NovelToon NovelToon
Perjodohan Yang Tidak Diinginkan

Perjodohan Yang Tidak Diinginkan

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cintapertama
Popularitas:4.9k
Nilai: 5
Nama Author: mommy Almira

Sagara begitu terluka dan sakit hati saat gadis yang baru saja dinikahinya beberapa jam lalu yang bernama Thania memintanya untuk menalaknya.Iya, Thania gadis yang dia cintai secara diam- diam sejak lama dan berhasil dia nikahi dengan cara dijodohkan oleh orang tua mereka, ternyata tidak mencintai Sagara. Dengan berdalih ingin melanjutkan kuliah, tepat di malam pertama Thania meminta Sagara untuk menceraikannya.

Apakah Sagara akan rela melepaskan Thania, gadis yang begitu dia cintai dan merupakan cinta pertamanya...? Yuk baca cerita selengkapnya...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy Almira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

7. Diberi Hukuman

Sagara membuka map yang berisi CV tentang Shaina. Sagara mengerutkan keningnya saat melihat nilai kelulusan Shaina yang begitu mencengangkan. Iya, Shaina adalah mahasiswa terbaik di kampusnya. Dia lulus dengan nilai cumlaude. Dan semua IPK nya di atas tiga koma tujuh. Bahkan ada beberapa nilai empat di sana.

Sagara melirik sekilas ke arah Shaina, dan kembali melihat ke CV Shaina yang dia pegang. Sagara lagi- lagi dibuat tercengang saat melihat nilai Shaina saat melakukan tes masuk ke perusahaannya. Iya, nilainya mendekati sempurna, yaitu sembilan koma delapan.

Sagara lalu meletakan map yang berisi CV Shaina di atas meja. Kemudian Sagara kembali menatap Shaina dengan raut wajah angkuh.

Shaina menghela nafas, rasanya dia sudah tidak betah berada di ruangan bosnya itu. Ingin segera keluar tapi bos nya belum memberi perintah.

"Tuan... Apa gadis ini yang menggantikan Mona di divisi keuangan...?'' tanya sekertaris Jo akhirnya membuka suara.

"Iya..." jawab Sagara. Sekertaris Jo mengangguk lalu melirik sekilas wajah Shaina.

"Kau tahu siapa dia sekertaris Jo...?'' tanya Sagara.

Sebenarnya sekertaris Jo ingin menjawab kalau dia pernah melihat gadis itu di kota kecil tempat di mana Sagara akan membuka perusahaan baru. Tapi dia mengurungkannya.

"Siapa tuan...?'' tanya Sekertaris Jo.

"Gadis berandal, yang sudah menuduh saya maling, dan membuat kaki saya menginjak beling..." jawab Sagara sambil menyentuh dagunya sendiri lalu dia menyeringai.

"Jadi, dia gadis berandal yang tuan maksud...?'' tanya sekertaris Jo.

Sedangkan Shaina meringis sambil memejamkan matanya.

"Aduuuhhh.... Cepet dong keluarkan saya dari ruangan ini..." ucap Shaina yang sudah mulai gelisah.

"Kamu sudah tahu peraturan di perusahaan ini...?'' tanya Sagara.

"I...iya tuan..." jawab Shaina.

"Lalu kenapa kamu tadi berani melanggarnya...?'' tanya Sagara.

"Ma...maaf tuan..." jawab Shaina sambil membungkukkan badan.

"Apa yang telah dia perbuat tuan...?'' tanya sekertaris Jo.

"Dia telah melanggar peraturan nomor dua, yaitu mengobrol saat jam kerja..." jawab Sagara.

"Wah... Berani sekali kau nona...?'' sahut seketaris Jo.

"Saya minta maaf... saya janji tidak akan mengulanginya lagi..." jawab Shaina.

"Dan jika kamu mengulanginya lagi, kau akan saya hukum lebih berat..." sahut Sagara.

"I..iya tuan..." yang terus menundukkan kepalanya.

"Sekarang kamu juga harus mendapatkan hukuman..." ucap Sagara.

"A...apa hukumannya tuan...?'' tanya Shaina.

"Kamu harus menyelesaikan pekerjaan kamu paling lambat sebelum jam istirahat tiba..." jawab Sagara.

"Hah...? Jadi hukumannya cuma itu...? Hah itu sih kecil ..." ucap Shaina dalam hati.

"Baik tuan..." jawab Shaina tanpa beban.

Iya, tentu saja Shaina terlihat santai saja karena dia sudah tahu pekerjaan dia hari ini cukup mudah dan tidak terlalu banyak.

