CINTA DARI DULU

Siang menjelang sore hari nya tim Jonathan sedang menuju bandara dan akan melakukan penerbangan dengan cuaca nya sangat bagus hari itu.

Setibanya di medan, Jonathan di jemput oleh pak Saul karena Dandy dan pak Andi juga di dijemput oleh supit mereka masing masing karena mereka memang akan beristirahat setelah perjalanan pekerjaan yang cukup menyita waktu dan tenaga.

Saat mobil yang Jonathan tumpangi menuju rumah mereka ponsel pak Saul berdering yang ternyata telfon dari istrinya yang mengatakan segera pulang karena saat itu ibunya meninggal dunia. Jadi Pak Saul langsung pulang ketika ia selesai menghantarkan Jonathan.

Begitu sampai di rumah Jonathan membaca beberap dokumen di ruang kerja nya dan kemudian ia melirik jam dinding yang sudah menunjukkan pukul 17.30. Ia meraih ponsel nya untuk melihat beberapa pesan dan kemudian ia bangkit dan bergegas dari kursi kerja nya untuk mengeluarkan mobil dari garasi.

"Aku sudah di bawah, kabarin jika kau sudah selesai bekerja " ~Jonathan

Ternyata saat ini Jonathan ada di depan gedung kantor nya Elia untuk menjemput istrinya itu. Karena pak Saul sedang berada dikampung otomatis tidak ada yang menjemput istrinya itu jadi ia memutuskan untuk menjemput istrinya dari kantor.

"Aku sedang berada ada di perjalanan menuju kantor. Kurang lebih satu jam lagi baru sampai kantor. Jika kau merasa telalu lama pulang saja. Aku bisa naik taksi online nanti"~Elia

" Apa maksud dia? aku sudah jauh -jauh sampai disini dan sekarang dia suruh pulang? Dia ini memang tidak bisa sekali menghargai orang" ucap Jonathan kesal yang masih duduk di kursi kemudi nya.

"Kabarin saja kalau sudah mau pulang. akan kutunggu disini"~ Jonathan

Sudah lebih dari satu jam Jonathan menunggu di mobil tetapi istrinya itu belum memunculkan barang hidung nya. Entah sudah berapa barang rokok yang ia habiskan untuk mengusir rasa bosan nya.

Setelah beberapa waktu seseorang mengetuk kaca mobil nya dan kemudian membuka pintu mobil dan masuk. Saat ia masuk ia tidak mengatakan apapun, dia masih tetap pada mode cuek dan merajuk nya. Entah dia pantas merajuk atau tidak tapi yang pasti saat ini dia masih malas sekali untuk berkomunikasi dengan Jonathan.

"Apa sudah siap?" tanya Jonathan Namun Elia lama tak menjawab. Saat Jonathan benar-benar mengalihkan pandangan nya ke Elia barulah Elia merespon itupun hanya dengan gumam an.

"hmmm" Gumam Elia

Melihat istrinya yang sudah ready maka Jonathan pun mengemudikan mobilnya membelah jalan raya saat itu.

"Kita makan malam dimana? " tanya Jonathan

"Terserah" ucap Elia singkat sambil menutup hidung dan mulutnya dengan tisu.

Mendengar kalimat itu Joathan menghela nafas nya. "Aku ingin kerang" ucap Jonathan kemudian namun tetap tidak ada respon dari istrinya itu.

"Mau makan di rumah atau mau di tempat? "

"Terserah" ucap Elia

"Kau ini kenapa? Dari tadi jawaban mu itu sangat tidak enak untuk di dengar? " tanya Jonathan mulai menunjukkan kekesalannya.

"Apa kamu tidak bercermin? Kamu juga sering begitu padaku" ucap Elia menohok. E

"Dia mengataiku, dia sendiri sering sekali bisu aku tak mengatakan apapun" ucap Elia dalam hati.

Jonathan Magi kutu dan tampak mengusap tengkuk nya. Elia yang memerhatikan wajah suami nya itu menahan tawa. Rasa kesalnya hilang seketika.

ia cepat cepat membuang pandangannya ke arah jendela mobil, menyembunyikan senyum nya dari Jonathan.

