NovelToon NovelToon
FANIA ITU AKU

FANIA ITU AKU

Status: tamat
Genre:Teen / Romantis / Teen Angst / Mengubah Takdir / Ibu Tiri / Trauma masa lalu / Tamat
Popularitas:15.8M
Nilai: 4.9
Nama Author: CloverMint

Setelah ibundanya meninggal, sang ayah pulang membawa istri baru dan tiga orang anak.
Fania yang dulunya putri tunggal kesayangan, kini harus mengalami cobaan hidup yang pahit. Ibu dan kakak tiri yang selalu menyiksanya, membuat sang gadis kecil ketakutan.

Kabur dan bersembunyi di sebuah desa kecil bersama simbok tercinta, dan dukungan orang-orang yang menyayanginya, Fania kecil berusaha tumbuh melawan trauma dan rasa takutnya.

Kecurigaan orang-orang terhadap kematian Ibundanya, menyingkap kebenaran atas kematian Ibundanya.

Terus berguru dengan orang-orang hebat. Fania tumbuh menjadi gadis yang kuat dan berani. Ia bertekad untuk membalaskan kematian Ibundanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon CloverMint, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

PART 26

"Jadi maksud Om, rumah itu bukan rumahnya mama Laura?" tanya Nia bingung.

"Bukan, Nia. Itu rumahmu. Kamulah yang berhak tinggal dan mengatur rumah itu." Ismail pun menjelaskan sejarah keluarga Nia, dan apa saja warisan yang ditinggalkan oleh kakek dan ibunya selama ini.

Mendengar penjelasan Ismail, Nia sedikit paham tentang hal-hal yang terjadi selama ini. Nia pun terdiam seperti sedang berpikir.

"Om, biar Nia pikir dulu ya.. Nia butuh waktu."

"Iya, Nia. Sekarang kamu fokus sekolah saja, belajar yang pintar. Nanti kalau sudah lulus SD, Nia baru pulang dan melanjutkan sekolah di Jakarta. Mau ya?" ucap pak Ismail.

"Nia pikir dulu ya, Om. Terima kasih selama ini sudah membantu Nia!"

"Memangnya Nia harus pulang ke Jakarta?"

"Harus Nia!"serempak Ismail, Indra dan Hani menjawab. 

"Nia, Om tau saat ini Nia masih kecil, dan Om juga minta maaf.. Nia memang harusnya hanya bermain dengan teman-teman seperti anak-anak lain seusia Nia. Tapi Om mau Nia untuk mempelajari posisi Nia, sebagai Fania Subroto." lanjut Ismail sambil menatap Nia.

"Kamu harus belajar mengelola perusahaan kakekmu. Dari perkembangan perusahaan, maupun masalah yang terjadi di perusahaan!" ucap Ismail berusaha menjelaskan dengan bahasa yang mudah diterima Nia. 

"Kenapa Nia yang harus ngurus perusahaan itu, Om?" 

"Karena Nia satu-satunya cucu dan ahli waris Pak Alex Subroto." jawab Ismail.

"Kenapa bukan anaknya Om Ismail saja yang jalani?" tanya Nia lugu. 

"Andai anak Om mau, Om nggak akan meminta seperti ini kepadamu, Nia. Anak pertama Om tinggal di Singapura, sudah menikah dan memiliki usahanya sendiri. Sedangkan anak bungsu Om, sukanya membuat kue dan sudah membuka toko kue!" 

"Kalau gitu Om Indra atau Mama Hani saja ya yang mengurus perusahaan kakek!" jawab Nia sambil tersenyum.

"Nia, Om Indra sudah mengurus kantor advokat kakek, Dan mama Hani bekerja sebagai hakim, sayang. jadi Mama Hani nggak bisa mebantu Nia mengurus perusahaan milik Kakek Nia." ucap Indra yang dari tadi mendengarkan pembicaran mereka.

"Nia, keluargamu membangun perusahaan-perusahaan itu mulai dari nol. Kakek Nia berusaha keras hingga usahanya bisa besar seperti sekarang."

"Ribuan pegawai bekerja disana, hidup mereka bergantung pada gaji yang diberikan dari perusahaan Kakek Nia. Kalau tidak ada yang mengurus, dan terjadi sesuatu yang buruk pada perusahaan,

"Apa Nia tega kalau karyawan-karyawan tersebut diberhentikan, nggak dapat gaji, dan nggak bisa makan enak, seperti ayam goreng di sarapan Nia tadi?" tanya Ismail pelan.

Nia termenung diam.

"Nggak Om... Kalau mereka nggak dapat gaji, nanti mereka nggak punya uang dan nggak bisa makan seperti Nia dulu kan?" ucap Nia sendu mengingat masa lalu nya.

