NovelToon NovelToon
Dekapan Hangat Mantan Mafia

Dekapan Hangat Mantan Mafia

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Mafia / Pernikahan Kilat / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:26.5k
Nilai: 5
Nama Author: Puput

"Daripada ukhti dijadikan istri kedua, lebih baik ukhti menjadi istriku saja. Aku akan memberimu kebebasan."

"Tapi aku cacat. Aku tidak bisa mendengar tanpa alat bantu."

"Tenang saja, aku juga akan membuamu mendengar seluruh isi dunia ini lagi, tanpa bantuan alat itu."

Syifa tak menyangka dia bertemu dengan Sadewa saat berusaha kabur dari pernikahannya dengan Ustaz Rayyan, yang menjadikannya istri kedua. Hatinya tergerak menerima lamaran Sadewa yang tiba-tiba itu. Tanpa tahu bagaimana hidup Sadewa dan siapa dia. Apakah dia akan bahagia setelah menikah dengan Sadewa atau justru sebaliknya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Puput, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 34

Malam itu, Syifa duduk di lantai sambil memandangi potongan-potongan sprei dan selimut yang telah dia ikat menjadi satu. Mungkin ini satu-satunya cara untuk keluar dari tempat itu.

Syifa mengikat ujung kain itu ke kaki ranjang besi yang berat. Dia memeriksa kekuatannya sekali lagi sebelum perlahan-lahan menuruni jendela. Tangannya mencengkeram kain dengan erat. Angin malam terasa menggigit kulitnya, dan degup jantungnya berdentam keras.

Namun takdir belum sepenuhnya memihak. Saat jarak ke tanah tinggal setengah meter, simpul kain di atas terlepas. Syifa terjatuh dengan keras menghantam tanah. Tubuhnya berguling di rerumputan basah, dan teriakan kecil lolos dari bibirnya saat pergelangan kaki kirinya terasa nyeri luar biasa.

“Aghh…”

Dia mencoba berdiri, tapi kakinya terpincang. Rasa sakit membuatnya terhuyung, tapi dia tetap memaksa untuk berjalan cepat menjauh dari rumah itu. Bayangan pohon-pohon di sekeliling hanya menambah tekanan di dada. Dia harus segera keluar dari tempat ini sebelum Arlan tahu.

Namun langkahnya belum jauh, suara langkah kaki yang tergesa mengejarnya dari arah belakang. Napasnya tercekat saat suara itu semakin dekat.

“SYIFA!”

Dia menoleh Arlan yang berlari mengejarnya.

“Sudah aku bilang, jangan pergi!” serunya sambil menarik tangan Syifa dengan kasar. “Aku tidak akan menyakitimu! Aku pasti akan melepaskanmu setelah kamu sadar kalau Dewa bukan orang baik!”

Syifa berusaha memberontak. “Lepaskan aku! Aku harus pulang sekarang! Sudah aku bilang, Mas Dewa orang yang baik, dan kamu juga harus tetap menjadi orang yang baik. Orang tua kamu tidak akan senang jika melihatmu seperti ini."

Tapi genggaman Arlan semakin erat. Hingga tiba-tiba—

BUK!

Sebuah tendangan keras menghantam tubuh Arlan dari samping, membuatnya terpental dan jatuh ke tanah.

Syifa kini menatap Sadewa yang ada di dekatnya. “Mas Dewa…”

Sadewa menatap Arlan penuh amarah. "Jadi kamu, Arlan." Di belakangnya, berjajar lima anak buah kepercayaannya dengan senjata tersembunyi di balik jas panjang mereka. Mereka berdiri dengan posisi siaga, mengelilingi area itu, memastikan tidak ada jalan keluar bagi Arlan.

Arlan bangkit, wajahnya penuh amarah menatap Sadewa. “Sial! Bagaimana kamu bisa menemukan tempat ini?"

Sadewa tidak menjawab. Di hanya berjalan mendekat, lalu berdiri di depan Syifa yang masih terduduk. Dia menatap Arlan tajam.

“Siapa pun yang berani melukai Syifa, harus siap menanggung akibatnya.”

Arlan tertawa cukup keras. "Aku hanya ingin Syifa sadar, bahwa dia tidak pantas untukmu. Kamu seorang pembunuh!"

Sadewa kembali menyerang Arlan dan memukulnya dengan keras hingga Arlan terhuyung ke belakang. Kemudian dia mendekat lagi dan mencengkeram leher kaos Arlan. Dia menatapnya tajam. "Masalah kita sudah selesai, aku sudah memberikan ganti rugi yang kamu minta."

