DARK ROMANCE‼️
"Aku tahu kau sudah menikah, sudah bersuami.. akan tetapi dengan penyerahan diri ini, dengan kau yang datang kepadaku, maka ku pastikan seluruh hidupmu adalah milikku.. untukku.. aku tuanmu." (Nick)
"Aku tak masalah dengan itu, bahkan jika aku berhasil membunuhmu.. tolong jangan mati, Bastard.." (Helena Scott)
Bermula dari kematian suaminya yang janggal, Helena mengambil keputusan beresiko untuk balas dendam..
Nicholas Max Wilston.. Sosok yang berbahaya, yang menjadi target tujuan Helena atas kejanggalan semua. Namun, tanpa ia sadari.. terlibat dengannya merupakan awal perubahan hidup baru telah dimulai..
______________
Penasaran?
SIMAK KISAH SELENGKAPNYA>>
Note: Dilarang mencomot karya orang/plagiasi, silahkan keluar dengan aman!.
HAPPY READING^^
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dilla_Nurpasya_Aryany, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 34
.......
Apartemen..
Prang!
Logan menghancurkan minuman yang dipegangnya hingga hancur mengotori lantai, anak buah yang setia kepadanya hanya bisa menunduk menyaksikan itu.
Sangat terlihat sekali luapan amarahnya membutakan hati. Pria itu melemparkan sembarang arah bekas rokok yang dihisap nya. Perceraian dengan Helena sangat tak terduga bahwa itu akan terjadi. Sebenarnya bisa saja ia lebih mengacau dan menentang keinginan Helena, tetapi Logan tak bisa leluasa seperti itu karena bagaimanapun ia tetap merupakan salah satu pewaris keluarga Wilston. Jika ia mengacau, maka publik akan gempar dan identitas aslinya terungkap hingga reputasi Logan akan lebih hancur apalagi jika ayahnya Victor tahu.
"Sialan!.. Aku membutuhkan Helena untuk menjadi kelemahan adikku, dan setelah aku mendapatkannya kini malah berpisah secara cuma-cuma." Murka Logan, ia benar-benar merasa dipermainkan.
Bisa mendapatkan Helena sebagai istrinya itu bukan hal mudah, jika sudah bercerai seperti ini tentu akan sulit berinteraksi.
"Nicholas.. Bajingan brengsek! Kau semakin membuat kebencian kakakmu tak terukur, anak jalang sialan.. kau tak beda jauh dengan ibumu! akan ku rebut semua yang kau miliki saat ini, dan sosok licik seperti mu sangat tak pantas jika mendapatkan warisan simbolik akhir ayah!.."
"Selidiki apa saja yang Helena ketahui tentang ku! Rasanya luapan amarah itu bukan hanya sekedar karena aku sudah beristri saja.. Sepertinya aku terlalu meremehkan nya, ia tak mungkin secepat itu berubah pikiran bahkan ia pernah rela membunuh Nicholas untukku.." Tegas Logan pada anak buahnya.
"Baik akan ku lakukan tuan.. dan setelah ini apa rencanamu untuk ke depannya?."Timpal anak buah itu serius.
"Mau bagaimana lagi.. Aku akan tetap menjadikan Helena bagian dari hidupku untuk mendapat kekuasaan, dengan Helena yang berada dalam genggaman ku maka Nick tak akan mampu leluasa bertindak. Ia tak mungkin berani melukai Helena, dan akhirnya pasrah menyerahkan segala bentuk kekuasaan yang akan ayah berikan." Ujar Logan serius. "Setidaknya hingga waktu itu tiba, Helena harus benar-benar berada di tangan ku!.."
"Tapi tuan.. apa non Angela tak akan marah? Maksudku ia masih istri mu."
"Siapa tuanmu?." Sinis Logan terasa menusuk. Angela tak akan mampu pergi darinya, kekuasaan itu ia menginginkan juga. Untuk hal ini, masalah hati harus benar-benar di kesampingkan.
"Baiklah, maaf jika saya lancang tuan." Ujar anak buah itu menunduk. "Dan.. tadi sore saya mendapat panggilan langsung dari ketua pimpinan Victor, bahwa tuan harus kembali ke Prancis dan hadir untuk menemuinya bersama tuan muda kedua Nick.."