"Sekarang Nia paham kan, kenapa kok Nia harus pulang ke Jakarta dan mengelola perusahaan keluarga Nia? Kita punya tanggung jawab atas hidup ribuan karyawan yang sudah setia dan bergantung pada kita."

"Ya sudah Om.. Nia mau deh kembali ke Jakarta. Tapi nanti Nia diajari ya, supaya pintar seperti Om Ismail."  jawab Nia.

"Anak pintar.. Ini baru keturunan Subroto. Nanti Om akan mengajari dan mendampingi Nia, sampai Om tua dan lemah!" Jawabnya tertawa sambil mengacak-acak rambut Nia.

Ismail senang karena sudah bisa membujuk Nia. Ia lega karena nanti saat dia sudah tua, Nia sudah bisa menggantikannya. Ismail sendiri sudah berjanji kepada Alex untuk setia kepada penerus Subroto kelak. 

"Pintar anak mama! Nia sudah mengambil keputusan yang benar." ucap Hani gembira.

"Nia nggak perlu takut, kan ada mama, ada Om Indra, Om Ismail, Pakde Rojak, Bude Asti, Om Anton, dan Mbok Nah yang akan selalu mendampingi Nia seperti sekarang!" ucap Hani tersenyum bahagia.

"Iya Ma, Nia sudah nggak takut lagi kok, cuma Nia nyaman tinggal disini!"

 

"Nia bisa datang kapan saja kemari, kan disini masih ada Pakde, Bude juga saudara-saudara Nia!" ucap pak Rojak.

"Nia, Pakde kemarin mengundang guru taekwondo untuk melatih Nia. Karena semua kemampuan Pakde dalam pencak silat sudah Nia kuasai semua, jadi pakde akan memperdalam ilmu bela diri Nia. Mulai besok, Nia belajar takewondo, ya. Mau kan?" ucap Pak Rojak. 

"Wah keren. Memang Nia sudah bisa apa saja, Pak?" tanya Indra.

"Haha semua ilmuku sudah diambil Nia." ucap Pak Rojak tertawa sambil melirik Nia. 

"Ih Pakde, Nia nggak ambil cuma Nia tuh mempelajari."  jelas Nia tersipu.

"Semua ilmu silat sudah Nia kuasai, Nia juga jago menembak dan memanah."

"Wah hebat, Nia bisa juga menembak?" tanya Ismail melihat Nia dengan kagum.

"Bisa Om! mau lihat Nia menembak?" tanya Nia dengan bangga, maklum tetap bocah.

"Boleh, boleh. Ayo tunjukan kemampuan Nia ke Om!" ajak Ismail

Pak Rojak mengajak Ismail dan rombongannya menuju ke rumahnya.

###

Sesampai dirumah pak Rojak langsung mengajak menuju ke halaman belakang. 

"Ndra, coba kamu berdiri disitu!" perintah pak Rojak.

Indra yang tidak tau maksud pak Rojak mengikuti apa yang disuruh pak Rojak.  Kemudian Pak Rojak masuk kedalam rumah, dan keluar membawa pistol dan sebuah apel. Pak Rojak mendekati Indra mengatur letak berdiri Indra, dan menaruh apel diatas kepala Indra.

"Lah ini mau ngapain Pak?" tanya Indra cemas. perasaannya tidak enak.

"Sudah kamu diam saja, ikuti saja perintah Rojak!" jawab Ismail geli karena dia tahu Indra akan jadi target tembaknya Nia. Hani yang melihat hal itu juga ingin tertawa tapi ditahannya. 

"Nah kamu diam disini ya. Apelnya jangan sampai jatuh!" perintah pak Rojak.

Indra pun diam mengikuti kata pak Rojak. Nia yang sudah paham dan biasa latihan seperti ini, sudah mengambil pistol dan mulai berdiri di posisinya. 

"Bentar Nia," Pak Rojak mendekati Nia lalu menutup mata Nia dengan kain hitam. "Nah, sudah siap Nia? Posisi tembakanmu adalah apel yang diatas kepala Indra. Ingat! Fokus! Cari sasaran dengan seluruh indra yang kamu punya!" perintah pak Rojak sambil mundur bergabung dengan Ismail dan Hani yang tegang menonton atraksi tersebut. 

"Sebentar sebentar, ini saya beneran jadi target tembaknya Nia?!"  teriak Indra grogi.

"Sudah Ndra, santai saja kamu disana." jawab Hani tertawa.

"Diam saja, jangan bergerak. Kalau banyak gerak, nanti pelurunya bisa salah sasaran!"  gurau Ismail tertawa terbahak-bahak. 

"Waduh aku dijadikan tumbal ini. Nia kamu menembaknya yang benar ya! apelnya dikepala Om! Om ini tinggi ya Nia, ingat kan!" ujar Indra masih grogi karena Nia yang masih kecil.

