NovelToon NovelToon
Dihamili Musuh Abangku

Dihamili Musuh Abangku

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:11.4k
Nilai: 5
Nama Author: Danira16

Bara tak menyangka bahwa ią menghabiskan malam penuh gelora dengan Alina, yang ternyata adalah adik kandung dari musuhnya di zaman kuliah.

"Siaap yang menghamili mu?" Tanya Adrian, sang kakak dengan mulai mengetatkan rahangnya tanda ia marah.

"Aku tidak tahu, tapi orang itu teman kak Adrian."

"Dia bukan temanku, tapi musuhku." cetus Adrian.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Danira16, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sudah, Aku Lelah

Bara dengan santai melenggang pergi dari hadapan Bram, bahkan ia sengaja menabrak bahu adik tirinya yang masih saja terpaku ditempatnya.

Jangan ditanya tangan Bram terkepal, rasanya ia ingin meninju kakaknya itu, namun mengingat ia harus berkesan baik dihadapan Robert, ia tak mampu cari masalah dengan pria yang cenderung menyebalkan di matanya. Itulah penilaian Bram mengenai sosok Bara, kakak tirinya.

Bayangan kakaknya mencumbu Alina makin membuatnya berapi, ia geram sendiri hingga tanpa sadar tangannya meninju tembok yang ada diruangan itu.

Niat Bram ingin mengambil air minum terpaksa urung ia lakukan, Bram pun memilih kembali ke kamar dengan perasaan yang getir.

Bram membuka pintu dengan kasar dan membuat Naura yang sudah tertidur terbangun, ia melihat Bram yang kembali ke sofa untuk merebahkan dirinya.

Naura beranjak dari tempatnya dan mendekati Bram, "sampai kapan kamu mau tidur di sofa kak, sudah waktunya kamu tidur denganku."

"Pergilah tidur lagi, jangan ganggu aku." Seringai Bram mengenyahkan tangan Naura yang berada di bahunya.

Naura menghela secara kasar, ia bagai kini merasa stress melihat Bram, suaminya yang selalu ketus padanya. Padahal semua usaha sudah ia coba untuk mengambil hati nya. Tapi tetap saja hanya satu nama Alina yang masih menjadi pemilik di hati suaminya.

"Kak, kau tidak ingin menyentuhku?? Tidak tertarik padaku? Aku tidak kalah dari Alina." Bi$ik Naura.

Bram segera berdiri dari tempatnya, lalu ia tersenyum tipis pada istrinya. "Dasar jala*g, kau tak akan mampu bersanding dengan Alina."

Mata Naura terbelalak, ia tak terima suaminya menghina nya. Padahal ia sangat cantik, satu hal yang tak di miliki Alina adalah mantan pacar suaminya itu miskin, tidak sepertinya dari keluarga terpandang.

Plaaakkk

Sebuah tamparan tanpa sadar dilayangkan oleh Naura, jujur ia sakit hati suami dinginnya itu bicara sarkas dan kejam padanya. Bram bukannya marah, ia malah tersenyum bagai orang yang tidak waras pikirannya.

"Ayo tampar lagi, apa yang aku katakan itu benar. Kamu perempuan yang hina dan tak tahu malu merebut kebahagian orang lain." Ucap Bram menghapus jejak tangan Naura yang habis menamparnya.

Kembali hinaan itu terlontar dari suaminya, rasanya hatinya begitu teriris-iris, namun kini Naura hanya bisa menangis. Bukannya melihat Naura sedih sang suami menjadi iba, namun tidak dengan Bram.

Pria itu memilih keluar dari kamar dengan kemarahan yang meletup, Naura kesal dan ia membanting barang yang bisa ia jangkau, sembari ia menatapi kesedihannya karena menjadi istri yang terabaikan.

Di sisi lain Bara yang telah pu4$ melihat adik tirinya marah kini ia hanya bisa membawa rasa bahagianya ke dalam kamar. Terutama setelah ia mendapat jatah dari Alina, walaupun dengan ia terpaksa memaksa Alina.

Dahaga yang tadi ia rasakan kini hilang sudah setelah ia menghabiskan satu botol penuh air mineral, ia kini memasuki kamarnya.

