Meina Alfarez, seorang gadis cantik berumur 18 tahun yang sangat bar-bar binti sengklek ini adalah satu-satunya anak perempuan dari keluarga Alfarez. Keluarga yang kaya no1 yang sangat di segani oleh banyak klan mafia.
Dia juga mempunyai 2 saudara laki-laki yang jahilnya gak ke tulungan. bernama Delvin Alfarez 21 tahun, dan Dhilan Alfarez 15 tahun.
Masa-masanya di jalani dengan sangat bahagia, walaupun banyak orang yang ingin mencelakai keluarga dan dirinya. Tapi itu tidak masalah, dengan menyebut namanya saja musuh pun bergetar ketakutan. Bahkan ia di sebut sebagai Donna Morte (Ratu Kematian)
Setelah menginjak dewasa, Meina pun berkuliah di kampus milik keluarganya, walaupun banyak mahasiswanya yang tidak mengetahui identitas asli Meina. Banyak yang mengagumi kepintaran dan juga kecantikannya dan ada juga yang iri.
Semuanya berubah ketika seorang lelaki bernama Akara Antares, yang sangat teguh akan imannya mulai datang ke dalam hidupnya.....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Amari Antares, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 34
𖤓HAPPY READING𖤓
"Ngapain repot-repot datang ke sini, nenek bisa sendiri ke sana pesan grap." Lianna merasa tak enak hati ketika Akara menjemputnya di stasiun.
"Gak ngerepotin nek, sini tas nya Aka yang bawa." ujar Akara.
"Lihatlah Ken, Diana, putra kalian sudah besar. Wajahnya saja sangat mirip dengan kalian berdua." batin Lianna sambil memperhatikan cucunya membawa barang-barang.
"Ayo nek, barang-barangnya udah dimasukin." ujar Akara.
Mereka berdua pun menaiki mobil menuju kosan baru Akara dan temannya.
"Gimana, kamu udah dapat pekerjaan belum." tanya Lianna
"Udah nek, mba Lastri yang membantuku sama yang lainnya untuk melamar kerja." jawab Akara.
"Benarkah, terus cucu nenek ini kerja di mana?" tanya kembali Lianna.
"Kerja di perusahaan jadi juru masak, tapi itu juga belum tentu ke terima." jawab Akara dengan senyuman lebar.
"Kalau kosannya betah gak? bagus gak kosannya gak jorok kan? kosannya campur gak? atau ada julit di sana?" pertanyaan keluar dari mulut Lianna terus menerus yang membuat Akara susah mau menceritakan yang mana dulu.
"Itu nek, anu- bagus kok, gak ada yang gimana-gimana, semua orang di sana juga baik-baik kosannya khusus laki perempuan gak boleh masuk kecuali keluarga sendiri." mendengar jawaban Akara membuat Lianna tenang.
"Nek, aku mau nanya, dulu papah mamah itu sebenarnya kerja jadi apa sih, hal ini itu udah aku mau tanyain dari dulu, cuma kesempatannya baru sekarang."
Mendengar pertanyaan yang mengejutkan dari mulut cucunya membuat Lianna harus berpikir matang untuk menjawabnya.
"Hahaha, pertemuan antara papah sama mamah kamu itu lucu sekali. Nenek saja tidak menyangka bahwa mereka akan berjodoh." Lianna mulai menceritakan awal putra dan menantunya itu bertemu.
"Jadi, kalau kamu mau tahu, mamah mu itu dulu seorang agen intelijen muda, di usianya yang menginjak 21 tahun ia sudah mendapatkan banyak prestasi gemilang dari bidang militer maupun akademiknya."-
"Nah, kalau papah mu itu dulu seorang pebalap motor, tahun berapa iya, oh tahun 1993 mamah mu itu di tugaskan untuk menangkap para pembalap motor, kamu pasti udah tahu kan apa yang terjadi." Akara hanya tersenyum sambil mengangguk.
"Ya, ternyata papah kamu itu dulu main kejar-kejaran menggunakan motor sama mamah kamu, dia kabur tidak ingin di tangkap, sampai pada akhirnya ia menyerah."-
"Nenek juga kurang tahu ya kapan mamah papah mu itu jatuh cinta, tapi yang pasti pertemuan pertama mereka seperti itu." ucap Lianna sambil tertawa.
Aka pun ikut tertawa melihat neneknya itu.
"Tapi ingat, sikap papah mu itu tidak patut di contoh ya." nasehat Lianna.
"Iya nek, ngapain juga aku contoh, naik motor aja aku masih grogi." balas Akara sambil tertawa.
"Semoga saja nasib mu tak sama seperti kedua orang tuamu." batin Lianna sambil terus memperhatikan Akara.
"Oh ya Nek, besok kayanya aku bakal pulang cukup sore untuk interview kerja, Nenek gak apa kalau ditinggal sendiri." tanya Akara.
"Ya gak apa lah, kaya sih kosanmu itu ada hantunya." jawab Liaana.
"Ya asal Nenek tahu aja, ada banyak." batin Akara.
*
*
*
*
*
"Apa kau sudah menemukannya?" 📱
"Sudah, letaknya cukup jauh dari sini." 📱
"Pantau terus, jangan sampai ada yang lolos dari pengawasan ku." 📱
"Baik nyonya." 📱
"Kau sudah menemukannya?" tanya Kinaan.
"Tentu saja, aku kan pastikan mereka sangat menyesal telah mempermainkan ku." Jawab Amari. Tatapannya sangat mengerikan.
"Bersiaplah Bee, kita akan melakukannya." balas Amari.
-
-
See you again🥰
kok senang produk luar.anak bangsa jg banyak yg ganteng.Sy penggemar Drakor mbok ya visual nya jangan slalu orang Korea