Sekar Ayu, gadis sederhana lulusan SMK, hidup di bawah naungan paman dan bibinya yang sukses di dunia fashion. Meski tumbuh di lingkungan materialistis, Sekar tetap menjaga kelembutan hati. Hidupnya berubah ketika bertemu Arumi, istri seorang konglomerat, yang menjodohkannya dengan Bayu Pratama, CEO muda dan pewaris perusahaan besar.
Namun, Bayu menyimpan luka mendalam akibat pengkhianatan cinta masa lalu, yang membuatnya membatasi dirinya dari kasih sayang. Pernikahan mereka berjalan tanpa cinta, namun Sekar berusaha menembus tembok hati Bayu dengan kesabaran dan cinta tulus. Seiring waktu, rahasia masa lalu Bayu terungkap, mengancam kebahagiaan mereka. Akankah Sekar mampu menyembuhkan luka Bayu, atau justru masa lalu akan menghancurkan hubungan mereka?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dina Sen, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Hati Sekar
Di tengah keheningan itu, Bayu tiba-tiba menahan mual. Ia lantas memilih segera pergi ke kamar meski ia tahu Sekar hatinya tak baik-baik saja.
Dengan langkah sedikit gontai karena pengaruh minuman yang Alira berikan, Bayu selalu merasa tubuhnya tak pernah baik, dan anehnya selalu saja ia menuruti kemauan Alira yang jelas, pasti merusak rumah tangganya jika semua terbongkar.
"e ... Aku ke kamar dulu, Badanku rasanya capek."
Dengan menahan rasa mual akibat minuman beralkohol ringan yang tadi Alira berikan saat di Cafe, Bayu terpaksa meninggalkan Sekar sendiri di ruang tamu. Namun' Sekar dengan sigap membantu Bayu berjalan menuju kamar meski tak bicara apa-apa.
Sekar tahu' Bayu bukan dari kantor, melainkan pergi dengan Alira, wanita yang beberapa hari lalu menemuinya dan mengatakan telah menikah sirih dengan Bayu.
Bayu menahan napas panjang, tubuhnya terasa limbung. Rasa mual yang dari tadi ia tahan akhirnya makin menjadi, dadanya sesak, kepalanya berat. Ia mencoba berdiri tegak, tapi langkahnya terhuyung.
“E… aku ke kamar dulu, Sekar. Badanku rasanya capek,” ucapnya lirih, berusaha terdengar biasa meski suaranya bergetar.
Sekar yang duduk di sofa segera berdiri. Ia tahu, ada sesuatu yang salah. Wangi alkohol samar tercium di udara, bukan aroma lembur dan kopi, tapi bau samar dari sesuatu yang lebih pahit. Namun wajahnya tetap datar, tenang, seolah tak menyadari apa pun.
“Mas, hati-hati,” katanya pelan, lalu melangkah mendekat. Ia meraih lengan Bayu, menuntunnya dengan lembut.
Bayu hanya menunduk, diam. Tubuhnya berat dan langkahnya gontai. Tatapan matanya redup, seakan kehilangan arah.
Sekar menunduk sedikit, menggenggam lengan Bayu lebih erat agar suaminya tak jatuh. “Pelan-pelan, Mas… jangan dipaksain.”
“Hmm…” hanya itu jawaban Bayu. Napasnya terengah. Dalam hati, ia benci dirinya sendiri. Kenapa aku begini di depan dia? Kenapa harus dia yang melihat aku seburuk ini?
Sekar membuka pintu kamar mereka perlahan, membantu Bayu duduk di tepi ranjang.
Ia segera mengambil segelas air dari meja kecil, lalu menaruhnya di dekat Bayu.
“Minum dulu, Mas.”
Bayu menatap sekilas, kemudian menunduk. Tangannya bergetar saat meraih gelas itu. Sekar hanya berdiri di depannya, diam, menatap tanpa kata.
Hatinya ingin marah, ingin berteriak, ingin bertanya kenapa ada nama wanita lain yang datang ke rumah ini dan bilang sudah menjadi istrimu. Tapi Sekar menelan semuanya mentah-mentah. Ia hanya bisa tersenyum samar, seperti seseorang yang sedang menyembunyikan badai di balik tatapannya.
“Mas Bayu…” suaranya pelan, nyaris bergetar, “kalau capek, tidur saja. Aku matikan lampunya, ya?”
