NovelToon NovelToon
Pesona Aurelia

Pesona Aurelia

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Diam-Diam Cinta / Bad Boy
Popularitas:3.1k
Nilai: 5
Nama Author: Na_1411

Aurelia... seorang wanita cantik yang selalu hidup dengan penuh kesederhanaan, dia hidup bersama ibu dan juga neneknya di dalam kesederhanaan.
walaupun banyak cobaan yang datang, aurelia tidak patah semangat dalam menapaki kehidupan yang penuh liku. sampai pada akhirnya dia bertemu dengan seorang laki laki tampan yang membuat hatinya terpatri akan nama dan wajah tampan laki laki tersebut, akankah kisah aurelia akan berakhir bahagia...? jika penasaran dengan cerita ini...? ikuti ceritanya dari awal sampai akhir yaa... selamat membaca…

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Na_1411, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Rasa kesal Yudistira.

Suasana hening terasa di dalam mobil mewah milik Yudistira, aurel yang sejak tadi terdiam memilih menatap pemandangan jendela di sampingnya. Yudistira sesekali menoleh ke arah aurel yang seperti sedang mengacuhkannya, Yudistira memilih berdehem mengalihkan perhatian aurel.

“Aurel….”

Panggil yudistria memberanikan diri memulai pembicaraan, perlahan atensi aurel teralihkan. Dia menatap Yudistira yang sepertinya akan membicarakan sesuatu yang terlihat penting.

“Tadi kak tama menghubungiku, dia ingin meminta bantuanmu menjadi sekertarisnya.”

Mendengar ucapan yudistria, aurel memiringkan tubuhnya melihat tajam ke arah Yudistira yang tengah menyetir.

“Apa kamu bilang, Kak tama meminta aku jadi sekertarisnya…?”

“Iya… tapi kalau kamu tidak mau aku akan….”

Belum juga Yudistira menyelesaikan ucapannya aurel memotong ucapan Yudistira.

“Aku mau…”

Yudistira yang terkejut sampai menghentikan mobilnya mendadak, sampai terdengar klakson berulang kali di belakang mobilnya. Mungkin mobil di belakang yudistria terkejut melihat Yudistira menghentikan mobilnya secara mendadak.

“APA KAMU BILANG…”

Suara lantang Yudistira membuat aurel mengernyitkan kedua matanya, dia heran dengan Yudistira yang terlihat sepertinya tidak suka dengan kesanggupan aurel.

“Kenapa kamu langsung menyetujuinya, kenapa kamu tidak memikirkannya terlebih dahulu. Kamu baru bertemu kak tama sekali aurel, ala kamu tidak takut jika kak tama melakukan sesuatu yang akan merugikan kamu.”

Yudistira memukul setir mobil melampiaskan kekesalannya, aurel mengeryit heran dengan sikap Yudistira.

“Aku lebih percaya kak tama dari pada sama kamu Yudistira Anggara saputra.”

Aurel menumpukan kedua tangannya di depan dadanya, dia kesal mendengar Yudistira yang terkesan sedang menjelekkan jelekkan kakaknya sendiri di depan aurel.

“Tapi… tapi kamu baru ketemu sekali dengan kak tama, kamu belum mengenal bagaimana sepak terjang dia selama ini. Aku yang lebih tahu bagaimana kakakku aurel.”

Tatapan tajam Yudistira berikan ke aurel yang juga tak kalah sengit menatapnya, aurel tersenyum smirk melihat reaksi berlebihan dari Yudistira.

“Dengarkan tuan Yudistira yang terhormat, aku lebih percaya dengan Kak tama di banding dengan kamu. Belum juga sehari sama kamu kamu sudah menciumku, apalagi jika aku seharian sama kamu, entah apa yang akan kamu lakukan sama aku.”

Yudistira seperti tertampar mendengar ucapan aurel, dia mengakui jika dia bersalah tiba tiba mencium aurel tanpa seijinnya.

“Maafkan aku aurel, aku …”

“Sudahlah kita lupakan kejadian tadi, antarkan aku pulang. Setelah itu antarkan aku ke perusahaan kak tama.”

Yudistira berdecak kesal mendengar perintah aurel, dengan perasaan yang berkecamuk di dalam hati. Yudistira terpaksa menuruti perintah aurel, andai saja aurel menolak permintaan tama, sikap yudistria tidak akan seperti ini.

“Lalu tugas dari pak Eko bagaimana…?”

Yudistira mengingatkan akan tugas dari dosen killernya, aurel segera menggambil handphonenya. Mungkin lebih baik dia menghubungi dosennya tersebut, dari pada nilainya yang akan menjadi taruhannya nanti.

“Halo pak selamat pagi, ini saya Aurelia Saputri. Begini pak, saya ijin tidak bisa mengikuti mata kuliah bapak. Untuk tugas yang bapak berikan kemarin, saya akan mengumpulkannya minggu depan.”

