NovelToon NovelToon
Wanita Sholehah Tawanan Tuan Arrogant.

Wanita Sholehah Tawanan Tuan Arrogant.

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Pernikahan Kilat / Obsesi / Romansa
Popularitas:10.1k
Nilai: 5
Nama Author: ainuncepenis

Sudah Bagus-bagus menjadi seorang Dokter di rumah sakit. Tavisha gadis cantik berhijab harus berhadapan dengan pria dingin yang sangat galak bernama Kastara. Bermula dari kedatangan pria itu yang membawa salah satu temannya yang terluka parah yang membuat kekacauan di rumah sakit.
Hari itu menjadi hari yang sangat sial bagi Tavisha, bagaimana tidak saat dirinya yang kebetulan ada di sana dan mendapatkan ancaman dengan pria tersebut menodongkan pistol kepadanya untuk menangani temannya terlebih dahulu.
Tavisha berhasil melakukan pertolongan pertama dan dia pikir dia sudah lolos dari pria agresif itu dan ternyata tidak. Tavisha justru terjebak dan selalu mendapatkan tekanan dari Kastara.
Alih-alih melarikan diri dari Kastara yang ternyata Kastara malah melamarnya. Tavisha yang tidak punya pilihan lain yang akhirnya menikah dengan Kastara.
Bagaimana Tavisha menghadapi pernikahannya dengan pria yang sangat agresif dan belum lagi banyak rahasia.

Follow Ig
ainunharahap12
ainuncefeniss

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ainuncepenis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 23 Kesal

Setelah berbicara dengan pembantu rumah tangga yang akhirnya Kastara memasuki kamar yang pasti itu juga merupakan kamar untuk dirinya. Bukan hanya Tavisha saja yang tidur di sana dia juga sudah pasti tidur di sana.

Kastara membuka pintu yang melihat kamar Itu tampak sepi yang ternyata Tavisha yang sudah tidur di atas ranjang dengan posisi asal-asalan.

Kastara melangkah mendekati ranjang. Matanya begitu sangat risih melihat posisi tidur Tavisha yang menguasai ranjang.

"Dia bahkan seorang Dokter dan seharusnya paham bahwa masih tidur seperti ini dapat membuat tubuh sakit saat bangun tidur. Atau jangan-jangan dia lulus kedokteran secara instan, makanya terlihat tidak tahu apa-apa," ucapnya dengan geleng-geleng kepala.

Karena merasa terganggu dengan posisi tidur Tavisha yang akhirnya Kastara memperbaiki posisi tidur itu. Dengan sangat hati-hati dia membantu Tavisha, dengan menyentuh lengan dan meletakkan satu lengannya di bawah leher Tavisha yang menggendong Tavisha dengan kembali merebahkan agar mendapatkan posisi tidur yang jauh lebih nyaman.

Saat Kastara terlihat tampak kesulitan yang akan satu tangannya juga bergerak untuk menggeser bantal agar posisinya tepat di bawah kepala Tavisha. Saat kepala itu sudah ditentukan kepada bantal yang tiba-tiba saja membuat mata Tavisha terbuka perlahan dengan tatapan mata yang sayu.

Posisi wajah Kastara juga sangat dekat dengannya yang hanya selisih beberapa cara kerja dan Kastara juga menatap Tavisha dengan tatapan itu saling bertemu. Tetapi Tavisha tidak kaget saat itu dan bahkan tidak mendorong Kastara.

Justru beberapa detik kemudian, mata indah itu kembali terpejam dengan perlahan. Entahlah sebenarnya tadi Tavisha sudah bangun atau hanya refleksi saja membuka mata.

"Ternyata dia begitu lelah!" gumam Kastara dengan sangat hati-hati menarik lengannya dari bawah bantal yang sudah ditindih kepala Tavisha.

Kastara tidak ingin mengganggu tidur wanita itu. Kastara yang sudah berdiri kembali dan menarik selimut sampai ke dada Tavisha. Kastara menghela nafas yang sekarang sudah merasa jauh lebih tenang dengan mata yang sudah tidak sakit lagi saat melihat Tavisha dengan posisi tidur yang jauh lebih baik.

Kastara tidak mengganggu sama sekali dan memilih untuk meninggalkan tempat tertentu. Kastara bukan keluar dari kamar dan melainkan ke kamar mandi.

