NovelToon NovelToon
Jerat Cinta Sang Kapten

Jerat Cinta Sang Kapten

Status: sedang berlangsung
Genre:Menikahi tentara / Duda / Cintapertama
Popularitas:20.3k
Nilai: 5
Nama Author: keipouloe

Jhonatan Wijaya, seorang Kapten TNI yang dikenal kaku dan dingin, menyimpan rahasia tentang cinta pandangan pertamanya. Sembilan tahun lalu, ia bertemu dengan seorang gadis di sebuah acara Akmil dan langsung jatuh cinta, namun kehilangan jejaknya. Pencariannya selama bertahun-tahun sia-sia, dan ia pasrah.

Hidup Jhonatan kembali bergejolak saat ia bertemu kembali dengan gadis itu di rumah sahabatnya, Alvino Alfarisi, di sebuah batalyon di Jakarta. Gadis itu adalah Aresa, sepupu Alvino, seorang ahli telemetri dengan bayaran puluhan miliar yang kini ingin membangun bisnis kafe. Aresa, yang sama sekali tidak mengenal Jhonatan, terkejut dengan tatapan intensnya dan berusaha menghindar.

Jhonatan, yang telah menemukan takdirnya, tidak menyerah. Ia menggunakan dalih bisnis kafe untuk mendekati Aresa. Ketegangan memuncak saat mereka bertemu kembali. Aresa yang profesional dan dingin, berhadapan dengan Jhonatan yang tenang namun penuh dominasi. Dan kisah mereka berlanjut secara tak terduga

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon keipouloe, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 34

Pagi hari di kamar Aresa, jarum jam belum menunjuk angka lima. Aresa masih terlelap dalam selimut tebalnya, tetapi ponselnya sudah berdering keras. Terlihat nama Jhonatan di layar. Aresa mendesah malas, namun karena panggilan itu tak berhenti berbunyi, ia akhirnya menjawab dengan nada kesal.

"Apa sih, Kapten? Masih pagi buta ganggu orang tidur!" ucap Aresa dengan suara serak penuh kekesalan.

Di seberang sana, Jhonatan terkekeh. Ia tahu betul bahwa ia berhasil membangunkan wanita itu.

"Sholat Subuh, safe harbor. Sudah waktunya bangun, matahari sudah menampakkan diri," ujar Jhonatan santai.

Aresa langsung sewot.

"Safe harbor, safe harbor! Berisik! Saya lagi datang bulan, nggak sholat! Sudah tahu saya mau terbang, kenapa ganggu tidur saya?" balas Aresa sengit.

"Haha, maaf, maaf. Saya lupa, Res. Saya nggak tahu," jawab Jhonatan cepat.

Aresa menghela napas kasar.

"Heeh, udahlah. Saya mau tidur. Jangan ganggu! Penerbangan saya jam sebelas, saya butuh istirahat!" potongnya, lalu langsung memutuskan panggilan tanpa menunggu Jhonatan bicara lagi.

Ia menjatuhkan ponselnya ke bantal dan melanjutkan tidurnya.

****

Sementara itu, di rumah dinasnya, Jhonatan hanya tersenyum melihat panggilan yang terputus.

"Suara sewot mu aja lucu, Res," gumamnya sambil menatap foto mereka di ponsel — foto di depan air mancur yang pernah ia unggah.

"Saya sepertinya benar-benar jatuh cinta sama kamu, Res. Kali ini, saya nggak akan lari."

Ia memasukkan ponsel ke saku. Tekadnya bulat: ia harus membereskan urusannya dengan Sella. Ia tak mau Aresa terbang ke Madrid sambil membawa beban pikiran dan fitnah.

****

Pagi itu, Vero merasa gelisah. Entah kenapa, hatinya benar-benar ingin bertemu Aresa. Tepat pukul enam pagi — waktu yang terlalu pagi untuk ukuran Vero — ia sudah bergegas menuju apartemen Arian.

Sesampainya di depan pintu, ia menekan kode akses dan langsung masuk. Tanpa basa-basi, Vero menuju kamar Aresa. Di dalam, suasana masih sunyi. Tapi ia sama sekali tak peduli pada ketenangan pagi orang lain.

"Woyyy, Res! Bangunnn!" teriak Vero heboh.

Aresa, yang baru saja memejamkan mata, terlonjak duduk dan melempar bantal ke arah Vero.

"Apaan sih, Ver?! Masih pagi juga, kenapa lo teriak-teriak kayak mau perang?!" sungutnya.

Vero melompat ke pinggir kasur.

"Gue ikut lo hari ini, titik! Nggak ada penolakan!" tegasnya.

"Mau ngapain emang ngikutin gue? Lo mau nyari cewek bule di Madrid?" tanya Aresa malas.

"Enggak! Gue mau liburan! Pokoknya gue ikut! Gue juga mau ketemu sama cowok lo!" seru Vero.

"Cowok apaan sih? Gue udah putus, Ver," jawab Aresa santai.

Mata Vero langsung membulat.

"Wait—putus?! Serius? Kenapa lo nggak ada sedih-sedihnya?!" tanyanya heran.

"Ngapain sedih? Liam udah punya pengganti yang lebih. Dipertahankan juga percuma, kan? Nggak bakal bisa bersatu," ujar Aresa datar.

"Dasar cowok bangsat!" umpat Vero spontan.

"Hus! Mulut lo, Ver. Mau gue tempeleng?" ledek Aresa.

"Maaf, maaf! Tapi seriusan, kok lo sesantai ini sih?" tanya Vero, menatapnya penasaran.

"Buat apa berlarut-larut, Ver? Fokus gue sekarang cuma kerjaan. Udahlah, nikmatin kejombloan ini bareng gue," balas Aresa santai.

