NovelToon NovelToon
Bahagia Untuk Kanaya

Bahagia Untuk Kanaya

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen Angst / Mengubah Takdir / Keluarga
Popularitas:4.7k
Nilai: 5
Nama Author: Jeju Oranye

Kisah seorang gadis bernama Kanaya, yang baru mengetahui jika dirinya bukanlah anak kandung di keluarga nya saat umurnya yang ke- 13 tahun, kehadiran Aria-- sang anak kandung telah memporak-porandakan segalanya yang ia anggap rumah. Bisakah ia mendapatkan kebahagiaannya kembali?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jeju Oranye, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BUK- 12 : Teman baru

Ketika langkah Kanaya memasuki lingkungan sekolah, suasana pagi itu sudah di penuhi gegap gempita upacara hari senin, suara pembawa acara yang menggema membacakan setiap sesi upacara hari ini mengalun dengan riang, menyemarakkan lapangan yang luas di tengah sekolah. Para murid berbaris rapi membentuk garis- garis yang teratur di atas hamparan rumput hijau.

Kanaya menyapu kan pandangan ke sekelilingnya, menunggu waktu yang tepat, saat giliran sesi pembacaan undang-undang, barulah Kanaya berhasil bergabung di tengah-tengah kerumunan. Ia memilih tempat yang paling pojok di barisan paling belakang, berjalan pelan dan mengendap- ngendap tanpa suara, berusaha sebisa mungkin agar tak ada yang memperhatikan kehadiran nya.Harapannya, ia bisa menyatu tanpa menarik perhatian. Sayangnya usaha kecil itu sia- sia, karena seorang guru laki-laki yang tengah berjaga di sekitar barisan dengan mata tajam justru menangkap gerakannya.

"Kamu terlambat? " tanya guru itu, suaranya terdengar tegas, menggelegar dalam keheningan yang awalnya khidmat. Seketika suasana menjadi riuh. Para murid yang mendengar seruan itu seketika menoleh ke arahnya, dan mau tak mau juga memperhatikan Kanaya. Mata mereka membelalak penuh rasa ingin tahu dan sedikit keheranan.

Jantung Kanaya berdebar keras, seolah ingin meledak dari dada. Tubuhnya seakan kaku, merasakan beban malu yang menggunung, terlebih karena tatapan para murid lain kini tertuju padanya. Ia menunduk sejenak, lalu mengangguk pelan sebagai tanda konfirmasi. "Iya, pak. *

Guru itu menggeleng pelan, dengan wajah yang penuh keteduhan namun tegas. "Kalau terlambat gak boleh ada di sini," ujarnya dengan intonasi tegas dan berwibawa. "Cepat berbaris di sana, bersama para murid yang terlambat lainnya," sambungnya, sambil menunjuk ke arah bagian paling pojok lapangan yang dekat dengan sebuah pohon beringin besar, di mana para murid lain yang terlambat juga tengah berdiri di sana.

Menghela napas pelan, dengan bahu lesuh Kanaya menarik kakinya berjalan ke arah tempat yang di tunjuk sang guru. Saat dia mendekat, bisa di lihatnya dengan jelas ada empat murid lain yang juga terlambat, berdiri berdampingan di bawah rindangnya dedaunan pohon beringin. Ia kemudian menyusup di antara mereka,berusaha menyembunyikan wajahnya dari sorot mata orang lain. Terik matahari yang mulai menyengat kulit nya membuat wajahnya memerah, kulitnya yang sensitif terasa terbakar oleh panas nya cuaca hari ini.

Dalam keheningan itu,pikiran Kanaya melayang. Sebelum ia berbalik tadi, dirinya sempat melihat Jendra, Javier dan Aria yang melirik ke arahnya, tatapan mereka yang seolah mengejek dan meremehkan tak luput dari pandangan nya, tanpa sadar ia mencengkram erat tali ranselnya, wajahnya berubah mengeras sampai tiba-tiba ada mentoel pundaknya dari samping membuat Kanaya dengan cepat merubah ekspresi nya dan menolehkan pandangan ke orang yang telah melakukan itu padanya.

Seorang gadis berkuncir kepang tersenyum manis ke arahnya. "Telat juga, ya? " katanya dengan nada yang seperti sudah begitu akrab.

Kanaya yang terkejut dan sedikit kikuk lalu mengangguk pelan. Senyum gadis itu agak aneh menurut nya, seolah mereka sudah kenal dekat saja.

Gadis itu kembali tersenyum, senyum yang penuh kehangatan dan kejenakaan."Sama, hihihi, " katanya sambil terkikik geli.

Kanaya menggeleng pelan,merasa bingung sekaligus agak terganggu. Apa yang lucu memang nya? padahal mereka lagi di hukum tetapi dia malah tertawa. Aneh.

"Oh ya perkenalkan namaku Adelia, " ujar gadis itu ramah, memperkenalkan dirinya dengan santai.