****

Pagi ini Tavisha yang sudah rapi-rapi seperti biasa dia akan ke rumah sakit untuk menjalankan tugasnya sebagai Dokter. Tavisha yang bahkan sudah berada di meja makan yang terlihat sedang sarapan yang sebelumnya dibuatkan oleh Bibi.

Meja makan yang luas itu dan hanya dia sendiri saja yang duduk. Tavisa sedikit terlihat lelah, mungkin kurang beristirahat tapi bagaimanapun dia harus kembali ke rumah sakit karena banyak pasien yang menunggu nya.

Tavisha hanya sarapan dengan menikmati setangkap roti yang sebelumnya sudah diberi selai Nutella dengan susu putih yang berada di sebelah kiri.

"Ini Nona," ucap Bibi yang tiba-tiba saja meletakkan kontak bekal di samping Tavisha yang membuat Tavisha mengerutkan dahi.

"Apa ini?" tanya Tavisha heran.

"Bekal untuk Nona," jawab Bibi.

Tavisha semakin tidak mengerti saat mendapat jawaban itu.

"Semoga lauk yang diberikan cocok di lidah Nona. Jika Nona tidak selera untuk memakannya besok bisa mengatakan kepada Bibi ini di masakan apa agar menyiapkannya," lanjut Bibi.

"Tunggu dulu! kenapa saya harus dibuatkan bekal seperti ini dan padahal saya tidak meminta sama sekali?" tanyanya kebingungan.

"Tuan Kastara memberikan perintah kepada saya untuk memperhatikan Nona lebih special dan termasuk dalam urusan makanan. Kata tuan Kastara Nona sangat manja dan tidak bisa memasak yang takutnya nanti kelaparan," jawab Bibi jujur apa adanya menjawab sesuai dengan apa yang memang dikatakan majikannya.

"Hah!" Tavisha yang benar-benar kaget mendengarnya dengan dahinya mengkerut.

"Apa kamu bilang?" ucapnya sekali lagi.

"Maaf. Jika Nona tersinggung. Saya hanya menyampaikan apa yang dikatakan kepada saya," jawab Bibi.

"Apa-apaan dia. Apa menurutnya tidak bisa memasak adalah sebuah aib," batin Tavisha kesal.

"Jika Nona tidak ingin dibawakan bekal maka tidak apa-apa yang terpenting Nona sudah sarapan dari rumah dan nanti di tempat kerja Nona harus makan tepat waktu," sahut Bibi.

"Sudahlah aku bawa saja. Ini juga sudah disiapkan untukku dan sangat mubazir jika tidak jadi di bawa," jawab Tavisha yang memang paling tidak bisa jika menolak permintaan orang lain dan di juga dengan tiga orang yang sangat menghargai usaha orang lain.

"Di bawakan bekal. Jadi kangen sama Umi. Kapan aku bisa pulang," gumam Tavisha dengan raut wajahnya yang tampak sedih.

******

Tavisha berjalan di koridor rumah sakit.

"Dokter Susan!" Tavisha tiba-tiba melihat seorang dokter yang berjalan yang membuat Tavisha langsung memanggil dan Dokter tersebut menghentikan langkahnya.

Tavisha berjalan menghampiri Dokter Susan.

"Ada apa Dokter Tavisha?" tanya Dokter Susan.

"Dokter ada beberapa hal yang ingin saya bahas dengan Dokter. Apa Dokter memiliki waktu untuk berbicara sebentar?" tanya Tavisha.

"Boleh. Mari silahkan ke ruangan saya dan kita akan berbicara di sana!" ajak Dokter Susan membuat Tavisha mengangguk kepala.

Tavisha dan Dokter Susan yang sudah berada di dalam ruangan dokter Susan yang mana keduanya terlihat duduk di sofa.

"Dokter Tavisha terlihat begitu serius sekali? Apa yang sebenarnya ingin dibicarakan?" tanya Dokter Susan.

Tavisha yang terlihat mengeluarkan map berwarna biru membuat Dokter Susan langsung mengambilnya yang ternyata melihat hasil rongsen dari bagian kepala manusia.

"Ini sudah hari ke20 pasien mengalami koma. Sudah di operasi, penambahan darah dan juga pembersihan bekas tembakan yang terdapat di dadanya. Tetapi sepertinya ini bermasalah dengan saraf otaknya karena terjadi benturan yang cukup keras sehingga membuat pasien belum sadar sampai saat ini," ucap Tavisha yang sepertinya sedang meminta pendapat pada Dokter tersebut.

"Ini pasien kamar no berapa?" tanya Dokter Susan.

