NovelToon NovelToon
Masjid Berhantu

Masjid Berhantu

Status: tamat
Genre:Horor / Misteri / Spiritual / Time Travel / Iblis / Hantu / Tamat
Popularitas:795
Nilai: 5
Nama Author: David Purnama

Jangan mampir di masjid ini. Sudah banyak yang mengalaminya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon David Purnama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Yang Terpendam

Peristiwa semalam sebetulnya bukanlah untuk yang pertama kalinya Daud melihat penampakan masjid berhantu. Selama ini Daud menyimpannya rapat-rapat.

Sangat jauh hari sebelumnya Daud pernah melihatnya. Sekali dalam seumur hidup. Tapi ia dari dulu sudah pandai untuk berpura-pura tidak melihatnya.

Daud yang beranjak remaja sedang berlari-lari bersama teman-temannya melewati pinggir jalan raya. Waktu itu jalan raya di kota ini masih belum seramai seperti sekarang. Anak-anak sekolah masih menggunakannya untuk lintasan berlari pelajaran olahraga.

Daud berada di urutan paling belakang bersama satu orang teman. Seorang perempuan.

"Aku tidak tahu kalau di sini ada masjid", kata perempuan teman Daud.

"Masjid?",

"Dimana?",

"Itu di depan",

"Di pinggir jalan raya yang berada di seberang jalan",

Daud pun melihat ke arah depan seberang jalan. Benar-benar ada masjid besar di pinggir jalan raya yang berada di seberang jalan.

Dalam batin Daud nanti sewaktu rute pulang lari melewati seberang jalan sana. Ia mau mengajak teman perempuannya itu untuk mampir ke masjid besar di pinggir jalan raya yang berada di seberang jalan. Untuk duduk berdua lalu menciptakan momen kenangan bersama barang sejenak.

Wajah perempuan itu menjadi merah jambu ketika merasa lelah. Keringat tipis-tipis mengaliri kulit. Tatapan matanya tampak menjadi sadis. Serta tarikan nafasnya yang terdengar lebih cepat.

Itulah perempuan tercantik yang pertama kali mencuri hati Daud. Sehingga remaja laki-laki itu ingin terus berada di dekatnya. Kalau bisa untuk selamanya.

Tapi waktu rute pulang lari masjid besar di pinggir jalan raya yang berada di seberang jalan tadi sudah tidak ada.

"Masjidnya tidak ada", kata Daud memberitahu.

"Masjid yang mana?", teman perempuan Daud sudah terlebih dahulu melakukannya.

"Masjid yang sama-sama kita lihat tadi", Daud heran dengan sikap temannya.

"Aku tidak melihat apa-apa", teman perempuan Daud berpura-pura tidak pernah melihatnya.

Ketika sampai di sekolah Daud masih bingung kenapa teman perempuannya itu bersikap demikian. Kemudian semuanya terjawab ketika teman perempuannya itu memberikan Daud sebuah pesan melalui sobekan kertas.

"Besok kalau lihat lagi. Pura-pura saja tidak melihat :)",

Begitulah kata kertas yang ditulis oleh teman perempuan Daud.

Sayangnya kebersamaan mereka hanya berlangsung selama tiga tahun. Selanjutnya teman perempuan Daud pergi jauh. Meneruskan belajar di pondok pesantren modern yang berada jauh di timur sana.

Pernah sekali waktu sebelum Daud menikah dengan ibu Desember. Laki-laki itu mencoba mencari kabar tentang perempuan yang hilang. Kata teman dekat perempuan itu tidak usah. Perempuan teman Daud sudah mau menikah dengan putra kyai seorang pewaris pesantren.

Kembali pada masa sekarang. Daud merasa urusannya dengan penampakan masjid berhantu itu belum selesai. Masih tergambar jelas dalam ingatan tentang kejadian kemarin malam. Sosok seseorang yang sedang melambaikan tangan.

"Rene!",

(Kemari)

Sosok itu bilang.

Walaupun sekejap tapi sangat menakutkan.

Daud membuka link video yang dibagikan oleh Edo. Untuk pertama kalinya Daud akan menonton ulasan tentang Masjid Berhantu di channel Mata Edo.

Daud terkesan dengan hasil kerja Edo. Video berdurasi lima puluh enam menit itu sama sekali tidak membosankan untuk ditonton. Selain memberikan informasi dan pengetahuan unggahan itu juga sangat menghibur. Edo menyampaikan apa yang sebenarnya tanpa mengada-ada dan melebih-lebihkan. Masjid Berhantu di channel Mata Edo sudah ditonton berkali-kali oleh jutaan orang.

Di kolom komentar pun muncul pengakuan dari beberapa orang yang pernah melihat dan mengalami penampakan yang sama. Masjid besar di pinggir jalan raya yang berada di seberang jalan.

Dari dua katanya saja sudah sangat kontradiktif atau bertentangan. Masjid dengan berhantu. Masjid yang seharusnya adalah tempat untuk sembahyang dan untuk kegiatan amal baik yang berhubungan dengan peribadahan. Sedangkan berhantu. Hantu adalah kata lain dari setan yang merupakan musuh atau sesuatu perkara yang tidak baik.

Apa yang sebenarnya ingin disampaikan atau diperlihatkan oleh masjid berhantu?

Penampakan masjid besar di pinggir jalan raya yang berada di seberang jalan.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!