NovelToon NovelToon
THE MASK OF SILENCE

THE MASK OF SILENCE

Status: sedang berlangsung
Genre:Misteri / Reinkarnasi / Kelahiran kembali menjadi kuat / Akademi Sihir
Popularitas:379
Nilai: 5
Nama Author: MishiSukki

Di balik reruntuhan peradaban sihir, sebuah nama perlahan membangkitkan ketakutan dan kekaguman—Noir, sang kutukan berjalan.

Ditinggalkan oleh takdir, dihantui masa lalu kelam, dan diburu oleh faksi kekuasaan dari segala penjuru, Noir melangkah tanpa ragu di antara bayang-bayang politik istana, misteri sihir terlarang, dan lorong-lorong kematian yang menyimpan rahasia kuno dunia.

Dengan sihir kegelapan yang tak lazim, senyuman dingin, dan mata yang menembus kepalsuan dunia, Noir bukan hanya bertahan. Ia merancang. Mengguncang. Menghancurkan.

Ketika kepercayaan menjadi racun, dan kesetiaan hanya bayang semu… Siapa yang akan bertahan dalam permainan kekuasaan yang menjilat api neraka?

Ini bukan kisah tentang pahlawan. Ini kisah tentang seorang pengatur takdir. Tentang Noir. Tentang sang Joker dari dunia sihir dan pedang.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon MishiSukki, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 12: Sebuah Kisah Usang di Tangan yang Luka

Sore itu, kota adalah kanvas suram yang dicat oleh senja yang sekarat, dengan garis-garis gelap dan bayangan panjang yang melarikan diri dari bangunan-bangunan usang. Angin berhembus kencang, membawa serta debu dan remah-remah sampah, menari di jalanan yang basah oleh air selokan.

Noir, dengan langkah terhuyung-huyung, melintasi pemandangan itu. Tubuhnya adalah peta dari pertempuran yang sia-sia, ditandai dengan memar dan luka lecet yang merupakan tanda tangan dari para murid akademi, sekumpulan anjing-anjing muda yang haus darah dan kebosanan.

Namun hari itu, ada sesuatu yang berbeda dalam kesuraman yang memeluknya. Sebuah buku. Usang, kotor, dan sobek-sobek, ia menemukannya di balik tempat sampah akademi, di antara sisa-sisa kegagalan dan kekosongan. Entah milik siapa, entah dibuang oleh siapa, Noir tak peduli.

Bagi pria yang hidupnya selalu terhina, buku itu adalah sebuah permata—harta karun yang ditemukan di antara tumpukan kotoran.

Tangan kirinya menggenggam buku itu erat, meskipun rasa sakit menjalar dari setiap persendian yang babak belur. Tangan kanannya tak jauh berbeda, dipenuhi dengan goresan yang terasa perih. Namun di tengah rasa sakit itu, sebuah perasaan aneh, sedikit kebahagiaan, menyusup masuk.

Ada sesuatu yang tak bisa dijelaskan yang memanggilnya, sebuah suara bisu yang memintanya untuk membuka halaman-halaman yang lusuh itu.

Di bawah remang-remang lampu rumahnya yang kumuh, dengan sisa roti keras dan daging kering yang ia temukan, Noir mulai membalik lembar demi lembar. Di balik sampulnya yang kotor, dunia yang ia kenal—dunia penuh kebohongan, kekerasan, dan pengkhianatan—seketika lenyap.

Di dalam buku itu, ada harapan. Ada kisah-kisah tentang keberanian yang tak kenal takut, tentang perlawanan terhadap ketidakadilan, dan tentang orang-orang yang mengubah takdir mereka sendiri. Setiap kalimat adalah sebuah bisikan, sebuah janji bahwa dunia ini tidak hanya hitam dan putih, tapi juga abu-abu yang penuh dengan kemungkinan.

Ia terus membaca, tak peduli pada rasa sakit yang kadang menusuk atau cahaya yang tak memadai. Dunia luar tak pernah peduli padanya, tak pernah memberinya kesempatan, tapi di dalam buku itu, ia merasa terhubung. Setiap pahlawan, setiap pejuang, setiap karakter yang ia baca seolah-olah pernah merasakan hal yang sama dengannya—kesepian, keputusasaan, dan kekalahan.

Mereka pernah berada di titik terendah, di mana semua harapan telah sirna, sebelum mereka bangkit dan melawan.

"Jika mereka bisa berubah, kenapa aku tidak?" gumam Noir pelan, sisa makanan di mulutnya terasa pahit.

Buku itu bukan sekadar pelarian. Ia adalah sebuah peta menuju impian lama yang terkubur, impian untuk melawan, untuk bangkit. Meskipun ia telah lama meninggalkan masa muda, meskipun kerutan di wajahnya adalah bukti dari perjuangan yang tak pernah usai, otaknya masih tajam. Ia dengan mudah mengingat kembali setiap abjad yang pernah ia pelajari.

Buku itu bukanlah buku pelajaran atau panduan hidup, melainkan sebuah koleksi dongeng dan cerita lama. Kisah-kisah tentang pahlawan yang melawan tirani, tentang kerajaan yang runtuh, dan tentang pencarian kebenaran di dunia yang penuh kebohongan.

Noir menyentuh setiap halaman dengan hati-hati, seolah-olah itu adalah relik suci. Beberapa cerita terdengar aneh, tak masuk akal, tapi di balik setiap kata, ada sebuah kebenaran yang tersembunyi.

Salah satu cerita yang paling menarik perhatiannya adalah tentang seorang pemuda yang terlahir dalam kemiskinan dan kesulitan. Pemuda itu, meskipun dihadapkan pada ketidakadilan dan penindasan, terus berjuang. Ia belajar, berkembang, dan akhirnya menemukan cara untuk melawan para penguasa yang menindas rakyatnya. Noir meresapi setiap kalimat, membayangkan dirinya sebagai pemuda itu.

"Apakah aku bisa seperti dia?" pikirnya.

"Apakah ada cara untuk keluar dari semua ini?"

Keraguan membanjiri hatinya, namun secercah cahaya harapan mulai menyala. Dunia ini memang kejam, tetapi buku itu telah menunjukkan padanya bahwa bukan berarti tidak ada jalan keluar. Seperti dalam dongeng-dongeng itu, mungkin saja takdir bisa diubah, bahkan jika itu tampak mustahil. Ia melanjutkan membaca dengan cepat, setiap kata memberinya kekuatan baru, mengisi kekosongan yang telah lama ia rasakan.

Dongeng-dongeng ini mungkin hanya cerita, tapi di balik setiap cerita, ada kebenaran yang menunggu untuk ditemukan. Dan Noir, untuk pertama kalinya setelah sekian lama, merasa seperti ia telah menemukan sesuatu yang benar-benar berharga. Sebuah janji yang ia genggam di tangan-tangan yang babak belur.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!