"Bukan rumah sakit ini, kebetulan ini adalah hasil rongsen dari senior saya yang bekerja di rumah sakit lain. Dia sangat bingung sekali dengan kondisi pasien ini dan ingin meminta pendapat pada saya. Karena Dokter merupakan Dokter bagian saraf. Maka dari itu saya meminta bantuan untuk memberi pencerahan," jawab Tavisha.

"Kalau begitu harus melakukan tindakan operasi berikutnya di bagian saraf otak. Kamu bisa melihat sendiri adanya saraf terputus di otak sebelah kanan dan hal ini sangat fatal sekali jika terus dibiarkan. Obat dan juga cairan yang diberikan melalui alat suntik tidak cukup untuk pasien," jawab Dokter Susan.

"Tavisha ini juga membutuhkan penanganan yang lebih lanjut dan jika kamu ingin, kamu sebaiknya menyuruh teman kamu untuk merujuk pasien dan berbicara dengan keluarganya apakah perlu rujukan ke rumah sakit kita dan biar saya yang menanganinya," ucap Dokter Susan memberikan saran yang membuat Tavisha diam.

"Rujukan dan Operasi. Melakukan perawatan di rumah sakit saja untuk kepentingan pasien dia tidak mau melakukannya dan apalagi untuk melakukan operasi. Tavisha sepertinya kamu hanya salah bertanya kepada Dokter Susan yang justru semua keputusan juga tidak ada di tangan kamu dan melainkan ada pada dia," batin Tavisha yang terlihat tampak ragu.

"Tavisha tapi tidak ada salahnya membicarakan semua ini dengan baik-baik dan siapa tahu saja kali ini dia mau mendengarkan kamu," batin Tavisha yang kembali bangkit yang berusaha untuk tidak putus asa.

Bersambung.....

1
Fitria Syafei
Hadeh kau akan menyesal nantinya kasatara 😏 yang sabar ya Tavisha 😔 Kk yang baik hati kereeen 😘
Teh Euis Tea
benar kt damian km kasar bgt sm tavisha, kastara km cemburu wlu km ga mengakuinya
Teh Euis Tea
kastara km tuh ya cari cari aj kesalahan tavisha, sebenarnya mau km apa sih? tavisha di pukul vanya aj ga ada tuh balasan dari km, sekarang umi tavisha bawain mskanan untuk tavisha sm km, kmnya ga mau giliran di kasihin orang km bilang cari cari perhatian
Teh Euis Tea
ga suka bgt sm si vanya arogan bgt
Teh Euis Tea
si vanya kenapa sih emosi trs sm tavisha apa mungkin dia cemburu ya sm tavisha?
Fitria Syafei
Yang sabar ya Tavisha 😔 Kk yang baik hati kereen 😍😍
partini
busehhhh dua laki laki keok sma satu wanita ga punya harga diri sekali mereka
siapa ini sih Thor kasih penjelasan dong biar ga gelap gulita seperti ini
Teh Euis Tea
wahhh parah nih si vanya udah berani mukul tavisha, dasar manusia gila
Teh Euis Tea
kastara hobi bgt cari gara gara sm tavizha, orang sakit di bilang cari perhatian maumu apa sih kastara
sunshine wings
🔨🔨🔨🔨🔨🙄🙄🙄🙄🙄
sunshine wings
Jodoh itu ga ada yg tau.. ♥️♥️♥️♥️♥️
sunshine wings
🤭🥰🤭🥰🤭🥰🤭🥰
sunshine wings
😍😍😍😍😍
sunshine wings
Congratulations to both of you Kastara and Tavisya.. 👏🏻👏🏻👏🏻👏🏻👏🏻♥️♥️♥️♥️♥️
partini
aihhhh paling tavisha cuma bisa ngelus pipin ga bakalan dan ga akan bisa balas perlakuan demit si Kunti
partini
wah sengaja dia mah ,, kastara you are very stupid come Damian pls do something dua orang mu sudah stress
Teh Euis Tea
tavisha msh sakit sdh km paksa buat meriksa damian
Teh Euis Tea
kastara secara tdk langsung km tuh cemburu sm dr bagas
ainuncepenis: Bagas bukan Dokter, ayahnya yang pimpinan rumah sakit. Bagas pengacara
total 1 replies
partini
kastara kamu gila ga punya perasaan
partini
senang Damian dah bangun,,semoga ada kejutan Damian kenal tavisha akan seru sekali ini cerita
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!