NovelToon NovelToon
Tertawan Diantara 2 Takdir

Tertawan Diantara 2 Takdir

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Poligami
Popularitas:5.5k
Nilai: 5
Nama Author: Septi.sari

Lama menghilang bak tertelan bumi, rupanya Jesica, janda dari Bastian itu, kini dipersunting oleh pengusaha matang bernama Rasyid Faturahman.

Sama-sama bertemu dalam keadaan terpuruk di Madinah, Jesica mau menerima tunangan dari Rasyid. Hingga, tak ingin menunggu lama. Hanya berselisih 1 minggu, Rasyid mengitbah Jesica dipelataran Masjidil Haram.

Namun, siapa sangka jika Jesica hanya dijadikan Rasyid sebagai yang kedua.

Rasyid berhasil merobohkan dinding kepercayaan Jesica, dengan pemalsuan jatidiri yang sesungguhnya.

"Aku terpaksa menikahi Jesica, supaya dia dapat memberikan kita putra, Andini!" tekan Rasyid Faturahman.

"Aku tidak rela kamu madu, Mas!" Andini Maysaroh.

*

*

Lagi-lagi, Jesica kembali ketanah Surabaya. Tanah yang tak pernah ingin ia injak semenjak kejadian masa lalunya. Namun, takdir kembali membawanya kesana.

Pergi dalam keadaan berbadan dua, takdir malah mempertemukanya dengan seorang putra Kiyai. Pria yang pernah mengaguminya waktu lalu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Septi.sari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 28

"Apa tadi Abah mengatakannya?"

Kiyai Ismail menoleh. "Abah merasa bingung, Da! Tapi belum sempat Abah menjawab, dia mendapat kabar jika neneknya dilarikan ke rumah sakit."

Huda mendesah dalam. "Aku tidak rela melihat Jesica kembali lagi dengan suaminya, Abah."

"Bagaimana mungkin?" Kiyai Ismail agak memicing.

"Huda tidak ingin melihat Jesica terluka kembali." Sanggahnya.

"Tapi, menurut Abah ... Dia sangat menyesali perbuatanya, Da! Seharusnya mereka berdua harus bicara dari hati ke hati terlebih dulu." Kiyai Ismail yakin, jika semua yang terjadi akibat salah faham saja.

Jesica bersama Ester sudah keluar. Mereka berjalan menghadap Kiyai Ismail.

"Benar, pria tadi suamimu Nak?" tanya sang Kiyai menatap wanita hamil disebrangnya.

Jesica mengangguk. "Benar, Abah! Dialah yang bernama Rasyid Faturahman!"

Huda juga duduk disana. Ia diam, namun netranya menyimak dengan antusias.

"Nak, sepertinya suamimu sangat menyesal. Abah yakin, pasti telah terjadi kesalah fahaman dalam rumah tanggamu, Nak! Suamimu pergi, tadi pamit, katanya, Neneknya di larikan kerumah sakit!"

Jesica terhenyak. 'Oma Selin ... Ya Allah, wanita tua itu sangat baik kepadaku. Semoga kelak, dia masih dapat melihat cicitnya lahir ke dunia.'

Ester mantap sepupunya. "Oma Selin, Jes?!"

"Iya, Est ... Semoga saja Oma Selin cepat sembuh!" jawab Jesica. Ia sejujurnya sangat ingin bertemu dengan wanita tua itu. Namun, disana pasti ada Bu Hilma. Ia hanya takut, jika sang mertua akan menyekapnya.

*

*

*

Rasyid baru saja tiba. Kedua orang tuanya sudah ada disana, namun tidak dengan Bu Fatiya. Tuan Gio melarangnya ikut, karena ada Hilma disana.

"Apa yang terjadi dengan Oma?" Penampilan Rasyid benar-benar berantakan. Tidak hanya dia, Adnan juga sama.

"Rasyid, kamu habis dari mana? Kenapa bajumu basah semua?" tegur Bu Hilma yang kini bangkit, berjalan mendekat.

"Aku habis mencari Jesica. Tadi kehujanan sedikit," jawab Rasyid singkat. "Oma kenapa? Kenapa sampai dibawa ke rumah sakit?"

"Omamu terjatuh di kamar mandi!" sahut Tuan Gio.

Bik Ulfa tertunduk takut. Ia merasa bersalah, telah lalai meninggalkan Majikannya seorang diri. "Maafkan saya, Den. Tadi saya tinggal di kamar mandi karena memang perut saya mules. Sudah saya ingatkan, agar tidak ke kemar mandi sendirian."

