NovelToon NovelToon
Pembalasan Rania

Pembalasan Rania

Status: sedang berlangsung
Genre:Angst / Pelakor / Keluarga / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Penyesalan Suami / Selingkuh
Popularitas:11.1k
Nilai: 5
Nama Author: sweetiemiliky

Calon suami Rania direbut oleh adik kandungnya sendiri. Apa Rania akan diam saja dan merelakan calon suaminya? Tentu saja tidak! Rania membalaskan dendamnya dengan cara yang lebih sakit, meski harus merelakan dirinya sendiri.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sweetiemiliky, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 35 : Rumah baru, lembaran baru

Reaksi Anton setelah Rania menceritakan tentang keadaan rumah tangganya secara detail, terkejut, tak menyangka kalau pernikahan putri sulungnya tidak berjalan baik. Anton menangis, memeluk tubuh Rania, dan minta maaf untuk semua yang terjadi.

"Tapi dia baik, ayah—,"

"Baik darimana, sih, nak? Dia menyakitimu."

"Aku mendapatkan kekerasan baru dua kali, ayah. Selebihnya dia baik. Dia selalu membelikan aku makanan bergizi, memenuhi semua keinginan bayi kami, dia juga sering mengusap-usap dan menyapa bayi kami setiap waktu. Aku mohon jangan membencinya."

Sorot mata Anton terlihat seperti orang yang tidak memiliki tenaga. "Bagaimana ayah tidak membenci dia, Ra. Dia sudah melukai putri ayah."

Entah apa penyebabnya, tapi Rania memang tidak bisa membenci Ryan. Rasa takut ada, kalau benci tidak. Mungkin karena Rania sudah mendengar semuanya langsung dari mulut Puspa kemarin siang. Pasti sikap Ryan saat ini, bukan tidak mungkin karena trauma masa kecilnya dulu, dia terbiasa melihat kekerasan didepan mata.

Setelah melakukan kekerasan padanya, Ryan selalu minta maaf dan berjanji tidak akan kasar lagi. Ryan menepati janjinya, 'kan? Hanya saja pria itu masih larut dalam emosi atas kedatangan Puspa kemarin.

Terhitung satu Minggu sudah Rania tinggal dirumah Anton lagi. Ryan mengirim pesan maaf kemarin malam, dia merasah bersalah, dan mengaku masih sebal karena Rania mengijinkan Puspa masuk ke dalam rumah.

[Tidak apa-apa. Tinggal disana saja sampai melahirkan bayi kita, aku akan disini dan introspeksi diri. Aku tahu kalau aku salah.]

Kurang lebih seperti itu balasan dari Ryan saat Rania mengatakan akan tinggal dirumah Anton. Rania bisa bernapas lega karena Ryan mendukung dan tidak mempermasalahkan.

Selama tinggal dirumah Anton lagi, Rania bersyukur karena kedua orang tuanya berubah, mereka peduli pada Rania sekarang. Semua perhatian yang tidak dia dapatkan saat kecil, akhirnya bisa dirasakan sekarang. Perhatian ayah dan ibu tertuju sepenuhnya kepada Rania.

Kebaikan Anton dan Mina ia manfaatkan dengan baik. Selain mengajukan syarat agar Bumi dan Ambar pindah, Rania juga meminta rumah baru dan dibuatkan usaha toko bunga didepan rumah.

Tanpa berpikir panjang Anton menyanggupi semua permintaan putri sulungnya. Kebetulan rumah yang terletak disamping mereka sedang dijual karena pemiliknya akan pindah. Anton langsung membelinya tentu saja.

"Kamu tidak usah ikut-ikut angkat barang, tidak boleh, sedang hamil. Lebih baik duduk manis saja."

Rania menghela napas. "Aku bosan kalau hanya duduk, Bu. Lagian barang ini tidak berat."

"Sudah, turuti saja perintah ibu! Atau rumah dan toko bunganya tidak jadi saja?"

"Memangnya aku anak kecil? Diancam seperti itu?"

"Haish. Ibu bilang duduk ya duduk! Ayah sudah menyewa orang untuk membantu, kok. Kamu tidak usah ikut ribut."

Daripada mendengar ibu terus mengomel, Rania duduk dikursi teras pada akhirnya. Ia tidak enak juga dengan orang-orang yang sedang melintas, takutnya, mereka mengira kalau Mina sedang mengomeli mereka.