Bara menatap istrinya yang tertidur nyenyak, untungnya tadi pintu kamar ia kunci dari luar sehingga tidak ada yang melihat Alina tidur hanya menggenakan selimut untuk menutupi tubuh polosnya.

Tidak mungkin juga Bara ikhlas memperlihatkan keindahan istrinya pada yang lain, apalagi pada adik tirinya. Jika mengingat istrinya yang kini terlelap itu pernah menjalin hubungan dengan adiknya membuat Bara menjadi kesal sendiri.

"S14lan si Bram, pasti dia sudah pernah mencium Alina." Gerutu Bara dengn terkepal.

Terlebih bayangan keduanya bermesra-mesraan makin menjadikan pria yang gemar balapan motor itu menjadi cemburu, apalagi jika Bara membayangkan bibir manis Alina di rasakan oleh Bram.

Bram stress sendiri, bagai remaja ABG yang baru mengenal cinta saja, padahal dia sendiri sudah pernah bermain l14r dengan perempuan lain, mantan pacarnya tapi kini dia bagai remaja yang begitu polos.

Bara tanpa sengaja melihat selimut Alina yang melorot sampai ke perut, ia pun inisiatif ingin memperbaikinya dengan mendekat pada istrinya.

Namun kedua gunung kembar Alina yang begitu indah seakan membuatnya kembali memanas, ia kembali kesusahan menelan salivanya.

H4$ratnya mulai naik kembali, namun ia ragu ingin memaksa Alina lagi, pasalnya tadi ia sudah terlalu memaksa istrinya untuk mau menyatu.

Dengan cepat Bara mengambil keputusan menyelimuti kembali Alina dengan satu tarikan selimut yang tadi sempat turun hingga sampai sebatas leher.

Namun ketika netra tajam Bara menatap bibir ranum istrinya, ia menjadi tak rela untuk tidak mengecupnya. Serta bayangan Bram yang juga pernah merasakan manisnya benda kenyal itu.

"@aggh sial mengapa aku jadi memikirkan hal itu?" Geram Bara merasa tak rela membayangkannya.

Bara menjambak rambutnya karena rasa frustasi, cemburu ditambah rasa kesalnya pada bayangan yang membuat pikirannya semakin kotor.

Bara memutuskan menarik selimut Alina sampai benda berbulu itu terjun bebas sendiri ke lantai karena Bara yang membuangnya.

Alina masih belum terbangun walaupun kini tubuh pol0$ nya telah terpampang di hadapan suaminya, tanpa pikir panjang Bara naik keatas diperaduan untuk bergabung dengan istrinya.

Namun bedanya ia bukan bergabung untuk tidur disamping Alina, melainkan Bara ingin sekali merasakan rasa n1kmat itu kembali. Dengan perlahan Bara men1nd!h tubuh Alina dan mengecup bibirnya.

Alina masih belum terbangun, hingga ia tanpa sengaja mer3ma$ gundukan Alina cukup kencang hingga Alina pun secara tiba-tiba membuka matanya.

"Kak Bara, kenapa kak eumpmhh...." Alina yang hendak protes tak bisa melanjutkan ocehannya, karena sang suami lebih dulu membungkam mulut Alina dengan c1um4n pana$ nya.

Alina tak bisa berontak, tenaganya tadi sudah habis, mulutnya pun kini seolah membisu karena suaranya habis saat ia terlalu sering berteriak.

Lengkuhan kecil mulai terdengar, mengisi ruang luas dikamar Bara, yang kini telah menjadi kamar keduanya.

Alina semakin kelabakan dan tak mampu melawan saat dengan satu hentakan Bara mulai merasuki intim nya lagi, dan rasanya masih saja nyeri.

Bara hanya tak mau mangsanya lepas dari genggamannya, belum lagi rasa cemburu yang menghinggapi nya. Cemburu akan masa lalu Bram sang adik dengan istrinya, Alina.

"Kak kenapa dim4$uk1n lagi sih, ini sakit sekali. Tolong sudahi...." Rengek Alina.

Namun Bara yang tak kunjung sampai malah kian mengobrak abrik milik Alina, ia hanya ingin mengejar rasa yang begitu istimewa yang ia rasakan.