"Ganti rugi? Memang kamu pikir, nyawa bisa diganti dengan materi?"

"Lalu kamu mau apa? Mau nyawaku? Jangan pernah kamu menyakiti Syifa! Kalau kamu ambil nyawaku, ambil saja!"

Syifa berdiri dan menarik tangan Sadewa agar melepaskan Arlan. "Mas Dewa, sudah hentikan. Arlan tidak menyakitiku. Dia temanku sewaktu kuliah. Bicarakan ini baik-baik dengannya. Mas Dewa, jangan lagi mengulangi kesalahan yang sama."

Arlan tersenyum miring dan membisikkan sesuatu di telinga Sadewa. Bisikan itu membuat kedua mata Sadewa memerah penuh amarah.

"Aku sudah melakukannya jadi aku tidak perlu membalas dendam lagi karena aku sudah mengambil sesuatu yang berharga darimu. Dua hari yang sangat indah. Karena aku dan Syifa dulu, saling mencintai."

Sadewa memukul wajah Arlan dengan keras. Kemudian dia mencekik lehernya tapi Syifa berusaha menariknya.

"Mas Dewa, jangan! Laporkan dia ke polisi, biar polisi yang menghukumnya."

Perlahan, Sadewa melepaskan tangannya. Dia membuang napas kasar lalu menatap Syifa. Dia merasa sangat bersalah pada Syifa, karena perbuatannya di masa lalu, Syifa harus merasakan pembalasan itu.

"Aku tidak percaya sama kamu!" kata Sadewa sambil membungkuk melihat kaki Syifa.

"Tidak percaya? Terserah kamu, yang terpenting aku sudah melakukannya." Kemudian Arlan berbalik dan pergi dari tempat itu. Dia memberi kode pada anak buahnya agar menghalangi Sadewa dan anak buahnya ke kawasan villanya.

Sadewa mengepalkan tangannya sambil melepas sepatu Syifa. "Kaki kamu terkilir."

Syifa tak mengerti, apa yang dikatakan Arlan pada Sadewa hingga membuat ekspresi Sadewa berubah drastis.

"Mas Dewa, apa yang dikatakan Arlan?"

Sadewa hanya menggelengkan kepalanya. Dia mengangkat tubuh Syifa dan menggendongnya. "Bukan apa-apa. Aku akan bawa kamu ke rumah sakit terdekat. Kamu tahan."

Syifa hanya menatap wajah Sadewa yang semakin terlihat dingin. Apa yang sebenarnya dikatakan Arlan?

"Tuan, apa kita mundur saja?"

"Iya, tapi tetap pantau gerak-geriknya. Jika dia bertindak lagi. Hancurkan!" perintah Sadewa setelah membantu Syifa masuk ke dalam mobil.

Sadewa masuk ke dalam mobil dan duduk di samping Syifa. Sebenarnya ada banyak pertanyaan dan cerita yang ingin dia sampaikan pada Sadewa, tapi Sadewa hanya diam. Syifa tak mengerti apa yang ada dipikiran Sadewa saat ini.

1
Mustarika
semoga sadewa tau dg rencana lima..ya thor
Mustarika
ada karmanya gk thor untuk wahyu...jahat dan tampak jd orang,jd geram
Mustarika
kasianlh syifanya kk thor
Mustarika
ayo syifa, sadewa jodoh mu,kata othor/Shame//Smile/
Mustarika
ayo sadewa perjuangkan gadismu
Mustarika
kta mampir kk
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar🌻
pada Arlan
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar🌻
ngarep 😏
Maulana ya_Rohman
tambah lagi bab nya thor.... 😟😟😟...
kan pengen doubel bab gitu😊😊😊
Suren
mantap Syifa dan Sadewa hrs saling percaya,cari kebenarannya baru bertindak..good 👌👍
Maulana ya_Rohman
emang boleh,,, emang bisa begitu🧐
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar🌻
sabar Dewa 🥺
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar🌻
Syifa sudah jadi incaran musuh" mu Dewa 🥺
Maulana ya_Rohman
dah menjadi resiko nya... .
semoga saling percaya dan saling menjaga... pondasi yang utama...
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar🌻
Arlan merasa tidak bersalah sama sekali 🥺
+1
hue.. al takut baca dari awal 😭
Nurul Hilmi
lanjut thor
Nisa Naluri
bodoh klo sampai percaya
Shee
perasaan baru baca dh abis aja, yang panjang kak kalau bisa doble up😁
Shee
dewa jangan percaya, tanya dulu yang bener sama syifa. jangn mudah terprovokasi
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!