NovelToon NovelToon
Godaan Cinta Ibu Susu

Godaan Cinta Ibu Susu

Status: sedang berlangsung
Genre:Ibu susu / CEO
Popularitas:6.3k
Nilai: 5
Nama Author: Dini ratna

Sera, harus kehilangan calon anak dan suaminya karena satu kecelakaan yang merenggut keluarganya. Niat ingin berlibur malah menjadi petaka.

Sera bersedih karena kehilangan bayinya, tapi tidak dengan suaminya. Ungkapannya itu membuat sang mertua murka--menganggap jika Sera, telah merencanakan kecelakaan itu yang membuat suaminya meninggal hingga akhirnya ia diusir oleh mertua, dan kembali ke keluarganya yang miskin.

Sera, tidak menyesal jatuh miskin, demi menyambung hidup ia rela bekerja di salah satu rumah sakit menjadi OB, selain itu Sera selalu menyumbangkan ASI nya untuk bayi-bayi di sana. Namun, tanpa ia tahu perbuatannya itu mengubah hidupnya.

Siapakah yang telah mengubah hidupnya?
Hidup seperti apa yang Sera jalani setelahnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dini ratna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Dapat Notif!

Darren sudah tiba di rumah, ia memarkirkan mobilnya sebentar lalu turun. Ia hendak pergi lalu berbalik lagi karena hadiah yang akan ia berikan tertinggal di mobil.

"Bisa-bisanya ini tertinggal," gumam Darren, mengambil paper bag putih lantas mengunci mobilnya lalu masuk ke dalam. Di dalam ia celingukan mencari Sera, biasanya jika siang ia akan melihat Sera, di ruang tengah menonton TV sambil menunggu Lio bermain.

"Tuan Darren?" panggil Inah, mengejutkan Darren yang hendak menaiki tangga. "Tuan mencari Nyonya, ya? Nyonya sudah pergi Tuan satu jam yang lalu membawa baby Lio."

"Sera, ikut Bi?"

"Ya, jelas. Masa ibu susunya nggak ikut, nanti Lio menyusu gimana?"

"Bibi tahu ke mana mereka pergi?"

"Ya, mana saya tahu Tuan. Saya cuman di suruh sampaikan saja pesan saya."

"Ya, sudah makasih, Bi. Itu ... Supri kenapa?" tanya Darren hendak pergi tapi melihat Supri sedang menangis sambil mengompres pipinya.

Inah, melirik sebentar lalu kembali menghadap Darren. "Dia abis saya tampar Tuan."

"Ditampar? Kenapa?"

"Bagaimana saya nggak marah, dia ngasih saya CD, ngapain coba ngasih yang gituan! Mesum itu namanya, ya, sudah saya tampar."

Darren memiringkan kepalanya sedikit miring untuk mengintip Supri yang menahan sakit di wajahnya. Pandangannya pun menunduk, menatap paper bag putih yang ia bawa.

"Apa Sera, juga akan menamparku jika aku memberikannya benda ini? Tidak ... jangan sampai itu terjadi. Sebaiknya aku simpan ini sekarang."

"Tuan, Tuan ngomong apa, sih?" tegur Inah. Darren hanya menggeleng lalu pergi ke kamarnya. Lebih tepatnya ke kamar Sera.

"Sebaiknya aku simpan saja di sini." Darren menyimpan paper bag itu di atas tempat tidur. Tapi ia ragu dan mengambilnya lagi.

"Tidak, jangan di sini. Nanti bisa ketahuan. Ah iya," Darren melangkah menuju lemari lalu di simpannya barang itu di tempat paling bawah, ia lama berdiri lantas mengambil semua CD dari dalam paper bag untuk dihamburkan.

Semua CD terlihat acak-acakan. Darren, menutupnya dengan pakaian lain. "Jika seperti ini, Sera tidak akan tahu."'

Darren, pun menutup pintu lemari. Namun, ketika berbalik ia dikejutkan oleh Sera, yang diam mematung di depan pintu.

"Darren, ngapain kamu disini?" Ternyata tidak hanya Sera, Maudy juga ada di sana.

Darren, tercekat. Mulutnya kaku untuk memberi alasan yang tepat.

"Terus ngapain kamu buka-buka lemari Sera?" tanya Maudy lagi, membuat Darren serasa diinterogasi.

"Ini ... Darren mau lihat stok popok Lio, Mama. Soalnya besok Darren akan pergi ke kantor cabang. Takutnya popok Lio mau habis," paparnya dengan gemetar.

"Itu popok Lio Tuan," ujar Sera, menunjuk ke arah tumpukkan popok yang ada di samping lemari.

"Oh, iya ... aku tidak lihat," balas Darren sambil cengengesan. "Mama sudah pulang? Tadi kata Inah, pergi."

