oleh Dokter Kean. Andai ia mengetahui apabila mereka sedang marahan mungkin ia tidak akan menyetujui permintaan Rein.

Tiba-tiba saja wajah Dona mendekat lalu mengecup bibir kekasihnya itu membuat mood Dokter Edo yang tadi nya ambyar seketika membaik.

" Capek ya?" tanya Dona ketika melihat Edo membenarkan posisi nya menjadi duduk ia mengambil kan nya minum. Edo dengan cepat meminum segelas air yang di berikan oleh Dona.

Ia memeluk Dona, membenamkan wajah nya di dada nya. " Capek banget aku, Dokter Kean bener- bener melampiaskan semuanya sama kau. Aku mana tahu mereka lagi marahan," rengek Edo manja.

Dona pun memijat pundak Edo yang terasa begitu pegal. " Yank,aku pulang ke apartemen kamu ya?" tanya Edo meminta izin.

" Mau ngapain kok perasaan aku nggak enak ya?" ucap Dona sambil berpikir sesuatu.

" Kita main pijit- pijitan,biar badannya enakan gitu" modus Edo entah belajar dari siapa.

" Ish kamu pasti mau ngemodus,pasti di ajarin sama Dirga ya! Tuh orang musti aku kasih pelajaran," cetus Dona kesal.

" Ish kan biar aku nggak galau sayang, hari ini aku sangat lelah " protes Edo sambil tangannya tidak tinggal diam. Dona menepis tangan nakal Edo yang sedang bermain di dada nya.

Tak lama kemudian terdengar suara panggilan untuk Dokter Edo dari ruang IGD. Dokter Edo mendengus kesal,ingin rasanya ia bersembunyi saja hari ini. Ia bangkit dari duduknya dengan malas lalu berjalan menuju ruang IGD.

Edo dengan cepat membantu Kean dan Dokter Shela membawa seorang ibu hamil menuju ruang operasi. Dokter Shela sebagai spesialis kandungan kini yang mengambil alih bersama tim medis lainnya.

Edo dan Kean kembali ke IGD mengecek pasien yang tadi pagi mereka tangani.

Kean merebahkan tubuhnya sofa yang berada di ruang kerjanya. Ia menatap langit-langit ruang kerjanya sambil memijat pelipisnya yang pening. Seharian ini ia membayangkan bagaimana aktivitas Rein di sana bersama mantan nya.

Bahkan Kean menugaskan Dirga agar selalu berada di dekat Rein, menjauhkan nya dari godaan mantan tidak tahu diri.

Kean menatap foto nya mencium pipi Rein saat mereka menaiki bianglala tempo hari. Ia tersenyum menatap wajah cantik Rein,hati nya berdebar setiap kali memandang foto mereka.

" Oh .. Rein aku merindukan mu," ucap Kean.

Dua hari berlalu, Kean terus bekerja tanpa henti untuk mengisi kekosongan hati nya tanpa Rein. Ingin sekali ia menyusul ke sana namun kewajiban nya sebagai Dokter lebih penting. Rein pasti akan marah apabila ia meninggalkan pasien hanya untuk menemui nya.

Sama halnya dengan Kean Rein pun merasa merindukan pria menyebalkan yang memberikan nya harapan namun tak memberikan nya kepastian.

Rein menatap layar ponsel nya yang menampilkan foto Rein dan Kean. Oh astaga ia sudah benar - benar melabuhkan cintanya kepada Kean.

Rein dan tim baru saja beristirahat setelah merawat pasien yang mengalami luka serius. Hari ini tidak ada pasien yang perlu melakukan operasi. Rumah sakit di desa ini begitu jauh membuat mereka kesulitan untuk melakukan tindakan medis lainnya.

Hari ini hari terakhir Rein dan tim berada di desa tersebut,karena tim dari rumah sakit lain sudah datang. Rein dan yang lainnya bersiap untuk perjalanan pulang,mereka kembali menaiki mini bus yang di sediakan oleh pihak rumah sakit.

Sesuai mandat dari atasannya,Dirga sangat posesif kepada Rein ia benar-benar membuat Revan menjauh dari Rein. Revan mendengus kesal,ingin sekali ia melempar kan Dirga ke hutan yang berada tak jauh dari sana.

Riska dan Rein memejamkan mata nya,ia begitu lelah. Revan hanya bisa memandang Rein dari jauh karena tempat duduknya di samping Rein di tempati oleh Riska.

" Maka nya cewek cantik dan baik hati kayak Dokter Rein jangan di sia- sia in nyesel kan sekarang," cibir Dirga.

" Elu lama- lama mulut nya kayak cewek," ketus Revan lalu menyandarkan punggungnya pada sandaran kursi.

Rencananya mendekati Rein semakin sulit karena pendukung Kean sangat banyak.

Sementara itu Audrey saat ini sedang makan bersama Aldi di kantin rumah sakit. Biasanya Aldi yang akan mengunjungi Audrey di butik nya,namun hari ini Aldi sedang sibuk merawat Kean yang sedang sakit. Sejak kemarin Kean berdiam diri di dalam ruangannya membuat Aldi merasa khawatir. Ternyata benar saat ia memasuki ruangan nya Kean sudah terkapar di lantai.

Kean telat makan dan terlalu banyak beraktivitas,itu yang membuat nya jatuh pingsan.

" Jadi Dokter Kean pingsan beib?" tanya Audrey sambil menyuapi bayi besar nya itu. Sejak tragedi borgol cinta Aldi dan Audrey selalu seperti itu,entah mengapa kini duo gesrek ini menjadi lebay bin alay.

" Iya,dia kelelahan... beberapa hari ini dia memforsir tubuh nya untuk bekerja. Bahkan ia tidak pulang ke rumah atau apartemen nya," jelas Aldi.

" Sejak kapan dia seperti itu?" tanya Audrey selidik.

" Sejak Rein mengambil tugas keluar kota,aku nggak paham sama mereka kayak nya lagi marahan deh. Masa dokter Kean nggak tahu kalau Rein ngambil tugas itu," cerocos Aldi lalu meminum minuman dingin yang baru saja di antarkan oleh pelayan kantin.

Audrey menghela nafas kasar, seperti nya Rein saat ini sedang menjauhi Kean. Audrey sangat tahu seperti nya sahabatnya sudah mulai memiliki rasa kepada Kean. Namun ia takut kembali jatuh cinta,apalagi Kean tidak memberikan nya kepastian. Jadi sebelum ia melangkah lebih jauh ia lebih memilih berhenti berharap.

" Seperti nya Dokter Kean menderita sakit Mala Rindu," Celetuk Audrey membuat Aldi terkekeh.

" Hari ini kan Rein pulang tuh,aku yakin saat penawar nya dateng dia sembuh," sambung Audrey lagi.

" Coba kamu telepon dia," ucap Aldi.

Audrey pun menghubungi Rein untuk mengabari keadaan Kean. Rein begitu terkejut saat mendengar kabar bahwa Kean sedang sakit dan terus menerus berada di dalam ruangannya.

Rein tahu betul Kean yang tidak menyukai ada orang lain yang memasuki kamar pribadinya. Perjalanan menuju kota membutuhkan waktu cukup lama membuat Rein semakin cemas. Apalagi ponsel Kean saat ini tidak aktif.

.........

Jangan lupa like komen dan vote bestie 💕