NovelToon NovelToon
Kodasih, Nyi Ratu Kelam

Kodasih, Nyi Ratu Kelam

Status: tamat
Genre:Misteri / Horor / Hantu / Iblis / Era Kolonial / Tamat
Popularitas:42.6k
Nilai: 5
Nama Author: Arias Binerkah

Kodasih perempuan pribumi menjadi gundik Tuan Hendrik Van Der Vliet. Dia hidup bahagia karena dengan menjadi gundik status ekonomi dan sosialnya meningkat. Apalagi dia menjadi gundik kesayangan.

Akan tetapi keadaan berubah setelah Tuan Hendrik Van Der Vliet, ditangkap dan dihukum mati.. Jiwa Tuan Hendrik tidak bisa lepas dari Kodasih yang menjeratnya.

Kodasih ketakutan masih ditambah munculnya Nyonya Wilhelmina isteri sah Tuan Hendrik yang ingin menjual seluruh harta kekayaan Tuan Hendrik


Tak ingin lagi hidup sengsara Kodasih pergi ke dukun yang menawarkan cinta, kekayaan dan hidup abadi namun dengan syarat yang berat.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arias Binerkah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. 34.

Langkah Pardi membelah jalan setapak yang masih becek sisa hujan malam tadi. Kabut menggantung di antara pepohonan kopi, membuat setiap bayangan tampak seperti sosok yang mengintai. Ia menahan napas saat mendekati rumah bambu sederhana di ujung dusun, rumah orang tua nya Arjo.

Rumah itu tampak biasa saja, tapi ada sesuatu yang membuat Pardi enggan mendekat. Bau kemenyan dan bunga melati tercium samar, mengambang bersama hawa dingin yang tak wajar.

Pardi berdiri di depan pagar bambu. Tangannya gemetar saat hendak membuka pintu, tapi sebelum ia menyentuh pintu pagar ...

Muncul sosok Arjo dari pintu rumah yang sudah terbuka...

"Sudah dari tadi aku tunggu kamu , Kang Pardi."

Sebuah suara muncul dari balik kabut yang menyelimuti halaman rumah bambu itu. Tenang. Datar. Tapi ada kekuatan gaib yang bersembunyi di baliknya.

Pardi menoleh cepat.

Arjo berdiri menatap Pardi. Dia mengenakan kain hitam yang diselempangkan di bahu dan ikat kepala cokelat tua. Wajahnya masih muda belia, tapi sorot matanya dalam , seperti menatap sesuatu yang lebih dari dunia ini. Di tangannya tergenggam tas kecil dari kulit kambing, bekal pengusir dan pemanggil roh. Tergantung keperluan.

"Kau tahu aku akan datang?" tanya Pardi lirih, nyaris tak bersuara.

"Tadi malam... bumi bergetar. Loji itu bersuara. Tuan Menir bangkit... karena seseorang ingkar janji ."

Arjo masuk lagi ke rumahnya tanpa berkata apa-apa lagi. Dia masuk sebentar, lalu keluar membawa seikat daun kering dan dua botol kecil berisi cairan keruh.

"Kendi yang dibawa Nyi Kodasih... sudah aktif, ya?"

Pardi tertegun.

"Kamu tahu tentang kendi itu?"

Arjo menatapnya. Dalam.

"Itu bukan kendi biasa. Itu kendi dan air yang ada di dalamnya, sudah diberi mantera mantera. Sebagai medium untuk mengikat apa yang didinginkan oleh Nyi Kodasih. Mungkin... sudah terlambat."

Pardi menelan ludah. Ketakutan mulai menjalar lagi.

"Aku dan Sanah belum meminumnya Jo. Nyi Kodasih sepertinya akan mengikat anak yang akan dilahirkan oleh Sanah kelak.”

“Tapi apa kalian sudah pegang kendi itu?” tanya Arjo.

Pardi menelan ludah sekali lagi, kini terasa semakin susah. Kerongkongan nya terasa tersumbat. Pardi mengangguk pelan.

Arjo menatapnya lama, lalu tersenyum tipis.

"Tak apa, masih ada waktu."

Tampak Pardi sedikit lega..

“Ayo kita sekarang segera ke loji Jo.. Nyi Kodasih masih hidup tapi tubuhnya seperti mayat. Pucat dan dingin sekali. Kemungkinan Tuan Menir kembali marah ke Nyi Kodasih.“

Arjo mengangguk.

"Dia sedang dikunci. Tuan Menir tak membunuhnya, karena ada sesuatu yang belum selesai.”