"Mama habis dari ulangtahunnya cucu teman Mama, sekalian bawa Lio, kan diundang," jawab Maudy yang berjalan ke arah ranjang tidur Lio untuk menidurkannya.

Setelah itu, Maudy berdiri ia melirik heran kepada Darren, yang masih berdiri di kamar Lio.

"Ngapain kamu masih di sini?"

"Memangnya nggak boleh, ya Ma?"

"Lionya tidur. Ngapain ... mau goda Sera?!" Tatap Maudy dengan tajam.

"Mama ini ada-ada aja, deh. Ngapain aku goda Sera. Kaya gak ada kerjaan saja."

"O, ya? Tapi saya sering lihat kamu lirik-lirikkan sama Sera."

Seketika mata Darren dan Sera membola, keduanya mendadak gugup lantas membantah bersamaan.

"Kapan?"

"Nyonya, nggak mungkin saya nggak berani lirik Tuan."

"Ya, kalau gak dilirik terus kalian ngomong gimana? Saling membelakangi gitu? Aneh-aneh saja kalian. Orang saya ngomong yang benar, kok jadi kalian yang salah tingkah." Maudy berkata seraya melewati Sera, ia berjalan keluar dari kamar.

Kini tinggal Darren dan Sera, yang saling diam dan berpandangan. Keduanya sama-sama gugup sebelum akhirnya Darren meninggalkan kamar.

"Kenapa aku jadi gugup gini, ya," ucap Sera, yang mengusap dadanya. Sera, menggeleng lalu menutup pintu kamarnya.

Sementara Darren ia bagaikan ikan terdampar, saking gugup dan malunya Darren sampai tertidur di lantai.

"Kenapa aku jadi seperti ini? Ah ... ini gila!" Darren bergulang-guling.

Sedetik bunyi notifikasi dari ponselnya membuat Darren, bangun. Darren duduk lalu merogoh ponsel dalam saku jasnya. Keningnya mengerut ketika mendapat satu hati dan komentar manis dari akun sosmednya.

Sedetik bola matanya melebar, kala Darren membaca satu akun bernama @seraphine menyukai uploadan nya siang ini.

Darren menjadi semangat, bibirnya tersenyum lebar, sambil membaca komentar tersebut.

@evanderz_21

@evanderz_21 So Cute ❤️

komentar @seraphine Ouh ... menakjubkan sekali 🙂

@seraphine. Evan, apa kau masih mengingatku?

Komentar terakhir itulah yang membuat Darren, senang. Darren, mengaktifkan kembali akun yang bernama Evan setelah tahu jika Sera, selalu menunggu kabar terbarunya.

Sambil senyum-senyum Darren, membalas komentar itu, ia tidak sabar dengan apa yang akan Sera tanyakan lagi.

@evanderz_21 mmm ... aku tidak begitu ingat? Memangnya siapa namamu?

Darren lagi-lagi berjingkrak kegirangan setelah membalas komentarnya.

"Aku tidak sabar, apa Sera akan membalasnya."

Sementara di kamar sebelah, Sera baru saja membuka seluruh pakaiannya yang ia ganti dengan dress selutut, karena gerah. Sera mengambil ponselnya lalu merebahkan tubuh di samping Lio. Sambil istirahat Sera, membuka sebuah notifikasi dari akun sosmednya.

Matanya membola ketika teman lamanya itu membalas komentar. "Evan, membalasku tidak biasanya." Saking senangnya Sera tidak sabar untuk membaca, ia membenarkan posisi tubuh sambil duduk.

Namun, senyumnya seketika memudar ketika tahu Evan tidak mengenalnya. "Dia tidak ingat padaku, dasar!" Sera, melemparkan ponselnya, sedangkan Darren dia sedang menunggu balasannya.

"Kenapa dia tidak membalas? Padahal dia aktif, apa aku salah bicara, ya? Tidak mungkin dia marah hanya karena aku tidak mengingatnya."

Darren, berpikir keras tentang bagaimana caranya supaya Sera, membalas perkataannya.

"Tidak, tidak ... aku harus tahan. Darren kamu harus tunggu dia membalasmu, jangan terburu-buru, kamu tunggu saja beberapa menit lagi," ucapnya yang berharap Sera memberi balasan.

Selagi menunggu Darren, pun membersihkan diri di kamar mandi. Tidak berselang lama, ponsel pun berbunyi, Darren yang hendak masuk ke kamar mandi akhirnya berbalik ia berlari ke arah ranjang tidurnya untuk melihat balasan dari Sera.

@seraphine_ Kau benar-benar lupa dengan wajahku? Kau tidak mengenalku? Tapi ... akan sangat kejam jika kau tidak mengenal nama panggilanku yang sudah kau buat sendiri.