Bayu hanya mengangguk. Ia membaringkan tubuhnya perlahan, menutup mata.
Sementara Sekar menarik selimut, menatap wajah lelah suaminya yang kini hampir tertidur.
Dalam hati, Sekar berucap pelan doa yang hanya ia sendiri yang tahu maknanya.
Mas… kalaupun kamu pergi sejauh ini dariku, aku nggak akan nanya kenapa. Aku cuma pengen kamu tahu, aku nggak akan ninggalin kamu, bahkan kalau dunia tahu semua kebohonganmu sekalipun.
Ia membenarkan letak bantal Bayu, menepuknya perlahan seperti ibu yang menenangkan anak kecil. Sesekali tangannya berhenti di rambut Bayu, mengusapnya lembut.
Bayu membuka mata sedikit. “Sekar…”
Sekar menatapnya lembut. “Iya, Mas?”
“Aku… maaf. Aku cuma capek. Jangan pikir yang aneh-aneh, ya?”
Sekar tersenyum kecil, menunduk. “Aku tahu, Mas. Istirahat aja, ya. Aku di luar.”
Bayu kembali memejamkan mata. Tak sampai satu menit, napasnya mulai teratur, bukan karena tenang, tapi karena tubuhnya kalah oleh lelah dan efek minuman yang masih memabukkan pikirannya.
Sekar menatapnya lama, diam. Ada air mata yang menetes, cepat ia hapus dengan ujung jarinya.
Kemudian ia berbalik, berjalan keluar kamar. Begitu pintu tertutup, Sekar bersandar di baliknya, menghela napas dalam-dalam.
Dari sudut bibirnya terukir senyum pahit.
Aku tahu, Mas. Tapi biarlah aku pura-pura tidak tahu… kalau itu satu-satunya cara agar aku masih bisa mencintaimu tanpa terluka lebih dalam.
Dan malam itu, di balik pintu yang tertutup rapat, dua hati kembali saling berbohong, satu karena takut kehilangan, satu karena takut menyakiti.
....
paginya, seperti biasa' usai sarapan, Bayu yang nampak terlihat segar tak seperti semalam' pamit pada Sekar untuk kembali beraktivitas. Sekar' dengan kelegaan hati yang sepenuhnya tak lega, mengantar Bayu seperti biasa sampai di depan pintu rumah. Begitu mobil yang di tumpangi Bayu berjalan perlahan meninggalkan halaman... Sekar kembali masuk ke dalam rumah untuk bersiap kembali berangkat bekerja.
Berlari kecil menaiki anak tangga, menuju kamarnya di atas, Sekar mencoba menyemangati diri, bahwa hari itu akan baik-baik saja. Sampainya di kamar' Sekar berganti pakaian, mengenakan celana kulot hitam dan setelan blouse cream dengan pita di bagian kerah sampingnya.
Sekar siap untuk berangkat, ia lantas mengambil tas tenteng kecil miliknya' tentu tas mahal yang Bayu berikan saat pernikahan, sebelum berangkat Sekar kembali bercermin, lagi-lagi ia memegang lehernya
"kalung itu... Ya Tuhan, sampai kapan aku bohong dengan mas Bayu? mungkin, aku harus ambil dari tante." pikirnya.
Mengabaikan itu, Sekar melihat jam di lengan kanannya' waktu sudah hampir jam delapan pagi, ia lantas bergegas keluar dari kamarnya dan turun.
...
Begitu menuruni tangga sambil merapikan tas kecil di bahunya, Sekar dikejutkan oleh suara familiar dari ruang tamu.
“Pagi, Sekar.”
Langkahnya terhenti di anak tangga terakhir. Sekar menatap ke arah sumber suara itu, dan di sana, berdiri Arifal dengan senyum khasnya yang hangat namun selalu punya cara membuat jantungnya berdetak sedikit lebih cepat.
“Fal? Kamu… dari jam berapa di sini?” tanya Sekar sedikit gugup, berusaha menyembunyikan keterkejutannya.
Arifal mengangkat tangannya, memperlihatkan gelas kopi yang sudah setengah habis. “Baru aja kok. Joni yang bukain pintu. Katanya kamu masih siap-siap, jadi aku tunggu di sini.”
