NovelToon NovelToon
Ditolak Ibu Pria Miskin, Dinikahi Pria Asing

Ditolak Ibu Pria Miskin, Dinikahi Pria Asing

Status: tamat
Genre:Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Suami ideal / Tamat
Popularitas:30.1k
Nilai: 5
Nama Author: Eys Resa

follow IG Othor @ersa_eysresa

Di usia 30, Aruni dicap "perawan tua" di desanya, karena belum menemukan tambatan hati yang tepat. Terjebak dalam tekanan keluarga, ia akhirnya menerima perjodohan dengan Ahmad, seorang petani berusia 35 tahun.

Namun, harapan pernikahan itu kandas di tengah jalan karena penolakan calon ibu mertua Aruni setelah mengetahui usia Aruni. Dia khawatir akan momongan.

Patah hati, Aruni membuatnya menenangkan diri ke rumah tantenya di Jakarta. Di kereta, takdir mempertemukannya dengan seorang pria asing yang sama sekali tidak dia kenal.

Apakah yang terjadi selanjunya?
Baca kisah ini sampai selesai ya untuk tau perjalanan kisah Aruni menemukan jodohnya.
Checkidot.....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eys Resa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 11

Sejak obrolan makan siang di kantor itu, kehadiran Rico di rumah Om Amar dan Tante Dina menjadi semakin intens. Alasannya selalu masuk akal, ada dokumen yang perlu diantar ke Om Amar, ada diskusi proyek yang belum tuntas, atau sekadar ingin menjenguk dan mampir. Uniknya, alasan-alasan itu seringkali muncul di hari Sabtu, saat Aruni dipastikan ada di rumah. Padahal dia adalah bosnya.

Om Amar, yang sudah tahu betul maksud di balik kunjungan-kunjungan tersebut, hanya bisa tersenyum dalam hati. Ia sangat mendukung niat baik Rico, teman lamanya yang ia kenal sebagai pria jujur dan bertanggung jawab.

Setelah Rico mengungkapkan ketertarikannya pada Aruni, Om Amar tidak ragu untuk membicarakannya dengan Tante Dina.

"Dina, kamu tahu Rico teman kerjaku kan?" tanya Om Amar suatu malam, saat mereka bersantai di kamar.

Tante Dina mengangguk. "Tentu saja, Mas. Kenapa?"

"Rico itu... dia tertarik sama Aruni," ucap Om Amar perlahan, mengamati reaksi istrinya.

Mata Tante Dina membulat. "Benarkah, Mas? Ya Allah, kenapa tidak dari dulu saja dia datang!" Ia tersenyum lebar. "Aku sih senang sekali, Mas. Rico itu pria baik, mapan, dan kita sudah kenal dia sejak lama. Daripada Aruni terus-terusan murung, kan?"

"Aku juga berpikir begitu," timpal Om Amar. "Tapi kita jangan terlalu ikut campur, ya. Biarkan mereka saja. Kita hanya memberi jalan kepada Rico untuk mendekati Aruni."

Tante Dina setuju. "Setuju, Mas. Kalau memang mereka saling cocok dan akhirnya berjodoh, apa salahnya. Toh Rico adalah pria baik yang sudah kita kenal sejak lama. Aruni juga butuh sosok pendamping yang bisa membimbingnya."

Jadi, setiap kali Rico datang, ia selalu disambut hangat oleh Om Amar dan Tante Dina. Mereka tak pernah menanyai Aruni secara gamblang tentang perasaannya pada Rico, namun mereka selalu menciptakan suasana yang nyaman agar keduanya bisa berinteraksi.

Aruni sendiri tidak menyadari adanya "konspirasi" kecil di balik intensnya kunjungan Rico. Ia hanya berpikir, Rico memang teman baik Om Amar yang kebetulan sedang sering main atau membicarakan masalah pekerjaan. Sebagai bentuk sopan santun, ia pun sering menemui dan berbincang dengan Rico ketika pria itu berkunjung.

"Aruni, ini ada kue yang aku beli tadi. Ayo dicicipi," ajak Rico suatu sore, saat Aruni sedang membaca buku di teras.

Aruni mendongak, tersenyum tipis. "Oh, iya, Ric. Terima kasih."

Rico duduk di kursi kosong di sebelahnya. "Sedang baca buku apa? Sepertinya seru sekali."

"Ini tentang sejarah Jakarta," jawab Aruni. " Aku Ingin tahu lebih banyak tentang kota yang aku tinggali sekarang."

"Wah, menarik itu. Jakarta memang punya banyak cerita," Rico memulai obrolan.

Ia sering mengajaknya ngobrol untuk menghilangkan kecanggungan di antara mereka berdua. Mereka membahas berbagai topik, mulai dari buku, film, tempat wisata, hingga isu-isu sosial. Rico selalu menemukan cara untuk membuat percakapan mengalir lancar, dan ia selalu memberikan perhatian penuh saat Aruni berbicara.