Logan tak langsung menjawab, ia menengadah dengan nafas berat. Perseteruan ini.. perang dingin yang terjadi diantara keduanya.. benar-benar tak terelakkan. "Baiklah.. Sudah lama sekali aku juga tak bertemu dengan adik kesayanganku itu. Sangat menyenangkan jika kita bertatapan langsung, sebelum ku hancurkan seluruh hidupnya.."
.......
.......
Malam hari tepatnya di daerah pantai dengan nuansa cozy, suara dentuman musik yang mendayu semakin menghangatkan suasana tempat itu.
Di sinilah saat ini Helena berada..
Setelah melewati perdebatan panjang hingga akhirnya perceraian selesai, Helena tentu membutuhkan tempat dimana ia kembali merasakan energi alam yang indah sekaligus menenangkan pikirannya.
Keberadaan nya di tempat ini bukan tanpa alasan, ia menghadiri acara yang sedang diadakan oleh Nicholas, dan acara ini khusus bagi para kolega bisnisnya yang memang sedang terlibat kerjasama dengannya. Dan tak mungkin jika Helena tak datang, tentu ia harus ikut sebagai perwakilan perusahaan Scott.
Wanita cantik itu tak ikut berdansa ataupun menari, Helena hanya duduk dengan segelas minuman di tangan. Banyak pebisnis pria yang notice keberadaannya, jika saja putri Scott itu belum menikah pasti mereka akan menghampiri.
Sorot mata indahnya tak lepas tertuju pada Nick yang sedang sibuk mengobrol, ia menilik... menatap dalam diam..
Pikiran Helena menerawang kemana-mana, baik Nick maupun Helena sendiri sepertinya keduanya sama-sama pintar menutupi urusan pribadi.
Wanita cantik itu segera mengalihkan pandangan saat Nick menemukan tatapannya.
"Bagaimana ceritanya Helena? Dulu kau bersikukuh untuk membunuhnya dan sekarang kau malah terjerat oleh pria itu.." Lirihnya menyindir diri sendiri. Pipi Helena terlihat merona dan berusaha melupakan semua.
Nick yang menyadari tatapan Helena tentu semakin mengunci pandangan, pria itu meneguk minuman nya sebelum akhirnya menghampiri. Namun saat ia hendak melangkah, Nick terdiam ketika para wanita berdatangan untuk dapat bisa berinteraksi dengannya.
Wanita mana yang rela menyia-nyiakan kesempatan ini? Jika tak dapat memiliki sosok yang sangat disegani dan berpengaruh itu, setidaknya mereka dapat berinteraksi dalam pekerjaan yang terjalin.
Helena memutar mata malas dengan perasaan jengkel yang menjalar. "Cih.. bisakah kau tak memperhatikannya? Bukankah orang berkuasa sepertinya tak aneh jika memiliki banyak wanita?."
Ada luapan emosi yang sulit dijelaskan, tetapi Helena memilih untuk menyimpannya sendirian. Bagaimana ia tak cemburu, keduanya mungkin sudah saling tahu perasaan masing-masing dan bahkan memiliki kedekatan lebih. Hanya saja mulutnya sama-sama diam.
Daripada ia semakin jengkel dan memperburuk suasana hatinya, Helena beranjak dari tempat itu menuju tempat lain yang jauh dari keramaian.
Angin sepoi-sepoi yang terasa lembut menerpa kulit halus Helena, wanita cantik itu memejamkan mata di bawah rembulan malam yang menenangkan. Sudah lama sekali ia tak menikmati suasana pantai di malam hari seperti ini.
Hingga beberapa saat kemudian, wanita cantik itu terperanjat saat merasakan hangatnya sebuah tangan kekar meraih dan mengelus leher jenjangnya dari belakang.
Jemarinya terulur, menyingkap helaian rambut yang menghalangi lehernya, seolah ingin melihatnya lebih jelas.
Helena menoleh dan seketika mata indah itu membeku saat melihat siapa yang datang. Ya, sosok yang mampu membuat perasaannya akhir-akhir tak karuan. Nicholas..