"Om Indra diem aja, jangan gerak-gerak biar Nia nembaknya nggak salah sasaran" ucap Nia.

Indra akhirnya diam mematung menelan ludah Sedangkan Pak Rojak memberikan kode ke Nia untuk menembak

Peluru akhir nya melesat tepat melewati apel yang berada diatas kepala Indra. Indra sempat lemas ketika apel tersebut jatuh dari atas kepalanya.

"Hahahaha!"

Hani yang dari tadi menahan ketawa, akhirnya tertawa terbahak-bahak melihat raut wajah Indra yang ketakutan.

Hani tentu saja percaya dengan kemampuan Nia. Nia dilatih Pak Rojak yang adalah mantan polisi. dan Hani yang juga jago menembak ikut mengajarkan Nia. Nia juga smpat diajarkan oleh temannya Anton yang seorang sniper handal. Sudah pasti, Nia yang memang dasarnya pintar dan cepat belajar, sekarang menjadi penembak jitu.

Dari dalam rumah, Mbok Nah dan Bu Asti keluar membawa nampan berisi minuman dan aneka camilan.

"Sini Mas minum teh manis dulu. Kamu pasti kaget karena dijadikan target latihan" ujar mbok Nah.

Indra yang masih sedikit syok, mendekati mbok Nah dan meneguk habis teh manis yang diberikan Mbok Nah.

"Hahaha, Om Indra takut ya? Jangan takut Om. Nia kan nggak mungkin melukai Om Indra. Nia kan sayang sama Om Indra." ucap Nia yang sudah membuka kain penutup matanya.

Indra menatap mata Nia, lalu tersenyum, "Yah, Om nggak tau kalau Nia ternyata jago sekali menembak,Om takut kalau pelurunya nyasar ke jidat Om! Om kan belum menikah Nia!" jawab Indra manyun.

"Hahahahaha." akhirnya semua tertawa melihat mimik Indra. 

"Sudah sudah, sini kita ngobrol sambil ngeteh dulu" ucap Bu Asih.

"Mbok, Nia, nanti Om akan mengirim guru ekonomi untuk mengajarkan Nia cara mengelola perusahaan. Nanti dia tinggal dirumah kalian ya. Namanya Monik." ucap Ismail.

1
Vien Habib
Luar biasa
Aurelia Florenza Evelyn
udah prgi nggak akan kembali pembantu itu
🍡
Yang Jadi walinya Rina nggak mungkin Wirawan kan? soalnya hitungannya Rina anak diluar nikah, yang mana hak wali atau itu (lupa) udah putus jadi nggak bisa, satu satunya yang bisa jadi walinya Rina ya Rangga sebagai adik
🍡
Yang Jadi wali nanti siapa ya? hubungan darah yang paling deket Rangga kan? yang lain malah nggak ada hubungan darah, Wahyu juga udah mati kan
🍡
Nia kayak temenku, kalo bukan karena di sekolah wajib pake rok pasti udah pake celana 🤣🤣
🍡
Nggak cuma Bimo, Nia. Banyak yang suka sama kamu, ada Hans ada Bagas juga 🤭
🍡
good, biar Mbok Nah yang jadi saksi sama kejahatan Laura yang udah nyiksa Nia waktu kecil
🍡
Plis dong, kejahatan mereka selama ini juga dijadiin satu biar hukuman mereka berlipat lipat! enak aja cuma dihukum buat kejahatan pas ini
🍡
Kesel banget sama Undang undangnya, cuman segitu hukumannya? nggak salah?
🍡
bapak ojeknya penyelamat banget 😭😭😭
🍡
Wajik? kayak gimana sih? kayak Salak ijo? atau wajik kletik, tapi kalo wajik kletik di bungkus sih
🍡
ini part ter seru sih 🤣
🍡
aku tuh malah kadang bingung mau ngapain karena kebanyakan baca Novel. jalan dikit, ada narasi yang muncul di kepalaku + kadang apa yang mau aku lakuin tuh malah kepikiran sama beberapa adegan di novel 🤣
🍡
Lagian juga jauh lebih tua 🤣🤣 wawan 17/18 th, mereka kemungkinan 22 naik 🤣
🍡
Lah, dia mah nurun elu
🍡
walaupun Mamanya Nia udah ngga ada, banyak banget yang gantiin Figur Ibu buat Nia 🥺
🍡
pedang lemes gimana sih? pedang yang kayak yang di pake kasim di Nano Mashin?
🍡
katanya 18?
🍡
haha, dia nggak tau aja sama isi surat warisannya Nia 🤣
🍡
Pak Wid itu yang mana sih? aku lupa
yang di padepokan juga namanya Abah Jauhari
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!