Rico tidak pernah langsung menyinggung masalah hati atau masa lalu Aruni, melainkan membangun koneksi melalui obrolan ringan yang menarik. Ia kerap bertanya tentang hari-hari Aruni di sekolah, tentang kesulitan yang mungkin ia hadapi, atau tentang cerita-cerita lucu dari murid-muridnya.

"Bagaimana hari ini di sekolah, Aruni? Apa ada cerita seru?" tanya Rico suatu Sabtu sore, saat Aruni baru saja pulang mengajar.

"Ada. Tadi ada murid saya yang lucu sekali, Mungkin karena pelajaran yang aku ajarkan sedikit membosankan, itu membuat dia malah tidur saat pelajaran matematika," Aruni terkikih kecil, menceritakan kejadian itu.

Rico tertawa bersamanya. "Pasti Bu Guru Aruni yang galak ya, sampai muridnya ngantuk," godanya.

"Ih, Mas Rico! Mana ada guru galak kalau muridnya lucu-lucu begitu," balas Aruni, merasakan hatinya menghangat. Rico memiliki cara yang khas untuk membuatnya tersenyum.

Meskipun Aruni masih berusaha menjaga jarak emosionalnya, ia tidak bisa memungkiri bahwa kehadiran Rico membawa kenyamanan. Pria itu tidak memaksa, tidak terburu-buru, dan selalu menghargai ruang pribadinya. Tatapan mata Rico yang teduh dan senyumnya yang tulus perlahan-lahan mengikis dinding pertahanan yang dibangun Aruni setelah patah hati dari Ahmad.

Suatu kali, Rico membawa kue dari salah satu toko roti terkenal di Jakarta. "Ini untukmu. kata Dina, kamu suka kue ini," katanya sambil menyerahkan kotak kue.

"Wah, terima kasih banyak, Ric. Repot-repot saja," Aruni tersenyum.

"Tidak repot kok. Kebetulan lewat," jawab Rico, pandangannya tak lepas dari Aruni. "Senang melihat mu mulai ceria lagi."

Ucapan itu membuat Aruni sedikit tersipu. Ia tahu Rico perhatian padanya, tapi ia memilih untuk tidak terlalu memikirkannya. Baginya, Rico adalah teman baik, seperti Om Amar. Namun, di dalam hatinya yang paling dalam, ada sesuatu yang mulai berdesir. Rasa nyaman itu perlahan berubah menjadi rasa tertarik.

Rico sendiri sangat sabar. Ia tahu Aruni butuh waktu, dan ia tidak ingin mengulang kesalahan Ahmad yang terburu-buru. Ia terus datang, terus mengajak Aruni berbincang, dan terus menunjukkan perhatiannya dengan cara-cara yang halus. Ia juga seringkali berbagi cerita tentang pekerjaannya, tantangan yang ia hadapi, dan mimpinya di masa depan. Ia ingin Aruni mengenalnya apa adanya.

Minggu-minggu berlalu, dan Aruni mulai terbiasa dengan kehadiran Rico. Bukan hanya sekadar teman ngobrol, Rico kini menjadi sosok yang ia nantikan kehadirannya. Ia mulai merasa kehilangan jika Rico tidak datang di akhir pekan. Pertanyaan-pertanyaan tentang Rico mulai memenuhi benaknya, Apa yang sedang ia lakukan? Apakah ia baik-baik saja?

Suatu sore, saat Aruni sedang menyiram tanaman di halaman rumah tantenya, Rico datang sendirian seprti biasa dengan mobilnya. Ia tidak langsung masuk, melainkan berdiri di dekat gerbang, mengamati Aruni dari kejauhan.

"Sedang apa, Aruni?" suara Rico memecah lamunan Aruni.

Aruni menoleh. "Oh, Rico. Ini, sedang menyiram bunga."

Rico berjalan mendekat, mengambil selang yang dibawa Aruni dan menyemprotkan air ke tanaman di pot lain. "Bunga-bunga ini indah sekali, seperti... pemiliknya."

Aruni tersipu, jantungnya berdebar. Ia menatap Rico, yang kini menatapnya dengan senyum lembut dan mata penuh arti. Ada keheningan yang tiba-tiba terasa begitu dalam di antara mereka berdua. Rico mengulurkan tangan, menyentuh lembut kelopak bunga mawar di dekat Aruni.

"Aruni," panggil Rico pelan, suaranya terdengar lebih serius. "Aku ingin mengajakmu nonton, dan makan malam di luar. Apa kamu mau?" tanya Rico hati-hati.

Keheningan yang mencekam itu tiba-tiba terasa begitu berat, mengisi celah di antara Aruni dan Rico. Kenapa tiba-tiba Rico mengajaknya keluar?

Dan apakah Aruni , mau menerima ajakan Rico yang tiba-tiba itu? Apakah ini kencan dan tidak terburu-buru?