"Sudah Bi Ulfa ... Jangan merasa bersalah terus. Semua yang terjadi memang sudah digariskan sama Allah! Ya ... Semoga saja, Ibu segera pulih!" timpal Tuan Gio.

Rasyid mendekat kearah pintu. Disana terdapat sebuah kaca kecil ditengahnya. Oma Selin masih belum sadar, dan belum dapat dijenguk untuk beberapa menit kedepan.

Rasyid kini menyandarkan tubuhnya pada dinding. Ia pejamkan matanya dalam-dalam ... Merasakan penat, lelah, yang akhir-akhir ini menyerang jiwanya.

"Sudah cukup, hentikan pencarian istrimu itu, Rasyid! Ibu nggak mau melihat kamu menjadi nggak keurus seperti ini," Bu Hilma memekik, merasa frustasi melihat penampilan putranya.

Rasyid seketika menoleh. Sorot matanya sama sekali tidak setuju. "Kamu apa-apaan Hilma?! Apa maksudmu berkata seperti itu?" sentak Tuan Gio menggeram.

"Mas, aku nggak mau kalau putra kita kelelahan seperti itu. Wanita bukan hanya Jesica saja. Masih banyak di Negara ini! Lihatlah penampilan Rasyid, tidak terurus seperti itu!" jawab Bu Hilma merasa kesal.

"Jangan lagi-lagi kamu mencampuri rumah tangganya Rasyid! Biarkan saja jika dia masih ingin mencari istrinya. Lagian ... Aku tidak keberatan jika mereka bersatu kembali!" kecam Tuan Gio.

Rasyid menengahi. "Sudahlah, Bu! Nggak usah mendebat urusanku lagi! Aku nggak akan berhenti mencari, sebelum aku menemukan istriku!" tekan Rasyid.

Setelah itu ia menjatuhkan tubuhnya diatas bangku tunggu. Menyunggar kepalanya dengan pelan.

"Oh ya Tuan ... Sebelum Oma jatuh, Oma selalu mengigau nama Non Jesica setiap tidurnya. Dan hal itu membuat kesehatan Oma sedikit menurun. Dia selalu menanyakan Non Jesica setiap hari!" Bi Ulfa menatap Majikannya dengan sorot mata sendu.

"Sejak dulu ... Ibu selalu menyukai Jesica! Mungkin sakitnya, karena dia terlalu memikirkan kepergian mantu cucunya itu," sahut Tuan Gio.

Perawat datang dari samping. "Pasien sudah dapat dijenguk, Pak, Bu! Jika terjadi sesuatu, Anda dapat menghubungi perawat!"

Setelah perawat tadi pergi, pihak keluarga kini mulai masuk kedalam.

Oma Selin mengerjab beberapa kali. Tatapan lemah itu menelisik kearah datangnya orang, namun tak ia temukan apa yang mejadi beban pikirannya.

"Ibu ... Apa Ibu baik-baik saja?" Bu Hilma mendekat, sambil ia usap lengan kendur sang mertua.

Oma Selin menatap tidak suka. Jika ada putranya saja, menantunya itu baru bersikap lembut. Jika tidak ada Tuan Gio, Bu Hilma bahkan tidak mau menatap sedikitpun.

"Mau apa kamu datang kesini?" Oma Selin memalingkan wajahnya. "Tidak ada yang memesan busanamu disini," celetuk Oma dengan kalimat absurd nya.

Tuan Gio mendekat dari arah kiri. "Bu ... Bagaimana perasaan ibu? Apa badan Ibu masih terasa sakit?"

Tiba-tiba saja Oma Selin malah terisak. "Gio, kemana perginya Jesica? Sudah beberapa bulan ini Ibu tidak pernah melihatnya. Ibu tadi malam mimpi, Jesica sedang menimang seorang Bayi."

Rasyid mendekat. Ia kini mengambil tangan keriput sang Nenek. Kedua matanya memanas, "Doakan, agar Jesica dapat pulang secepatnya, Oma! Tidak hanya Oma ... Rasyid juga teramat rindu sama Jesica."

Entah mengerti atau tidak, Oma Selin hanya mengusap air mata yang mengalir diwajah cucunya itu.

'Muak sekali melihat pemandangan itu! Kenapa jatuh nggak sekalian lumpuh saja. Biar nggak bikin drama kaya gini.' Bu Hilma memalingkan wajah, merasa jengah melihat keadaan mertuanya kini.

