NovelToon NovelToon
KEMBALINYA JENDERAL PERANG

KEMBALINYA JENDERAL PERANG

Status: sedang berlangsung
Genre:Kisah cinta masa kecil / Dikelilingi wanita cantik / Percintaan Konglomerat / Bad Boy / Kriminal dan Bidadari / Rebirth For Love
Popularitas:5k
Nilai: 5
Nama Author: SuciptaYasha

Update setiap hari!

Leon Vargas, jenderal perang berusia 25 tahun, berdiri di medan tempur dengan tangan berlumur darah dan tatapan tanpa ampun. Lima belas tahun ia bertarung demi negara, hingga ingatan kelam tentang keluarganya yang dihancurkan kembali terkuak. Kini, ia pulang bukan untuk bernostalgia—melainkan untuk menuntut, merebut, dan menghancurkan siapa pun yang pernah merampas kejayaannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SuciptaYasha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

34 Tidak ada kesempatan kedua

Di ruang kerja MoonClub, Leon berdiri di balik kaca, menatap lampu-lampu kota Lunebridge yang berkilauan. Gelas anggur merah berputar pelan di tangannya.

Louis masuk, membawa map laporan.

“Pasar sudah kembali normal, Boss. Pemasok yang sebelumnya main kotor sebagian besar sudah bangkrut. Sisanya, mereka kini membeli langsung dari kita.”

Leon hanya tersenyum tipis. “Seperti yang sudah seharusnya.”

Louis menambahkan, nada suaranya kagum. “Dalam tujuh hari… Anda tidak hanya menghancurkan lawan, tapi juga membuat seluruh jaringan pemasok tunduk. Anda sekarang adalah satu-satunya pemain yang tak tergantikan.”

Leon meneguk anggur, matanya tetap menatap jauh ke luar jendela.

“Ini bukan soal minuman, Louis. Ini hanya pelajaran kecil… tentang siapa yang menguasai permainan di kota ini.”

"Saya akan mengingatnya!" jawab Louis dengan penuh semangat.

Tok! Tok! Tok!

Pintu ruang kerja diketuk, Leon memerintahkan untuk masuk, dan tak lama kemudian terlihat Jicko dan Jhino memasuki ruangan sambil menyeret tiga sosok lusuh.

"Bos! Mereka memaksa untuk masuk!" ujar Jicko.

Leon menatap mereka bertiga. Tidak perlu menanyakan nama mereka, Leon sudah tahu siapa mereka. Mereka adalah para pemasok yang sebelumnya memutuskan kerjasama mereka secara sepihak, orang-orang yang menjadi penyebab kemarahan Leon sehingga ia harus menggunakan kekuasaan untuk mengguncang seluruh Federasi.

Begitu melihat Leon, ketiganya langsung jatuh berlutut di lantai marmer hitam. Tangisan mereka pecah, suara parau bercampur ketakutan.

“Tuan Leon! kami mohon ampun…”

“Maafkan kami, kami bodoh! Kami tidak akan mengulanginya lagi…”

“Kami—kami menyesal! Tolong beri kami kesempatan…”

Air mata bercucuran, tangan gemetar menekan lantai, tubuh bergetar seperti hewan kecil di hadapan pemangsa.

Leon hanya mengamati mereka. Tenang. Nyaris tanpa ekspresi. Ia duduk di sofa dan menuangkan sampanye ke dalam gelas kristal, tak peduli dengan ratapan itu.

Ia mengangkat gelas, mengamati kilau cairan keemasan dari minuman yang sebelumnya membuat seluruh negara terguncang karena kelangkaan.

“Aku masih ingat… bagaimana kalian bertiga menutup pintu kerjasama denganku, membatalkan kontrak secara sepihak. Dan sekarang—lihatlah keadaan kalian. Lusuh, putus asa, merintih seperti hewan,” ucap Leon santai, tapi menusuk lebih dalam dari sebilah pisau:

Salah satu pria mencoba bicara, terisak. “Itu bukan kemauan kami… kami—“

“Ya. Aku tahu, kalian hanya menjalankan perintah keluarga D'Arvenne.” Leon mengangkat tangannya, memotong kalimat itu dengan dingin. “Tapi seorang pebisnis sejati seharusnya mampu menilai: siapa yang benar-benar harus kalian takuti? Aku atau mereka...”

Hening. Tiga pria itu semakin menunduk, tubuh mereka bergetar hebat.

Leon menyandarkan diri, senyumnya tipis. “Konyol sekali… kalian memilih mereka.”

Louis menatap pemandangan itu dengan tatapan kagum yang disembunyikan rapat. Jicko dan Jhino tetap menunggu sambil bersedekap. Mereka menikmati setiap ketakutan yang terpancar dari orang-orang yang sebelumnya menentang mereka.

Salah satu pria meneguk ludah kasar, ia mengepalkan tangannya, hendak bicara. "Maafkan kami, tapi kami tidak punya—"

"Kalian tidak punya pilihan karena diancam akan dibunuh?" potong Leon sekali lagi seolah ia dapat membaca pikiran lawan bicaranya. "Kau kira aku tidak bisa melakukan hal yang sama? Bedanya aku tidak membunuh musuhku secara langsung, tapi aku akan menyiksanya terlebih dahulu, menguliti kulit mereka, mengeringkan darah mereka, menghancurkan tulang mereka berkeping-keping sebelum membunuhnya."

Jicko dan Jhino bergidik ngeri mendengar itu. Kini, mereka semakin yakin.