"Ini, minum dulu."

Saat menoleh ke samping sudah disuguhi satu gelas air putih dingin. Entah kapan Mina bergerak pergi mengambil air putih, tiba-tiba saja minuman dingin itu sudah ada didepan mata.

Menerima uluran gelas dari Mina. "Bu, tidak perlu melayani segitunya. Aku masih bisa mengambil sendiri, kok," Menyeruput sedikit dan meletakkan diatas meja.

"Ibu tidak mau kamu kelelahan."

"Mengambil air ke dapur tidak akan membuatku lelah, Bu. Ibu itu ibuku, bukan pelayan, jadi jangan terus melayaniku. Oke?"

"Tapi dulu ibu tidak pernah—,"

"Sudahlah, jangan membahas masalalu terus. Aku saja sudah melupakan semuanya. Kita mulai lembaran baru, dengan kebahagiaan baru."

"Ya, kamu benar."

...----------------...

Setelah rumah baru milik Rania siap ditempati, tetangga sekitar diundang ke rumah, makan bersama untuk ikut merayakan rumah baru Rania.

Interaksi antar tetangga terlihat sangat rukun. Sambil menikmati ayam bakar, mereka bercerita tentang rumah tangga masing-masing, pasti tidak jauh-jauh tentang pembahasan anak atau suami yang suka mancing sampai pulang sore tapi tidak dapat ikan sama sekali.

Rania ikut tertawa saat mendengar hal itu. Pantas saja banyak ibu-ibu suka mengomel kalau suaminya pergi memancing. Sudah lupa waktu, sampai rumah pun tidak dapat ikan sama sekali.

"Kamu hamil berapa bulan, Ra? Sudah kelihatan gembul," Fatin melempar tanya. Kebetulan ia duduknya disamping Rania, jadi bisa melihat bentuk perutnya sangat jelas. Kalau masih ingat, Fatin ini ibu-ibu yang sempat berbincang dengan Ajeng saat pernikahan Ambar dan Bumi dulu.

Bergerak menegakkan punggung. Kelamaan menunduk ternyata pegal juga. "Lima bulan, Bu. Hampir enam bulan."

"Wah ... Sebentar lagi lahir, dong! Laki-laki atau perempuan, nih?"

"Untuk jenis kelamin, saya sengaja tidak bertanya pada dokter. Biar jadi kejutan saja saat dia lahir nanti."

Kepala Fatin mengangguk-angguk. "Jenis kelamin tidak penting kok, Mbak. Yang terpenting bayinya sehat dan lengkap. Tapi kalau saya lihat dari bentuk perutnya, sih, sepertinya laki-laki."

Rania merespon dengan senyuman tipis. Ya, kalau laki-laki tidak apa-apa. 'Kan dari awal memang tidak memilih. Nanti kalau membeli keperluan bayi juga Rania akan memilih warna netral.

...----------------...

"Kamu 'kan suka melukis, dulu ibu lihat kamu menjual lukisan-lukisan yang kamu buat. Kenapa sekarang malah belok ke toko bunga?"

"Karena aku dulu kerja ditoko bunga. Aku kangen kerja disana, dan sayang aja kalau skill merangkai bunga tidak dimanfaatkan."

Kepala Mina manggut-manggut. Saat ini, ia sedang membantu Rania menyusun barang-barang ditoko. Mungkin toko bunga mini ini sudah delapan puluh lima persen jadi.

"Haduh, pinggangku sakit."

Mendengar ringisan, Mina segera meninggalkan pekerjaan dan bergegas mendekati Rania. "Kan, sudah ibu bilang tadi. Duduk dulu."

"Tapi bukannya wajar, ya, Bu? Ibu hamil gampang sakit pinggang? Perutnya memang sudah agak berat."

"Ya, wajar. Tapi kalau tidak kuat jangan dipaksa."

Mina berniat mengomel lagi, tapi urung karena suara dering ponsel miliknya terdengar. Tangannya segera merogoh ponsel disaku celana, lalu mengangkat telpon.

"Halo."

"Bu, bisakah ibu datang ke rumahku sebentar? Ambar tidak mau makan dan mengurung diri sejak kemarin," Ucap Bumi dari seberang. "Bunda sudah membujuk, tapi dia tetap tidak mau."