"Rasyid, lebih baik kamu pulang saja malam ini! Istirahatkan dulu badanmu. Omamu biar Ayah yang menjaganya. Lagian ... Disini juga ada Bik Ulfa. Kamu tidak perlu cemas!" Tuan Gio menepuk punggung putranya. Membiarkan sang putra istrirahat saja.

Bu Hilma menimpali, "Benar, Rasyid! Kamu pulang saja. Ibu juga akan bermalam disini."

Oma Selin melirik sekilas, sorot matanya jelas sekali tidak suka.

Setelah berpamitan, Rasyid mengajak Adnan untuk pulang. Semenjak perceraiannya dengan Andini, Rasyid tidak pernah lagi pulang kerumah pribadinya itu. Ia sekarang menempati rumahnya dengan Jesica.

Akan tetapi, malam ini Rasyid terpaksa kembali kerumahnya yang lama ... Karena ia harus mengambil beberapa dokumen yang penting, serta memberitahu perihal kerjaan sang Pelayan.

Saking fokusnya mencari kepergian istrinya itu, Rasyid sampai lupa, jika didalam rumahnya terdapat dokumen saham pabrik, dan sertifikat rumah yang tertinggal. Meskipun Rasyid sudah memberikan uang kompensasi untuk gugatanya, namun ia tidak yakin jika istrinya akan diam saja.

Dan tepat pukul 10 malam, mobil Rasyid baru memasuki gerbang rumahnya.

Seorang pria keluar dari arah garansi. Dia adalah Pak Anto, sopir sekaligus penjaga rumah. Pria berusia 55 tahun itu bergegas menghampiri Majikannya. "Tuan muda ... Anda pulang?"

Baru menginjak teras rumahnya. Namun rasanya, rumah yang ia huni beberapa tahun itu, kini tampak mati tak berpenghuni. "Apa Andini ada dirumah, Pak?"

"Bu Andini sudah jarang pulang, Tuan! Mungkin sudah hampir 1 bulan ini, Tuan!" jawab Pak Anto. "Dan lagi ... Mbok Sum juga sudah diberhentikan sama Non Andini, Tuan!" imbuh Pak Anto.

Perasaan Rasyid semakin tidak enak. Ia langsung bergegas masuk kedalam. Dan benar saja, ketika Rasyid sudah tiba didalam ruangan kerjanya ... Sertifikat, dan saham pabriknya sudah raib, hilang tanpa ia tahu kemana.

Andan dan Pak Anto juga tak hanya diam. Mereka mencari di seluruh ruangan, menggeledahi beberapa kamar, namun tidak ketemu juga.

"Tidak ada, Tuan!" ucap Adnan begitu ia tiba kembali diruangan kerja Majikannya.

Rasyid kini berjalan dipojok ruang. Disana terdapat sebuah vas bunga besar, yang didalamnya telah ia sematkan camera pengawas ruangan itu. Dengan cepat Rasyid mengambil camera kecil itu.

Setelah dihubungkan pada layar laptopnya ... Kini semua terlihat jelas, jika mantan istrinya itulah, dalang dibalik hilangnya beberapa dokumen penting miliknya.

"Pantas saja Non Andini nggak pernah pulang, Tuan!" seru Pak Anto merasa kaget.

Rasyid menajamkan mata lurus kearah layar didepanya. Tanganya mengepal, sambil menekan kuat meja kaca itu. 'Andini kurang ajar! Berani-beraninya dia bermain api denganku! Awas saja kamu, Andini ... Setelah ini kupastikan hidupmu tidak akan tenang.'

Padahal, saham pabrik itu, Rasyid merintis sejak ia berusia 27 tahun. Dan hingga kini, pabrik itu sudah berjalan 5 tahun lamanya. Meskipun tidak sebesar pabrik milik Ayahnya, tetapi Rasyid merasa bangga, karena itu semua hasil jerih payahnya.

Ia tentu tidak akan diam, jika usahanya dihancurkan oleh seseorang.

1
evi carolin
hadeh keliatannya berat sebelah ni rasyid trlalu mengutamakan keluarga kasian kamu jesica walau gemana pun kamu pst banyak mengalah dan dikalahkan
Septi.sari: iya kak kasian 🤧🤧🤧
total 1 replies
Khoirun Nisa
lanjut ka
Septi.sari: syukron bintangnya kak🙏❤❤❤❤
total 1 replies
Nisa_Flour01
aku mampir nihh, jangan lupa di back ya Thor
Nisa_Flour01
aku bingung gimana jelasinnya. intinya semangat Thor. update lagi yaww

jangan lupa mampir dan react balik yaaa. thank you
Septi.sari: syukron kak nisa.🙏🙏🙏❤❤❤
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!