"Wah, kamu terlihat pede sekali, yakin kamu bisa mengerjakan pekerjaan kamu tepat waktu...?'' tanya Sagara.

"Yakin tuan..." jawab Shina dengan mantap sambil mengangkat wajahnya menatap wajah Sagara.

"Baguslah... Kalau begitu kamu boleh keluar dan lanjutkan pekerjaanmu...." ucap Sagara.

"Baik tuan... Permisi..." Shina membungkukan badan kepada Sagara dan Sekertaris Jo kemudian dia keluar dari ruangan tersebut.

Sambil menghela nafas lega, Shaina kembali ke meja kerjanya di divisi keuangan. Beberapa rekan kerjanya menoleh ke arahnya.

"Shaina... Kau baik- baik saja...?'' tanya Fandi manager divisi keuangan.

"I...iya pak.. saya tidak papa..." jawab Shaina sambil menganggukkan kepalanya.

"Ya sudah, lanjutkan pekerjaan kamu ya..." ucap Fandi.

"Baik pak..."

Shaina lalu duduk di meja kerjanya dan kembali fokus pada laptopnya untuk melanjutkan pekerjaannya.

Tak lama kemudian Sagara dan sekertaris Jo keluar dari ruang CEO. Mereka berdua lalu masuk ke ruang divisi keuangan.

"Fandi..." ucap Sagara.

"Iya tuan..." Fandi segera bangun dari duduknya.

"Kau ikut meeting hari ini. Dan untuk pekerjaanmu, biar Shaina yang mengerjakannya..." ucap Sagara.

"Hah...?'' Shaina yang sedang fokus ke layar laptop pun kaget.

"Shaina... Kamu kerjakan pekerjaan Fandi. Itu sebagai hukuman kamu hari ini. Dan ingat, kamu harus menyelesaikan pekerjaanmu sebelum jam istirahat tiba. Kalau tidak, saya akan menambah hukumanmu. Kamu mengerti...?'' sambung sagara.

"Hah...?" Shaina menghela nafas.

Iya, tentu saja Shaina tidak menyangka kalau pekerjaannya akan ditambah lagi dengan pekerjaan yang seharusnya dikerjakan oleh Fandi.

"Kenapa...? Apa kamu tidak terima dengan hukuman yang saya berikan...?'' tanya Sagara.

"Bu .. Bukan tuan... bukan begitu..." jawab Shaina.

"Kerjakan pekerjaan itu sekarang..." sahut Sagara.

Shaina melirik ke arah Sagara kemudian mendengus sambil memanyunkan bibirnya. Melihat sikap Shaina, Sagara pun menyeringai sambil menatap Shaina.

"Fandi, berikan pekerjaan kamu pada Shaina..." ucap Sagara.

"Baik tuan..." jawab Fandi lalu menyerahkan beberapa buah map berisi berkas- berkas untuk digarap oleh Shaina.

"Kalian jangan ada yang berani membantu Shaina. Dia harus mengerjakan pekerjaannya sendiri. Kalau sampai di antara kalian ada yang membantu Shaina, saya akan hukum kalian juga dengan hukuman yang lebih berat..." ucap sagara sambil menatap Bimo, Alvian dan Arsil secara bergantian.

"Baik tuan..." jawab mereka bertiga.

"Ih benar- benar menyebalkan..." ucap Shaina dalam hati sambil melirik kesal pada Sagara.

Sagara tentu saja bisa membaca raut wajah Shaina yang sedang kesal padanya. Dan Sagara pun tersenyum merasa puas karena bisa mengerjai pegawai barunya.

"Ingat ya Shaina... Lima menit sebelum waktu istirahat tiba, kamu harus sudah selesai mengerjakan tugasmu dan temui saya di ruangan saya. Saya akan mengecek langsung pekerjaan kamu. Kalau ada kesalahan, kamu akan terima akibatnya..." ucap Sagara sambil berlalu begitu saja dari ruang divisi keuangan.

Sekertaris Jo dan Fandi pun mengikutinya di belakang. Namun baru beberapa melangkah, Sagara kembali menoleh ke arah Shaina yang masih saja menatap kesal ke arahnya. Sagara lalu mengacungkan jari tengahnya sama seperti yang Shaina lakukan padanya saat di mall beberapa hari lalu.

"Hah...! Jadi dia sedang membalasku..." ucap Shaina dengan suara lirih, lalu melotot ke arah Sagara yang pergi meninggalkan ruang divisi keuangan.

