NovelToon NovelToon
Two Promises

Two Promises

Status: sedang berlangsung
Genre:Time Travel / Mengubah Takdir / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Romansa / Slice of Life
Popularitas:998
Nilai: 5
Nama Author: Penulis Anonim

Minamoto Haruki adalah seorang pemuda yang hancur. Kebahagiaan dan kehidupannya porak-poranda ketika kekasihnya, Yoshimoto Sakura, tewas dalam sebuah kecelakaan tragis. Diliputi penyesalan dan keputusasaan, Haruki hanya bisa berharap bisa kembali ke masa lalu dan mengubah takdir kelam itu.

Ajaibnya, harapan Haruki terkabul. Ia terbangun dan menemukan dirinya kembali ke masa lalu, tepat satu tahun sebelum tragedi terjadi. Di sinilah, di hari pertamanya di tahun ketiga SMA, ia bertemu kembali dengan Sakura yang masih hidup dan ceria, serta temannya yang protektif, Yoshida Hana.

Dengan kesempatan kedua di tangannya, Haruki bersumpah akan melindungi Sakura dan mengubah masa depan mereka. Namun, ia segera menyadari bahwa mengubah takdir tidak semudah yang ia bayangkan. Ada detail-detail kecil yang berbeda, interaksi yang tak sama, dan rahasia yang belum terungkap.

Ikuti kisahnya di "Two Promise"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Penulis Anonim, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ch.2 - Senyum palsu

[19 April — 2015]

Pada hari ini, aku bertemu dengan Yoshida Hana di sebuah taman.

"Minamoto-kun... kau mau tahu kisah pertemuanku dengan Sakura?"

Mendadak, Hana menanyakan sesuatu yang membuatku terkejut.

"Apa kau serius, Yoshida-san?" tanyaku memastikan.

"Aku serius, Minamoto-kun," jawab Hana.

Apakah aku boleh mengetahuinya? Apa aku sudah siap mendengarnya?

"Ceritakan sebisamu, Yoshida-san."

Hana memegang dadanya, ia menarik napas panjang sebelum bercerita. "Aku mulai ya, Minamoto-kun."

...Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω...

[5 Tahun yang lalu]

Pertemuan pertamaku dengan Sakura terjadi pada saat kami masih siswa tahun pertama di SMP.

"Hei, Yoshimoto-san. Kenapa kamu selalu tersenyum?"

Aku mulai tertarik pada sifatnya yang baik, serta dirinya yang selalu tersenyum di setiap keadaan.

"Aku hanya ingin tersenyum saja kok, Yoshida-san."

Dia menjawab pertanyaanku dengan senyuman yang lebih manis dari biasanya.

"Maukah Kamu menjadi temanku, Yoshimoto Sakura?"

Sakura hanya tersenyum dan mengangguk untuk menjawab pertanyaanku.

Sejak hari itu, aku berteman baik dengannya.

[4 Tahun yang lalu]

Setelah setahun kami berteman, aku mulai mengetahui alasan Sakura tetap tersenyum.

"Hana-chan... maaf."

Aku melihatnya...

"Sa... kura?"

Sisi lemah Sakura, yang telah lama ia sembunyikan.

Sakura adalah... seorang perempuan kuat yang memiliki masa lalu yang kelam.

...Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω...

[Saat ini]

[•] Taman

Saat aku mendengarnya bercerita, aku mulai menemukan sisi lain dari Sakura yang kukenal.

"Apa maksudmu, Yoshida-san?"

Dengan tangan gemetar, ia menjawab, "Sakura memiliki orang tua yang tidak peduli terhadapnya."

"Tidak peduli... bisakah kau ceritakan dengan jelas, Yoshida-san?" tanyaku.

Dengan ragu, Hana menjawab, "Baiklah, Minamoto-kun... dengarkanlah dengan baik."

...Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω...

[4 Tahun yang lalu]

Aku diajak Sakura berkunjung ke rumahnya. Ketika melangkah masuk ke rumahnya, yang kulihat bukanlah sambutan hangat dari Orang tuanya.