1
Tira Aneri
suukaaa
Rea Sitta
Luar biasa
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒃𝒂𝒈𝒖𝒔 𝒄𝒆𝒓𝒊𝒕𝒂𝒏𝒚𝒂 👍👍👍👏👏👏😍😍😍
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒉𝒂𝒑𝒑𝒚 𝒆𝒏𝒅𝒊𝒏𝒈 👏👏
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒈𝒊𝒎𝒂𝒏𝒂 𝒃𝒖 𝒀𝒂𝒏𝒕𝒊 𝒏𝒚𝒆𝒔𝒆𝒍𝒌𝒂𝒏 😏😏
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒎𝒂𝒏𝒂 𝒏𝒊𝒉 𝒐𝒓𝒕𝒖𝒏𝒚𝒂 𝑨𝒓𝒖𝒏𝒊 🤔🤔
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝑹𝒊𝒄𝒐 𝒋𝒖𝒏𝒊𝒐𝒓 𝒕𝒍𝒉 𝒉𝒂𝒅𝒊𝒓 🤭🤭
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝑹𝒊𝒄𝒐 𝒃𝒆𝒏𝒆𝒓" 𝒎𝒆𝒏𝒋𝒂𝒈𝒂 𝑨𝒓𝒖𝒏𝒊 𝒃𝒂𝒏𝒈𝒆𝒕 👍👍
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒔𝒂𝒚𝒂 𝒉𝒂𝒓𝒂𝒑 𝑨𝒓𝒖𝒏𝒊 𝒔𝒆𝒈𝒆𝒓𝒂 𝒉𝒂𝒎𝒊𝒍
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒋𝒏𝒈𝒏 𝒍𝒆𝒎𝒃𝒆𝒌 𝑨𝒓𝒖𝒏𝒊 𝒌𝒂𝒎𝒖 𝒉𝒓𝒔 𝒌𝒖𝒂𝒕 𝒅𝒂𝒏 𝒕𝒆𝒈𝒂𝒔 💪💪💪
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒉𝒓𝒔𝒏𝒚𝒂 𝒘𝒂𝒓𝒈𝒂 𝒅𝒆𝒔𝒂 𝒂𝒅𝒂 𝒚𝒈 𝒅𝒊 𝒖𝒏𝒅𝒂𝒏𝒈 𝒋𝒅 𝒎𝒆𝒓𝒆𝒌𝒂 𝒕𝒉 𝒌𝒍 𝑨𝒓𝒖𝒏𝒊 𝒅𝒑𝒕 𝒔𝒖𝒍𝒕𝒂𝒏 😏😏
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝑨𝒓𝒖𝒏𝒊 𝒅𝒑𝒕 𝒑𝒆𝒏𝒈𝒈𝒂𝒏𝒕𝒊 𝒍𝒃𝒉 𝒅𝒓 𝑨𝒉𝒎𝒂𝒅
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒔𝒊𝒂𝒑 𝒎𝒂𝒔 𝑹𝒊𝒄𝒐 🤭🤭
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒌𝒆𝒑𝒐 𝒏𝒊𝒉 𝒔𝒊 𝒃𝒊𝒃𝒊 😅😅
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒔𝒆𝒎𝒐𝒈𝒂 𝑨𝒓𝒖𝒏𝒊 𝒄𝒆𝒑𝒂𝒕 𝒉𝒂𝒎𝒊𝒍 𝒚𝒂 𝒃𝒊𝒂𝒓 𝒎𝒆𝒎𝒃𝒖𝒏𝒈𝒌𝒂𝒎 𝒎𝒖𝒍𝒖𝒕" 𝒘𝒂𝒓𝒈𝒂 𝒚𝒈 𝒅𝒂𝒉 𝒋𝒂𝒉𝒂𝒕 𝒔𝒂𝒎𝒂 𝑨𝒓𝒖𝒏𝒊 😏😏
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒔𝒆𝒎𝒐𝒈𝒂 𝒃𝒂𝒉𝒂𝒈𝒊𝒂 𝒔𝒆𝒍𝒂𝒍𝒖 🤲🤲
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒌𝒂𝒔𝒊𝒉𝒂𝒏 𝒋𝒈 𝑨𝒉𝒎𝒂𝒅 𝒚𝒂 𝒌𝒂𝒓𝒏𝒂 𝒊𝒃𝒖𝒏𝒚𝒂 𝒚𝒈 𝒆𝒈𝒐𝒊𝒔 𝒋𝒅 𝒃𝒊𝒌𝒊𝒏 𝑨𝒉𝒎𝒂𝒅 𝒎𝒆𝒓𝒂𝒏𝒂 😔😔
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝑨𝒉𝒎𝒂𝒅 𝒑𝒂𝒔𝒕𝒊 𝒚𝒈 𝒅𝒂𝒕𝒂𝒏𝒈
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝑹𝒊𝒄𝒐 𝒔𝒅𝒉 𝒈𝒂𝒌 𝒔𝒂𝒃𝒂𝒓 𝒏𝒊𝒉 😅😅
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒈𝒊𝒎𝒂𝒏𝒂 𝒚𝒂 𝒓𝒆𝒂𝒌𝒔𝒊 𝑨𝒉𝒎𝒂𝒅 𝒅𝒂𝒏 𝒃𝒖 𝒀𝒂𝒏𝒕𝒊 𝒑𝒂𝒔 𝒕𝒉 𝑨𝒓𝒖𝒏𝒊 𝒅𝒊 𝒍𝒂𝒎𝒂𝒓 🤔🤔😏😏
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!