"Bos Leon benar-benar raja kriminal..." bisik Jicko.

"Mungkin dia bagian dari kelompok kartel terkenal?" bisik Jhino.

Louis yang mendengar itu hanya menggeleng pelan dan berkata: "Itu hanya istilah..."

"Aku tidak punya waktu untuk mendengar omong kosong kalian, bawa mereka pergi," perintah Leon sambil menatap ketiga orang itu dengan dingin.

Jicko dan Jhino langsung menyeret ketiga orang itu keluar ruangan. Teriakan memelas mereka memantul di koridor panjang MoonClub.

“Tuan Leon! Tolong—!”

“Keluarga kami! Anak-anak kami—!”

“Kami bersumpah akan setia, Tuan! Tolong selamatkan perusahaan kami!”

Tapi Leon sudah tidak lagi peduli. Suara mereka lenyap ditelan musik dari lantai bawah. Ia hanya meneguk sampanye, menghela napas berat, lalu menuangkan lagi ke gelasnya.

Louis meliriknya, lalu tersenyum kecil. “Daripada minum sendirian di sini… kenapa tidak turun dan bergabung dengan yang lain, Boss? Mereka semua sudah menunggu.”

Leon diam sejenak. Sorot matanya masih menatap ke lampu-lampu Lunebridge yang berkilauan. Lalu, dengan satu anggukan ringan, ia menjawab: “Baiklah.”

Tangga spiral mengantar Leon turun ke lantai utama MoonClub. Begitu sosoknya muncul, musik berhenti sejenak. Suara sorakan dan teriakan memecah ruangan.

“Bos Leon!”

“Hidup Bos Leon!”

“Hidup MoonClub!”

Sorak-sorai itu mengguncang. Para anak buahnya, para penjaga, bahkan para pelayan klub, semuanya bersorak dengan wajah penuh kagum. Leon berjalan tenang, masih dengan wajah datarnya.

Louis menuntun Leon ke tengah ruangan. Segera, gelas-gelas anggur, sampanye, dan whiskey terangkat tinggi. Banyak tangan menjulur, ingin bersulang dengannya. Leon menerima satu per satu dengan anggukan dingin namun berwibawa.

Garka, yang wajahnya merah padam karena setengah mabuk, maju paling depan. “Lihat ini! Lihat lelaki di depan kalian!” teriaknya sambil tertawa keras, suaranya memenuhi ruangan. “Dia bukan hanya bos kita—dia saudara kita, darah kita! Kalau bukan karena dia, kita semua sudah jadi anjing kelaparan di jalanan!”

Sorakan semakin menggelegar. Gelas-gelas dihantamkan, minuman tumpah ke lantai, tapi tak seorang pun peduli.

Leon menerima gelas dari Garka, menatapnya sebentar, lalu mengangkatnya tinggi dan disambut sorakan semangat semua orang.

Louis kemudian mengangkat tangannya, memberi isyarat. “Diam! Diam semuanya!”

Hening mendadak menyelimuti ruangan. Semua mata tertuju pada Leon seolah siap menerima pidato apapun.

Leon berdiri di tengah ruangan, gelasnya masih terangkat, menatap semua mata yang menunggu kata-katanya.

Dia diam beberapa detik sebelum menarik napas, hendak berpidato panjang… lalu menggeleng pelan.

“Pidato tidak lagi diperlukan,” ucapnya dingin. “Kalian semua sudah tahu apa yang terjadi. Intinya sederhana—mulai malam ini, tidak ada lagi pemasok yang berani memutuskan kontrak dengan kita. Pasar telah jatuh dalam genggaman kita. Dan aku mohon kerja sama kalian semua, karena mulai sekarang… kita akan lebih sibuk dari sebelumnya.”

“YEAAHHH!!”

Sorakan membahana, gelas-gelas terhantam satu sama lain. Leon menunggu sorakan mereda, lalu menarik napas panjang. Tatapannya menajam, suaranya menurun satu oktaf lebih serius.

“Selama ini, aku menyembunyikan identitasku yang sebenarnya. Aku sudah memikirkannya, dan… sudah saatnya kalian semua tahu.”

1
Hendra Saja
sampai saat ini menarik....MC nya Badas...
Hendra Saja
semangat up Thor.......makin seru
Rudik Irawan
sangat menarik
Kustri
☕semangat UP😍
Cha Sumuk
mantap mc cowok nya ga kaleng2 bnr..
Caveine: makasih kak🥰🥰
total 1 replies
Kustri
kutemani thor☕☕☕untukmu💪
Caveine: makasih bang 🥰🥰
total 1 replies
Kustri
wajib dibaca!!!
Kustri
waduuuh jgn biarkan wanitamu dipermalukan , leon
ayooo muncullah!!!
Kustri
weee... leon curi start
gmn malu'a klu tau angeline anak si komandan🤭😄
Kustri
angeline anak komandan?
Kustri
tambah semangat 💪
Kustri
woii tanggung jwb kau, leon🤭
Kustri
apa edward kakak leon
Kustri
latihlah anak" buah garka spy lbh tangguh
Kustri
uuh.... kalimat"mu, keren
sangtaipan
mantap
Kustri
gaaaas pooll
Kustri
wkwkkkk... victor polisi penjilat, rasakno!!!
ternyata sang komandan telah mengenal leon
Kustri
siap thor!
ah, leon akhir'a dpt sekutu
Kustri
seruuu...!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!