@seraphine_ KOMET 😠

Seketika, Darren tertawa saking kencangnya perutnya merasa digelitik. Darren, sangat senang ketika bisa kembali bicara dengan teman sekolahnya dulu, walau jarak mereka hanya dibatasi dinding, tetap saja Darren sulit untuk bicara akrab dengan Sera.

@evanderz_21_ ouh ... Komet ku ... 😆 apa kau masih lucu? Atau sekarang kau mengejar-ngejar lelaki lain, siapa pria yang kau tempeli sekarang?

@seraphine_ Jika aku bertemu denganmu, aku akan menghajarmu 😡

Darren tergelak begitupun dengan Sera. Mereka tidak sadar sudah dua jam lamanya saling membalas DM, obrolan mereka harus terhenti karena Lio terbangun. Sera, langsung mengabaikan ponselnya lalu menggendong Lio, untuk ia berikan ASI. Sementara Darren, dia tersenyum sambil melirik ke dinding di mana pembatas kamar mereka.

Darren tahu jika Sera, sedang menyusui Lio. Dia pun beranjak dari tempat tidur lantas berjalan ke kamar mandi. Namun, Darren lagi-lagi berbalik, ia teringat satu benda penting yang harus ia miliki sekarang.

Darren, mengambil lagi ponselnya lalu menghubungi Alex. Alex, yang masih berada di kantor, ia sibuk menyalin semua dokumen untuk besok tiba-tiba mendapat telepon dari bosnya.

Alex segera menjawab panggilan itu.

"Iya Tuan?" tanyanya.

"Alex, tolong belikan aku handphone, lalu kamu kirim langsung ke saya."

"Handphone untuk apa Tuan? Memangnya handphone Tuan rusak?"

"Jangan banyak tanya, belikan saja dan aku ingin kamu mengirimnya sekarang juga. Eh ... besok saja, jika kita hendak pergi ke luar kota. Awas jangan lupa."

Sangat singkat panggilan itu. Alex, menatap ponselnya dengan heran.

"Kenapa lagi dengan Tuan Darren? Tadi minta dibelikan CD wanita, sekarang dia minta handphone baru. Aneh!" umpat Alex, lalu menyimpan kembali handphonenya.

1
ovi eliani
semoga sera senang dgn CD fdr darren wkwkwwk🤣🤣🤣
Ariany Sudjana
Darren jangan percaya sama Clara, dia itu hanya ingin harta kamu dan tidak peduli sama sekali sama anakmu
Danny Muliawati
ternyata dr Clara jahat bunuh istri nya darren tunggu yah dokter pembunah balasan nya Thor ga tidur🫢
ovi eliani
lagi lagiseru nih , rupanya clara jahat. up lg thor
ovi eliani
terima kadih dibble up thor, makin adik baca ceritanya, satu lg ya thor
ovi eliani
jcubit aja sera farren sampai kesakitan siapa yg mau bersandiwara 🤣🤣🤣🤣🤣
ovi eliani
thor buat darren mengejar cinta komet
ovi eliani
lagi thor jangan nanggung ceritanya , puas aku rasain kamu darren ini baru permulaan ya, nanti jatuh cinta sama sera bucin lg wkwkwkwk
ovi eliani
lanjut thor ceritanya oke bingit
ovi eliani
terima kasih thor, kadih pelajaran dulu darren thor biar tau rasa sembah 2 deh lho derren biar tau rada minta haji besar sera to buat darren susah dulu.
Ani Basiati: lanjut thor
total 1 replies
ovi eliani
gampang sebelumnya kan darren lihat CCTV pasti tau lah klo nia yg mencurinya untuk menjebak sera , tinggalin aja sera paling2 nanti baby tio nangis di buat pusing darren balas dendam sera biar tau rasa darren.
Ani Basiati
nia yg mencuri kan thor
ovi eliani
bagus sera belum. tau darren klo sera sdh bereaksi gaas ken sera duda sombon iitu
ovi eliani
jangan di marah in srra darren nanti susah cari ibu pengasuh buat susu in anak mu, udah jadi in istri aja biar sekalian enak wkwkwwk
ovi eliani
kenapa belum up thor
Dini_Ra: mungkin masih review, ditunggu aja ya 👌
total 1 replies
ovi eliani
ceritanya oke, mau ya thor up tiap hari doble up lah thor
yusnah
selalu ditunggu upnya kak
Bundanya Pandu Pharamadina
nyimak kisah Sera
Alyanceyoumee: Assalamualaikum.
Kaka, Jika ada waktu luang, boleh coba baca karya ku yang berjudul "Parting Smile" ya, siapa tau Kaka suka.
insyaallah seru ko... xixi
di tunggu ya ☺️🙏
total 1 replies
Soraya
dh mampir thor lanjut
Dini_Ra: Terima kasih 🙏 jangan lupa dukungannya, ya 🙏
total 1 replies
kaylla salsabella
mampir Thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!