Sekar menatapnya sebentar, lalu tersenyum samar. “Kamu nggak bilang dulu mau jemput. Kan aku bisa langsung ke toko.”
Arifal kembali duduk dan menyandarkan punggungnya ke sandaran sofa, menatap Sekar tanpa tergesa. “Tadinya aku nggak niat jemput. Tapi entah kenapa, pagi ini aku ngerasa harus lihat kamu. Takut kamu berangkat dengan wajah murung lagi.”
Sekar terdiam sejenak. Kata-kata itu terasa lembut, tapi juga menyentuh sesuatu yang sedang rapuh di dalam dirinya. Ia berusaha menutupi perasaannya dengan senyum kecil.
“Enggak kok, aku baik-baik aja,” katanya, mencoba terdengar ringan. “Semalam cuma agak capek aja.”
Arifal bangkit dari duduknya, langkahnya tenang mendekat ke arah Sekar. “Capek itu manusiawi, Sekar. Tapi kamu… kelihatan bukan cuma capek. Kamu kayak orang yang berusaha kuat terus.”
Sekar menunduk, jari-jarinya menggenggam tali tasnya erat-erat. “Aku cuma nggak mau orang lain khawatir. Lagipula, hidup harus jalan terus, kan?”
Arifal tersenyum tipis, menatapnya lama. “Kamu selalu bisa ngomong sebijak itu, tapi matamu masih nyimpen cerita yang belum selesai.”
Sekar menatapnya balik, kali ini dengan pandangan yang sulit dijelaskan, antara tersentuh dan takut.
“Fal…” ucapnya pelan, “jangan terlalu banyak baca aku. Nanti kamu capek sendiri.”
Arifal tertawa kecil, meski matanya tetap serius. “Nggak akan. Justru aku suka baca kamu. Karena setiap kali aku ngerti sedikit aja tentang kamu, rasanya kayak… dunia ini tenang lagi.”
Sekar terdiam. Ia tak tahu harus menjawab apa. Ada keheningan yang menggantung, dan di sela itu, Arifal menunduk sedikit, memperhatikan wajah Sekar yang tampak lembut dengan balutan warna krem yang menenangkan.
“Kamu cantik banget hari ini,” ucapnya tiba-tiba.
Sekar tertegun, lalu menegakkan tubuhnya cepat. “Fal…” suaranya sedikit bergetar, “jangan mulai lagi.”
“Tapi aku serius,” jawab Arifal, suaranya rendah tapi tulus. “Kamu pantas dibilang cantik, apalagi kalau sedang mencoba kuat seperti ini.”
Sekar hanya bisa tersenyum kecil. “Terima kasih, Fal. Tapi kita udah telat. Yuk, berangkat.”
Arifal tersenyum, sedikit mengalah. “Baik, Nona Sekar yang selalu buru-buru kabur kalau dipuji.”
Sekar menatapnya sekilas, lalu berjalan lebih dulu menuju pintu. Arifal sempat memperhatikan langkahnya anggun, tapi menyimpan beban yang berat di setiap tapaknya.
Sebelum masuk ke mobil, Arifal sempat berkata, “Sekar…”
Sekar menoleh. “Hmm?”
“Kalau hari ini terlalu berat, kamu nggak perlu pura-pura kuat. Aku nggak akan nanya apa-apa. Aku cuma bakal ada di sebelah kamu, itu aja.”
Sekar menatapnya beberapa detik. Matanya bergetar, tapi senyumnya muncul perlahan. “Terima kasih, Fal. Kadang… aku memang butuh seseorang yang cukup duduk di sebelah tanpa banyak tanya.”
“Dan aku akan jadi orang itu,” jawab Arifal pelan.
Keduanya akhirnya berangkat, meninggalkan rumah yang terasa dingin meski matahari pagi sudah meninggi.