*******

Meskipun hari sabtu Elia tetap bangun pagi. ia bangun pukul 05.30 . Lebih lama tiga puluh menit dari hari-hari biasa saat ia bekerja. Hal ini juga karena dia memang tidak terlalu lelah atau sibuk seminggu ini sehingga istirahatnya cukup.

Ia bangun pagi untuk memasak sarapan dan menu makan siang secukupnya lalu ia lanjut dengan ber beres setiap sudut rumah mereka. mulai dari ruang kerja, kamar, rumah sampai kepada halaman rumah itu. Ia melakukan itu setiap itu jika ia tidak ke tempat nenek nya di hari sabtu minggu sementara Jonathan masih bergulat dengan mimpi nya di tempat tidur.

Setelah semua beres sekitar Elia naik ke kamar mereka untuk membersihkan tubuh nya. Ia mendapati Jonathan yang duduk di tepi tempat tidur memainkan ponsel nya dengan penampilan yang sudah rapi dan wangi.

Setelah ia selesai mandi ia turun ke ruang tengah, bersamaan dengan Jonathan yang juga berjalan ke arah sofa ruang tengah itu dan menghidupkan televisi.

"Sabtu depan kantor ku akan mengadakan family gathering ke danau toba. Apa kamu sibuk saat itu? yang lain akan membawa pasangan dan keluarga nya masing-masing" ucap Elia saat berpapasan saat Jonathan berjalan dari arah meja makan ke ruang tamu.

"Kau mau mengajakku? " tanya Jonathan memperjelas

"hmmmm" Gumam Elia. Namun dalam hati nya ia menggerutu. " ya iyalah aku mengajaknya, tidk mungkin aku mengajak tukang bakso" rutuk nya dalam hati ketika ia mendengar tukak bakso lewat. Sebenarnya dia ingin mengatakan itu langsung pada Jonathan tapi saat ini dia sedang tidak ingin mengeluarkan banyak energi untuk hal seperti itu.

"Bisa atau tidak? " Elia memperjelas

"hmmmm" Jonathan hanya bergumam

Gagu dan kebisuannya kumat lagi ucap Elia dalam hati kemudian berjalan menunu meja untuk minum.

Elia duduk di samping Jonathan dengan membawa masker di tangannya. Pelan pelan ia mengoleskan ke wajah nya sampai seluruh wajah nya terlumuri oleh benda berwarna hijau itu. Setelah selesai ia melihat masker wajah yang sudah hampir habis itu, ia berdiri dan berniat untuk menyimpannya kembali ke kamar. Namun ia berhenti sejenak melihat Jonathan yang sedang duduk di samping kanannya menonton berita di televisi dan tablet ada di tangannya.

Tanpa berpikir lama ia mendekat ke arah Jonathan lalu menatap wajah suaminya itu dengan penuh maksud tersembunyi.

"Sedang apa kau??" Tanya Jonathan yang sudah kembali garang.

"Wajahmu kusam, perlu dirawat" ucap Elia sembari mulai memainkan aksi nya.

"Kau jangan macam-macam" tegas Jonathan.

"Is.... macam-macam sama suami sendiri apa salah nya" ucap Elia menggoda Jonathan . Kemudian ia mulai mengoleskan masker wajah tadi pada Jonathan.

"Kau tidak lihat aku sedang sibuk? " ucap Jonathan

"Aku hanya melakukan nya sebentar saja. Lagian aku tidak menutup mata dan telinga mu, kau masih bisa mendengar dan melihat mereka" ucap Elia menunjuk televisi dan kemudian melanjutkan aksinya itu dan Jonathan pun sudah pasrah.

"Lagian aku tidak mau ya teman kantor ku melihat suami ku itu dengan wajah yang kusam seperti ini. Mereka harus melihat suami ku itu tampan, gagah, berkharisma" ucap Elia memainkan alisnya sementara Jonathan hanya menghembuskan nafasnya pasrah.

"Lagian..., kamu itu sudah bekerja seminggu full, kurang tidur, lelah berpikir, stress. melakukan ini juga bagian dari relaksasi tau' ucap Elia yang terus mengoleskan masker itu di wajah Jonathan dengan posisi yang sangat dekat.

"S... sudah... " ucap Elia menghentikan aktivitas nya saat ia menyadari kedekatan mereka dan Jonathan yang sedari tadi menatap nya.

********

Nah loh.... gugup juga kan kau El...