"Kamu serius, nak? Kalau begitu ibu datang ke sana sekarang."

Bersamaan dengan Mina mengantongi ponsel, suara Rania terdengar bertanya.

"Ada apa, Bu?"

"Adikmu tidak mau makan sejak kemarin. Dia terus mengurung diri dikamar, ibu harus datang ke sana. Kamu melanjutkan semua sendiri dulu tidak apa-apa, 'kan?"

"Tidak apa-apa. Ibu ke sana dengan siapa? Ayah 'kan, belum pulang."

"Ibu naik ojek online saja, kalau menunggu ayah terlalu lama," Mengecup pipi Rania sekilas. "Ibu pergi dulu. Jangan sampai kelelahan, kalau tidak kuat, langsung istirahat."

"Iya."

1
Sunaryati
Jangan nyalahin Rania Bumi, kamu yang salah, kamu yang khianati Rania, dengan kejamnya kamu menghamili Ambar adik, Rania. Syukurlah jika Ryan berubah baik. Semoga kehidupan kamu juga baik Rania. Balas dendam yang benar adalah hidup lebih baik, dan bahagia dengan orang yang kita pilih. Itu akan membuat Bumi semakin menyesal.
Sunaryati
Semoga sukses Rania
sutiasih kasih
upnya yg bnyak thor👍👍
sutiasih kasih
dasar ambar otak bebal... terus gunanya apa km kuliah... klo g bikin km tmbh pinter dlm brfikir....
iri dengki trus km gedein....
trus"in aja km pupuk iri dengkimu trhdp rania.... yg sdh sll mngalah & brkorban demi km manusia yg g brguna.... km yg bkaln hncur ambar... oleh sikapmu yg tamak & g ngotak...
sutiasih kasih
akibat salah mndidik ambar.... & trlalu memanjaknnya akhirnya ambar mnjadi manusia yg tak prnah berguna... tak tau diri...serakah... egois... fatalnya g ada otak sm sekali si ambar...
sutiasih kasih
lanjut thor
sutiasih kasih
rania sejatinya lbh mnderita saat kalian sbg org tua... timpang dlm mmberikn kasih sayang... bhkn itu brlangsung sejak rania msih kecil...
sutiasih kasih
lnjut up
sutiasih kasih
si ryan gila....
bkal nyesel km klo smpe trjadi hal buruk trhdp rania dan ankmu....

untuk bu mina.... gmn... puas km mlihat pnderitaan ank yg tak penah km kasihi.... krna ksih sayangmu sdh km habiskn untuk ank mas'mu yg sialan itu...
Adinda
aku juga ikut merasakan sakit seperti rania kasihan rania
Adinda
sepertinya rania bukan anak kandung mereka
sutiasih kasih
hadeuh ambar km itu pelakor tak tau diri....
hidupmu itu tak tau diri... dri dlu sll jdi kang rebut yg bukan milikmu.... benalu... tukang fitnah...
yakinlah ambar.... hidupmu tak akn prnah brjumpa dgn yg namanya bahagia dan ketenangan....
sutiasih kasih
lanjut up
sutiasih kasih
rania korban ktidak adilan org tuanya.... di hianati calon suaminya.... dpt suami jga tmperamen... krna korban broken home....
smoga sja ryan kedepannya bisa berubah & sll brfikir dgn akal sehat.... tak mudah tesulut emosi... krna sbntr lgi akn mnjadi ayah..
sutiasih kasih
nungguin upnya
sutiasih kasih
jgn mngharpkn atopun mngemis prhatian ibumu rania....
krna dunia ibumu hnya untuk ank kesayangannya yg durjana....
yakinlah.... kelak ank ksayangannya tak akn mau mngulurkn tangannya untuk merawat org tuanya....
sutiasih kasih
ambar... km itu jenis makhluk benalu tak tau diri....
hobi merampas yg bukan milikmu....
tunggulah azab atas smua kbusukanmu ambar...
tak kn prnah bahagia hidupmu yg sll dlm kcurangan...
sutiasih kasih
lnjut up....
👍👍
Riska Ananda
terfav🥰🥰
Riska Ananda
gk sabar nunggu kelanjutannya klo bisa up banyak2 thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!