Harap bijak dalam memilih bacaan, sebagian isi dalam konten ini berunsur dewasa 21+
Bagaimana jadinya jika satu minggu sebelum menikah, karena ulah jahil teman-temanmu. Kamu dengan tidak sengaja meniduri sahabatmu sendiri dan setelah pulang dari bulan madu, sahabatmu mengatakan kalau dia hamil anakmu.
Inilah kisah King Bryan anak dari pasangan Aline Gunawan dan Dannis Bryan, yang terpaksa harus menjadikan sahabatnya sendiri Ni Luh Putri anak dari Dewa Barata sahabat Ibunya, sebagai istri keduanya demi status anaknya.
"Katakan kalau kamu mencintaiku, maka aku akan mempertahankan mu." batin King dalam hati.
"Entah sejak kapan cinta ini mulai tumbuh, tapi sungguh aku tidak mau menjadi duri dalam pernikahanmu, biarlah ku bawa cinta ini pergi." batin Putri.
"Karena kita adalah sahabat dan selamanya akan menjadi sahabat, jadi mari kita bercerai." ucap Putri kemudian sembari menahan sesak di dadanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Qinan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab~34
King yang semalaman tidur di sofa, selepas menyelesaikan pekerjaan kantornya ia nampak mengerjapkan matanya ketika Gladys membuka tirai hingga cahaya yang menyilaukan mengenai matanya. Sepertinya wanita itu juga baru bangun, nampak piyama masih melekat di tubuhnya.
"Aku harus segera pulang. Pakaian kerjaku masih di rumah." King segera beranjak dari tidurnya lalu pergi ke kamar mandi.
"Biar supir yang mengambilnya, kamu tunggu saja di sini." pinta Gladys.
"Nggak bisa Dis, ada beberapa berkas yang ingin ku ambil di rumah." tolak King seraya memakai kemejanya.
"Alasan."
"Dis, please."
"Bilang saja kamu mau bertemu dengan wanita itu, dari dulu aku memang sudah curiga kedekatan kalian itu nggak wajar dan sekarang terbukti kan kamu menghamilinya." cibir Gladys.
"Dis, please. Kita sudah pernah bahas ini sebelumnya. Aku nggak mau kita pagi-pagi ribut dan di dengar oleh Mami."
"Kalau Mami dengar memang kenapa? biar Mami tahu sekalian menantu kebanggaannya ini sudah selingkuh." teriak Gladys dengan emosi.
"Tolong pelankan suaramu, kamu mau Mami tambah sakit karena mendengar kita ribut ?"
"Biarin, memang kenyataannya seperti itu."
"Pantas kamu sama sekali tidak menghormati orang tuaku, dengan Ibumu sendiri saja kamu tidak peduli. Asal kamu tahu, aku tidak pernah selingkuh. Bagaimana pun Putri juga istriku, seandainya saja aku mulai menyukainya itu wajar. Karena dia selalu membuatku nyaman dengan sifat lemah lembutnya dan yang paling penting dia tidak pernah bermain api di belakang ku." sindir King dengan menahan emosinya.
"Siapa yang bermain api ?" teriak Gladys nyaring.
"Pikir sendiri." sahut King kemudian ia berlalu pergi meninggalkan istrinya itu.
"Brengsek." teriak Gladys lagi ketika suaminya itu meninggalkannya.
Setelah memeriksa keadaan Ibu mertuanya dan memastikan kalau beliau baik-baik saja, King bergegas meninggalkan rumah tersebut. Ia melajukan mobilnya dengan kencang menuju rumahnya.
Sesekali ia mengumpat untuk meluapkan emosinya, ia merasa sudah tidak tahan menghadapi istrinya itu. Setiap hari selalu saja memancing emosinya.
Disisi lain, Putri sedang sarapan pagi bersama kedua mertuanya. Wajahnya nampak pucat, karena mual hebatnya tadi selepas bangun tidur. Sepertinya bayinya sedikitpun tak mau berpisah dari Ayahnya, hingga pagi hari sudah membuat ulah.
"Pah tahu nggak, kemarin kan Mama arisan. Ibu-ibu pada gosip katanya pak Handoko diam-diam menikah lagi." ujar Aline pada suaminya.
"Jangan percaya gosip sayang, kamu ini pagi-pagi sudah gosipin besan." tegur Dannis.
"Tapi ini benar Pah, ternyata bu Handoko terkena stroke karena shock mengetahui suaminya menikah lagi dan itu pasti karma Pah."
"Istighfar sayang, kamu itu nggak malu sama anak-anak apa pagi-pagi gosipin orang. Apalagi itu besan kita sendiri, pakai bawa-bawa karma lagi." tegur Dannis lagi seraya melihat Putri dan Kalla yang sedang sibuk dengan sarapannya.
"Asal Papa tahu saja, dulu bu Handoko juga merebut pak Handoko dari mendiang istrinya dan ini pasti karma buat beliau karena sudah mengambil yang bukan haknya dan pada akhirnya di selingkuhi juga kan sama pak Handoko." ujar Aline dengan antusias bercampur gemas, seperti ibu-ibu pada umumnya ketika membahas tentang pelakor.