Dan di sepanjang jalan menuju toko roti, Sekar menatap keluar jendela, membiarkan pikirannya melayang antara rasa bersalah dan rasa tenang yang diam-diam tumbuh dari kehadiran Arifal di sisinya.
jgn tegang gitu Sekar kan sama suami sendiri 😄😄
duhh seperti nya Bayu sudah tau Sekar diam² pergi kmn dan Sekar msh terus berbohong 🥲
klo Bayu sudah tau, Bayu tau dari siapa? 🥲🥲
bener banget, Bayu pun juga sering berbohong dg Sekar🥲🥲
penasaran dg lanjut nyaaa
di tunggu updatenya Author kesayangan kuuu tetap semangat terus Sayyy 💪💪🥰🥰🤗🤗
Benar tuh apa kata Pak Tarman hrs nya Sekar jujur dg Bayu klo kerja di toko roti nya Arifal..
bnr juga kata pak Tarman Sekar seharusnya tidak di antar Arifal, jika Bayu tau gmn??
duhhh Sekar kaget dong Bayu plg lebih awal..
waduhhh Sekar berbohong lagi ke Bayu blg ke rumah tante nya, Bayu pun blg klo Sekar hrs ijin dulu..
ehmmm tiba tiba Bayu ajak Dinner / Makan malam Sekar gk tuhh 😄😄😄
Sekar sampai bingung tiba-tiba Bayu ajak Dinner / makan malam biasanya gk pernah 😄😄
penasaran dg lanjutannya...
di tunggu updatenya Author kesayangan kuuuu tetap semangat terus Sayyy quuu🥰🤗💪
kasihan Bayu di tekan Alira pkai ancaman 🥲🥲
Bayuuu qm hrs tegas dong sama Alira jgn lemah takut ancaman pengen tak banting HP tapi syg 🤣🤣🤣
Alira ciuman pula sama Masaru dahhh makin curiga Bayu 😆😆😆
seandainya Sekar tau pasti hati nya makin terluka 🥲🥲
untung ada Arifal yang siap jadi benteng buat Sekar 🥲🥲
yukk Sekar semangat tetap kuat 🥲🥲
duhhh Arifal mau antar Sekar pulang 😄😄
gpp deh Arifal jadi saingan Bayu nnt Sekar bakal bingung mau pilih Bayu atau Arifal 😄😄😄..
makin seru sajaaa
di tunggu updatenya Author kesayangan kuuuu tetap semangat terus Sayyy quuu 🥰🤗💪💪
waduhh gawat tante nya Sekar datang Ehmm ternyata mau kembalikan kalung.
benar kata Tante nya Sekar kali ini, Sekar sudah nikah harusnya jangan jalan sama laki-laki.
Duhh Arifal baik banget mau bantu Sekar 😁😁
wadawww Arila rayain Ultah ma Bayu? dasar Pelakor Stresss 😡😡😡
duhhh Bayu dan Arifal ketemu dong Ehmmm kira kira jika Sekar tau msh semangat dan kuat gk ya Sekar? kasihan Sekar klo tau 🥲🥲
Penasaran dg lanjutannya...
di tunggu updatenya ya Author Kesayangan kuuuu tetap semangat Sayyy quuu 🤗🤗🥰🥰💪💪
begitu tenang Sekar meskipun hati nya sakit 🥲🥲.
Bayu melihat perubahan Sekar🥲
tapi Bayu knp gk Peka sihhh
bikin Bayu jatuh cinta sama Sekar donggggg 😁😁
di tunggu updatenya yaa Author kesayangan kuuu tetap semangat yaa Sayyy quuu 🥰🥰💪💪🤗🤗
kasihan Sekar melihat Bayu Dan Alira di toko Roti berdua 🥲🥲
duhhh Arifal akhirnya tau apa yang terjadi Dan berusaha menahan diri 🥲🥲
Sekar menangis dong di toilet🥲🥲
untung Ada Arifal mencoba tenangkan Sekar Dan kasih Sekar semangat 🥲🥲
semangat Sekar harus kuat gk boleh nyerah🥲🥲
gara² Cinta, Sekar tersenyum kembali 😁😁
penasaran dg lanjutannyaaa
di tunggu update nya Author kesayangan kuuu tetap semangat terus Sayyy quuu 💪💪🥰🥰🤗🤗
meskipun Bayu selalu bohongin Sekar, Sekar msh peduli dg Bayu 🥲
Sekar hrs nya juga cerita ke Bayu klo Alira dtg ke rumah 🥲🥲
duhhh Arifal jemput Sekar dong 🤗🤗
Sekar mencoba tersenyum di depan Arifal 🤗🤗
Sekar mencoba tersenyum kpd Arifal dong... 🤗🤗
gmn tuh klo Bayu tau Sekar kerja di toko nya Arifal 😁😁
di tunggu updatenya ya Author kesayangan kuuuu tetap semangat ya Sayyy quuu lanjutkan karya mu 🥰🥰💪💪🤗🤗
Duhh Arifal semakin perhatian sama Sekar 🤗🤗
Arifal tau Sekar banyak beban tapi Sekar gk mau cerita kpd Arif 🥲
duhhhh Sekar nungguin Bayu balik donggg meskipun Sekar msh merasa kecewa dg Bayu 🥲🥲
Bayu pun pulang namun tetap berbohong kpd Sekar 🥲🥲
penasaran dg lanjutan nya..