Vero menyeringai.

"Ngomong-ngomong soal jomblo, gue heran deh. Di keluarga kita semua kayaknya jomblo, ya? Mas Arian, Mas Anan, Abin, bahkan Om Zain juga jomblo, kan? Haha!" godanya.

"Iya, Ver. Ditambah yang cewek cuma gue doang, dan sekarang lo harus ikut nanggung beban kejombloan ini. Udah, jangan dibahas. Lo penerbangan kapan? Udah pesan tiket?" tanya Aresa.

"Gue ikut lo, jam berapa?" tanya Vero balik.

"Jam sebelas, Ver," jawab Aresa malas.

"Oke, lanjutkan tidurnya, Princess. Gue mau pulang packing baju dulu," ujar Vero sambil bangkit.

"Heeh," sahut Aresa datar.

Begitu Vero pergi, Aresa kembali merebahkan diri. Ia mendesah pelan. Sepertinya semesta memang tidak mengizinkannya bangun siang hari ini — sejak Subuh tadi, selalu saja ada yang mengganggu.

****

Sesampainya di apartemennya, Vero langsung berkemas. Ia membuka koper dan memasukkan baju-bajunya secara acak — jauh dari kesan rapi yang biasa ia tunjukkan pada orang lain.

Sambil menjejalkan pakaian, ia bergumam pada dirinya sendiri.

"Liburan? Omong kosong," gumamnya. "Gue harus ikut karena Aresa nggak boleh sendirian di sana. Dia baru putus, dituduh pelakor, terus si kapten itu tiba-tiba ngaku sebagai pasangannya. Gue harus pastikan dia aman. Kalau perlu, gue yang jadi penghalang cowok-cowok bermasalah."

Vero tahu betul bagaimana keluarga Aresa bekerja. Mereka terlalu banyak menyimpan rahasia dan terlalu protektif. Ia sadar misi sebenarnya: menjadi mata dan telinga Arian serta keluarga untuk memastikan Aresa tidak terluka lagi — baik secara emosional maupun profesional. Setelah semua kekacauan ini, Vero tak bisa membiarkan Aresa pergi tanpa pengawasan..

****

Sementara itu, di apartemen Arian, Aresa tak bisa memejamkan mata lagi. Ia akhirnya bangkit menuju dapur dan memutuskan membuat sarapan sederhana untuk dirinya dan sang kakak.

Setelah sarapan siap, ia kembali ke kamar. Ia membuka koper dan mulai memasukkan barang-barangnya satu per satu, rapi seperti biasa. Namun pikirannya tidak serapi itu. Ia kembali memikirkan Jhonatan.

Kenapa sih, ia begitu terganggu dengan status duda pria itu? Padahal secara logika, itu bukan urusannya sama sekali.

Arian keluar kamar dengan pakaian rapi, siap berangkat kerja.

"Tadi siapa yang ke sini? Heboh banget kayak habis nabrak tiang listrik," tanyanya.

"Vero, Mas. Dia mau ikut ke Spanyol," jawab Aresa sambil menaruh sendok.

"Oh, enak bener kerjanya. Nggak cuti, main kabur aja," komentar Arian sambil menarik kursi.

"Biarin aja, Mas. Aku juga senang ada yang nemenin," balas Aresa pelan.

Mereka sarapan dalam keheningan yang hangat.

Aresa menatap piringnya, pikiran melayang pada keberangkatan yang semakin dekat. Ia berharap, setelah ini, hidupnya akan berjalan normal kembali.

1
mama Al
coba Jessica yang bersuara
kalau dia punya pilihan
mama Al
hadeh harta tahta dan kasta
mama Al
pasti gara-gara sella
Drezzlle
mana pengertian lagi kak Jessica. aku suka 🥰🥰
Drezzlle
kayaknya emang bang Jo dan Aresa berjodoh. Semoga kak Jes ini bisa jadi Mak comblang 🥰
kim elly
jadi saling untit
kim elly
🤣🤣nyiksa namannya
Mutia Kim🍑
Aduhh yang khawatirkan Aresa🤭
Mutia Kim🍑
Apa mereka suruhan Sella atau Jhonatan?
rokhatii: Orang suruhan sella & Jhonatan
total 1 replies
Shin Himawari
mau makin tanggung jawab Jo? nikahin aja Aresa nya langsung🤣
rokhatii: belum berani kak🤭🤭
total 1 replies
Shin Himawari
hayoo mas kapten ujian restu pertama harus kamu selesaikan nii🤭
rokhatii: bentengnya banyak ini kak sulit
total 1 replies
Wida_Ast Jcy
waduh.... gawat donk. kabur aja lah kamu joe
rokhatii: seorang pria sejati tidak akan kabur 🤣🤣🤣
total 1 replies
Wida_Ast Jcy
nah siap siap dech kamu dpt masalah besar
rokhatii: masalah kecil kok kak🤣🤣🤣
total 1 replies
Nurika Hikmawati
lgsg pgn dibawa pulang aja /Facepalm/
Nurika Hikmawati
jadi jonathan ini duda ya?
rokhatii: duren sawit lebih tepatnya kak🤣🤣🤣
total 1 replies
Nurika Hikmawati
Jonathan jatuh hati pada pandangan pertama
sunflow
pemanasan dlu bang
rokhatii: biar nggak sakit badan🤣🤣
total 1 replies
sunflow
lindungi aresa dari belatung nangka bang..
rokhatii: aduh gawa kok bisa ada belatung nangka🤣🤣🤣
total 1 replies
sunflow
iya tahanan rumah tp ga perlu lapor
sunflow
duda to bang jho
rokhatii: duren sawit ini boss 🤣🤣
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!