"Oh ya ampun.... Bagaimana aku bisa menyelesaikan semuanya sebelum waktu istirahat tiba..." ucap Shaina melihat tumpukan berkas yang ada di depannya sambil memijit keningnya.

"Shaina maaf ya aku nggak bisa bantu kamu..." ucap Bimo merasa kasihan pada Shaina.

Shaina pun hanya menghela nafas.

"Kamu ini anak baru, berani- beraninya cari perkara..." sahut Alvian.

"Seharusnya kamu juga dihukum Bimo, kan kamu yang ngajak Shaina ngobrol...'' sahut Arsil.

"Maaf ya Sha..." ucap Bimo.

"Udah nggak papa Bimo..." sahut Shaina.

Ya ,tentu saja Shaina tidak menyalahkan Bimo. Shaina tahu jika bosnya itu memberikan hukuman karena dia ingin balas dendam saja dengan apa yang pernah Shaina lakukan padanya.

🍓🍓🍓🍓🍓🍓🍓🍓🍓🍓🍓🍓🍓

Waktu jam istirahat tinggal sekitar tiga puluh menit lagi. Sedangkan Sagara sudah kembali ke ruang kerjanya. Tentu saja Shaina mulai panik. Namun dia harus tetap fokus untuk menyelesaikan pekerjaannya tepat waktu.

"Sudah selesai...?'' tanya Bimo yang khawatir jika Shaina tidak bisa menyelesaikan pekerjaannya tepat waktu.

"Sedikit lagi..." jawab Shaina sambil menatap ke layar laptop dan sesekali melihat ke arah berkas.

"Aduh... Kenapa ini jumlahnya tidak sama sih,..." ucap Shaina.

"Shaina... Cepat dong, waktunya sudah mepet ini, sepuluh menit lagi...." Bimo semakin panik.

"Iya, ini ada kesalahan dikit..." sahut Shaina segera memperbaiki kesalahan.

"Nah ini baru benar..." ucap Shaina lalu menghela nafas lega.

"Gimana Sha..? Sudah beres...?'' tanya Bimo.

"Tinggal diprint...." Shaina segera mengambil kertas hvs lalu meletakkannya pada printer.

Namun ditengah- tengah proses pengeprinan ternyata mesin printernya tiba- tiba mati. Shaina pun panik.

"Aduh gimana ini...." ucap Shaina.

"Kenapa Sha...?'' tanya Bimo.

"Mesin printernya mati..."

Bimo lalu membantu membetulkan mesin printernya. Bersyukur mesin tersebut bisa diperbaiki dengan mudah karena hanya ada masalah kecil saja. Akhirnya semua selesai. Shaina segera membawa hasil kerjanya ke ruang kerja Sagara. Setelah mengetuk pintu, Shaina dipersilahkan masuk.

"Tuan... Ini perkerjaan saya sudah selesai..." ucap Shaina sambil meletakkan beberapa map di atas meja kerja Sagara.

Shaina menarik nafas dengan lega karena dia mengerjakan pekerjaannnya dengan baik dan tepat waktu.

Sagara melirik ke arah Shaina. Seperti biasa dengan lirikan tajam pastinya. Namun Shaina membalas lirikan bosnya itu dengan senyuman manis.

"Tidak usah senyum- senyum seperti itu..." ucap Sagara. Shaina langsung memanyunkan bibirnya.

"Kamu telat tiga menit.. " ucap Sagara sambil melirik jam tangannya.

"Ta...tapi tuan.. tadi...ada kesalahan teknis... Mesin printernya rusak..." sahut Shaina.

"Itu masalah kamu...Saya tidak mau tahu soal itu, yang jelas pekerjaan kamu tidak selesai pada waktu yang sudah saya tentukan..." jawab Sagara sambil menatap Shaina yang sedang berdiri di depannya.

"Jadi tuan mau menghukum saya karena itu..?'' tanya Shaina.

"Ya tentu saja ,sesuai kesepakatan..." jawab Sagara lalu tersenyum mengejak.

Shaina menghela nafas lalu menghembuskannya dengan kasar.

"Dasar CEO zolim, tidak punya perasan... Cuma telat tiga menit saja dapat hukuman..." gumam Shaina.

"Apa kau bilang...? saya CEO zolim...?" tanya Sagara.

"Oh ya ampun ...kenapa pendengarannya tajam sekali...?" Shaina sambil menutup mulutnya.

"Ti..tidak tuan... Tuan salah dengar... Saya tadi bilang kalau tuan itu bos yang sangat disiplin, begitu... Bukan bos zolim bukan..." jawab Shaina.

