Ditindas, dijual oleh keluarga sendiri, dimanja dan dibela oleh keluarga suami
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon pelangi senja11, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 26. Mengintai April
Juragan Sofyan dan anak buahnya sepakat akan kerumah mewah yang dikasih tau oleh Pak Alan.
Juragan Sofyan sudah tau kalau Pak Alan sudah meninggal akibat tertabrak mobil.
Saat anak buahnya memberitahu Pak Alan sudah meninggal, juragan Sofyan sedikitpun tidak merasa simpatik pada Pak Alan, dia malah tersenyum senang.
Entah kenapa juragan Sofyan senang kalau Pak Alan mati, tidak ada yang tau, mungkin saja juragan Sofyan sudah muak pada Pak Alan atau ada hal yang lain, hanya dia yang tau.
"Kalian berdua ikut aku, kita kerumah mewah yang dikasih tau oleh si Alan sialan itu." Ujar juragan Sofyan meminta kedua anak buahnya ikut dengannya.
"Siap juragan, tapi untuk apa kita kesana ?" tanya kedua anak buahnya.
"Bodoh, tentu saja kita akan membawa gadis itu, tapi sebelumnya kita harus memastikan lebih dulu, jangan sampai kita dibohongi oleh si Alan." Bentak juragan Sofyan kesal pada kedua anak buahnya, karena bodoh.
"Oh begitu ya, lalu kapan kita akan pergi ?" tanya kedua anak buahnya lagi, juragan Sofyan sangat kesal, anak buahnya sungguh membuat dia marah.
"Tahun depan, ya sekarang lah, tidak usah banyak tanya, cepat sekarang ikut aku." Ujar juragan Sofyan, dengan patuh kedua anak buahnya mengikutinya.
Sementara April dan Bu Lusi, kedua wanita beda usia itu baru saja keluar dari rumah, April dan Bu Lusi ingin jalan-jalan, tapi bukan ke mall, melainkan dia ingin menikmati suasana taman di sore hari.
Juni sekarang tidak ada dirumah, dia masih sibuk dengan pekerjaannya, dia dan Agus mengecek kemasukan dan pengeluaran di semua restoran miliknya.
Biarpun Juni tidak dirumah, tapi dia tau kalau Ibu dan istrinya itu sedang jalan-jalan, karena April sudah menghubunginya tadi meminta izin kalau dia akan jalan-jalan dengan Ibu mertuanya.
"Nak, kamu mau beli apa, kalau kamu mau beli aja, jangan takut, uang suami kamu banyak." Ujar Bu Lusi siapa tau menantunya itu ingin sesuatu seperti cilok dan gorengan seperti dirinya yang doyan banget sama cilok dan gorengan.
"Tidak Bu, April gak mau apa-apa, April masih kenyang." Jawab April karena tidak ada selera untuk makan.
Sementara juragan Sofyan dan kedua anak buahnya, mereka sudah sampai didepan rumah Juni yaitu rumah yang juragan Sofyan tau dari Pak Alan.
"Apa benar ini rumahnya ?" tanya juragan Sofyan pada kedua anak buahnya.
"Tidak tau juragan, tapi kami menangkap Pak Alan memang didepan rumah ini, tapi kami tidak melihat gadis itu." Jawab salah satu anak buahnya.
"Kalau begitu benar ini rumahnya, kalian periksa dulu, ingat jangan sampai ketahuan orang." Titah juragan Sofyan, memperingati anak buahnya.
"Siap juragan." Jawab anak buahnya dan langsung turun dari dalam mobil.
Kedua anak buah juragan Sofyan mengintai rumah mewah didepannya, namun sudah beberapa menit tidak ada tanda-tanda sosok April disana, yang merak lihat hanya seorang wanita tua sedang memotong rumput yang sudah panjang dihalaman rumah itu.
kedua anak buah juragan Sofyan, masih saja mengintai, dan akhirnya keduanya kembali ke mobil.
"Juragan, dirumah itu tidak ada tanda-tanda gadis yang kita cari, tapi dirumah itu hanya ada wanita tua saja." Ujar seorang anak buahnya saat sudah dimobil.
"Siapa wanita tua itu, apa ada hubungannya dengan gadis pujaan hatiku ?" tanya juragan Sofyan pada anak buahnya.
Mendengar laporan dari kedua anak buahnya, juragan Sofyan tidak yakin, dia turun dari mobil dan masuk kedalam rumah didepannya seorang diri.
Juragan Sofyan melihat seorang wanita tua sedang memotong rumput, dia langsung menghampiri wanita tua itu.