Kanaya kira cukup sampai di situ pertanyaannya tapi ternyata gadis itu mengulurkan tangannya untuk berkenalan. Meski tak di bilang pun Kanaya bisa langsung tahu namanya dari melihat name tag yang berada di atas saku seragam putih nya.

Meski masih canggung, karena Kanaya bukan tipe orang yang langsung akrab dengan orang baru, tapi meski begitu ia tetap menyambutnya dengan senyum ramah.

"Kanaya, " ujarnya sambil menerima uluran tangan gadis itu dan memperkenalkan diri.

Wajah gadis bernama adelia itu tampak sumringah, matanya bersinar penuh kehangatan. "Kanaya Ivanka, nama kamu cantik deh, secantik orang nya. "

Kanaya tersenyum samar. "terimakasih."

Lagi dan lagi Adelia terkikik, sepertinya dia tipe orang yang supel dan humble, terlihat dari bagaimana tingkah laku nya.

"Oh ya dan perkenalkan temanku satu lagi, " kata Adelia tiba-tiba menarik tangan seorang gadis yaaah sedang asyik mengunyah makanannya, di samping nya. Kanaya melihatnya gadis itu bertubuh gempal namun terlihat lucu, karena kulit putih yang di milikinya dengan pipi tembem itu dia tampak seperti mochi, menurut nya. Mengingatkan nya dengan makanan kesukaannya itu.

"Namanya Arena, " tutur adelia memperkenalkan temannya itu.

Arena tersenyum lebar, pipinya yang bulat semakin mengembang saat ia melambai pelan, sedikit bingung karena tergesa-gesa di tarik oleh Adelia, di saat dirinya sibuk mengunyah makanan nya.

"Kenalkan Ren, ini Kanaya. Dia juga terlambat kaya kita, " tutur Adelia memperkenalkan mereka berdua. "bukankah dia manis? " sambungnya sambil menyengir lebar.

Rena tersenyum pada Adelia dia kemudian mengangguk lalu matanya menatap fokus kepada Kanaya. "Halo Naya, senang berkenalan dengan mu, " katanya dengan ramah.

Kanaya membalas dengan anggukan,tapi ada rasa sedikit penasaran yang membuncah dalam hati.Ia memperhatikan wajah gadis berpipi tembam itu,merasa ada sesuatu yang ingin dia tanyakan. Lantas dengan rasa penasaran yang menggelitik, ia bertanya perlahan. "Tapi ... beneran namamu Arena? "

Suasana mendadak menjadi hening sejenak. Mereka berdua saling melirik dengan tatapan penuh arti, membuat Kanaya merasa tidak nyaman. Ia cepat mengoreksi diri, " Eh, maaf. bukan maksud ku bertanya begitu ... "

Namun tawa mereka justru mengalir bersama, menghapus keheningan yang sempat tercipta. Kanaya mengerutkan dahi, bingung sekaligus penasaran. Sementara Rena mulai membuka suaranya, menimbulkan tawa yang semakin menggelitik suasana.

"Aduh, tidak apa- apa Kanaya. Kamu bukan orang pertama yang bertanya kaya gitu padaku. "

Kanaya sedikit membelalak. "Benarkah? "

Rena mengangguk. "Bener. Jadi sebenarnya asal muasal namaku yang menurut orang-orang unik itu, karena ayahku adalah seorang pembalap motor yang sekarang sudah pensiun. Beliau cinta mati pada Arena balap, itu sebabnya saat aku lahir beliau memberikan ku nama Arena. Arena dwiskardini. "

"Waw, itu keren. " puji Kanaya tulus sambil bertepuk tangan takjub.

Rena menyusupkan anak rambutnya ke belakang sambil terkikik geli.

"Hahaha, aku juga salfok saat mendengar namanya pertama kali, sama seperti mu, " Sahut Adelia lalu tawa mereka kembali mengudara.

"Oh ya sekarang kita teman ya. " sambung Adelia kemudian yang langsung di angguki oleh Rena.

Meski masih agak canggung, Kanaya mengangguki ucapan gadis itu, lalu tawa mereka kembali mengudara saat mengingat kembali bagaimana paniknya Kanaya tadi yang menurut mereka lucu.

Sampai tiba-tiba guru laki-laki yang tadi menyuruh Kanaya ke sini, melirik ke arah mereka dengan sinis membuat mereka langsung menunduk namun dengan tawa yang masih di tahan.

Lalu diam-diam Kanaya memperhatikan mereka, dengan tatapan teduh, hatinya merasa menghangat. Tak pernah ia mendapatkan ketulusan seperti ini sebelumnya. Ia merasa hari- harinya di sekolah ini akan berjalan baik selama hadirnya mereka. Teman barunya.

Semoga ini adalah awal yang baik.

****

1
Keyraaleyababy Keyraaleya
lanjut dong thoor bagus ceritanya
Aiyaa writer
Keren
Dancingpoem
❤❤❤❤❤
nonoyy
astaga keluar dari mulut singa, masuk ke mulut buaya sunguh malang nasibmu naya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!