"Kamu pikir saya tuli...? hah...?'' sahut Sagara.

"Oh ya ampun..." sahut Shaina.

"Ya sudah tuan, cepat katakan, apa hukuman saya selanjutnya...?'' tanya Shaina.

Sagara hanya menatap wajah Shaina tanpa menjawab pertanyaannya.

"Tuan... Kenapa diam saja...? Ayo cepat katakan, tuan mau kasih hukuman apa lagi...? tanya Shaina.

"Hei.. Berani kamu ngatur- ngatur saya...?'' sahut Sagara.

"Hah...?'' ucap Shina.

"Oh ya ampun... Sabar... Sabar... Punya bos begini amat sih...." bisik Shaina sambil memegang kepalanya.

"Kamu kenapa....? Apa kepalamu pusing...?'' tanya Sagara.

"Ti..tidak tuan..." jawab Shaina.

Sagara lalu bangun dari duduknya.

"Hei Shaina.... Dengar ya, saya akan menghukum kamu, tapi tidak hari ini. Saya akan cari waktu yang pas untuk menghukum kamu. Kamu mengerti...." ucap Sagara sambil menatap wajah Shaina.

"Hah...? Apa lagi ini, mau kasih hukuman saja harus cari waktu yang pas... Benar- benar orang aneh..." ucap Shaina dalam hati.

"Kau mengerti tidak...?'' tanya Sagara.

"Iya mengerti... Mengerti tuan..." jawab Shaina sebenarnya merasa lega karena hukumannya ditunda.

Sagara pun kembali duduk di kursi kebesarannya. Kemudian Sagara mengambil pulpen dan mencatat sesuatu pada secarik kertas. Sedangkan Shaina masih setia berdiri di depan meja kerja Sagara karena belum disuruh pergi.

Sagara menghentikan aktifitasnya lalu mendongakkan kepalanya ke arah Shaina.

"Ngapain kamu masih berdiri di situ...?'' tanya Sagara.

"Hah...?'' sahut Shaina yang tentu saja bingung.

Sagara menghela nafas.

"Kamu ngapain berdiri di situ...? Kamu lihatin saya kan...?'' tanya Sagara sambil menujuk wajah Shaina.

"Hah...? Ta..tapi..." ucap Shaina.

"Hah..hah... Terus kamu dari tadi... Sudah sana keluar..." sahut Sagara sambil mengibas- ngibaskan telapak tangannya.

"Iiiihh...tuannnn... Kenapa tidak bilang dari tadi kalau saya disuruh keluar. Ngapain juga saya lihatin tuan... " ucap Shaina kesal sambil mendengus kesal.

"Ya sudah tunggu apa lagi... Sana keluar..." sahut Sagara.

Shaina lalu membalikkan badan kemudian berjalan ke arah pintu sambil menghentak- hentakkan kakinya.

Setelah Shaina keluar dari ruang kerja Sagara pun tertawa sambil menggeleng- gelengkan kepalanya.

"Dulu ibunya waktu hamil ngidam apa sih, jadi cewek kok tidak ada elegannya sama sekali.." ucap Sagara.

🍓🍓🍓🍓🍓🍓🍓🍓🍓🍓🍓

Shaina keluar dari ruang kerja Sagara sambil ngedumel sendiri hingga tak sengaja dia menabrak seseorang.

"Brukkk..."

"Eh ya ampun maaf..." ucap Shaina.

"Hah...? Se... Sekertaris Jo...." sambung shaina.

Sekertaris Jo menggelengkan kepalanya sambil menatap wajah Shaina.

"Kau ini hobi sekali menabrak orang ya...?'' tanya sekertaris Jo.

"Hah...? Ehm... Ma..maksudnya...?'' tanya Shaina tidak mengerti apa maksud sekertaris Jo.

Sekertaris Jo terkekeh.

"Apa kau lupa kau pernah menabrakku saat di kampung...?'' tanya sekertaris Jo.

"Hah...? Ja..jadi orang yang saya tabrak waktu itu sekertaris Jo...?'' sahut Shaina.

"Hah... Rupanya dia sama sekali tidak mengingatku..." ucap sekertaris Jo dalam hati.

"Maaf ya... Sa...saya waktu itu buru- buru takut ketinggalan bis..." ucap Shaina.

"Iya lupakan saja..." jawab sekertaris Jo.

"Oya... Kamu ngapain di ruangan Tuan Sagara ...?'' tanya sekertaris Jo.