"Maaf aku mau tanya, apakah gadis yang bernama April tinggal dirumah ini" tanya juragan Sofyan ingin mengorek informasi dari wanita tua yang bernama Mbok Darmi.
Mbok Darmi, tidak menjawab, dia hanya diam, Mbok Darmi melihat pakaian juragan Sofyan tidak mencurigakan, dia ingin memberi tahu kalau April memang tinggal dirumah ini.
Namun dia urungkan saat melihat ada dua orang anak buah juragan Sofyan berdiri dekat mobil juragan Sofyan.
Mbok Darmi langsung curiga kalau lelaki tua didepannya sekarang ini tidak beres, buktinya dia datang membawa dua orang anak buahnya.
"Maaf tuan, dirumah ini aku dengan majikan priaku saja yang tinggal disini, kalau , gadis yang bernama April seperti yang anda sebut, tidak ada nama seperti itu disini." Ujar Mbok Darmi, berbohong pada juragan Sofyan.
Mbok Darmi mengangguk, dia tersenyum penuh arti, karena juragan Sofyan pergi begitu saja.
"Pasti lelaki itu punya maksud jahat." monolog Bu Lusi.
"Bagai mana juragan, apa benar gadis itu tinggal disitu ?" tanya kedua anak buahnya saat juragan Sofyan kembali ke mobil.
Juragan Sofyan menggeleng, kemudian dia menjawab pertanyaan kedua anak buahnya itu.
"Tidak, Alan membohongi kita." Jawab juragan menggeleng kepala, sesaat kemudian dia sadar, apa yang telah dia lakukan.
"Sialan, ini siapa yang juragan siapa yang anak buah." juragan Sofyan langsung menatap kedua anak buahnya tajam, dan memukul kepala anak buahnya beberapa kali.
"Ampun juragan, ampun." Mohon kedua anak buahnya agar juragan Sofyan berhenti memukul kepala mereka dengan tongkat.
"Kurang ajar kalian, kalian menganggap aku yang anak buah dan kalian juragan." Merepet juragan Sofyan.
"Maaf juragan, habisnya juragan sendiri yang ingin memastikan." Kedua anak buahnya terus saja meminta maaf.
"Ayo pergi dari sini." Ujar juragan Sofyan. Ketiga orang itu pergi dari depan rumah Juni.
Mbok Darmi yang curiga pada juragan Sofyan dan anak buahnya, dia langsung masuk kedalam rumah.
Mbok Darmi langsung menghubungi Juni yang masih sibuk dengan pekerjaannya.
Juni melihat layar ponselnya yang ternyata ada panggilan dari telepon rumahnya.
Juni langsung menggeser ikon yang berwarna hijau dan kemudian menempelkannya ke telinganya.
"Apa ?" Juni terkejut saat Mbok Darmi memberitahu dirinya tentang juragan Sofyan yang datang bersama dua orang yang menyeramkan yang tidak Mbok Darmi kenal.
"Tapi istriku, tidak apa-apa 'kan Mbok ?" tanya Juni khawatir sama istri tercintanya.
Mbok Darmi menjawab tidak apa-apa, Mbok Darmi juga mengatakan kalau April dan Bu Lusi sedang pergi jalan-jalan walaupun April sendiri sudah meminta izin pada Juni tadi.
setelah selesai berbicara, Juni meletakkan kembali ponselnya ke saku celana.
Kalau April pergi dengan Ibunya, Juni tidak perlu khawatir karena Juni tau siapa Ibunya.
Tetapi Juni juga tidak bisa tenang karena teringat Mbok Darmi bilang kalau orang yang mencari istrinya tadi membawa orang yang tubuhnya tegap dan menyeramkan.
Juni dilanda kekhawatiran, dia langsung menyusul istri dan Ibunya, Juni menyerahkan urusannya pada Agus yang sejak tadi bersamanya.
April dan Bu Lusi sedang duduk menikmati pemandangan taman, melihat beberapa anak-anak yang sedang bermain.
Tiba-tiba April ingin sekali makan ice cream, Bu Lusi langsung menyuruhnya membeli.
Juragan Sofyan dan kedua anak buahnya yang melintasi taman, dia langsung menyuruh anak buahnya menghentikan mobil.
Bersambung.
tapi thor jangan tamat dulu dong..
Saran az y thor klo bisa yg lbh menantang sedikit atau misteri" gtu pasti seru..
kisah nya sama dengan April karena April juga awal nya ditolong sama Juni dan akhirnya mereka menikah ibu Juni pun sosok yang baik dan sayang serta perhatian sama April.. semoga ibu nya Agus pun demikian juga dengan Ayu