Tanpa banyak kata, Arjo mulai berjalan cepat menuju loji, diikuti Pardi yang masih berusaha memahami ucapan ucapannya.

Kabut pagi belum sepenuhnya terangkat saat suara langkah kaki terdengar dari arah jalan tanah yang mengarah ke loji.

Arjo berjalan cepat, pakaian nya setengah basah karena embun. Di pundaknya tergantung tas kulit tua peninggalan Mbah Jati, di dalamnya tersimpan benda benda sakral nya dan kitab yang ia rawat sejak sang guru pergi tanpa kabar.

Pardi yang membawanya langsung menunjuk ke arah ruang tengah.

"Di sana, Jo... Nyi Kodasih belum sadar sejak tadi pagi kami temukan. Dan ada medali ... tergantung di dadanya."

Arjo mengangguk pelan. Ia melangkah masuk ke dalam loji, dan begitu melewati ambang pintu, ia langsung merasakan hawa yang berbeda.

Dingin. Bukan dingin biasa. Tapi dingin yang menekan. Seperti ada ribuan tatapan dari dunia lain yang mengamati setiap langkahnya.

Arjo berhenti di ambang ruang tengah. Pandangannya langsung tertuju pada tubuh Nyi Kodasih yang terbaring diam di atas tikar pandan, dan pada medali tua di dadanya, tampak usang tapi berpendar samar, seolah menolak dilupakan.

"Ini bukan sekadar gangguan. Ini perjanjian yang dilanggar," gumam Arjo lirih, lebih kepada dirinya sendiri.

Mbok Piyah yang berdiri di samping langsung menoleh. "Kamu ngerti sesuatu, Jo?"

“Medali itu selalu dipakai Tuan Menir. Jadi sudah pasti medali itu tidak ada di loji ini. Tapi kenapa sekarang ada di tubuh Nyi Kodasih?” ucap Mbok Piyah terdengar heran dan takut.

Arjo tidak langsung menjawab. Ia membuka tas kulitnya, mengeluarkan kemenyan dan meminta Mbok Piyah mengambilkan anglo dan arang.

Sambil menyalakan kemenyan , ia mulai melafalkan mantra Jawa kuno, nada suaranya pelan, namun berat. Bau harum kemenyan bercampur daun daun kering mengusir aroma lembap dari malam sebelumnya, tapi tak cukup kuat menghapus jejak kehadiran Tuan Menir.

“Medali ini dulunya diberikan saat penganugerahan, tapi setelahnya menjadi medali yang tidak sembarangan,” ujar Arjo setelah membuka mata. “Tuan Menir mengikat perjanjian gaib dengan Nyi Kodasih di medali ini... ”

“Janji apa, Jo?” tanya Sanah dengan suara gemetar.

Arjo menatap kosong ke arah jendela, seolah berusaha melihat ke masa lalu.

“Kadang... janji tak perlu diucap keras-keras untuk jadi sah. Cukup dengan niat yang mengikat..”

Ia menoleh ke Pardi, Mbok Piyah dan Sanah..

"Dulu... Nyi Kodasih memakai ilmu pelet untuk mengikat Tuan Menir. Dan Tuan Menir jatuh cinta setengah mati. Dia sangat sayang dan mencintai Nyi Kodasih. Dia bertekad untuk memiliki Nyi Kodasih selamanya. Dengan membawa medali itu kemana pun dia pergi, dia merasa membawa selalu Nyi Kodasih bersamanya.” Ucap Arjo pelan.

“Nti Kodasih pun tahu hal itu.” Ucap Arjo lagi.

“Dan cinta Tuan Menir sampai mati Jo..” saut Pak Karto..

Arjo mengangguk pelan..

Arjo menatap medali itu tajam.

"Tuan Menir tadi datang dan marah karena Nyi Kodasih mengulangi kesalahan lagi, akan ingkar janji setianya."

Ia berdiri, kemudian mengambil segenggam garam dan abu kemenyan dari tasnya. Ia taburkan di sekitar tubuh Nyi Kodasih sambil membaca doa perlindungan.

“Aku akan coba membuka kembali kesadarannya. Tapi kalian harus siap. Kalau Tuan Menir benar-benar datang menjemput... mungkin kita semua harus menghadapi lebih dari sekadar arwah penasaran.”

Petir menyambar dari kejauhan, padahal pagi sudah menjelang siang.

Nyi Kodasih mengerang pelan. Tubuhnya mulai bergerak, napasnya memburu. Mata nya perlahan terbuka...

Namun bukan pandangan kosong yang terlihat.

Sanah yang duduk di sisi Nyi Kodasih segera bangkit.