Melainkan sebuah omelan yang terlontar dari mulut Orang tuanya.

"Sakura!! kenapa kamu malah membawa temanmu ke rumah?!! kamu mau membuat Ibu kerepotan hah?!!"

Itulah omelan yang kudengar ketika masuk ke rumahnya.

Sakura berjalan ke arahku sambil menangis. "Hana-chan... maaf."

Saat itu, Sakura terlihat sangat ketakutan saat menghadapi Orang tuanya.

Sejak hari itu, aku tidak mau lagi membahas tentang Orang tua, di hadapannya.

[Keesokan harinya]

Sehari telah berlalu, Sakura telah kembali ke dirinya yang biasa, dan dengan senyum palsunya itu.

Setelah melihatnya, aku mulai merasa ingin melindunginya setiap saat.

"Sakura!"

"Ada apa, Hana-chan?"

Dia bahkan masih tetap tersenyum setelah semua kejadian itu.

"Bukan apa-apa kok, Sakura."

Aku juga telah memutuskan untuk tetap berada di sampingnya, dan terus menjaganya.

...Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω...

[Saat ini]

[•] Taman

"Seperti itulah kisahku dapat bersama dengannya hingga saat ini," ucap Hana setelah bercerita.

Setelah mendengar masa lalunya dengan Sakura, aku jadi semakin tahu tentangnya.

"Yoshida-san!"

"Kenapa, Minamoto-kun?"

Aku harus menanyakan ini padanya.

"Apa yang akan kau lakukan, jika kematian Yoshimoto sudah dekat?"

Aku harus mendengar jawabannya. Jika tidak, bagaimana caraku dapat mengubah masa depan nantinya.

"Jika kau bertanya seperti itu..." Hana berpikir sebentar sebelum menjawabnya.

"Mungkin aku akan menghabiskan waktu yang berharga bersama dengannya."

Hana menjawabnya dengan senyum tulus. Senyuman tersebut belum pernah kulihat sebelumnya.

"Terima kasih ya, Yoshida-san."

"Kenapa?" Hana memiringkan kepalanya.

"Bukan apa-apa kok."

Mungkin, aku sudah lebih dalam mengenal Hana dan Sakura kali ini. Di kesempatan kedua ini, aku akan melakukan yang terbaik.

...Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω...

[20 April — 2015]

Di kesempatan kali ini, aku telah mengetahui kebenaran di balik senyuman Sakura. Karena, saat aku bertanya padanya, dia selalu saja mengelak.

Entah kenapa...

"Kali ini, masa lalu sudah sepenuhnya berbeda dari ingatanku yang sebelumnya."

Seperti itulah yang dapat aku pahami untuk saat ini.

Apakah aku dapat merubah masa depan? meskipun masa lalu yang aku lihat saat ini sangat berbeda dari ingatanku.

Apa pun yang terjadi, aku akan menyelamatkannya.

[•] Sekolah

Seperti biasanya, aku pergi ke sekolah, dan bertemu dengan mereka berdua di dalam kelas.

"Minamoto-kun, terima kasih untuk saat itu ya. Berkatmu, nilai tugas Matematika-ku meningkat!" ujar Sakura, saking senangnya.

"Sama-sama Yoshimoto-san."

Entah kenapa, sejak kejadian kemarin... Hana terus menatapku dengan tajam.

Dia seolah ingin berkata "Jangan beritahu pada Sakura tentang kejadian kemarin."

Aku hanya tersenyum seperti biasanya pada mereka berdua.

"Yoshida-san!" panggilku. "Bisa bicara sebentar?"

"Boleh... mau bicara apa memangnya?" tanya Hana.

"Sudahlah, ikut aku saja dulu!" jawabku.

"Baiklah kalau itu yang kau mau..." ucap Hana. "Sakura, aku izin pergi berbicara dengannya dulu ya?"

Sakura tersenyum. "Boleh kok, Hana-chan. Kamu pergi saja."

Aku pun mengajak Hana ke tempat yang cukup sepi supaya tidak ada orang lain yang mendengarnya.

"Bisakah kamu berhenti menatapku dengan tajam, Yoshida-san!" ucapku, langsung ke intinya.

