Duda Tampan , Tetangga Baru Ku

Arshaka menatap kesal pada wanita yang ada di depannya ini. Rupanya Meta tak patah arang , setelah di usir dari tempat kerja Arshaka , malam ini wanita itu mendatangi rumah Arshaka.

" Mas Shaka , saya bawa martabak nih buat Mas Shaka , langsungdi makan saja Mas mumpung masih anget ". Dengan mata berbinar, Meta menaruh kotak berisi martabak di meja.

Ia duduk manis di ruang tamu milik Arshaka , Meta tak perduli Arshaka suka atau tidak dengan kedatangannya, ia akan tetap berjuang dan pantang mundur demi mendapatkan cinta Arshaka .

Arshaka terpaksa memberi ijin Meta untuk masuk , tak sopan juga rasanya kalau langsung mengusir tamu , meski tamunya tidak ia harapkan ....Arshaka juga membuka pintu rumahnya lebar - lebar ,berjaga - jaga kalau nanti ada hal yang tidak di inginkan.

" Terima kasih Mbak , tapi saya sedang banyak kerjaan ".

" Kerjakan saja Mas , saya tidak akan mengganggu pekerjaan Mas Shaka kok, justru saya akan menemani Mas Shaka biar tidak kesepian ".

Hueekkkk, siapa juga yang mau di temani sama janda gatel , kalau yang menemani Aysila mah tidak apa - apa , dengan senang hati aku akan menerimanya,.

Ck....gimana cara mengusir janda gatal ini ya.....dasar muka tembok sudah di usir juga malah enggak sadar...

" Tapi saya biasa kerja sendirian Mbak , tidak nyaman rasanya kalau ada orang lain di sini ,lagi pula saya takut terjadi fitnah Mbak.....tidak ada orang lain lagi selain kita , takut ada setan lewat ".

Meta tentu tau apa yang Arshaka maksud, justru itu yang aku mau , kalau bisa biar sekalian di grebek warga biar aku bisa langsung nikah sama kamu , Mas Shaka....

" Mbak.....Mbak Meta ". tegur Arshaka yang melihat Meta malah senyum- senyum sendiri, sepertinya dia sedang membayangkan sesuatu yang menyenangkan baginya.

" Eh iya Mas Shaka, saya melamun tadi....Mas Shaka tadi ngomong apa ya ".

" Saya minta Mbak Meta pulang, saya enggak mau di ganggu ". Arshaka pun berdiri ke arah pintu.

" Silahkan Mbak !". ucapnya memberi jalan agar Meta keluar dari rumahnya.

Meta tak segera beranjak dari duduknya , berat rasanya buat pergi dari rumah Arshaka.

" Tapi saya masih mau di sini Mas , di rumah saya kesepian, Mas Shaka jug belum ngasih minum ke saya ".

Rasanya Arshaka ingin menyeret wanita itu , ia mengencangkan tangannya , memgambil nafas dalam dan membuangnya , jangan sampai ia berbuat kasar pada seorang wanita.

Saat pikiran Arshaka buntu , Arkana terlihat keluar dari rumahnya. " Arka.....sini !!". panggil Arshaka cukup kencang.

Arkana pun berlari kecil menuju rumah Arshaka , " Ada apa Mas ?".

" Masuk !". Arkana menurut.

" Kamu temani Mbak Meta ngobrol ya , saya mau kerja dulu , sebentar saya ambilkan minum untuk menemani kamu makan martabak ".

Meta tentu bingung apa yang tengah Arshaka lakukan.

Tak lama Arshaka kembali dengan membawa dua gelas minuman, satu buat Arkana , satu buat Meta.

" Mbak Meta minta minum kan , ini silahkan ".

" Mas ". ucap Meta dan Arkana bersamaan.

" Saya minta kamu buat makan martabak Ka....tuh ".

" Tapi...".