UHUKK
Seketika Putri langsung tersedak ketika mendengar perkataan Ibu mertuanya itu. "Pelan-pelan Put." Kalla menyodorkan segelas air putih padanya.
"Maaf." ucap Putri.
"Karma? apa aku juga akan mendapatkan karma? karena sudah berani menyukai milik orang lain." gumam Putri dalam hati.
Setelah semuanya menyelesaikan sarapannya dan akan beranjak dari duduknya, tiba-tiba King datang dengan wajah lelahnya dan rambut berantakan.
"Kamu nggak kerja, Nak ?" tanya Dannis ketika melihat anak sulungnya itu mendudukkan dirinya di sebelah Ibunya.
"Aku bangun kesiangan Pa." sahut King.
"Papa ini kayak nggak tahu saja, mereka semalam pasti lembur buatin cucu buat kalian. Lihat saja wajah kakak sampai lelah begitu." celetuk Kalla.
"Kall, sudah jangan goda kakakmu terus." tegur Aline.
King sedikitpun tidak menanggapi perkataan adiknya, ia justru sibuk untuk melihat reaksi Putri. Namun wanita itu terlihat biasa saja, tidak ada kesedihan atau kekecewaan di wajahnya.
"Kamu sarapan pakai apa Mas, nasi goreng atau pancake ?" tanya Putri dengan senyum mengembang di bibirnya.
"Apa sedikitpun kamu tidak cemburu Put ?" gumam King.
"Mas ?"
"Pancake saja." sahut King, ia merasa kecewa dengan reaksi Putri yang sedikitpun tidak menampakkan rasa cemburunya ketika mendengar perkataan Kalla.
Putri segera mengambilkan beberapa potong pancake dan segelas banana smoothies untuk suaminya itu, setelah itu ia berpamitan untuk ke atas.
Sesampainya di dalam kamarnya, Putri tidak tahan untuk tidak mengeluarkan air matanya yang sedari tadi sudah ia tahan. Namun ia segera menghapusnya, ia tidak ingin suaminya itu melihat kesedihannya.
Putri sedikit merias wajahnya agar tidak terlihat sembab dan beberapa saat kemudian nampak King memasuki kamarnya. Laki-laki itu terlihat sudah rapi setelah mandi dan berganti pakaian.
Putri melihat suaminya itu menenteng sebuah tas, yang dia yakini itu berisi pakaian. "Apa kamu baik-baik saja, apa mual lagi ?" tanya King yang melihat wajah istrinya sedikit pucat.
"Aku baik-baik saja, bayiku juga tidak rewel." sahut Putri berbohong padahal tadi pagi ia mual parah.
"Aku akan menginap beberapa hari di rumah Gladys, jadi aku membawa sedikit pakaian. Kamu tahu kan, rumahnya Gladys dan rumah ini jaraknya lumayan jauh. Aku takut terlambat ke kantor jika harus bolak-balik." ucap King.
"Aku tahu kok, kamu nggak usah khawatir. Aku pasti akan baik-baik saja lagipula ada Mama dan Papa yang menemaniku, kamu temani saja Gladys dia sedang membutuhkan mu. Dia pasti sangat sedih dengan keadaan Ibunya."
"Aku menginginkan mu Put, aku butuh pelukan mu untuk meredam emosi ku. Apa sedikitpun kamu tidak menginginkan aku berada di dekat mu Put ? tahan aku Put, maka aku tidak akan pergi." gumam King dalam hati.
"Pergilah Mas, ini sudah siang nanti kamu akan terlambat." ujar Putri, ia meraih punggung tangan suaminya lalu menciumnya. Setelah itu ia melepaskannya lalu melangkahkan kakinya menjauh, namun baru beberapa langkah King sudah meraih tangannya lalu membawanya ke dalam pelukannya.
"Mas."
"Biarkan seperti ini sebentar, sayang." King semakin mengeratkan pelukannya, ia butuh Putri untuk menenangkan pikirannya yang sedang kalut.
"Mas."
King melepaskan pelukannya, kemudian ia sedikit menunduk agar bisa menatap wajah wanita kesayangannya itu.
"Sayang, apapun yang terjadi nanti, tolong jangan pernah tinggalkan aku. Aku akan segera menyelesaikan semuanya." pinta King, tangan kokohnya memegang kedua bahu istrinya mengisyaratkan agar istrinya itu selalu mendukungnya.
"Mas...."
"Bersabarlah sayang, sebentar saja. Ku mohon." potong King, lalu ia mencium kening istrinya begitu lama seakan enggan untuk meninggalkannya.
"Baiklah aku harus pergi, kalau ada apa-apa langsung hubungi aku." ucap King setelah itu ia melangkahkan kakinya keluar.
Setelah suaminya pergi, Putri segera menutup pintu kamarnya ia nampak bersandar di balik pintu tersebut dengan air mata yang sudah mengalir deras.
"Jika kamu memang tak mampu, tolong jangan memberiku harapan Mas." gumam Putri dengan terisak.
rugi bandar si king
sudah istri nya diembat uang nya pun di sikat si Evan 👻👻👻👻👻👻