"Bisa saja aku berhenti..." balas Hana. "Tetapi..."

"Tetapi apa, Yoshida-san?" tanyaku sekali lagi.

"Kau jangan beritahu Sakura tentang pertemuan kita kemarin!" jawab Hana. "Mengerti?!"

"Tentu saja aku tidak akan memberitahunya, Yoshida..." jawabku.

"Oh ya, Minamoto-kun!" sahut Hana.

"Ada apa, Yoshida-san?" tanyaku.

"Bisakah kau menjaga Sakura saat aku tidak ada?" jawab Hana.

"Kenapa kau berkata seperti itu?" tanyaku terakhir kali.

"Itu karena... baru kali ini aku melihatnya tersenyum dengan tulus," jawab Hana.

Ah... dia benar. Baru kali ini aku melihat Sakura tersenyum dengan tulus.

"Tentu saja, Yoshida. Aku akan menjaga Sakura untukmu," balasku.

"Terima kasih, Minamoto."

Kami berdua pun kembali ke dalam kelas. Saat kami kembali, Sakura melihat kami dengan curiga.

"Kalian membicarakan apa?" tanya Sakura.

"Bukan hal penting kok, Sakura," jawab Hana.

Sakura melihat ke arahku. "Apakah itu benar, Minamoto-kun?"

"Te-tentu saja benar, Yoshimoto-san."

Sakura kembali tersenyum. "Baguslah jika seperti itu..."

"Lagi pula, kalian berdua jadi terlihat lebih akrab!" ujar Sakura.

"Eh... aku akrab dengan orang sepertinya?" balas Hana dengan tangan yang menunjuk ke arahku.

Sakura hanya mengangguk.

"Itu tidak benar Sakura... aku tak akan pernah akrab dengan orang sepertinya!!" Hana menunjuk ke arahku lagi.

Sakura hanya menampilkan senyum polosnya pada kami berdua.

Sepertinya, kami bertiga jadi lebih akrab dari pada sebelumnya. Itulah yang aku rasakan.

...Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω...

[•] Tempat tinggalku

Setelah pulang sekolah, aku bekerja paruh waktu di sebuah minimarket di dekat Apartemen yang aku tinggali.

Setelah selesai bekerja, aku pulang ke Apartemen, dan langsung merebahkan tubuhku di kasur.

Sejauh ini, aku telah menemukan banyak perubahan di masa lalu.

Mulai dari sikap Sakura yang berbeda, hingga kedekatan hubunganku dengan Hana.

Di masa lalu yang kuingat, aku tak pernah akrab dengan Hana.

"Aku tidur sajalah..."

Di malam yang dingin, dan di dalam kamar Apartemen yang aku sewa ini. Aku semakin yakin, kalau aku dapat mengubah masa depan.

Di atas kasur ini, aku merebahkan tubuhku. Perlahan, aku memejamkan mataku, dan kemudian tertidur.

...Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω Ω...

Ruangan apa ini? Kenapa semuanya berwarna hitam?

"Haruki..."

Suara siapa itu? kenapa tidak terlihat wujudnya?

"Haruki..."

Suara itu... sepertinya aku mengenal suara ini.

"Haruki-kun"

Suaranya... dari belakang!

Ketika aku menoleh ke belakang, aku melihatnya...

"Kenapa kau ada di sini?" tanyaku.

"Melalui mimpimu, aku dapat berbicara padamu, Haruki-kun."

"Lalu?..." tanyaku kembali.

"Kenapa kau sangat ingin mengubah masa lalu?" tanya sosok itu.

"Kenapa kau tanya? tentu saja untuk..."

Suaraku terhenti saat itu juga. Kenapa aku tidak dapat mengatakannya.

"Benarkah kau ingin menyelamatkanku, Haruki-kun?" tanya sosok itu lagi.

"Tentu saja..."

"Sakura..."

Bersambung....

1
Roxanne MA
okay next thor bab berikutnya aku penasran sma next chapter
Reaz
ayo mampir juga/Coffee/
Lounyx
semangat Thor/Hammer/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!