" Makan saja , mau kamu habiskan juga tidak masalah ". akhirnya Arkana mengangguk pasrah , apalagi ia mendapat kode kedipan satu mata dari Arkana.

" Mbak Meta , saya tinggal dulu, sudah ada Arkana yang menemani Mbak Meta , kalau Mbak mau pulang , pulang saja tidak perlu pamit pada saya ".

Sebelum Meta protes, Arshaka sudah masuk ke dalam.

Sialan , masa aku harus ngobrol sama bocah ingusan..... kesal Meta , tapi ia tetap bertahan di sana.

Kita lihat Mas Shaka , siapa yang lebih kuat , aku atau kamu....

Tau Meta tak kunjung pulang, Arshaka mengirim pesan pada Sila.

" Keluarlah, bawa motor kamu melewati rumah saya, tidak usah di nyalakan , ini perintah , kamu tau akibatnya kalau menolak !!!! "

Arshaka tersenyum miring ketika pesan itu centang biru , artinya Sila sudah membacanya. Sila yang menerima pesan dari Arshaka terus saja mengumpat.

" Bisanya cuma mengancam.....ihhhhh dasar Dosen gemblung....".

Sila keluar tanpa pamit pada Mami Rena , ia mengikuti perintah Dosennya . Ternyata Arshaka sudah menunggunya di luar melewati rumahnya.

Rupanya ia lewat pintu samping agar tidak ketahuan oleh Meta.

" Ada apa sih Pak ?".

" Husstt kamu diam dulu, nanti saya ceritain, pinjam HP kamu, ada nomernya adik kamu kan ?".

" Ada lah ".

" Sini buruan !".

" Buat apa Pak ?:.

" Buat nelpon lah "

Begitu telpon tersambung....

Arkana menatap sejenak HP nya yang berbunyi.

" Halo....iya Kak ".

" Ini saya , Mas Shaka, pura - pura lah kakak kamu yang menelpon , dengarkan saya , kamu jaga di sana jangan sampai Mbak Meta masuk ke dalam rumah saya , nanti kalau Meta pulang kunci aja rumahnya, bawa kuncinya nanti saya ambil , kalau kamu mau nunggu di rumah saya tidak apa - apa , ada bonus buat kamu nanti ".

" Baik kak ". balas Arkana.

" Bagus....sekarang saya sudah ada di luar rumah , saya pergi sebentar ".

" Iya Kak ".

Telepon di tutup.

" Siapa yang telpon Ka ?".

" Kak Sila, Tante ".

" Ohhhh , Mas Shaka kok lama sekali ya ". Meta berdiri hendak masuk ke dalam , tapi Arkana tak kalah cepat, ia langsung pasang badan .

" Eh , Tante Meta mau kemana ?". Arkana sampai merentangkan kedua tanganya.

" Mau ke dalam , mau pamitan sama Mas Shaka, saya mau pulang ". alasan Meta , padahal ia mau menemui Arshaka , apa yang sedang laki - laki itu lakukan , sampai lama ia menunggu tak kunjung keluar juga.

" Maaf Tante , tidak sopan itu namanya , masuk tanpa ijin yang punya rumah , sudah... mending kita keluar saja , jangan ganggu Mas Shaka ".

" Kamu kok ngatur , kamu juga bukan yang punya rumah ".

" Kapan saya bilang ini rumah saya , saya malah ngajak keluar, Mas Shaka barusan ngirim pesan suruh kunci aja rumahnya , ayo Tante buruan!".

" Ya sudah kunci saja , saya masih mau di sini ".

" Baik , tapi jangan kaget ya kalau tiba - tiba ada yang gede tinggi nemenin Tante Meta ".

" Yang benar Ka ?". rupanya Meta mulai terpengaruh

" Masa saya bohong sih Tan....Tante masih mau di sini ?:.

" Enggak deh , saya ikut kamu pulang aja ".

Arkana tersenyum miring, Gampang juga Tante Meta aku bohongi.....

Bersambung......