Shaina menghela nafas. Lalu dia memberitahu apa yang terjadi di dalam sana beberapa waktu lalu.

Mendengar cerita Shaina, sekertaris Jo tertawa.

"Kenapa tertawa...?'' tanya Shaina.

"Salah kau sendiri, kenapa kamu tidak menyelesaikan pekerjaanmu tepat waktu...." jawab sekertaris Jo sambil tersenyum.

"Oh ya ampun... Tapi itu kan karena kesalahan teknis..." sahut Shaina.

"Ya tapi kan tuan tidak mau tahu soal itu...." jawab sekertaris Jo.

"Dasar tuan saja yang terlalu kejam..." gumam Shaina sambil memanyunkan bibirnya.

"Apa kau bilang...? Tuan Sagara kejam...? '' tanya sekertaris Jo.

"Oh...ti... Tidak...a..aku tidak bilang seperti itu..." jawab Shaina sambil nyengir.

Sekertaris Jo kembali tersenyum sambil menggeleng- gelengkan kepalanya. Karena baru kali ini melihat ada pegawai baru berani mengatakan Sagara kejam. Tapi entah kenapa sekertaris Jo sama sekali tidak marah pada Shaina yang telah mengejek tuannya. Malah menurutnya Shaina itu lucu.

"Sekertaris Jo..." ucap Shaina.

"Hem..." jawab sekertaris Jo.

"Tolong jangan adukan ke tuan Sagara ya ..'' ucap Shaina.

"Soal apa...?'' tanya sekertaris Jo.

"Yang tadi..."

"Tadi apa...?''

"Soal aku bilang tuan kejam...tadi saya keceplosan..." jawab Shaina.

"Tidak bisa...saya harus adukan pada tuan Sagara..." ucap sekertaris Jo.

"Ja..ja...jangan....aduh jangan dong...." Shaina panik.

Sekertaris Jo bergegas masuk ke ruang kerja Sagara dan tidak memperdulikan Shaina yang memanggilnya.

"Aduhhh.... Gimana dong ini...ih... Kenapa mulutku ini nggak bisa dikendalikan sih...." ucap Shaina sambil menepuk mulutnya sendiri.

Bersambung...

1
Wang
Sagara masih cinta ngak sih sama Thania, apa cinta Thania sama Shaina?
partini
coba Thania lihat pas lagi gdebruk pasti seru Thor
Mommy Almira: Nanti ya , skrng belum waktunya, belum sehari jd anak magang nanti dia malah pingsan 😁
total 1 replies
Asmara
Lah kirain mau dikokop lagi 😄
Mommy Almira: sabar belum waktunya 😁
total 1 replies
Asmara
Sagara galau 😅
Salsa
Ahhh so sweety 😍😍
Salsa
Merong" mulu babang Sagara 🤭
partini
kasih garam dikit Thor ,,ada Thania untuk saga untuk Nia ga ada ini kasih lah pls biar seirama Seiya dan sekata
partini: kasih konflik maksudnya Thor ini kan ada Thania satu lagi boleh lah like teman nya saga atau partner kerja gitu
total 2 replies
partini
wah istri tercinta udah mudik rupanya
partini: like jelangkung dong,,ihhhh siapa tau udah kangen berat tuan CEO
total 2 replies
Asmara
Tuh kan mantannya datang... alemong deh 😄
Mommy Almira: Shaina dibuat hamsyong 😄
total 1 replies
Salsa
ja gan main pilih" aja kamu Sagara, beresin dulu tuh perceraianmu😄
Salsa
Shaina bisa menenangkan Sagara, semoga mereka berjodoh
Salsa
Sagara masih cinta nggak sih sama Thania. Jgn sampai terjadi cinta segi tiga ya, kasih amp Shaina
Wang
Sagara ngak mah jujur, soalnya sama masa lalunya belum selesai, jangan permainkan Shaina lho ya
Wang
Sagara py trauma masa lalu, kasihan
Asmara
vie jatuh cinta ni yeee.... ingat tuan Sagara, ... km belum resmi cerai 😅
partini
sehhhh mulut laki laki kaya ibu ibu komplek,,
memilih mu la hemmmm
Wang
udah sih Sagara kamu urus perceraian dulu sana
partini
ohhh belum toh ,jadi masih sah suami istri la hemmmm
partini: ah pantas ,, cinta sangat muat yah udah lama masih setia
total 2 replies
Asmara
Pak Tua bokapnya Sagara bukan sih..?
Salsa
keren 🥰🥰
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!