Terlihat aurel terdiam dan mengangukan kepalanya, mungkin dia sedang mendengarkan jawaban dari dosennya.

“Baik pak, kalau begitu terima kasih banyak pak.”

Aurel terlihat mematikan telponnya, dia memasukkan handphonenya ke adalah tas yang berada di pangkuannya.

“Sudah beres, sekarang kamu antar aku pulang. Dan kamu tunggu aku sebentar, setelah itu antarkan aku menemui kak tama.”

Yudistira seperti seorang kacung mendengar perintah majikannya, dengan segera yudistria menancap gas dan melajukan mobilnya menuju ke rumah aurel.

Dua orang wanita berbeda usia terlihat akan keluar dari pekarangan rumah aurel mengendarai motor maticnya, Yudistira yang melihatnya segera menghentikan mobilnya tepat di depan rumah tersebut.

“Selamat pagi tante, oma…”

Sapa yudistria ramah setelah turun dari mobil mendekati aulia dan oma ana, tatapan tajam oma berikan ke arah Yudistira sedangkan aulia tersenyum ramah melihat Yudistira.

“Selamat pagi, anterin aurel pulang ya…”

Aulia yang sudah tahu di mana aurel semalam karena memo yang di tinggalkan aurel membalas sapa an Yudistira dengan ramah, berbeda dengan oma ana yang sepertinya tidak menyukai Yudistira.

“Iya tante, maaf kemarin aurel habis membantu saya.”

“Tidak apa apa, yang penting kamu kembalikan putri saya dengan keadaan selamat dan masih dalam keadaan utuh tanpa ada kurang sedikitpun.”

Oma ana masih terdiam, sesekali oma melirik ke arah aurel yang berdiri di belakang tubuh kekar Yudistira.

“Saya kembalikan aurel utuh tante, tanpa berkurang sedikitpun.”

Aurel perlahan maju ke depan menjadi memunggungi tubuh Yudistira, senyum manis aurel dapat aulia dan oma ana lihat dengan jelas.

“Ma… mau ijin, hari ini aurel akan bekerja sementara di perusahaan kak tama. Kak tama adalah kakak dari Yudistira, jadi mungkin hari ini aku nggak berangkat kuliah. Dan pulangnya mungkin juga agak malam, maaf baru bilang sekarang, soalnya tadi di minta tolong kak tama mendadak banget via telpon.”

Alis aulia bertaut sempurna, tatapan mata aulia menatap tajam ke wajah cantik putri semata wayangnya.

“Bekerja….?!!”

Mengetahui rasa penasaran aulia, aurel pun berjalan dan berdiri di samping mama tersayangnya.

“Aku di minta menggantikan posisi sementara sekertaris kak tama, hanya sementara selama sekertarisnya cuti selama beberapa hari ini. Mungkin kak tama tertarik memper kerja kan aku karena aku paham akan beberapa bahasa. Jadi…”

Aulia tersenyum samar, dia tahu jika aurel akan membujuknya dengan berbagai macam cara agar aulia menyetujui permintaan dan keinginan aurel.

“Hmm… nggak sia sia mama les in kamu bahasa ya, jadi bisa ada manfaatnya. Ya sudah nggak apa apa, yang penting kamu bilang dulu sama angga. Mama tidak ingin ada salah paham antara kalian berdua.”

Mendengar ucapan aulia, aurel bergelayut manja. Dia tahu jika aulia sangat mensuport ke inginan dan permintaannya, selama masih positif.

“Mama tenang aja, habis ini aku akan hubungi dia. Makasih ya ma…”

Tanpa aulia dan aurel ketahui, Yudistira yang dari tadi mendengar percakapan ibu dan anak tersebut mengepalkan tenangnya. Mendengar nama angga di sebut aulia, rasanya dada Yudistira terasa sangat sesak.

“Yang penting kamu selalu kasih kabar kalau mau pergi atau pulang kemalaman agar oma tidak salah paham sama kamu.”

Ucap oma ana yang membuat rasa bersalah di hati aurel, memang dia salah tiba tiba pergi hanya meninggalkan secarik kertas memo. Jika saja aulia tidak melihatnya, mungkin kepulangan aurel pagi ini bisa kena amukan kedua wanita beda generasi di samping aurel.

“Maaf oma, lain kali tidak akan aurel ulangi.”

“Ya sudah kamu buruan siap siap, kasian Yudistira menunggu kamu dari tadi. Kalau gitu mama dan oma pergi dulu ya ke toko.”

Melihat Yudistira yang terdiam dan tidak bereaksi apapun, aulia menjadi kasian. Sebelum pergi dia mempersilahkan Yudistira untuk segera masuk ke dalam rumah, sambil menunggu aurel bersiap.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!