di tunggu updatenya ya Author kesayangan kuuuu tetap semangat terus ya Sayyy quuu🥰🥰🤗🤗💪💪
waduhhh Pelakor Stress si Alira ngajak ketemuan tuh sehingga membuat Bayu terpaksa berbohong lagi sama Sekar 😡😡😡 dasar Pelakor Stress deketin Bayu mulu apa sih mau nya 😡😡
penasaran dg lanjutannya...
di tunggu updatenya yaa Author kesayangan kuuuu tetap semangat ya Sayyy quuu lanjutkan karya mu 💪💪🤗🤗🥰🥰
gmn klo Bayu tau yaa...
Sekar masih berharap Bayu menghubungi nya dong ada notifikasi dari Bayu namun tidak ada 🥲
Sekar masih teringat Alira dong 🥲
Sekar merasa Bayu lbh bahagia bersama Alira🥲
penasaran dg lanjutannya🤗🤗
di tunggu updatenya author kesayangan kuuuu tetap semangat terus ya Sayyy lanjut kan Karya mu 🥰🥰💪💪🤗🤗
duhhh Bayu mau saja dtg ke kantor temui Alira 😡😡
dasar stresss apa tuh Alira ksh sesuatu ke Bayu lagi sampai Bayu nurut ke Pelakor stress 😡😡
untung ada Rama tapi Rama curiga sama Alira dan Bayu
harusnya Bayu jujur dong ke Rama..
duhh Bayu pingsan dong 🥲🥲
ngapain tuh Alira Pelakor stress minta Bayu ketemu ke tempat biasa 😡😡
greget sama Alira Pelakor stress 😡😡
di tunggu updatenya Author kesayangan kuuuu...
tetap semangat terus ya Sayyy quuu lanjutkan karya mu
🥰🥰🤗🤗💪💪
duhhh itu Karyawan bisik² lihat Arifal selalu bertemu dengan Sekar 😆😆
duhh Bayu berharap Pak Hasan cepat sadar. semoga Pak Hasan cepat sadar yaa kasihan Bayu harus berbohong sama Mamanya tentang Sekar 🥲🥲🥲
gmn yaa reaksi Mamanya jika Mamanya tau yang sebenarnya🥲🥲
gmn reaksi nya Bayu jika Bayu tau Sekar kerja di toko Roti??
penasaran dg lanjutannya...
di tunggu updatenya Author Kesayangan kuuuu tetap semangat ya Sayyy quuu lanjut kan karya mu 🥰🥰💪💪🤗🤗
akhirnya Bayu sudah pulang tapi sikapnya tetap sama ke Sekar namun Sekar tetap melayani Bayu...
duhh knp sih Bayu masih teringat Pelakor stress itu si Alira sampai Sekar mau buka dasi nya Sekar pun di tepis Bayu...
duhh Bayu melihat Sekar sedikit berbeda dong apalagi Sekar sudah siapkan sarapan.
gmn yaa jika nnt Bayu tau Alira ke rumahnya Bayu dan temui Sekar? apalagi jika Bayu tau Sekar kerja di toko roti nya Arifal.
penasaran dg lanjutannya...
di tunggu updatenya Author kesayangan kuuu tetap semangat terus Sayyy quuu lanjut kan Karya mu semangat💪💪🤗🤗🥰🥰
cantik dan Sekar pun gosip lahh di dengar Arifal dong 😄😄
duhhh semoga pak Hasan selamat yaa biar kasih tau yang sebenarnya sama Bayu gmn hasil Tes DNA itu 🥲🥲
pst perbuatan Pelakor Stress si Alira bikin Pak Hasan kecelakaan 🥲🥲
penasaran dg lanjutannya...
di tunggu updatenya kesayangan kuuu tetap semangat ya Sayyy quuu lanjutkan karya mu 💪💪🥰🥰🤗🤗