"Jo... tangannya bergerak . Seperti sedang bermimpi buruk."

Arjo menaburkan lagi daun kering yang tadi dibawanya, garam dan abu kemenyan ke sekeliling tubuh Nyi Kodasih. Uap putih mengepul dari daun yang bersentuhan dengan lantai, menguarkan bau tajam seperti akar wangi dan darah.

"Dia sedang bertarung."

"Bertarung... dengan siapa?" tanya Sanah, suaranya nyaris tenggelam.

"Dengan bayangan masa lalunya. Dan Tuan Menir tidak mau kalah. Tapi... aku bisa bantu. Tapi kalian semua harus jujur dulu... terutama kau, Sanah."

Sanah terkejut. "Aku? Kenapa?"

"Apa benar... kau sudah diberi pakaian, uang, dan kendi itu sebelum malam pernikahan?"

Sanah menunduk, wajahnya tegang. Lalu perlahan mengangguk.

"Ya... tapi aku pikir itu cuma hadiah. Aku tak tahu ada maksud di baliknya..."

Arjo menarik napas panjang. Tatapannya mengeras.

"Kau harus ikut dalam ritual. Karena ikatan itu sudah tertanam dalam darahmu... dan darah itu mengalir pula di rahimmu, tempat calon anakmu."

"Apa maksudmu?" tanya Pardi dengan cemas...

(bersambung...

...

...

....

terima kasih readers tersayang yang sudah setia mengikuti cerita ini hingga bab ini 🙏🙏🙏🥰🥰🥰♥️♥️♥️♥️