Dan tak lama setelah Alina kembali memohon dengan rengekannya, akhirnya Bara mulai iba dan menyudahi semuanya.

Alina langsung tidur kembali karena badannya terasa remuk, tulang tulangnya seakan luruh dari tubuhnya. Bara kembali senang mendapat jatah untuk yang kedua kalinya.

Bara terkekeh melihat kondisi Alina istrinya yang mengenaskan, rambutnya berantakan dan beberapa tubuhnya dipenuhi maha karya nya dengan warna merah keunguan.

Tak ingin istrinya masuk angin, sang suami menutup keindahan itu dengan selimut.

"Selamat tidur my sweety....."

CUP

Bara mengecup kening dan b1bir Alina sekilas dengan rasa bahagia yang tak bisa ia utarakan.

"Jangan lagi kak, sudah.....aku lelah" ucap Alina yang sepertinya sedang bermimpi suaminya akan meminta nafkah batin nya lagi.

Mendengar itu tentu saja Bara tersenyum, di alam bawah sadarnya pun Alina masih saja tak menginginkan kan suaminya untuk menyentuhnya kembali.

Tapi Bara tak tahu apa isi hati Alina, sehingga ia hanya tersenyum saja. Karena ia juga sudah letih 2 kali bermain p4nas dengan Alina, Bara pun memutuskan tidur di samping istrinya.

***

Semalam ketika Bram bertengkar dengan Naura, ia memilih keluar dari kamar. Padahal semalam Naura sampai marah dan berteriak histeris agar suaminya mau mengurungkan kepergiannya.

Namun Bram sudah terlanjur malas meladeni istrinya, padahal jika dipikir Naura saat ini tengah mengandung benihnya entah mengapa naluri Bram sebagai ayah tak hadir, layaknya perasaan Bara pada janin yang dikandung Alina.

Seorang ART kepercayaan Lisa ibunda Bram memberitahukan kejadian pertengkaran diantara pasangan suami istri yang bagi menikah dua bulan yang lalu.

Lisa terlihat geram akan perlakuan puteranya, apa jadinya jika nanti Naura mengadu kepada ayahnya, lantas ayah Naura murka dan tak jadi mengangkat Bram menjadi pemilik perusahaan ayah Naura.

Hati wanita itu mulai gelisah, sekaligus bercampur marah. Dengan langkah anggunnya ia berjalan cepat untuk mencari keberadaan puteranya.

Ternyata Bram tidur dikamar tamu, ia tahu bahwa puteranya akan sering berada dikamar itu ketika mereka berantem.

Saat Lisa membuka pintu tenyata Bram telah siap hendak ke kampus, ia melihat kedatangan ibunya dengan alis yang terangkat.

PLAAAKK

Satu tamparan dikerahkan Lisa pada Bram, sang putera hanya terlihat santai seolah ia telah biasa dengan apa yang ibunya lakukan selama ini.

Seakan pula hal itu menjadi makanan yang biasa baginya, tatapan Bram hanya menatap sinis pada Lisa.

"Ada apa lagi ini Bu?"

"Kau ini mengapa selalu tidur disini? Semalam apa yang kamu perbuat pada Naura?" Bentak Lisa.

"Ternyata ibu sudah tahu, apakah karena mata-mata ibu yang melaporkannya. Atau mantu kesayanganmu itu?" Geram Bram.

Sindiran itu mampu membuat Lisa menjadi murka, ternyata puteranya itu sudah mengendus dirinya yang memiliki mata-mata.

Namun tuduhan Bram akan Naura pun ada benarnya juga, wanita itu juga selalu mengeluh dan merengek ketika Bram selalu mengacuhkan dan berselisih dengan nya.

1
Yuni Songolass
kyok.e naura ki wes gendeng bojone pisan kalo sampe alina. keguguran naura jga harus gugur janinnya jga besrta dia juga
danira16: itulah cinta, membutakan segalanya 😁
total 1 replies
اختی وحی
kalimat ny salah thor, harusnya bukan semalam. tpi malam itu.. krn kejadian ny sudah sebulan lalu
danira16: ok nanti saya cek lagi kak
total 1 replies
vita
suka sm jln ceritanya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!