Aleya adalah seorang wanita muda yang hidup dalam dunia glamor dan penuh rahasia. Ia secara tak terduga terjerat dalam hubungan rumit dengan seorang presdir perusahaan ternama, yang menjadikannya gadis simpanan. Meski awalnya Aleya menganggap hubungan ini sebagai jalan pintas untuk memperbaiki hidupnya, lambat laun ia menyadari bahwa cinta dan kekuasaan membawa konsekuensi yang tak pernah ia bayangkan. Di tengah konflik batin, ambisi bisnis, serta tekanan sosial, Aleya berjuang menemukan jati dirinya dan menentukan pilihan antara hati dan harga diri. Akankah Aleya mundur dari kenyataan yang ia ketahui? Atau ia akan tetap melanjutkan hidupnya sebagai Gadis simpanan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dian Aprilia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Rumitnya perceraian
“Dia berselingkuh dari suaminya!” geram Sang Ayah.
Agatha pun langsung menatap Adiknya dengan tatapan tak percaya. “Kenapa?” tanya Agatha.
“Kami tidak bisa bersama kak. 2 tahun aku menikah, kami bahkan tidak pernah mengobrol sedikitpun,” isak Kyraa.
“Tapi kau tidak boleh melakukan ini, Kyraa,” ucap Agatha.
“Aku sudah tak sanggup Kak. Aku juga ingin bahagia,” isaknya.
Kyraa terduduk lemas dilantai sembari menangis tersedu-sedu. Agatha dan Sang Ayah hanya bisa menatap sendu gadis itu.
“Diamlah. Arga sudah mengajukan perceraian kalian,” ujar Sang Ayah.
Kyraa pun semakin terpukul saat mendengar itu.
“Dia sudah memiliki wanita lain Ayah. Dia tidak mencintaiku. Biarlah dia menceraikanku!” kesal Kyraa.
“Apa kau bodoh? Dia mencintai wanita lain karena kau tidak bisa merebut hatinya!” kesal Sang Ayah.
Agatha yang melihar keributan itu pun mencoba melerai keduanya. Ia kemudian membantu Kyraa berdiri dan membawanya duduk di ranjangnya.
“Tenangkanlah dirimu. Nanti aku kemari lagi,” ucap Agatha.
Gadis itu kemudian membawa Sang Ayah pergi dan meninggalkan Kyraa sendirian didalam kamarnya agar keributan tak berlanjut.
“Tenanglah Ayah. Kita semua tahu sifat Arga yang sangat dingin. Dia tidak mungkin semudah itu bisa menaklukkan suaminya,” jelas Agatha.
“Kau bisa. Kenapa dia tidak bisa?” tanya Sang Ayah.
“Dia sudah 2 tahun menikah. Selama itu. Mereka juga serumah. Berhubungan saja tidak pernah!” kesal Sang Ayah.
Agatha pun semakin terkejut saat mengetahui sang adik yang tak pernah disentuh oleh suaminya.
“Seperti kata Kyraa, Arga pasti memiliki wanita lain,” ucap Agatha.
\~\~\~
“Dave, dimana Arga?” tanya Aleya saat melihat Dave tengah sibuk diruang kerja Arga.
“Tuan di paviliun belakang, Nona,” ucap Dave.
“Baiklah,” ucap Aleya.
Gadis itu kemudian langsung berlari kecil kearah paviliun belakang. Ia pun mendapati Kekasihnya tengah duduk sembari sibuk berkutat didepan layar laptopnya.
“Arga,” seru Aleya.
Arga pun mengalihkan pandangannya pada Gadis yang tengah berlari kearahnya.
“Jangan berlari Aleya. Hati-hati,” ucap Arga sembari langsung beranjak dari tempat duduknya.
“Arga, kau sedang apa?” tanya Aleya yang langsung menghambur kedalam pelukan Pria itu.
“Sedang bekerja. Ada apa sayang? Apa kau merindukanku hm?” goda Arga sembari menduselkan hidungnya di hidung runcing Aleya.
Arga pun kembali duduk dan menarik gadis kecil itu hingga jatuh diatas pangkuannya.
“Aku bosan Arga. Aku ingin ke toko,” ucap Aleya sembari mempoutkan bibir kecilnya.
“Tidak Aleya. Kau belum pulih. Dokter juga masih menyarankan kau istirahat kan?”
Saat mereka sedang berbincang, tiba-tiba Bibi Zhao berlari dengan tergesa-gesa kearah Arga dan Aleya yang tengah bermesraan.
“Tuan,” ucap Bibi Zhao.
Mereka pun menoleh. “Ada apa Bi?”
“Ada tamu untukmu Tuan,” ucap Bibi Zhao.
“Siapa?” tanya Arga.
Bibi Zhao tak berani menjawab. Ia melirik sebentar kearah Aleya yang masih bergelayut manja di pangkuan Arga. Arga yang mengerti pun memberi kode kepada Bibi Zhao.
“Sayang, aku akan menemui tamu dulu. Kau tunggu aku disini. Aku akan membawakan sesuatu untukmu,” ujar Arga.
Aleya kemudian mengangguk dengan patuh kemudian turun dan berbaring di sofa sembari mengeluarkan ponsel miliknya.
“Temani dia disini. Jangan sampai dia kedepan dan melihat siapa yang datang,” bisik Arga pada Bibi Zhao.
“B-baik Tuan,” ucap Bibi Zhao.
Arga pun langsung pergi dengan cepat dan menemui Tamu yang dimaksud Bibi Zhao. Dan benar saja, sesuai dugaan, Kyraa datang bersama Agatha. Dave juga sudah menemani mereka disana.
“Ada apa?” tanya Arga cepat.
“Dimana dia?” tanya Agatha.
“Apa maksudmu?”
“Gadis itu. Dimana dia?” tanya Agatha lagi.
“Untuk apa kau mencarinya? Itu bukan urusanmu,” ketus Arga.
“Jaga mulutmu Arga. Kau masih memiliki istri!” kesal Agatha.
Arga pun menyeringai. “Istri yang suka berselingkuh?”
Keduanya pun terdiam. Arga hanya bisa menatap tajam kearah dua kakak beradik itu.
“Aku tidak ada urusan denganmu. Lagipula, aku juga sudah mengurus perceraian. Jadi kalian tidak ada hak untuk mengaturku,” kesal Arga.
“Kalian belum bercerai jadi Adikku masih berhak!”
“Ck. Kyraa, kau lupa dengan perjanjian kita di awal pernikahan?” celetuk Arga.
Kyraa menunduk. Gadis itu benar-benar tak berdaya. Agatha pun langsung menoleh kearah adiknya yang tak berani membuka suara sama sekali.
“Aku tidak peduli dengan perjanjian kalian. Aku hanya ingin kau bertanggung jawab dan memnuhi semua hak adikku!”