yuuuukkk dilike, dikomentari biar othor semangat 💪💪💪

1
YuniSetyowati 1999
Pertondo opo maneh to ki?
YuniSetyowati 1999
Dalem banget ini Mak othor maknanya.
‎"Dalam setiap kendi air yg dibawa nyi Kodasih, selalu ada daun Bidara dan bunga kantil"
‎Dimulai dari kendi yg berisi air yg menyimbolkan kesederhanaan, kerendahan hati dan tidak sombong.Air didalam kendi ~ tetap tenang jaga keseimbangan.Air menyimbolkan kejernihan.Pembersihan diri dari aura negatif.Daun bidara sendiri sebagai simbol kesabaran, kemurnian, perlindungan dan kesederhanaan.Sering digunakan untuk acara keagamaan dan spiritual untuk memohon perlindungan, keselamatan dan keberkahan kepada sang pencipta.Bunga kantil sendiri menyimbolkan kesetiaan, kemesraan, kedekatan hati (kantilaning ati), hubungan erat walau berbeda alam, serta usaha dan ketundukan pada Tuhan (kanti laku).
YuniSetyowati 1999
"Nyi Pangruwating" bagus juga lho julukan ini.
Pangruwat - Pemelihara
Pangruwating - Seorang pemelihara/perawat/bisa juga diartikan penjaga kebaikan.
⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘ⍣⃝🦉andiniandana☆⃝𝗧ꋬꋊ
aseekkkk ada cerita wind wind sendiri.. yeaaaayyy 🥳🥳🥳😚😚
⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘ⍣⃝🦉andiniandana☆⃝𝗧ꋬꋊ: ookeeeh Ceu /Ok/😍
total 5 replies
≛⃝⃕|ℙ$°Siti Hindun§𝆺𝅥⃝©☆⃝𝗧ꋬꋊ
Ceritanya seru, juga menegangkan. Yg kepo yuk buruan dibaca, dijamin gak akan kecewa🥰
Arias Binerkah: 🤗🤗🤗🤗🤗🥰🥰🥰🥰🥰
total 3 replies
≛⃝⃕|ℙ$°Siti Hindun§𝆺𝅥⃝©☆⃝𝗧ꋬꋊ
Eh, tamat ini mbak?
Arias Binerkah: ♥️♥️♥️♥️♥️
total 3 replies
Its just a lunch
tamat ini thor?? ceyius??
Arias Binerkah: tamat sesi 1 Kak, karena era berubah di era kemerdekaan saran editor dipisah
total 1 replies
❤️⃟Wᵃf☘𝓡𝓳•§͜¢•🍒⃞⃟🦅💜⃞⃟𝓛
hore ada windy lagi
Ai Emy Ningrum: haok iki opo 🤔 aku tau'e yaa hoak gess
total 7 replies
❤️⃟Wᵃf☘𝓡𝓳•§͜¢•🍒⃞⃟🦅💜⃞⃟𝓛
lhaa gono yoo yyoo wis lah sih saiki arep kpiye maneh jal
Its just a lunch
kak othor bonusin visual nyi kodasih yg sekarang donk,atau before-after nya😄,bagus kak karyamu...aku berasa di ajak kembali ke masa lalu negri ini...💪
Ai Emy Ningrum: iya jg 🤔🤔🤔 nti ga sesuai ekspektasi 😌 kuciwa jd nya
total 2 replies
❤️⃟Wᵃf☘𝓡𝓳•§͜¢•🍒⃞⃟🦅💜⃞⃟𝓛
hayooo iye rasne jall
❤️⃟Wᵃf☘𝓡𝓳•§͜¢•🍒⃞⃟🦅💜⃞⃟𝓛: yaa kena dd pula 🤭🤭🤣🤣
total 4 replies
⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘ⍣⃝🦉andiniandana☆⃝𝗧ꋬꋊ
mungkin part2 ini adalah saat terbaik nya nyai kudasi, lagi eling, mau nolong orang dengan tulus, sifat serakahnya lagi mati suri dulu 😴😴
⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘ⍣⃝🦉andiniandana☆⃝𝗧ꋬꋊ: mending juga jadi bibit cabe 🌶️🌶️🌶️ bermanfaat 😚
total 13 replies
⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘ⍣⃝🦉andiniandana☆⃝𝗧ꋬꋊ
laah Warastri piyeee Jo..?😱 kalau nyai kudasi pergi sendiri sih gapapa, ini bawa anak orang looh bukan anak ayam 🙈
Ai Emy Ningrum: bayangin nya Nyai Kodasih ini kek tokoh dipilem fantasi ... Maleficent yg jln bajunya sampe nyapu lantai agak2 melayang ,mata nya tajam ,lirikan nya pun menohok pandangan 🧐🧐
total 5 replies
❤️⃟Wᵃf☘𝓡𝓳•§͜¢•🍒⃞⃟🦅💜⃞⃟𝓛
mana ada dia tau jalan pulang yg ada malh mengadaikan hidup nya pada bendoro gusti batoro kolo
ora malh eling kro kang moho pengeran tp mlh yembah sing dadi musryik tp ben wae kui dalane wong kang apes ora entuk hidayah lan karomah
mulo yo lur tansah iling lan waspodo
kbeh mau wis di taker ora bakal kleru nrimo ing pandum
mugo seko tulisan e author mbk yu arias iki iso gae pelajaran supoyo iso mbedakne
❤️⃟Wᵃf☘𝓡𝓳•§͜¢•🍒⃞⃟🦅💜⃞⃟𝓛: wahh betul bget kui
total 5 replies
YuniSetyowati 1999
Dan seperti aku yang akhirnya bisa bersembunyi dibalik selimut setelah seharian bergelut dengan indahnya hidup 😁
Ai Emy Ningrum: aduh ..aduh...aduh....
hoooo mana mungkiiin 💃🏻🕺🏻🎶🎶🎶
total 5 replies
* bunda alin *
❤️
❤️⃟Wᵃf☘𝓡𝓳•§͜¢•🍒⃞⃟🦅💜⃞⃟𝓛
lahhh mboh ngetik dowo2 ilang mergo iklan sing njengkel ne
iklan gantek bolak balik wae sepet tenan aku
❤️⃟Wᵃf☘𝓡𝓳•§͜¢•🍒⃞⃟🦅💜⃞⃟𝓛: ota lhoo padahal 🤣🤣🤣
total 9 replies
❤️⃟Wᵃf☘𝓡𝓳•§͜¢•🍒⃞⃟🦅💜⃞⃟𝓛
oalah iseg getun mergo elek rupo manungso yen serakah mestu wae ora bakal nrimo enek e kurang kari kurang ora eling kbeh mau mung sak dermo titipan ing Gusti Pengeran
⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘ⍣⃝🦉andiniandana☆⃝𝗧ꋬꋊ: 🤣🤣🤣 nyari kata2 yg pass nya berapa jam Ceu? 😆
total 6 replies
≛⃝⃕|ℙ$°Siti Hindun§𝆺𝅥⃝©☆⃝𝗧ꋬꋊ
Jangan menunggu sesuatu yg belum pasti, Nyi. Lanjutkan saja hidupmu dan sembuhkan juga luka hatimu
❤️⃟Wᵃf☘𝓡𝓳•§͜¢•🍒⃞⃟🦅💜⃞⃟𝓛
nahh kan benar kan yg dtg serdadu jeoang itu
❤️⃟Wᵃf☘𝓡𝓳•§͜¢•🍒⃞⃟🦅💜⃞⃟𝓛: hadep emg yaa klo koreksi suka tepat
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!