Sorot mata tajam Nick terasa parau, aroma tubuh Helena yang candu telah ia dapatkan kembali. Tanpa melepaskan pandangan yang saling terpaut, Nick menekan leher jenjang itu dan mendaratkan bibirnya di sana.
Helena meremas kuat ujung baju, ia menggigit bibir bawahnya saat benda kenyal yang hangat itu dan lidah liarnya, melumat nakal penuh penantian. "Hngh.. Nick!.."
"Penyelenggara acara harusnya tidak meninggalkan tempat pesta, bagaimana dengan wanita-wanita tadi yang begitu ingin terlibat denganmu.." Lirih Helena menyindir, ia kesulitan dan berusaha menahan sensasi yang perlahan menguasainya.
Di sela cumbuannya, Nick menggigit pelan leher jenjang itu. Satu jemarinya kini masuk ke dalam mulut Helena, menyentuh kelembaban yang ingin ia lahap. "Adanya pesta ini, itu karena kau sendiri.. Mana mungkin aku berdiam diri saat tujuanku meninggalkan area itu.."
Mendengar ucapannya barusan, pupil mata Helena membesar. Seolah itu adalah pengakuan Nick yang ditunjukkan secara tidak langsung.
Disaat suhu tubuhnya semakin panas, Helena meraih wajah tampan itu agar menghentikan cumbuannya. Hingga kini akhirnya keduanya saling tatap dengan jarak dekat.
Sorot mata Helena begitu gelisah, banyak sekali yang ingin ia ucapkan. Sementara Nick tampak begitu tenang namun begitu menanti.
"Apa kau akan menghisap leher wanita lain juga ketika ia sedang berdiam menenangkan diri? Kebiasaan buruk dari mana itu?.." Sindir Helena sengaja.
Nick tak langsung menjawab, sudut bibirnya terangkat. "Itu tidak berlaku pada yang lain.. perlakuan ini khusus untuk janda hangat yang ingin ku berikan tanda kepemilikan.."
"Cih.. janda hangat.." Helena mengalihkan pandangan, rasanya sindiran itu begitu menggelikan. "Kau becanda?.."
"Tidak.." Nick meletakkan kedua tangan Helena diantara kerah bajunya. "Balas perlakuan ku.. tinggalkan bekas kepemilikan itu yang hanya bisa ditempati olehmu.. biarkan aku merasakannya.. biarkan aku menikmatinya, Helena.."
Wajah cantik itu seketika tampak merona, entah apa maksud tujuan Nick, yang jelas sepertinya pria itu ingin menghilangkan kekhawatiran Helena. Dengan tanda yang dimilikinya, maka wanita lain tak mampu mendekatinya secara leluasa.
Nafas Nick tersengal, ia menengadah saat kini dapat merasakan bibir Helena menyentuh permukaan lehernya. Kelembutan itu terasa menenggelamkan sekaligus menyiksa diri. Wanita di hadapannya ini benar-benar kelemahannya, dan setiap penyiksaan yang dilakukannya saat ini, suatu saat akan ia tagih tanpa menemukan kata ampun.
Nick tidak mau kehilangan helena lg tuk kedua kalinya, nickholas sangat mencintai helena....
Victor tidak mau melihat kedua putranya saling membunuh merebutkan seorang perempuan.....
jangan sampai ada pertumpuhan darah.....
Logan sengaja menikahi helena tahu kelemahannya nick, nick telah mengklaim helena adalah miliknya sll memantau helena...
Logan sll iri dan cemburu sm lebih unggul darinya, makanya Logan tidak suka sm nick krn ibunya nick merebut ayahnya dari ibunya Logan....
makanya Logan sangat dendam bingit sm nick, logan sadar donk nick tidak bersalah yg salah ayahmu.....
Helena merasa puas telah membalas dendam sm logan, nama reputasi logN pasti hancur....
Logan tidak tinggal diam helena pasti akan membalasmu suatu saat nanti.....
lanjut thor.....
Jadi jangan kau paksa Nickholas meninggalkan Helena, yang ada kau ditinggalkan Nickholas & Agatha